61
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan dan Pengumpulan Data
Peneliti memulai beberapa tahap untuk melakukan penelitian dan pengumpulan data, adapun tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Perizinan
Peneliti meminta izin untuk meneliti kepada pengurus HMI Komisariat FISIP USU, untuk melakukan penelitian di Sekretariat HMI
Komisariat FISIP USU. setelah memperoleh izin peneliti memperoleh data anggota biasa yang menjadi populasi dalam penelitian ini.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada responden dalam jangka waktu empat belas hari yakni, 6
oktober 2015 sampai dengan tanggal 20 oktober 2015. Jumlah kuisioner yang disebar oleh peneliti yaitu sebanyak 56 lembar.
4.2 Teknik Pengolahan Data
Setelah kuesiorner terkumpul dari responden, maka peneliti melakukan proses pengolahan data dari kuisioner yang telah diisi dari responden. Adapun
tahapan pengolahan data dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Penomoran Kuesioner Penomoran kuesioner yaitu memberi nomor kuisioner sebagai
pengenal, yaitu 1-56. 2.
Editing Editing yaitu proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas
setiap jawaban yang meragukan dan menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan anjuran pengisian kuisioner.
3. Pengkodean
Pengkodean merupakan proses pemindahan jawaban-jawaban responden kedalam kotak skor yang disediakan dalam bentuk angka.
Universitas Sumatera Utara
4. Inventaris Variabel
Inventaris Variabel yaitu data mentah yang diperoleh dan dimasukkan kedalam table Fortran Cobol FC sehingga memuat seluruh data
dalam kesatuan. 5.
Tabulasi Data Tabulasi data yaitu memindahkan variable responden yang sudah
melalui pengkodean dan inventaris variable kedalam kerangka tabel. Adapun tabel sebanyak jumlah pertanyaan dari kuisioner. Data
disajikan dalam bentuk tabel tunggal dan dirinci melalui kategori, frekuensi dan presentase. Selanjutnya untuk memperjelas isi tabel, data
dianilis melalui deskripsi teks.
4.3 Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Dalam pembahasan ini peneliti
akan merujuk pada sistem penyajian atau data yang akan diperoleh dari hasil jawaban responden, dimana metode pengumpulan data dengan melalui kuesioner
yang disebarkan kepada responden yang berjumlah 56 orang.
4.3.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan gambaran tentang responden dalam penelitian ini. Karakteristik responden yang dimaksud dalam hal ini adalah Jenis
kelamin, Tambuk, Jurusan responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
NO. Jenis Kelamin
F
1. Laki-Laki
39 69.6
2. Perempuan
17 30.4
Total 56
100
Sumber : P1FC1
Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 56 orang, terdapat 39 orang 69.6 Jenis kelamin laki dan 17 orang
30.4 Jenis kelamin perempuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah laki- laki lebih besar dari pada perempuan untuk bergabung kedalam sebuah organisasi.
Tabel 4.2 Stambuk
NO. Angkatan
F
1. 2008
3 5.4
2. 2009
10 17.9
3. 2010
9 16.1
4. 2011
16 28.6
5. 2012
11 19.6
6. 2013
7 12.5
Total 56
100
Sumber : P2FC2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa dari 56 orang jumlah responden, terdapat enam 6 stambuk yang terdiri 2008 sd 2013. Pembagian responden
ditentukan dengan metode pengambilan sampel dari populasi yang telah didapat melalui penelitian, sehingga terdapat 3 responden 5.4 yang berada pada
stambuk 2008, 10 responden 17.9 yang berada pada stambuk 2009, 9 responden 16.1 pada stambuk 2010, 16 responden 28.6 pada stambuk
2011, 11 responden 19.6 pada stambuk 2012, 7 responden 12.5 dari stambuk 2013. Tabel 4.2 menjelaskan bahwa responden dalam penelitian ini
lebih banyak pada stambuk 2011 dengan presentase 28.6. Hal ini karena hasil dari pengambilan sampel dengan metode random sampling. Yang memberikan
hak yang sama pada semua populasi untuk dijadikan sampel.
Tabel 4.3 Departemen
NO. Departemen
F
1. Komunikasi
7 12.5
2. Politik
9 16.1
3. Administrasi Bisnis
7 12.5
4. Administrasi Negara
2 3.6
5. Kesejahteraan Sosial
12 21.4
6. Antropologi Sosial
4 7.1
7. Sosiologi
14 25.0
8. Perpajakan
1 1.8
Total 56
100
Sumber : P3FC3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dari 56 orang responden, terdiri dari delapan 8 jurusan diantaranya 7 responden 12.5 dari departemen
Komunikasi, 9 responden 16.1 dari departemen Politik, 7 responden 12.5 dari departemen Administrasi Bisnis, 2 responden 3.6 dari departemen
Administrasi Negara, 12 responden 21.4 dari departemen Kesejahteraan Sosial, 14 responden 25.0 dari departemen Sosiologi, dan 1 responden 1.8
dari departemen perpajakan. Data diatas menunjukkan bahwa anggota biasa HMI lebih paling banyak di departemen Sosiologi, dan yang paling sedikit dari
departemen perpajakan.
4.3.2 Strategi Komunikasi Prekrutan Anggota Organisasi HMI Komisariat FISIP USU
Strategi Komunikasi perekrutan anggota organisasi dalam penelitian ini merupakan gambaran tentang cara perekrutan yang dilakukan pengurus organisasi
HMI Komisariat FISIP USU kepada anggota biasa. Dari sisi ini peneliti akan melihat secara mendalam tentang responden yang akan diteliti dalam
keterkaitannya terhadap masalah dalam penelitian ini.
Tabel 4.4 Pengetahuan Mengenai Visi dan Misi HMI
Pengetahuan Mengenai Visi dan Misi HMI sebelum bergabung ke HMI
F
1. Belum Tahu sama sekali
11 19.6
2. Tahu Sedikit
32 57.1
3. Sudah tahu
13 23.2
Total 56
100
Sumber : P4FC4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 menjelaskan bahwa pengetahuan responden mengenai visi dan misi HMI sebelum bergabung ke dalam organisasi HMI adalah sebagai berikut,
11 orang responden masuk dalam katagori belum tahu sama sekali dengan presentase 19.6, 32 orang responden masuk dalam kategori yang tahu sedikit
tentang visi dan misi HMI dengan presentase 57.1, 13 orang responden masuk kedalam kategori sudah tahu mengenai visi dan misi HMI dengan presentase
23.2. Data diatas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini rata-rata
masuk kedalam kategori tahu sedikit tentang visi dan misi organisasi HMI sebelum masuk menjadi anggota organisasi HMI dengan presentase 32 responden
57.1.
