45 •
Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil laporan safety patrol maupun safety supervisor.
c. Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat, ringan, korban meninggal dan peralatan berat. Beesono, 2012
c. Pelatihan K3
Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 terdiri atas 2 bagian yaitu pelatihan secara umum dan pelatihan khusus:
1 Pelatihan secara umum diberikan dengan materi pelatihan tentang panduan
K3 di proyek, misalnya: •
Pedoman praktis pelaksanaan K3 pada proyek bangunan gedung. •
Penanganan, penyimpanan dan pemeliharaan material. •
Pengarahan K3 dalam pekerjaan sipil, finishing luar, mekanikal dan elektrikal, finishing dalam, bekisting, pembesian sementara,
rangka baja, struktur khusus, pembetonan, pondasi pile dan strutting, pembongkaran.
2 Pelatihan khusus proyek yang diberikan pada saat awal proyek dan di
tengah periode pelaksanaan proyek sebagai penyegaran dengan peserta seluruh petugas yang terkait dalam pengawasan proyek dan materi
pengetahuan umum tentang K3 atau safety plan proyek yang bersangkutan. Beesono, 2012
2.7. Perlengkapan dan Peralatan K3
Dalam bidang konstruksi ada beberapa perlengkapan dan peralatan yang digunakan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang
kemungkinan bisa terjadi dalam proses konstruksi. Perlengkapan dan peralatan ini
46 wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalan suatu lingkungan konstruksi.
Namun tidak banyak yang menyadari betapa pentingnya peralatan-peralatan ini untuk digunakan sebab K3 adalah dua hal yang sangat penting. Oleh karenanya,
semua perusahaan kontraktor berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatanperlengkapan perlindungan diri atau personal protective equipment
PPE untuk semua karyawan yang bekerja. Perlengkapan dan peralatan penunjang program K3 meliputi hal sebagai berikut:
a. Pengendalian Administrasi
Pengendalian administrasi ini mencakup promosi program keselamatan dan kesehatan kerja K3 yang terdiri dari:
a. Pemasangan bendera K3, bendera RI dan bendera perusahaan, b. Pemasangan sign board K3 yang berisi slogan-slogan yang
mengingatkan perlunya bekerja dengan selamat.
b. Pemakaian APD Alat Pelindung Diri
Dalam pekerjaan konstruksi, ada peralatan yang digunakan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya konstruksi.Peralatan ini
wajib digunakan dalam pelaksanaan konstruksi.Namun banyak pekerja yang tidak menyadari pentingnya arti peralatan ini. Sarana peralatan yang melekat pada
orang atau disebut perlengkapan perlindungan diri atau personal protective equipment PPE diantaranya adalah:
1 Pelindung Kepala Helmet Helmet sangat penting digunakan karena sudah merupakan keharusan bagi
setiap pekerja konstruksi untuk menggunakannya dengaan benar sesuai peraturan pemakaian yang dikeluarkan dari pabrik pembuatnya. Helmet dibuat dari lapisan
47 yang keras, tahan dan kuat terhadap benturan yang mengenai kepala. Sistem
suspensi yang ada di dalamnya bertindak sebagai penahan goncangan dan dirancang supaya tahan terhadap sengatan listrik, melindungi kulit kepala, wajah,
leher, dan bahu dari percikan, tumpahan dan tetesan. Namun sering kita lihat bahwa kedisiplinan pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang tentunya
dapat membahayakan diri sendiri. 2 Pelindung Mata
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari serpihan kayu, pecahan batu, atau serpihan besi yang terpental dan beterbangan. Mengingat
partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata, maka perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang membutuhkan
kacamata seperti dalam pekerjaan mengelas. 3 Pelindung Wajah
Pelindung wajah tediri dari 2 jenis yaitu helm pengelas dan masker yang tercantum sebagai berikut:
• Helm Pengelas Welding Protect
Alat ini digunakan untuk melindungi wajah dari percikan benda asing saat bekerja. Misalnya pada pekerjaan mengelas.
• Masker
Masker merupakan pelindung bagi pernapasan yang sangat diperlukan untuk pekerjaan konstruksi karena mengingat berbagai kejadian dan kondisi lokasi
proyek itu sendiri. Alat ini juga melindungi wajah dari berbagai material konstruksi berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu
kegiatan, misalnya serbuk kayu yang berasal dari sisa bahan dalam kegiatan
48 memotong, mengampelas dan pengerutan kayu. Apabila seorang pekerja yang
secara terus menerus menghisapnya dapat mengalami gangguan pada pernapasan yang akibatnya tidak dirasakan langsung pada saat itu.
