Nilai r tabel dalam penelitian ini untuk sampel pengujian 30 orang pasien adalah 0,361 pada α = 5.
b.   Uji Reliabilitas Uji  reliabilitas adalah merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas tingkat kepercayaan dari pernyataan  yaitu merujuk pada pengertian apakah sebuah
instrument dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu kewaktu. Jika alat ukur tersebut dapat dipergunakan secara konsisten maka alat ukur tersebut
dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang reliabel. Metode yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah metode Cronbach Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur
dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan jika Cronbach Alpha   0,60 maka dinyatakan reliabel, dan jika nilai uji  Cronbach Alpha  yang diperoleh  0,60 maka
dinyatakan tidak reliabel Hastono, 2007.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1.   Variabel
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah  kecemasan  dan dukungan sosial dukungan  informasional, penilaian, instrumental  dan  emosional. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah kepatuhan pasien menjalankan hemodialisa.
3.5.2.   Definisi Operasional
Untuk lebih mengarahkan dalam pembahasan penelitian ini, maka penulis memberikan definisi opersional yang meliputi:
Universitas Sumatera Utara
1. Kapatuhan adalah ketaatan pasien dalam menjalani hemodialisa  sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. 2.
Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan yang disebabkan
oleh penyakit yang diderita. 3.
Dukungan informasional adalah bentuk dorongan yang diberikan oleh orang lain kepada pasien dalam bentuk informasi seperti memberikan nasihat, saran,
maupun petunjuk. 4.
Dukungan penilaian adalah bentuk dorongan yang diberikan oleh orang lain kepada pasien dalam bentuk perhatian, bersedia mendengarkan dan didengarkan.
5. Dukungan instrumental adalah bentuk dorongan yang diberikan oleh orang lain
kepada pasien dalam bentuk pemberian uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan.
6. Dukungan  emosional adalah  bentuk dorongan yang diberikan oleh orang lain
kepada pasien dalam  bentuk  kebersamaan, kesediaan dan aktivitas sosial yang sama.
3.6.    Metode Pengukuran
Metode  Pengukuran variabel  yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
3.6.1.  Pengukuran Variabel Independen
1. Kecemasan
Pengukuran  kecemasan dengan menggunakan alat ukur yang dikenal dengan Hamilton Rating Scale For Anxiety HRS-A.  Alat ukur ini terdiri dari 14
kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik. Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka
score antara 0-4, yang artinya nilai 0 berarti tidak pernah dialami, nilai 1 gejala ringan, nilai 2 gejala sedang, nilai 3 gejala berat, dan nilai 4 gejala berat sekali.
Masing-masing nilai angka score  dari ke-14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat dikelompokkan  derajat
kecemasan seseorang  yaitu : a.
Tidak ada kecemasan jika total nilai score  14 b.
Kecemasan ringan jika total nilai 14-20 c.
Kecemasan sedang jika total nilai 21-27 d.
Kecemasan berat jika total nilai 28-41 e.
Panik jika total nilai 42-56 Skala : Ordinal
2. Dukungan Informasional
Dukungan  informasional  diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 7 pernyataan, jika jawaban  selalu diberi skor 4, kadang-kadang diberi skor 3,
jarang diberi skor 2 dan tidak pernah  diberi skor  1. Maka diperoleh skor
Universitas Sumatera Utara
terendah 7 dan skor tertinggi 28. Dukungan informasional dikategorikan sebagai berikut :
a. Kurang mendukung 7-17
b. Mendukung 18-28
Skala : Ordinal 3.
Dukungan Penilaian Dukungan  penilaian  diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 7
pernyataan, jika jawaban  selalu diberi skor 4, kadang-kadang diberi skor 3, jarang diberi skor 2 dan tidak pernah  diberi skor  1. Maka diperoleh skor
terendah 7 dan skor tertinggi 28. Dukungan penilaian  dikategorikan sebagai berikut :
a. Kurang mendukung 7-17
b. Mendukung 18-28
Skala : Ordinal 4.