Tabel 4.5 Kesesuaian visi dan Misi
Kesesuaian Visi dan Misi HMI F
1. Tidak Sesuai
1 1.8
2. Tidak begitu sesuai
13 23.2
3. Sudah Sesuai
42 75.0
Total 56
100
Sumber : P5FC5
Tabel 4.5 menjelaskan bahwa kesesuaian Visi dan Misi menurut responden adalah sebagai berikut, 1 orang responden masuk kedalam katagori
yang mengatakan tidak sesuai dengan presentase sebanyak 1.8, 13 orang responden masuk kedalam kategori yang menyatakan tidak begitu sesuai dengan
presentase sebanyak 23.2, 42 orang responden masuk kategori yang mengatakan Visi dan Misi HMI sudah sesuai dengan presentase sebanyak 75. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota biasa HMI Komisariat FISIP USU yang menjadi responden dalam penelitian ini mayoritas mengatakan visi dan misi
HMI sudah sesuai.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Perencanaan Masuk Sebagai Anggota HMI
Perencanaan Masuk Sebagai Anggota HMI F
1. Tidak direncanakan
14 25.0
2. Setengah hatiragu-ragu
20 35.7
3. Sudah direncanakan
22 39.3
Total 56
100
Sumber : P6FC6
Tabel 4.6 menjelaskan bahwa perencanaan Masuknya responden sebagai anggota organisasi HMI Komisariat FISIP USU adalah sebagai berikut, 14
responden berada pada kategori yang tidak direncanakan sebelumnya dengan presentase sebanyak 25, 20 orang responden berada di kategori masih ragu-ragu
atau setengah hati dengan presentase sebanyak 35.7, 22 responden berada di kategori sudah direncanakan sebelumnya dengan presentase sebanyak 39.3
Tabel diatas menjelaskan bahwa banyak responden yang ingin menjadi anggota biasa di organisasi HMI Komisariat FISIP USU sudah di rencanakan
sebelumnya. Ini juga bisa menjadi gambaran daya tarik organisasi ini di tabel selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Motif Masuk sebagai Anggota HMI
Motif masuk sebagai anggota HMI F
1. Dll. ______________________
4 7.1
2. Menambah Teman
12 21.4
3. Belajar
39 69.6
Total 56
100
Sumber : P7FC7
Tabel 4.7 menjelaskan bahwa motif responden masuk sebagai anggota HMI Komisariat FISIP USU adalah sebagai berikut, 4 responden dengan memilih
dan lain-lain diluar dari mencari teman dan belajar dengan presentase sebesar 7.1, 12 orang responden memilih motif nya menambah teman dengan presentase
sebanyak 21.4, 39 orang responden memilih belajar sebagai motif mereka bergabung ke dalam organisasi HMI dengan presentase sebanyak 69.6.
Tabel 4.7 juga menunjukkan bahwa rata-rata belajar sebagai motif awal mereka untuk bergabung kedalam organisasi, walaupun ada 4 responden memilih
motif yang lain, seperti mengisi waktu luang, dan belajar juga menambah teman sekaligus.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Tujuan menjadi anggota HMI
Tujuan menjadi anggota HMI F
1. Dll…….
10 17.9
2. Ingin tahu lebih dalam tentang HMI
21 37.5
3. Menjadi
insan akademis, pecipta
pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya
masyarakat adil dan makmuryang diridhoi allah subhana wataa’la
24 42.9
Total 56
100
Sumber : P8FC8
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa tujuan responden masuk sebagai anggota HMI adalah sebagai berikut, 10 responden dengan persentase sebanyak 17.9
memilih dll, yang berbeda-beda disetiap orangnya, 21 responden dengan persentase sebanyak 42.9 memilih Ingin tahu lebih dalam tentang organisasi
HMI sebagai tujuan untuk masuk ke dalam organisasi HMI dan 24 responden dengan persentase sebanyak 42.9 responden memilih Menjadi insane akademis
pecipta pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi allah subhana wataa’la
sesuai dengan tujuan HMI di pasal 4 yang dimuat di konstitusi HMI. Tujuan pada variable ini untuk melihat apa yang menjadi tujuan responden
untuk masuk kedalam sebuah organisasi HMI komisariat FISIP USU data di tabel 4.8 menunjukkan mayoritas responden memilih tujuan yang sama seperti tujuan
HMI di pasal 4 Konstitusi HMI dan juga ada yang ingin mengetahui tentang HMI lebih banyak lagi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Tujuan Tercapai
Tercapainya tujuan F
1. Tidak tercapai
10 17.9
2. Tercapai sebahagian
21 37.5
3. Tercapai sepenuhnya
24 42.9
Total 56
100
Sumber : P9FC9
Tabel 4.9 menjelaskan bahwa responden yang menyatakan tujuannya sudah tercapai adalah sebagai berikut, sebanyak 10 responden dengan persentase
17.9 menyatakan tujuannya tidak tercapai, 21 responden dengan persentase sebanyak 37.5 menyatakan tercapai hanya sebahagian dan 24 responden
dengan persentase sebanyak 42.9 tercapai sepenuhnya. Tabel 4.9 menunjukkan bahwa rata-rata tujuan responden untuk masuk sebagai anggota organisasi HMI
Komisariat FISIP USU sudah tercapai sepenuhnya, dan ada pula yang hanya sebahagian saja.
Tabel 4.10 Selektifitas HMI dalam merekrut Anggota
Selektifitas HMI dalam merekrut Anggota F
1. Tidak selektif
2. Kurang selektif
12 21.4
3. Selektif
44 78.6
Total 56
100
Sumber : P10FC10
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 ini menjelaskan bahwa menurut Responden Selektifitas HMI dalam merekrut anggota baru organisasi adalah sebagai berikut, 12 responden
dengan persentase sebanyak 21.4 menyatakan HMI kurang selektif dalam merekrut anggota baru organisasi, 44 responden dengan persentase sebanyak
78.6 menyatakan HMI selektif dalam merekrut anggota biasa dikarenakan juga peneliti melihat untuk menjadi anggota biasa harus melewati beberapa tahap
seleksi agar bisa mendapatkan status anggota biasa.