4 Pelindung Telinga Ear Muff Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang
dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Bila setiap hari mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini, maka
kemungkinan efeknya cukup panjang.Namun demikian, bukan berarti seorang pekerja tidak dapat bekerja bila tidak menggunakan alat ini. Pelindung
pendengaran yang paling banyak digunakan seperti foam earplugs, PVC earplugs dan earmuffs.
5 Pelindung Tangan Sarung Tangan Alat pelindung tangan sarung tangan terbuat dari bermacam-macam
bahan disesuaikan kebutuhan. Yang sering digunakan dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah:
• Sarung Tangan Kain
Alat ini digunakan untuk memperkuat pegangan.Hendaknya dibiasakan bila memegang benda yang berminyak, bagian-bagian mesin atau bahan logam
lainnya. •
Sarung Tangan Asbes Sarung tangan asbes digunakan terutama untuk melindungi tangan terhadap
bahaya pembakaran api. Sarung tangan ini digunakan bila setiap memegang benda yang panas, seperti pada pekerjaan mengelas dan pekerjaan menempa pande
besi.
49 •
Sarung Tangan Kulit Sarung tangan kulit digunakan untuk memberi perlindungan dari ketajaman sudut
pada pekerjaan pengecoran. Perlengkapan ini dipakai pada saat harus mengangkat atau memegang bahan tersebut.
• Sarung Tangan Karet
Sarung tangan karet berfungsi untuk menjaga tangan dari bahaya pembakaran asam atau melindungi dari kepedasan cairan pada bak dimana pekerjaan tersebut
berlangsung. Sarung tangan karet digunakan pada pekerjaan pelapisan logam seperti pernikel dan perkhrom. Sarung tangan karet juga digunakan untuk
melindungi kerusakan kulit tangan karena hembusan udara pada saat membersihkan bagian-bagian mesin dengan menggunakan kompresor.
6 Pelindung Kaki Sepatu Kerja Sepatu kerja berfungsi untuk melindungi kaki dari jatuhnya barang berat
maupun hantaran listrik yang akan menyambar pekerja apabila kaki terkontak langsung ke tanah. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol
yang tebal agar dapat bebas berjalan di lokasi manapun tanpa terluka oleh benda- benda tajam atau kemasukan oleh kotoran bagian bawah. Umumnya, sepatu kerja
disediakan dua pasang dalam setahun. 7 Pelindung Tubuh
Tujuan memakai pelindung tubuh ialah melindungi badan manusia terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang biasa melukai badan.
Alat pelindung tubuh terbuat dari bermacam-macam bahan disesuaikan kebutuhan seperti berikut:
50 •
Pakaian pelindung Pakaian pelindung biasanya terbuat dari kulit yang digunakan agar terhindar dari
percikan api, terutama pada waktu mengelas dan menempa. Lengan baju jangan digulung, sebab lengan baju akan melindungi tangan dari sinar api.
• Apron
Apron kulit dipakai untuk perlindungan dari rambatan panas nyala api. Ketentuan memakai sebuah apron pelindung harus dibiasakan di luar baju kerja.
• Jas Hujan
Perlindungan terhadap cuaca terutama bagi pekerja pada saat bekerja adalah dengan menggunakan jas hujan. Pelaksanaan kegiatan di proyek selalu
bersinggungan langsung dengan panas matahari ataupun hujan karena dilaksanakan di ruang terbuka. Tujuan utama dari jas hujan tidak lain adalah
untuk kesehatan para pekerja. 8 Pelindung Bahaya Jatuh Safety Belt
Bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan tali pengaman atau
safety belt. Fungsi utama tali pengaman ini adalah menjaga seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja, misalnya saja kegiatan erection baja pada
bangunan tower. Tali pengaman safety harness berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari
1,8 meter. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dirancang dengan desain yang nyaman bagi si pemakai dimana pengikat pundak, dada dan tali paha dapat
disesuaikan menurut pemakaiannya. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dilengkapi dengan cincin “D” high yang terletak di belakang dan di depan dimana
51 tersambung tali pengikat, tali pengaman atau alat penolong lain yang dapat
dipasangkan. Ervianto, 2009.
c. Sarana Peralatan Lingkungan