Dasar Hukum Asuransi Syariah

dimaksud dalam riba adalah pembayaran tunda atau pembayaran kemudian. Kedua mengharamkan riba dalam al-Qur’an, sesungguhnya telah dikenal pada zaman jahiliah dengan ribanasi’ah dan mendapat tambahan dalam harta melalui penangguhan dalam pembayaran kemudian muncul sunnah yang menjelaskan riba dalam fiqih menuju pemahaman riba dalam al-Qur’an. Syafi’i Antonio mejelaskan jenis-jenis riba adalah sebagai berikut: 1. Riba Qardh, yaitu suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang beruntung muqtaridh. 2. Riba Jahiliah, yaitu untung dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan. 3. Riba Fadhl, yaitu pertukaran antara barang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan tidak termaksuk dalam jenis barang ribawi. 4. Riba nasi’ah adalah penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan anatara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian. 63

C. Dasar Hukum Asuransi Syariah

Dalam menentukan suatu keputusan dalam Syariah, diketahui hukum- hukum atau dasar-dasar yang berkaitan dengan kebenaran, terutama buat umat muslim sudah seharusnya kta mencari kebenaran dari sumber segala sumber yaitu Al-quran dan Hadist. QS Al Maidah 5:2 Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran QS Al Hasyr 59:18 Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari 63 Muhammad Syarif Antonio, Asuransi dalam Perspektif Islam, Jakarta: Serikat Takaful Indonesia 2004, Hal. 63. esok. Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui yang kamu kerjakan QS An Nisaa 4:9 Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar QS An Nisaa 4:29 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu QS Al Baqarah 2:261 Perumpamaan derma orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah sama dengan benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji, Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah maha luas KaruniaNya lagi maha mengetahui HR. Bukhari Lebih baik kamu meninggalkan keturunanmu kekayaan daripada meninggalkan mereka miskin memohon pertolongan orang lain. HR. Ibnu Majah Sesungguhnya orang yang beriman ialah siapa yang memberikan keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa manusia. Hadist Rasulullah SAW. Orang yang meringankan kebutuhan hidup saudaranya akan diringankan kebutuhannya oleh Allah. Allah akan menolong hambaNya selagi ia menolong saudaranya. 64 64 http:asuransitakafull.blogspot.co.id200104dasar-asuransi-syariah.html

D. Syarat-Syarat Sah Asuransi Syariah