Tabel 4.11 Pengaruh anggota HMI dalam pengambilan keputusan
Pengaruh anggota HMI dalam pengambilan keputusan
F
1. Tidak punya pengaruh
2. Sedikit berpengaruh
5 8.9
3. Punya pengaruh
51 91.1
Total 56
100
Sumber : P11FC11
Tabel 4.11 dapat dideskripsikan bahwa pengaruh anggota HMI dalam pengambilan keputusan di organisasinya adalah sebagai berikut, 5 responden
dengan persentase sebanyak 8.9 menyatakan anggota biasa HMI hanya mempunyai sedikit pengaruh dalam pengambilan keputusan untuk organisasinya,
51 responden dengan persentase sebanyak 91.1 menyatakan anggota biasa HMI mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan dalam organisasi HMI itu
sendiri. Data diatas dapat disimpulkan anggota HMI mempunyai pengaruh didalam pengambilan keputusan menyangkut organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Penyampaian Informasi
Penyampaian informasi F
1. Tidak mendetail
3 5.4
2. Kurang mendetail
23 41.1
3. Sangat mendetail
30 53.6
Total 56
100
Sumber : P12FC12
Tabel 4.12 dapat dideskripsikan bahwa penyampaian informasi yang dilakukan kepengurusan HMI dalam merekrut anggota organisasi adalah sebagai
berikut, 3 responden dengan persentase sebanyak 5.4 menyatakan kepengurusan menyampaikan pesan tidak mendetail kepada responden, 23 responden dengan
persentase sebanyak 41.1 menyatakan pengurus HMI kurang mendetail dalam menyampaikan informasi kepada responden, dan 30 responden dengan persentase
sebanyak 53.6 menyatakan informasi yang disampaikan kepengurusan kepada responden mendetail.
Penyampaian informasi terhadap responden yang direkut kepengurusan HMI bermaksud untuk melihat sejauh mana kepengurusan HMI menyampaikan
informasinya kepada calon anggota organisasi apakah mendetail atau tidak, tabel 4.12 menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa kepengurusan
HMI menyampaikan informasinya dengan mendetail kepada calon anggota.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Sifat persuasive pengurus dalam merekrut
Pengurus bersikap persuasive saat merekrut anggota
F
1. Tidak persuasive
1 1.8
2. Kurang persuasive
9 16.1
3. Sangat persuasive
46 82.1
Total 56
100
Sumber : P13FC13
Tabel 4.13 dapat dideskripsikan sikap persuasive pengurus HMI dalam merekrut anggota baru organsasi HMI adalah sebagai berikut, 1 responden dengan
persentase sebanyak 1.8 menyatakan pengurus HMI tidak persuasive dalam merekrut anggota, 9 responden dengan persentase sebanyak 16.1 menyatakan
pengurus HMI kurang persuasive dalam merekrut dan 46 responden dengan persentase sebanyak 82.1 menyatakan pengurus HMI sangan persuasive dalam
melakukan perekrutan anggota organisasi. Variable ini menjelaskan sejauh mana kepengurusan bersikap dalam
melakukan perekrutan agar calon anggota tertarik untuk bergabung kedalam sebuah organisasi dan tabel 4.13 diatas menunjukkan bahwa rata-rata responden
memandang pengurus HMI komisariat FISIP USU bersikap sangat persuasive dalam merekrut anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Masukan yang diberikan pengurus dalam merekrut
Pengurus memberikan masukan yang mempengaruhi responden dalam menemukan
keputusan untuk bergabung F
1. Tidak sama sekali
2 3.6
2. Kadang-kadang
19 33.9
3. Ya, selalu
35 62.5
Total 56
100
Sumber : P14FC14
Tabel 4.14 dapat dideskripsikan bahwa masukan yang diberikan pengurus kepada responden untuk bergabung sebagai anggota organisasi sebagai berikut, 2
responden dengan persentase sebanyak 3.6 menyatakan pengurus HMI sama sekali tidak memberikan masukan yang solutif kepada responden dalam
menemukan keputusan untuk bergabung kedalam organisasi, 19 responden dengan persentase sebanyak 33.9 menyatakan bahwa pengurus HMI kadang-
kadang memberikan masukan yang solutif kepada responden dalam menemukan keputusan untuk bergabung ke dalam organisasi dan 35 responden dengan
persentase sebanyak 62.5 menyatakan pengurus organisasi HMI Komisariat FISIP USU selalu memberikan masukan yang solutif kepada responden dalam
menemukan keputusan untuk bergabung kedalam organisasi. Variabel ini mencoba untuk menjelaskan sejauh mana keputusan
responden untuk bergabung kedalam organisasi HMI Komisariat FISIP USU ini datang. Tabel 4.14 menjelaskan bahwa rata-rata responden selalu mendapatkan
masukan yang solutif dalam menemukan keputusan untuk bergabung kedalam organisasi HMI dengan persentase sebanyak 62.5 35 responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Kepercayaan terhadap informasi yang diberikan
Kepercaya terhadap informasi yang diberikan F
1. Tidak percaya
2. Kurang percaya
16 28.6
3. Ya, percaya
40 71.4
Total 56
100
Sumber : P15FC15 Tabel 4.15 menjelaskan bahwa kepercayaan terhadap informasi yang
diberikan pengurus kepada anggota organisasi adalah sebagai berikut, 16 responden dengan persentase sebanyak 28.6 menyatakan kurang percaya dengan
informasi yang diberikan dan 40 responden dengan persentase sebanyak 71.4 menyatakan percaya dengan informasi yang diberikan oleh pengurus HMI
Komisariat FISIP USU. Variable ini mencoba untuk menjelaskan apakah pengurus HMI dapat
menyakinkan dan membuat anggota organisasi percaya. Data dari tabel 4.15 menunjukkan bahwa sebanyak 40 responden dengan persentase 71.4
menyatakan percaya dengan informasi yang diberikan oleh pengurus HMI.
Tabel 4.16 ketersediaan dalam perekrutan anggota HMI
Bersedia direkrut sebagai anggota HMI F
1. Tidak bersedia
1 1.8
2. Masih ragu-ragu
26 46.4
3. Ya, langsung bersedia
29 51.8
Total 56
100
Sumber : P16FC16
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 menjelaskan bahwa ketersediaan responden dalam perekrutan anggota HMI adalah sebagai berikut, 1 responden dengan persentase sebanyak
1.8 Tidak langsung bersedia saat pengurus merekrut anggota, 26 responden dengan persentase sebanyak 46.4 menyatakan masih ragu-ragu saat pengurus
HMI melakukan perekrutan anggota, 29 responden dengan persentase sebanyak 51.8 menyatakan langsung bersedia saat pengurus merekrut menjadi anggota
organisasi. Variable ini menjelaskan bagaimana pengurus melakukan perekrutan yang membuat calon anggota yakin dan langsung bersedia direkrut menjadi
anggota organisasi merujuk pada tabel 4.15 informasi yang diberikan pengurus dapat membuat calon anggota yakin dan percaya sehingga langsung bersedia di
rekrut.
