Universitas Sumatera Utara
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Ada dua hal yang berpengaruh
terhadap fungsi regulatif. -
Pertama, atasan atau orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua
informasi yang disampaikan.
- Kedua, berkaitan dengan pesan atau message, pesan-pesan regulatif
pada dasarnya berorientasi pada kerja. 3.
Fungsi persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak
akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini maka banyak pimpinan lebih suka mempersuasi
bawahannya dari pada memberi perintah.
4. Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik.
Dengan fungsi utama komunikasi, komunikator harus mampu menentukan dan memahami komunikasi yang bagaimana yang harus ia terapkan agar
tidak terjadi distorsi atau kegelisahan komunikasi. dalam Mesiono, 2012:115-116
2.1.6 Motivasi
Menurut Uzer Usman motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “Movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi adalah suatu
proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatantingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuankeadaan dan kesiapan dalam diri
individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan dalam Mesiono, 2012:129
Menurut Handoko, mengatakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan motivasi motivation atau motif, antara lain: kebutuhan need,
desakan urge, keinginan wish dan dorongan drive. Ia mengartikan motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Engkoswara mengemukakan bahwa dorongan motive itu berbeda setiap orang. Untuk menumbuhkan dorongan
yang ada dalam diri seseorang itu sehingga menjadi tingkah laku positif, orang itu perlu memahami dua hal. Pertama, kegiatan apa yang akan
dilakukan. Dalam hubungan ini seseorang hendaknya mengetahui kegiatan dan cara-cara melaksanakannya kegiatan itu. Kedua, mengapa ia perlu
melakukan itu. Ia perlu memahami pentingnya tujuan yang akan dicapai baik yang berkaitan dengan kepentingan dirinya maupun yang berhubungan
Universitas Sumatera Utara
dengan kepentingan lembaga dilingkungannya. dalam Mesiono, 2012:130- 131
2.1.7 Rekrutmen
Menurut Mathis dan Jackson, perekrutan adalah proses menghasilkan sejumlah pelamar, yang berkualifikasi untuk pekerjaan disuatu organisasi
atau perusahaan. Ivanchevich dalam Iswanto 2004, menyebut perekrutan adalah seperangkat aktivitas suatu organisasi yang digunakan untuk mencari
calon pemegang jabatan yang memiliki kemampuan dan sikap yang diperlukan untuk mambantu organisasi mencapai tujuannya. dalam Nasution,
2010:66 Kemampuan organisasi dalam mengikuti dan menyesuaikan diri
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi didukung oleh proses rekrutmen dan proses rekrutmen diintegrasikan dengan program dan kebijakan sumber
daya manusia yang strategis. Dengan demikian maka rekrutmen disini dalam arti mencari sekumpulan pelamar yang mempunyai kemampuan, sikap dan
motivasi yang baik dimaksudkan untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan yang ada dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi akibat dari perubahan-
perubahan. dalam Nasution, 2010:66 Menurut Simamora perekrutan bukanlah merupakan proses satu arah
one way process dalam arti hanya organisasi yang mencari pelamar pekerjaan. Untuk memperoleh pelamar yang berkualitas menurut Simamora
1995 perlu proses rekrutmen terdiri dari ; 1.
Pembuatan rencana untuk merekrut Perencanaan perekrutan harus dibuat sesuai dengan perencanaan sumber
daya manusia yang mengacu kepada perencanaan organisasi atau rencana strategis organisasi.
2.
Penyusunan strategi untuk merekrut Setelah organisasi merencanakan jumlah tenaga yang akan direkrut maka
selanjutnya perlu dikembangkan strategi khusus untuk mengindentifikasi bagaimana pekerja akan direkrut, dimana dilakukan perekrutan, dan
bagaimana memikat calon pelamar dilaksanakan. 3.
Mencari pelamar Setelah menetapkan rencana dan strategi perekrutan selanjutnya dilakukan
pencarian pelamar melalui iklan disurat kabar atau dengan cara yang lain yang dapat memikat pelamar yang berkualitas.
4.
Menyisihkan pelamar yang tidak cocok
Universitas Sumatera Utara
Setelah lamaran diterima dilakukan penyaringan lamaran-lamaran yang masuk untuk menyisihkan pelamar yang tidak memenuhi syarat.
5. Mempersiapkan sekumpulan pelamar.
Berdasarkan hasil penyaringan diperoleh kumpulan pelamar atau kelompok pelamar yang siap untuk mengikuti screening selanjutnya.
dalam Nasution, 2010:72-75
Proses perekrutan di HMI juga meliputi ; 1 pembuatan rencana untuk merekrut, 2 penyusunan strategi untuk merekrut, 3 mencari calon kader
pelamar, 4 mengelompokkan calon kader yang sesuai dengan kriteria, 5 mempersiapkan sekumpulan calon kader ketahap selanjutnya.
2.2 Kerangka Konsep