Universitas Sumatera Utara
kader dan alumni, sehingga makna independensi yang sejak awal ditarik tegas oleh para pendahulu di HMI kini terkesan retorika belaka. Kita pun sesungguhnya
tak pernah putus menyaksikan gejala itu terjadi, sebab orang seperti Agus Salim Sitompul pun tanpa lelahnya mencatatkan sejarah HMI dari masa ke masa. Tapi
mungkin lingkaran kekuasaan seperti sering dibicarakan Muhammad Sobary, sebagai godaan yang sulit dihindari dan butuh keteguhan moral untuk menjaga
tidak tergoda terlalu jauh. Kontribusi itulah yang mungkin membuat Jendral Soedirman sempat
mengartikan HMI sebagai Harapan Masyarakat Indonesia, meneguhkan keyakinan kita bahwa pilar keberadaan HMI adalah keislaman-Keindonesiaan
seperti kata Cak Nur. Mungkin tarikan pada kekuasaan telah terjadi saat HMI dengan kader-kadernya yang sudah cukup matang bertarung dalam politik
menginisiasi bangkitnya Orde Baru dan mengakumulasi potensi pemuda Indonesia dalam kelompok Cipayung yang kemudian terbentuknya sebuah
organisasi kepemudaan yang namanya Komite Nasional Pemuda Indonesia KNPI tetapi sekian lama, kemesraan HMI dan kekuasaan semakin
mencemaskan, tak urung hal ini membuat tokoh HMI seperti Cak Nur menganggap bahwa sebaiknya HMI dibubarkan saja, hal yang mana berangkat
atas gejala HMI terlalu mengakomodasi kepentingan kekuasaan dalam tubuhnya. Juga bagaimana keengganan Deliar Noer PB-HMI yang menjadi ungkapan
cintanya pada HMI dan kecewanya pada sikap organisasi ini yang takluk pada kemauan kekuasaan.
3.1.2 Sejarah berdirinya HMI Komisariat FISIP USU
Berawal dari niat utuk memberikan sumbangan yang nyata dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Beberapa aktifis mahasiswa Islam di Medan saat itu
berpikir tentang penyatuan potensi mahasiswa islam dalam satu wadah untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan. Salah satu di antara mahasiswa
tersebuat adalah O.K Rahmad Bakrie. Saat berada di Jakarta beliau memanfaatkan kesempatannya untuk berdiskusi dengan teman-teman aktifis mahasiswa Islam.
Salah satu teman yang diajaknya untuk berdiskusi di Jakarta adalah Deliar Noer yang saat itu merupakan aktifis HMI. Pertemuan O.K Rahmad Bakrie di Jakarta
Universitas Sumatera Utara
dengan beberapa aktifis mahasiswa islam telah mengenalkannya dengan HMI. Informasimengenai HMI oleh O.K Rachmad Bakri langsung dikomunikasikan
kepada teman-temannya di Medan. Informasi tersebut oleh O.K Rahmad Bakrie disampaikan melalui surat, perihal bahwa telah ada organisasi mahasiswa yang
dapat menyatukan semangat mereka yaitu HMI. Sekembali dari Jakarta pada pertengahan Mei 1952, di Rumahnya OK.
Rachmad Bakri, ia bersama Ahmad Soepomo dan Amir Husein berdiskusi. Dari diskusi tersebut, mereka sepakat untuk mendirikan HMI di Medan. Oleh karena
itu, maka tepat pada tanggal 1 November 1952 pukul 09.00 WIB, di Aula PT II UISU Jl. Sisingamangaraja, No.2 diproklamirkan berdirinya HMI di Medan.
Pertemuan di hadiri kurang lebih 15 orang mahasiswa UISU. Oleh karena anggota masih sedikit kurang dari 25 orang, maka HMI didirikan atas nama Komisariat
UISUMedan. Beberapa minggu kemudian bertepatan dengan forum Koferensi HMI di
Jakarta pada tanggal 26-28 Desember 1952. HMI Komisariat Medan Sumatera Utara menhajukan diri untuk dinyatakan sebagai cabang HMI karena telah
memungkinkan secara konstitusional. Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Medan merupakan cabang pertama di luar Pulau Jawa.Sekaligus ini menjadi tolak
perkembangan HMI ke setiap wilayah Sumatera Utara. Setelah mendapatkan rekomendasi sebagai Cabang Medan, maka dibentuklah kepengurusan pertama
HMI untuk masa kerja 1952-1954. Pada perkembangan selanjutnya di Medan, HMI Komisariat Hukum USU
merupakan salah satu komisariat yang terdapat di Medan. Himpunan Mahasiswa Islam komisariat Hukum inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya HMI
Komisariat FISIP USU. Hal ini dikarenakan pada tahun 1980 sebelum FISIP resmi menjadi fakultas, jurusan di FISIP masih tergabung dalam Fakultas Hukum
yaitu Jurusan Ilmu Kemasyarakatan. Oleh karena itu, mahasiswa dari FISIP telah mengenal HMI, sebab difakultas itu telah berdiri HMI.