Tabel 4.17 Pernah Menjadi Anggota Organisasi Ekstra Kampus Selain dari HMI
Pernah menjadi anggota organisasi ekstra lain F
1. Tidak pernah sama sekali
24 42.9
2. Hanya pernah di organisasi intra kampus
saja 25
44.6
3. Pernah di _________
7 12.5
Total 56
100
Sumber : P17FC17
Tabel 4.17 menjelaskan bahwa apakah anggota biasa HMI sebelumnya pernah menjadi Anggota Organisasi ekstra lain adalah sebagai berikut, 24 orang
responden dengan persentase sebanyak 42.9 mengatakan tidak pernah bergabung dengan organisasi manapun sebelumnya, 25 orang responden dengan
persentase sebanyak 44.6 menyatakan hanya pernah di organisasi intra kampus sebelum bergabung di HMI dan 7 orang responden dengan persentase sebanyak
12.5 menyatakan pernah menjadi anggota biasa di organisasi ekstra lain.
Universitas Sumatera Utara
Variabel ini menjelaskan ternyata yang bergabung ke dalam organisasi HMI rata-rata hanya pernah bergabung di organisasi intra kampus saja dengan
persentase sebesar 44.6. meskipun begitu tidak dipungkiri ada beberapa yang sebelumnya bergabung dengan organisasi ekstra sejenis dengan HMI seperti
GMNI dan FMN akhirnya memilih bergabung dengan HMI walaupun hanya sebesar 12.5.
Tabel 4.18 Daya Tarik HMI
Daya Tarik HMI F
1. Tidak punya daya tarik
1 1.8
2. Mungkin Punya daya tarik
7 12.5
3. Punya daya tarik
48 85.7
Total 56
100
Sumber : P18FC18
Tabel 4.18 menjelaskan bahwa responden menyatakan tentang ada atau tidaknya daya tarik HMI adalah sebagai berikut, 1 orang responden dengan
persentase sebanyak 1.8 menyatakan HMI tidak punya daya tarik, 7 orang responden dengan persentase sebanyak 12.5 menyatakan HMI mungkin punya
dayatarik, 48 orang responden dengan persentase sebanyak 85.7 menyatakan HMI mempunyai daya tarik.
Variabel ini menjelaskan bahwa HMI mempunyai daya tarik tersendiri dimata calon anggota sehingga akhirnya mereka bergabung dengan HMI, seperti
melihat penampilan para anggota HMI yang menurut responden rata-rata anti mainstream, suasana kekeluargaan yang dirasakan para responden, HMI juga
memfasilitasi minat dan bakat calon anggota, dan juga kualitas para alumni HMI sebelumnya yang pernah mereka lihat. HMI juga menjadi wadah belajar yang
menarik menurut beberapa responden sebesar 85.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Intensitas penyampaian pesan
Pengurus secara intens menyampaikan informasi baik itu HMI ataupun diluar HMI
F
1. Tidak Pernah
0.0 2.
Jarang 20
35.7 3.
Ya, Intens 36
64.3
Total 56
100
Sumber : P19FC19
Tabel 4.19 dapat menjelaskan bahwa intensitas pengurus memberikan informasi kepada anggota dalam proses prekrutan adalah sebagai berikut 20
responden dengan persentase sebesar 35.7 menyatakan informasi jarang diberikan, 36 responden dengan persentase sebesar 64.3 menyatakan pengurus
memberikan informasi dengan intens kepada anggota pada saat proses perekrutan Variabel ini menjelaskan pengurus HMI memberikan informasi baik tentang HMI
maupun diluar dari Organisasi HMI dalam proses perekrutan adalah intensif dengan persentase sebesar 64.3.
Tabel 4.20 Cara penyampaian informasi
Informasi yang di sampaikan dengan cara yang menarik dan mudah dimengerti
F
1. Tidak menarik dan tidak mengerti
1 1.8
2. Kurang menarik dan sulit mengerti
12 21.4
3. Menarik dan mudah dimengerti
43 76.8
Total 56
100
Sumber : P20FC20
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.20 menjelaskan bahwa cara penyampaian informasi pengurus kepada calon anggota adalah sebagai berikut, 1 responden dengan persentase
sebesar 1.8 menyatakan cara penyampaian informasi yang dilakukan pengurus HMI dalam proses perekrutan tidak menarik dan tidak dapat dimengerti, 12
responden dengan persentase sebesar 21.4 menyatakan cara penyampaian sinformasinya kurang menarik dan sulit dimengerti, 43 responden dengan
persentase sebesar76.8 menyatakan cara penyampaian informasi menarik dan mudah dimengerti. Variabel ini menjelaskan bahwa cara penyampaian pesan
yang dilakukan pengurus HMI adalah dengan cara menarik dan mudah dimengerti bisa dilihat pada tabel 4.20 dengan persentase sebesar 76.8.
Tabel 4.21 Komunikasi yang dijalin kepada pengurus
Menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh pengurus HMI
F
1. Tidak baik
0.0 2.
Kurang baik 12
21.4 3.
Baik 44
78.6
Total 56
100
Sumber : P21FC21
Tabel4.21 menjelaskan bahwa responden menyatakan komunikasi yang dijalin kepada pengurus adalah sebagai berikut, 12 responden dengan persentase
sebesar 21.4 menyatakan komunikasi yang dijalin oleh responden kepada pengurus adalah kurang baik, 44 responden dengan persentase sebesar 78.6
menyatakan komunikasi yang dijalain responden dengan pengurus pada saat proses perekrutan adalah baik. Variabel ini menjelaskan tentang komunikasi yang
dijalin oleh anggota organisasi dengan seluruh pengurus organisasi adalah baik,
Universitas Sumatera Utara
ada pertukaran informasi didalamnya yang dapat menajadi salah satu alasan mereka mau bergabung kedalam anggota organisasi HMI komisariat FISIP USU.
