Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

antara dukungan informasi dengan Kepatuhan Pasien Menjalankan Hemodialisa diperoleh nilai p = 0,010. Karena nilai p 0,010 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan emosional dengan kepatuhan pasien menjalankan hemodialisa.

4.4. Analisis Multivariat

Untuk mengetahui pengaruh kecemasan dan dukungan sosial terhadap keapatuhan menjalankan hemodialisa maka dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan analisis regresi logistik ganda dengan menggunakan metode backward stepwise, yaitu mengeluarkan variabel yang tidak memenuhi untuk dimasukkan dalam analisis multivariat satu persatu secara bertahap. Sebelum melakukan penganalisisan atau pemodelan secara multivariat, maka terlebih dahulu dilakukan seleksi bivariat untuk menentukan variabel independen yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam analisis multivariat. Variabel independen akan disebut memenuhi syarat untuk dimasukkan pada analisis multivariat, jika nilai probabilitasnya p0,25. Selanjutnya, variabel yang memiliki probabiliti p0,05 pada penganalisisan multivariat akan dipertahankan untuk menghasilkan pemodelan, sedangkan variabel yang memiliki probabilitas p0,05 akan dikeluarkan satu persatu pemodelan multivariate berdasarkan nilai p terbesar. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Hasil Seleksi Bivariat antara Variabel Kecemasan dan Dukungan Sosial pada Pasien Gagal Ginjal Kronik terhadap Kepatuhan Pasien Menjalankan Hemodialisa No Variabel p Value Keterangan 1 Kecemasan 0,030 0,25 sehingga dimasukkan dalam analisis multivariat 2 Dukungan Informasi 0,003 0,25 sehingga dimasukkan dalam analisis multivariat 3 Dukungan Penilaian 0,033 0,25 sehingga dimasukkan dalam analisis multivariat 4 Dukungan Instrumental 0,027 0,25 sehingga dimasukkan dalam analisis multivariat 5 Dukungan Emosional 0,010 0,25 sehingga dimasukkan dalam analisis multivariat Berdasarkan hasil seleksi analisis bivariat diketahui bahwa variabel kecemasan dan dukungan sosial yang terdiri dari 5 subvariabel mempunyai nilai probabiliti 0,25 sehingga semua variabel dan subvariabel masuk dalam analisis multivariat. Hasil analisis multivariat dapat dilihat seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 4.19 Hasil Analisis Multivariat Variabel Kecemasan dan Dukungan Sosial terhadap Kepatuhan Pasien Menjalankan Hemodialisa Variabel p value Kecemasan 0,363 Dukungan Informasi 0,130 Dukungan Penilaian 0,999 Dukungan Instrumental 0,460 Dukungan Emosional 0,999 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa semua variabel mempunyai nilai p di atas 0,05 sehingga untuk mendapatkan variabel yang paling berpengaruh, satu per satu variabel dikeluarkan dari model yaitu variabel yang mempunyai nilai p value Universitas Sumatera Utara terbesar dan bernilai di atas 0,05 dengan menggunakan metode backward stepwise. Hasil akhir dari analisis multivariat dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.20 Hasil Akhir Analisis Multivariat Variabel Kecemasan dan Dukungan Sosial terhadap Kepatuhan Pasien Menjalankan Hemodialisa Variabel B p value Exp B Percetage Overall Dukungan Informasi 2,102 0,008 8,122 65,1 Konstanta -2,189 Pada tabel di atas merupakan hasil akhir analisis multivariat dengan uji regresi logistik dengan subvariabel dukungan informasi telah memperoleh nilai p 0,05, artinya variabel tersebut tidak dikeluarkan dari model dan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap Kepatuhan Pasien Menjalankan Hemodialisa. Berdasarkan hasil analisis di atas diketahui nilai probabilitas sebesar 65,1 yang berarti kecemasan dan dukungan sosial memengaruhi sebesar 65,1 kepatuhan pasien menjalankan hemodialisa. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Kecemasan Pasien terhadap Kepatuhan Pasien Menjalankan Hemodialisa Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kecemasan pasien yang menjalankan hemodialisa pada kategori tidak ada kecemasan, kecemasan ringan dan kecemasan sedang. Tidak ada responden yang mengalami kecemasan berat dan panik dan sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan dengan jumlah 39 orang 45,4. Kecemasan adalah gangguan yang disebabkan oleh konflik yang tidak disadari mengenai keyakinan, nilai, krisis situasional, maturasi, ancaman pada diri sendiri dan kehidupan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi Lumongga, 2010. Pendapat lain mendefiniskan kecemasan sebagai perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman, dan tidak menyenangkan, yang di ikuti oleh reaksi fisiologis seperti perubahan detak jantung dan pernapasan Marlindawani, 2008. Menurut Dalami 2009 kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian individu yang subjektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya. Peploeu dalam Suliswati 2009 membagi kecemasan dalam empat tingkatan, yaitu ringan, sedang, berat dan panik. Kecemasan yang dialami pasien sebagian besar pada kategori kecemasan ringan. Pada kecemasan ringan ini ketegangan yang dialami sehari-hari dan menyebabkan pasien menjadi waspada dan lapangan persepsi meningkat. Pada 71 Universitas Sumatera Utara