Bertepatan dengan berdirinya FISIP sebagai fakultas yang mandiri, maka muncul pemikiran dari mahasiswa generasi 1981 untuk mendirikan HMI
Universitas Sumatera Utara
Komisariat FISIP. Beberapa nama mahasiswa angkatan 1981yang terlibat dalam pembahasan untuk mendirikan HMI Komisariat FISIP USU yakni; Surya Utama,
Nurbaeni, Humaizi, Alm. Siwo, Safrin, Ridwan Rangkuti dan beberapa mahasiswa lainnya. Alasan beberapa mahasiswa tersebut untuk mendirikan HMI
Komisariat FISIP USU karena FISIP telah menjadi fakultas sendiri. Selain itu, terdapat pandangan bahwa jika mahasiswa muslim di FISIP berproses di HMI
Komisariat Hukum, maka mahasiswa FISIP akan sulit berkembang. Mahasiswa FISIP sulit berkembang di HMI, jika HMI Komisariat Hukum masih didominasi
oleh senior-senior dari fakultas Hukum. Semangat kemandirian yang dimiliki oleh beberapa mahasiswa FISIP angkatan 1981 telah menyumbang pikiran, dan tenaga
untuk mendirikan HMI Komisariat FISIP USU. Tujuan HMI Komisariat FISIP USU diawal berdirinya adalah untuk
memenuhi kebutuhan mahasiswa muslim di FISIP secara khusus. Tujuan dari pendirian benar-benar dapat dimaknai dampaknya oleh mahasiswa muslim pada
waktu itu, terlebih bagi mahasiswa yang tergabung di HMI. Kebutuhan yang dapat terpenuhi pada waktu itu yakni : HMI dapat menjadi wadah untuk
mahasiswa muslim berkreasi, menambah ilmu pengetahuan dan pengembangan wawasan mahasiswa dengan diskusi-diskusi yang dilakukan. Selain dari itu,
melalui HMI mahasiswa juga dapat menambah teman dan menumbuhkan rasa persaudaraan yang kuat antara sesama, HMI juga dapat menjadi wadah
penyampai aspirasi mahasiswa. Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FISIP USU pada saat awal berdiri
tidaklah terlepas dari dinamika internal yang harus di hadapi di HMI cabang Medan, seperti sulitnya mahasiswa FISIP untuk mendapatkan legitimasi secara
oraganisasi dari HMI Cabang Medan. Secara aturan organisasi HMI komisariat FISIP belum bisa dirikan,karena terkendala dengan jumlah anggota HMI di FISIP
belum memenuhi quota pada saat itu. Munculnya sikap keberatan dari pengurus HMI Cabang Medan saat itu memberikan reaksi tersendiri bagi Surya Utama dan
kawan-kawan. Reaksi yang ditunjukkan adalah dengan tetap memaksakan HMI Komisariat FISIP USU untuk berdiri.
Universitas Sumatera Utara
Surya Utama dan beberapa kawan-kawan berpandangan pada saat itu bahwasannya HMI sudah layak didirikan di FISIP. Hal tersebut dikarenakan
sudah terdapat mahasiswa –mahasiswa yang peduli dan bersedia mengurus HMI di FISIP. Mengenai persoalan-persoalan aturan main organisasi akan dipenuhi
satu persatu diwaktu yang akan datang. Semangat yang tinggi untuk mendirikan HMI Komisariat FISIP USU akhirnya mulai membuahkan hasil. Tepat pada tahun
1983 HMI Komisariat FISIP USU resmi dideklarasikan dengan izin dari HMI Cabang Medan. Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FISIP USU dari
semenjak awal berdiri sampai di tahun 2015 telah mengalami 31 periodesasi kepengurusan. Ketua Umum HMI Komisariat FISIP USU yang sekarang
menjabat ada Surya Hutama Surbakti periode 2015-2016
3.1.3 Kepengurusan HMI Komisariat FISIP USU