Tabel 4.22 Intensitas melakukan interaksi dengan pengurus HMI
Intensitas melakukan interaksi dengan pengurus HMI
F
1. Tidak Intens
1 1.8
2. Kurang Intens
19 33.9
3. Ya, Intens
36 64.3
Total 56
100
Sumber : P22FC22
Tabel 4.22 menjelaskan bahwa responden menyatakan intesitas melakukan interaksi dengan pengurus HMI adalah sebagai berikut, 1 responden dengan
persentase sebesar 1.8 menyatakan Tidak intens melakukan interaksi dengan pengurus HMI, 19 responden dengan persentase sebesar 33.9 menyatakan
Kurang intens dalam melakukan interaksi dengan pengurus HMI Komisariat FISIP USU, 36 responden dengan persentase sebesar 64.3 menyatakan mereka
Intens dalam melakukan interaksi dengan pengurus HMI Komisariat FISIP USU. Variabel ini menjelaskan bahwa Komunikasi yang jalin tidak hanya dari
pengurus kepada calon anggota saja pada saat proses perekrutan, namun juga sebaliknya responden sebagai calon anggota juga Intens melakukan interaksi
kepada pengurus HMI Komisariat FISIP USU dengan persentase sebesar 64.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23 Kompetensi Kepengurusan dalam menyampaikan informasi
Pengurus HMI berkompeten dalam menyampaikan informasi kepada anda
F
1. Tidak berkompeten
0.0 2.
Kurang kompeten 10
17.9 3.
Ya, Kompeten 46
82.1
Total 56
100
Sumber : P23FC23
Tabel 4.23 menjelaskan bahwa responden menyatakan Kompetensi kepengurusan dalam menyampaikan informasi adalah sebagai berikut, 10
responden dengan persentase sebesar 17.9 menyatakan pengurus kurang kompeten dalam menyampaikan informasi kepada anggota dalam proses
perekrutan, 46 responden dengan persentase sebesar 82.1 menyatakan pengurus berkompeten dalam menyampaikan informasi kepada calon anggota pada saat
proses perekrutan. Variabel menjelaskan tentang kemampuan pengurus dalam menyampaikan informasinya kepada calon anggota, agar mudah dipahami oleh
anggota organisasi dan menimbulkan minatnya untuk bergabung, data dari tabel 4.23 menunjukkan bahwa rata-rata responden menyatakan pengurus berkompeten
dalam menyampaikan informasi dengan persentase sebanyak 82.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.24 Kelanjutan Informasi yang diberikan
Informasi yang diberikan disampaikan dengan cara berkelanjutan
F
1. Tidak berkelanjutan
2 3.6
2. Kurang berkelanjutan
16 28.6
3. Ya, berkelanjutan
38 67.9
Total 56
100
Sumber : P24FC24
Tabel 4.24 menjelaskan bahwa responden menyatakan kelanjutan informasi yang diberikan adalah sebagai berikut, 2 responden dengan persentase
sebesar 3.6 menyatakan informasi yang diberikan tidak berkelanjutan, 16 responden dengan persentase sebesar 28.6 menyatakan informasi yang
diberikan kurang berkelanjutan, 38 responden dengan persentase sebesar 67.9 menyatakan informasi yang disampaikan berkelanjutan. Variabel ini menjelaskan
tentang cara penyampaian informasi yang disampaikan pengurus kepada calon anggota pada saat proses perekrutan dengan cara berkelanjutan, agar dapat
dipahami dan diingat oleh calon anggota. Data dari tabel 4.24 menunjukkan bahwa informasi yang dilakukan pengurus kepada anggota berkelanjutan.
4.4 Pembahasan
Pembahasan berguna untuk mengungkapkan penemuan-penemuan dari pokok masalah yang diteliti. Penemuan itu muncul dari analisis tabel tunggal yang
sebelumnya sudah dideskripsikan sesuai dengan tanggapan dari pada responden . Setelah peneliti menganalisis data dari 56 responden dan mewawancarai pengurus
HMI Komisariat FISIP USU, maka Pembahasan ini meliputi strategi komunikasi dalam perekrutan Anggota Organisasi di HMI Komisariat FISIP USU.
Berdasarkan hasil distribusi jawaban bahwa indikator “Mengidentifikasikan visi dan misi” HMI Komisariat FISIP USU belum
Universitas Sumatera Utara
mengaplikasikan dengan baik. Hal ini dilihat dari jawaban responden dalam aspek visi dan misi, ada 19,6 responden belum tahu sama sekali mengenai visi dan
misi HMI, 57,1 yang tahu sedikit dan 23.2 yang sudah tahu. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak anggota yang sebelum direkrut menjadi
anggota organisasi HMI belum paham mengenai visi dan misi HMI tersebut. Menurut responden visi HMI sudah sesuai dengan misi HMI hal ini ditunjukkan
dari 75 responden yang menjawab sudah sesuai terkait dengan visi dan misi HMI. Jadi dapat dikatakan bahwa indikator “kesesuaian visi dengan misi” sudah
diterapkan dengan baik oleh HMI FISIP USU. Pada Indikator “tujuan dan hasil” dapat dilihat bahwa 39,3 responden
sudah merencakan untuk masuk sebagai anggota HMI, selebihnya tidak direncanakan dan masih ada juga yang ragu-ragu untuk masuk sebagai anggota
HMI. Hal ini menunjukkan bahwa indikator ini belum maksimal diterapkan oleh HMI Komisariat FISIP USU. Dalam hal tujuan, 42.9 responden memilih tujuan
menjadi insan akademis, pecipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi
Allah subhana wata’ala. Hal ini berarti bahwa indikator ini hampir tercapai dengan baik dan dalam tercapainya tujuan tersebut ada 42.9 responden merasa
bahwa tujuan tersebut sudah tercapai. Hal ini berarti pengurus HMI dapat mengkomunikasikan tujuan HMI sehingga dapat di aplikasikan dengan baik oleh
sebagian besar anggota HMI. Dalam aspek “seleksi audiens” dapat dilihat bahwa 69.6 motif dari
anggota memasuki organisasi HMI FISIP USU adalah untuk belajar Hal ini berkesinambungan dengan visi HMI sebagai wadah belajar bagi mahasiswa dan
dalam menyeleksi anggotanya, responden berpendapat bahwa HMI selektif dalam merekrut anggota. Hal ini ditunjukkan oleh 78.6 responden yang menyatakan
bahwa HMI selektif. Proses pengambilan keputusan anggota HMI sangat berpengaruh. Hal ini ditunjukkan dari jawaban responden yang mencapai 91.1
sepakat bahwa segala keputusan yang dibuat oleh HMI Komisariat FISIP USU tidak terlepas dari keterlibatan anggota HMI.
