kekhawatiran yang berlebihan dan bersifat pervasif, disertai dengan berbagai simtom somatik, yang menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan sosial atau
pekerjaan pada penderita atau stres yang nyata. Gangguan cemas lebih banyak terjadi pada perempuan, sekitar dua kali lebih banyak daripada laki-laki, gangguan ini
biasanya timbul pada masa dewasa muda yang merupakan usia cukup matang dalam pengalaman hidup dan kematangan jiwa, meskipun dapat pula muncul pada usia yang
lebih tua atau bahkan lebih muda Widuri, 2008.
2.1.3. Tingkat Kecemasan
Suliswati 2009 mengatakan cemas sangat berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan cemas ini tidak memiliki objek spesifik dan
merupakan pengalaman subjektif serta dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Tingkat kecemasan mempunyai karakteristik atau manifestasi yang
berbeda satu sama lain, manifestasi yang terjadi tergantung pada kematangan pribadi, pemahaman dalam menghadapi ketegangan, harga diri dan mekanisme yang
digunakannya Asmadi, 2008. Peplou dalam suliswati 2009 menggolongkan kecemasan dalam empat tingkat, yaitu :
1. Cemas Ringan
Kecemasan ringan, pada kecemasan ringan ini ketegangan yang dialami sehari-hari dan menyebabkan pasien menjadi waspada dan lapangan persepsi
meningkat. Pada tingkat kecemasan ringan ini dapat motivasi dan menghasilkan kreativitas. Manifestasi fisiologisnya yaitu sesekali nafas pendek, berdebar-debar,
nadi dan tekanan darah naik, gejala ringan pada lambung dan muka berkerut serta
Universitas Sumatera Utara
tangan gemetar. Manifestasi kognitifnya berupa mampu menerima rangsangan yang kompleks, konsentrasi pada masalah dan menyelesaikan masalah secara efektif,
sedangkan manifestasi perilaku dan emosi yang muncul adalah tidak dapat duduk tenang, gerakan halus pada tangan, suara kadang meninggi dan menggunakan
mekanisme koping yang minimal. Menurut Lumongga 2010 gejala kecemasan ringan secara fisik yang timbul
berupa sesak napas, nadi dan tekanan darah naik, gangguan ringan pada lambung, mulut berkerut, bibir gemetar dan sedangkan gejala secara psikologis berupa persepsi
meluas, masih dapat menerima stimulus yang komplek, mampu berkonsentrasi, mampu menyelesaikan masalah, gelisah, tremor dan suara terkadang tinggi. Cemas
ringan atau cemas yang normal yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan menyebabkan waspada pada dan meningkatkan persepsinya terhadap penyakit gagal
ginjal kronik dangan komplikasi dan lama perawatanya.
2. Cemas Sedang
Kecemasan sedang memungkinkan individu lebih memusatkan pada hal yang penting pada saat itu dan mengesampingkan yang lain sehingga individu mengalami
perhatian yang selektif yang lebih terarah. Manifestasi fisiologisnya berupa : nafas pendek, berdebar-debar, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, diare
atau konstipasi, gelisah dan muka berkerut serta tangan gemetar. Manifestasi kognitif yang muncul adalah lapangan persepsi menyempit, rangsangan luar tidak mampu
diterima dan berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya, sedangkan manifestasi perilaku dan emosi yang muncul adalah gerakan tersentak, bicara mudah lelah, susah
Universitas Sumatera Utara
tidur, perasaan tidak aman, mudah tersinggung, banyak pertimbangan dan mudah lupa.
Gejala fisik yang timbul pada kecemasan sedang berupa sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, mulut kering, anoreksia, diare, konstipasi, dan
gejala psikologis yang timbul seperti persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsangan, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya, gerakan tersentak,
meremasi tangan, bicara banyak dan cepat, insomnia, perasaan tak aman dan gelisah Pieter, 2010.
3. Cemas Berat