Sejarah Asuransi ASURANSI KONVENSIONAL

BAB II ASURANSI KONVENSIONAL

A. Sejarah Asuransi

1. Sebelum Masehi Pada jaman kebesaran Yunani di bawah kekuasaan Alexander The Great seorang pembantunya yang bernama Antimenes memerlukan banyak uang untuk guna membiayai pemerintahan pada waktu itu. Untuk mendapatkan uang tersebut Antimenes Mengumumkan kepada para pemilik budak supaya mendaftarkan budak-budaknya dan membayar sejumlah uang tiap tahun kepada Antimenes. Sebagai imbalanya, Antimenes menjanjikan kepada mereka jika ada budak yang melarikan diri, maka dia akan memerintahkan supaya budak itu di tangkap, atau jika tidak ditangkap akan dibayar dengan sejumlah uang sebagai gantinya. Apabila ditelaah dan diteliti, uang yang diterima oleh Antimenes dari pemilik budak adalah semacam premi yang di terima dari tertanggung, sedangkan kesanggupan Antimenes untuk menangkap budak yang melarikan diri atau membayar ganti kerugian karena karena budak yang hilang adalah semacam resiko yang dipikul oleh penanggung. Perjanjian ini dengan asuransi kerugian. 5 2. Abad Pertengahan Peristiwa-peristiwa hukum yang telah diuraikan diatas terus berkembang pada abad pertengahan. Di Inggris sekelompok orang yang mempunyai profesi sejenis membentuk satu perkumpulan yang disebut gilde. Pekumpulan ini 5 Muhammad Abdulkhadir, Hukum Asuransi Indonesia,Bandar Lampung: PT Citra Abdity Bakti. 2006 Hal.1. mengurus kepentingan anggota-anggotanya dengan berjanji apabila ada anggota yang kebakaran rumah, gilde akan memberikan sejumlah uang yang diambil dari dana gilde yang terkumpul dari anggota-anggota. Perjanjian ini banyak terjadi pada ke-9 dan mirip dengan asuransi kebakaran. Bentuk perjanjian seperti ini lebih lanjut berkembang di Denmark, Jerman dan negara-negara eropa lainnya sampai pada abad ke-12. Pada abad ke-13 dan pertengahan abad ke-14 perdagangan melalui laut mulai berkembang pesat. Akan tetapi, tidak sedikit bahaya yang mengancam dalam perjalanan perdagangan melalui laut. Keadaan ini untuk mencari upaya yang dapat mengatasi kemungkinan kerugian yang timbul melalui laut. Inilah perkembangan asuransi kerugia laut. 3. Sesudah Abad Pertengahan Sesudah abad pertengahan, bidang asuransi laut dan kebakaran mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama di negara-negara Eropa Barat, seperti Inggris pada abad ke-17 dan prancis abad ke-18 serta sampai ke Belanda. Perkembangan pesat asuransi ini sampai ke negara-negara seberang laut terutama daerah-derah jajahan mereka. 4. Abad Ilmu dan Teknologi Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat pada abad ke-20 berdampak positif pada perkembangan usaha bidang perasuransian. Kegiatan usaha tidak hanya bidang perasuransian, tetapi juga bidang penunjang asuransi. Pembangunan bidang prasarana transportasi sampai daerah pelosok mendorong perkembangan sarana tranformasi darat, laut dan udara serta meningkatkan mobilitas penumpang dari suatu daerah ke daerah bahkan ke negara lain. Ancaman bahaya lalu lintas juga makin meningkat, sehingga kebutuhan perlindungan terhadap barang muatan dan jiwa penumpang juga meningkat. keadaan ini mendorong perkembangan perusahaan asuransi kerugian dan asuransi jiwa serta asuransi sosial.

B. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Asuransi