Untuk menyampaikan informasi mengenai HMI, responden merasa informasi yang disampaikan sangat detail dan dalam penyampaiannya
Universitas Sumatera Utara
informasinya 82,1 responden menyatakan bahwa pengurus menyampaikan informasi dengan sangat persuasive. Masukan yang diberikan oleh pengurus
dalam memutuskan bergabung atau tidak sebagai anggota organisasi HMI adalah masukan yang bersifat solutif. Hal ini didukung oleh jawaban responden yang
mencapai 62.5. Tingkat kepercayaan anggota terhadap informasi yang diberikan oleh
pengurus dapat dikatakan tinggi, hal ini ditunjukkan dari jawaban responden yaitu 71,4 yang menyatakan percaya pada informasi yang diberikan oleh pengurus
HMI. Dalam proses perekrutan anggota HMI ada 51,8 responden yang menjawab langsung bersedia. Hal ini menunjukkan bahwa calon anggota HMI
telah yakin memahami informasi yang disampaikan pengurus. Anggota HMI yang telah direkrut mayoritas belum pernah menjadi anggota organisasi ekstra lainnya
yang ada dikampus. Hal ini berarti bahwa anggota organisasi HMI benar-benar matang dalam memilih organisasi yang akan diikutinya.
Dari jawaban responden 85,7 mengatakan bahwa HMI memiliki daya tarik, adapun daya tariknya menurut responden adalah : proses belajarnya
berjenjang, anggotanya banyak, sering membuat diskusi, pendekatan kepada calon anggotanya baik, rasa kekeluargaan yang tinggi, kualitas kadernya, pergerakan
HMI dalam menghadapi isu-isu nasional, karena agenda tahunannya yang sangat menarik yaitu Temu Ramah, HMI lebih mampu memfasilitasi calon kadernya
untuk berkreasi sesuai degan minat dan bakat calon anggota, juga mampu mengikuti perkembangan zaman, orang yang berkecimpung di HMI mempunyai
pengaruh yang baik dilingkungan kampus, dalam penyampaian informasinya HMI selalu valid dan mudah dimengerti dan penampilan yang berbeda dan karakteristik
yang lebih menonjol dari organisasi yang lain, dan masih dibayang-bayangi masa kejayaan HMI dahulu menjadi daya tarik juga bagi calon anggota, kumpulan buku
berbagai macam yang ditawarkan untuk dibaca demi menambah pengetahuan calon anggota, diskusi yang intens dan gaya bahasa yang berbeda dari mahasiswa
pada umumnya. Dalam penyampaian pesan, pengurus HMI intens dalam menyampaikan
informasi baik informasi mengenai internal HMI maupun informasi eksternal HMI dan cara penyampian informasi juga menarik dan mudah dimengerti.
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi yang dijalin pengurus HMI kepada anggota dapat dikatakan baik. Hal ini ditunjukkan dari jawaban responden yaitu 78,6 responden menyatakan
hubungannya dengan pengurus berjalan dengan baik dan 64,3 anggota yang melakukan interaksi secara intens kepada pengurus HMI Komisariat FISIP USU.
Dalam hal kompetensi, 82.1 responden mengatakan bahwa pengurus HMI berkompeten dalam menyampaikan informasi kepada anggota dan 67.9
mengatakan bahwa informasi disampaikan dengan berkelanjutan. Hasil dari wawancara yang peniliti lakukan dengan pengurus HMI
Komisariat FISIP USU yang menjendrali bagian perekrutan anggota. Bahwa yang berhak untuk melakukan perkaderan adalah HMI Cabang Medan, kemudian
hal yang dilakukan bidang Pembinaan anggota PA adalah merekrut anggota baru. Setiap agenda dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus HMI itu selalu
di pantau oleh MPKP Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Komisariat, yang bertugas untuk mengawasi, memantau dan menjadi tempat konsultasi bagi
pengurus selama satu periodesasi MPKPK sebagai perpanjangan tangan dari keluarga besar untuk memantau sejauh mana komisariat ini berjalan selama satu
periodesasi dan bersifat kordinasi. Setiap agenda dan kegiatan HMI Komisariat FISIP USU, selalu di evaluasi
secara keseluruhan di rapat anggota komisariat atau biasa disingkat menjadi RAK namun kegiatan dalam proses perekrutan yang dilakukan setiap bidang juga ada
evaluasinya walaupun tidak secara keseluruhan, seperti agenda diskusi mengenai ke-Islaman yang dilakukan bidang PA dalam proses merekrut anggota, akan
dievaluasi setelah kegiatan selesai berlangsung dalam rapat bidang PA sendiri untuk mengetahui sejauh mana daya tarik anggota dalam kegiatan yang dibuat
oleh bidang PA, dan untuk mengetahui apa saja yang menjadi kekurangan dalam agenda tersebut agar adanya perbaikan di agenda selanjutnya.
Kegiatan yang dilakukan oleh pengurus HMI juga dipertanggungjawabkan di Rapat Anggota Komisariat RAK kepada seluruh keluarga besar HMI
Komisariat FISIP USU, termasuk kegiatan perekrutan anggota baru yang menjadi salah satu agenda wajib yang harus dilaksanakan disetiap periodenya. Yang
dimaksud keluarga besar HMI Komisariat FISIP USU adalah seluruh anggota biasa, senioren dan alumni HMI. Kegiatan yang dilakukan oleh pengurus HMI
Universitas Sumatera Utara
Komisariat FISIP USU dalam proses perekrutan selalu ada evaluasi dan proyeksi jika ada yang belum maksimal akan ada perbaikan selanjutnya sesuai dengan
kondisi dan situasi yang akan datang, misalnya minat dan bakat calon kader yang bertambah, maka akan dibuat agenda yang bisa memfasilitasi minat dan bakat
mereka sebagai proses perekrutan. Dalam proses perekrutan komunikasi sangat penting, terutama komunikasi
yang bersifat persuasive dan intens kepada calon anggota calon kader yang ingin direkrut, karena dengan komunikasi pengurus dapat mengetahui apa saja yang
calon anggota butuhkan, bagaimana karakternya yang pastinya berbeda satu sama lain, dan pengurus akan berusaha memenuhinya dan membuat calon kader
nyaman dengan penyesuaian yang berbeda disetiap calon anggota itu sendiri. Dan akhirnya calon anggota mau untuk bertukar pikiran, dan mempermudah pengurus
dalam hal merubah perilaku dari calon anggota agar sesuai dengan yang pengurus inginkan. Komunikasi tidak hanya penting dilakukan antara pengurus dengan
calon anggota calon kader namun komunikasi komunikasi antar sesama pengurus juga sangat penting dilakukan.