Dukungan Instrumental Dukungan  instrumental  diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 7
pernyataan, jika jawaban  selalu diberi skor 4, kadang-kadang diberi skor 3, jarang diberi skor 2 dan tidak pernah  diberi skor   1. Maka diperoleh skor
terendah 7 dan skor tertinggi 28. Dukungan instrumental  dikategorikan sebagai berikut :
a. Kurang mendukung 7-17
b. Mendukung 18-28
Universitas Sumatera Utara
Skala : Ordinal 5.
Dukungan Emosional Dukungan  emosional  diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 7
pernyataan, jika jawaban  selalu diberi skor 4, kadang-kadang diberi skor 3, jarang diberi skor 2 dan tidak pernah  diberi skor  1. Maka diperoleh skor
terendah 7 dan skor tertinggi 28. Dukungan emosinal  dikategorikan sebagai berikut :
a. Kurang mendukung 7-17
c. Mendukung 18-28
Skala : Ordinal
3.6.2.   Pengukuran Variabel Dependen
Pengukuran variabel dependen yaitu kepatuhan pasien menjalankan hemodialisa  dengan menggunakan data sekunder yang ada di rumah sakit yang
dikategorikan menjadi patuh dan tidak patuh dengan skala ordinal.
3.7. Metode Analisis Data
Data primer dan sekunder yang telah diperoleh dianalisis melalui proses
pengolahan data yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Analisis Univariat, yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal antar
variabel baik variabel independen maupun dependen dalam bentuk distribusi frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis Bivariat, yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui adanya
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan uji Chi-Squre  pada tingkat kepercayaan 95 p    0,05 yaitu
untuk melihat hubungan kecemasan  dan dukungan sosial  terhadap  kepatuhan pasien  menjalankan hemodialisa di Rumah Sakit Umum Pusat  H. Adam Malik
Medan Tahun 2014. 3.
Analisis Multivariat, yaitu analisis lanjutan yang memungkinkan dilakukan untuk mengetahui variabel independen yang paling dominan berpengaruh dengan
variabel dependen. Bila hasil uji mempunyai nilai p  0.25 maka variabel tersebut dapat masuk dalam model multivariat dengan menggunakan Uji Regresi
Logistik Berganda multiple logistic regression.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
RSUP H. Adam Malik mulai berfungsi  sejak tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan rawat jalan dan untuk pelayanan rawat inap mulai berfungsi tepatnya pada
tanggal 2 Mei 1992. Rumah Sakit ini mulai beroperasi secara total pada tanggal 21 Juli 1993 yang diresmikan oleh Presiden RI  pada waktu itu, H. Soeharto.  RSUP H.
Adam Malik ini beralamat di Jalan Bunga Lau no. 17, Medan, terletak di kelurahan Lauchi, Kecamatan Medan Tuntungan. Letak RSUP H. Adam Malik ini berjarak ±1
Km dari jalan Djamin Ginting yang merupakan jalan raya menuju ke arah Brastagi. Letak daerah yang jauh dari keramaian ini sangat mendukung bagi para pasien karena
suasana tenang di daerah tersebut akan semakin mempercepat proses penyembuhan dari pasien. Selain itu, RSUP H. Adam Malik yang berada jauh dari pusat Kota
Medan, masih memiliki udara yang sangat sejuk dan belum terpolusi oleh udara kendaraan bermotor. Di sekeliling area RSUP H. Adam Malik terdapat tempat-tempat
seperti toko buah, warung ataupun rumah makan, apotik, toko yang menyediakan jasa foto kopi sehingga berguna bagi para pengunjung rumah sakit untuk menjenguk, para
pegawai ataupun mahasiswa yang berada di rumah sakit. RSUP H. Adam Malik merupakan Rumah Sakit kelas A sesuai dengan SK
Menkes No. 335MenkesSKVIII1990. Di samping itu, RSUP H. Adam Malik adalah Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Propinsi
46
Universitas Sumatera Utara