Pengurus melakukan komunikasi yang baik kepada calon anggota, komunikasi yang meliputi pemberian informasi mengenai organisasi, wawasan
dan keilmuan. Perekrutan yang dilakukan oleh bidang PA mempunyai beberapa metode sendiri misalnya tebar jala maksudnya calon anggota direkrut secara
bersama, dimana itu bersifat kelompok dan nantinya akan diseleksi satu per satu. Ada juga namanya metode tombak maksudnya disini saatnya pengurus
mengkader atau tahap merubah status calon anggota menjadi anggota biasa. Jadi komunikasi yang dibangun bersama calon kader ini sangat intens, baik secara
langsung tatap muka maupun tidak langsung seperti melalui sosial media dan membangun keakraban dan emosional yang dekat juga memfasilitasi berbagi hal
tentang keilmuan atau buku-buku yang mereka perlukan baik itu dalam perkuliahan atau hanya bacaan untuk menambah kapasitas intelektual mereka
sebagai calon kader. Proses perekrutan anggota mempunyai anggaran dana yang memang harus
dikeluarkan secara organisatoris. Agenda perekrutan yang mengeluarkan dana seperti MAPERCA Masaa Perkenalan Calon Anggota sebagai gerbang awal
Universitas Sumatera Utara
untuk merekrut anggota muda kemudian agenda LK1 latihan Kader 1 untuk merekrut kader agar mendapatkan status anggota biasa, dua agenda perekrutan ini
memiliki anggaran tersendiri yang dikelola oleh bidang keupel Keuangan dan perlengkapan.
Bidang Keuangan dan perlengkapan Keupel mengelola keungan Komisariat HMI secara teratur, ada pengutipan iuran yang dilakukan setiap
bulannya dengan jumlah yang sudah ditentukan dan disepakati oleh kepengurusan itu sendiri. Ada juga kegiatan lain yang dilakukan oleh bidang keupel untuk
menambah dana yang diperlukan pengurus untuk melakukan agenda khususnya dalam proses perekrutan yang biasanya disebut sebagai usaha halal yang tidak
mengikat, yang biasanya berbeda disetiap periodenya. HMI Komisariat FISIP USU mempunyai strategi khusus untuk merekrut
anggota organisasi yang melibatkan seluruh bidang yang ada dalam kepengurusan. Artinya setiap agenda yang dilakukan di bidang PA selalu dihadiri
seperti bidang Litbang yang bertugas untuk meneliti apa yang menjadi kebutuhan calon anggota, atau sejauh mana ketertarikan calon anggota terhadap agenda yang
dilakukan oleh bidang PA. HMI tidak hanya sekedar menawarkan organisasi didalam perekrutan, perkawanan dan kekeluargaan juga menjadi tawaran yang
menarik yang diberikan oleh HMI kepada calon anggota, karena yang dibahas itu tidak hanya mengenai organisasi itu dijalankan, hal-hal yang bersifat pribadi juga
bisa diceritakan, inilah strategi khusus yang dilakukan HMI dalam bentuk perkawanan, persaudaraan dan solidaritas yang ada di organisasi.
Proses perekrutan HMI tidak melibatkan organisasi ekstra manapun, kecuali HMI cabang Medan karena yang bertanggung jawab atas perkaderan itu
adalah HMI cabang Medan. beberapa bidang yang ada didalam kepengurusan HMI mempunyai tugas untuk melakukan pengkaderan terhadap calon anggota
HMI selanjutnya, ada beberapa bidang dalam kepengurusan HMI FISIP USU yang mempunyai perannya masing-masing dalam melakukan perekrutan, seperti
bidang penelitian dan pengembangan LITBANG yang melakukan analisis terhadap calon anggota yang akan dijadikan sebagai kader HMI, begitu juga
dengan bidang perguruan tinggi dan kemahasiswaan PTKP melakukan perannya dalam merekrut calon anggota muda dengan cara melakukan diskusi-diskusi
Universitas Sumatera Utara
tentang perguruan tinggi dan isu-isu sosial juga membawa aksi turun kejalan sebagai salah satu media dalam melakukan perekrutan. Bidang Kewirahusahaan
pengembangan dan Profesi KPP, proses yang dilakukan oleh bidang ini dalam melakukan perekrutan anggota dengan cara membuat media-media terhadap calon
anggota baru seperti vandalisme bidang ini lebih mengutamakan kreatifitas dalam melakukan perekrutan terhadap calon anggota baru, misalnya menyampaikan
pesan melalui media seperti gambar, musik, dan pembentukan komunitas untuk menampung minat dan bakat dari calon anggota.
Langkah-langkah dalam proses perekrutan yang dilakukan HMI adalah sebagai berikut, dalam pedoman pokok perkaderan HMI ada tiga hal kegiatan
yang paling utama dalam perkaderan yaitu, perekrutan, pembinaan, penghasilan. Perekrutan ini identik dengan merekrut anggota muda, langkah pertama
melakukan sosialisasi informasi kepada mahasiswa baru terutama orang-orang yang ingin direkrut bahwa akan dilaksanakannya MAPERCA. Informasi
disebarkan melalui selebaran, sosial media, sosialisasi ke kelas-kelas. Proses perekrutan secara organisatoris dilakukan melalui kegiatan MAPERCA. Selama
melakukan informasi kepada mahasiswa FISIP secara umum, kemudian melakukan komunikasi secara persuasive kepada calon anggota hingga akhirnya
mereka mau mengikuti MAPERCA. Kemudian untuk sampai tahap anggota biasa, HMI juga mempunyai kegiatan lain sebagai pembinaan, bisa melalui banyak hal,
seperti menjadikan calon anggota sebagai panitia temu ramah, pengurus biro, dan melalui diskusi keilmuan, aksi sosial lainnya seperti itu pembinaan HMI, akhirnya
mengikuti LK1 untuk menghasilkan Kader anggota biasa. Selanjutnya dalam upaya melakukan strategi komunikasi ada beberapa hal
yang harus di perhatikan dalam menyampaikan pesan sesuai dengan tujuan dari strategi komunikasi seperti yang dikatakan Alo Liliweri 2011 yaitu:
memberitahu pesan, memotivasi, mendidik, menyebarkan informasi, dan mendukung pembuatan keputusan. Pertama: memberitahu pesan, disini HMI
FISIP USU memberikan informasi tentang bagaimana HMI itu sendiri dan apa tujuan dari HMI sehingga pesan ini tersampaikan kepada mahasiswa atau calon
anggota kedua: memotivasi adalah hal yang dilakukan oleh pengurus HMI FISIP USU dalam menyampaikan pesan sehingga para calon anggota baru berminat
Universitas Sumatera Utara
untuk belajar dan mengetahui sejauh mana tentang apa HMI itu sendiri. Ketiga: mendidik merupakan proses edukasi yang dilakukan HMI FISIP USU dalam
menyampaikan pesan dalam kemasan edukasi seperti dalam sebuah kegiatan diskusi atau kegiatan lainnya yang didalamnya dimasukkan pesan akan HMI.
Keempat: menyebarkan informasi merupakan usaha yang dilakukan untuk menyebar luaskan pesan kepada audiens, disini HMI FISIP USU melakukan pola
tersebut dengan baerbagai cara seperti melakukan sebuah kegiatan yang membuat mahasiswa baru tertarik kepada HMI, salah satunya dengan kegitan temu ramah,
diskusi atau kegiatan yang membuat mahasiswa baru tertarik, dalam pola kegiatan tersebut ada pesan-pesan secara tersirat didalamnya seperti kegiatan temu ramah
yang dikemas untuk mewadahi mahasiswa baru untuk berkenalan dengan berbagai jurusan, pesan yang tersirat didalamnya adalah HMI ingin menampakkan
bahwa HMI FISIP USU lah yang mewadahi mereka untuk mengumpulkan mereka dalam sebuah acara tanpa mereka ketahui. Selanjutnya adalah mendukung
membuat keputusan dalam hal ini keputusan yang dimaksud adalah cara HMI FISIP USU mempengaruhi calon anggota baru untuk membuat keputusan dia
sesuai dengan keinginan dari para pengurus sendiri Mantapnya strategi Komunikasi tetap harus dipertautkan dengan
komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell, yaitu: Who?, Says What?, In Which Channel?, To Whom?, With what effect? Dari
rumus Lasswell tersebut dapat dijelaskan bahwa pengurus sebagai komunikator menyampaikan pesan, mengenai informasi tentang organisasi HMI baik dengan
cara intens dan persuasive, melalui media tatap muka atau langsung maupun melalui perantara sosial media dan melalui forum diskusi kepada calon anggota
calon Kader sebagai komunikan yang menerima pesan tersebut, dan diharapkan berdampak pada perubahan perilaku dan pemikiran mereka tentang organisasi
khususnya HMI dan menambah minat mereka untuk bergabung dalam organisasi HMI.
Strategi komunikasi yang disusun pengurus HMI juga memperhatikan komponen-komponen komunikasi dan faktor pendukung dan penghambat pada
setiap komponen. Seperti mengenali khalayak atau sasaran komunikasi, pada tahap ini bidang PA sudah memberikan bagian kepada bidang LITBANG untuk
Universitas Sumatera Utara
meneliti calon anggota calon kader sebagai khalayak yang akan direkrut dengan memperhatikan situasi, kondisi, psikologis, pengalaman, gaya hidup, status sosial,
cita-cita dan mempertimbangkan yang menjadi kebutuhan dan dorongan yang paling kuat dari calon anggota. Kemudian penyampaian pesan yang ingin
disampaikan oleh pengurus mengenai organisasi dengan teknik persuasive ataupun informative tergantung dari hasil pengenalan khalayak atau calon anggota
selanjutnya disampaikan melalui Pemilihan media komunikasi untuk
menyampaikan pesan berdasarkan calon anggota yang sudah di teliti sebelumnya misalnya melalui tatap muka dalam forum diskusi ataupun komunikasi antar
pribadi yang dilakukan pengurus dan calon anggota, sosial media, selebaran dan juga pesan singkat. Peranan komunikator juga sangat diperhatikan untuk
melancarkan komunikasi sebagai pengurus harus memperhatikan daya tarik sumber seperti pengurus yang berpenampilan menarik atau punya daya tarik
tersendiri yang mampu mengubah sikap, opini dan perilaku dari calon anggota. kredibilitas sumber juga bisa menyebabkan komunikasi berhasil, pengurus harus
bisa membuat calon anggota percaya dengan mereka. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa HMI Komisariat FISIP USU menggunakan indikator-indikator
strategi Komunikasi dalam merekrut anggota namun dalam penerapannya indikator tersebut belum dilaksanakan dengan baik.
Proses terakhir dari penelitian strategi komunikasi adalah bagaimana manfaat yang dirasakan oleh setiap calon anggota muda setelah menjadi anggota
biasa yang terlibat dalam HMI FISIP USU, dalam hal ini manfaat yang pertama adalah belajar dalam proses sebuah organisasi, bagaimana mengatur dan
merencanakan sesuatu sehingga bisa terwujud dalam sebuah tindakan. Selain itu juga berbagai manfaat lain seperti edukasi melalui forum diskusi, pelatihan,
memperluas jaringan dan kekeluargaan yang dirasakan anggota dalam wadah yang sama yaitu HMI FISIP USU dalam menciptakan kader menjadi insan
akademis, pencipta, pengabdi sesuai dengan tujuan dari HMI tersebut.
91
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah dilaksanakan mengenai “Strategi Komunikasi dalam perekrutan anggota organisasi di HMI Komisariat
FISIP USU”, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut : 1.
Dalam proses perekrutan anggota, HMI FISIP USU harus melewati tiga tahapan, yaitu perekrutan, pembinaan dan penghasilan. Calon anggota
diperkenalkan dengan HMI melalui acara TEMU RAMAH selanjutnya direkrut melalui kegiatan MAPERCA, kemudian pembinaan dilakukan
dengan cara membuat calon anggota aktif dalam berbagai kegiatan HMI seperti menjadi panitia TEMU RAMAH, aktif dalam kepengurusan Biro
dan kegiatan HMI lainnya dan pada akhirnya calon anggota diseleksi untuk dihasilkan menjadi Kader atau anggota biasa dengan mengikuti
Latihan Kader 1 LK1. Dengan menggunakan berbagai macam elemen dari bidang-bidang kepengurusan HMI itu sendiri sesuai dengan peran nya
masing-masing yang sudah dibagikan oleh bidang PA untuk memudahkan proses perkaderan sesuai dengan pasal 8 yakni HMI berfungsi sebagai
organisasi perkaderan. 2.
Dalam strategi komunikasi pola yang dilakukan oleh HMI FISIP USU dengan tetap memperhatikan tujuan dari strategi Komunikasi itu sendiri
memberitahu pesan, memotivasi, mendidik, menyebarkan informasi, dan mendukung pembuatan keputusan. Pertama: memberitahu pesan, disini
HMI FISIP USU memberikan informasi tentang bagaimana HMI itu sendiri dan apa tujuan dari HMI sehingga pesan ini tersampaikan kepada
mahasiswa atau calon anggota kedua: memotivasi adalah hal yang dilakukan oleh pengurus HMI FISIP USU dalam menyampaikan pesan
sehingga para calon anggota baru berminat untuk belajar dan mengetahui sejauh mana tentang apa HMI itu sendiri. Ketiga: mendidik merupakan
proses edukasi yang dilakukan HMI FISIP USU dalam menyampaikan pesan dalam kemasan edukasi seperti dalam sebuah kegiatan diskusi atau