Dampak Penyalahgunaan Narkoba Faktor-Faktor Penggunaan Narkoba Pada Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Rantauprapat Tahun 2013

Kerentanan seseorang tehadap narkoba berkaitan erat dengan kemampuan seseorang bersikap asertif dan terbuka. Seseorang yang kurang mampu untuk mengungkapkan perasaannya negatif seperti kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan yang ternyata lebih rentan. h. Kondisi emosi yang labil Kondisi emosi yang labil menyebabkan seseorang sering mengalami perubahan emosi yang mendadak dan tanpa faktor penyebab yang jelas mood swing . Kondisi tersebut mencetuskan rasa yang tidak nyaman dalam dirinya emotional discomfort karena harapan sering tidak cocok dengan kemauannya. Perbuatan mengkonsumsi narkoba dianggap lebih bisa memberikan ketenangan pada dirinya Tanjung, 2013. Faktor-faktor penggunaan narkoba di lembaga pemasyarakatan : a. narapidana yang masih belum terlepas dari narkoba b. narapidana yang tidak mendapatkan terapi dalam lapas c. kondisi lapas di Indonesia sebagian besar masih ada yang memiliki kapasitas yang berlebihan d. karena pengaruh lingkungan karena narapidana yang tidak terlibat menggunakan narkoba di satukan dengan narapidana yang menggunakan narokba Purnama, 2012.

2.7 Dampak Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan obat dapat memberikan dampak jasmani, kejiwaan, dan sosial bagi pemakai ataupun bagi keluarga dan masyarakat. Efek obat pada tubuh Universitas Sumatera Utara tergantung dari jenis yang digunakan, banyak dan sering tidaknya penggunaan, cara penggunaan, serta apakah penggunaan tersebut bersamaan dengan obat lain. Efek psikologis tergantung dari kepribadian, harapan, dan perasaan saraf menggunakan obat serta faktor biologis yang tergantung dari berat badan dan kecenderungan alergi. Organ tubuh yang secara fisiologis dipengaruhi adalah sistem saraf pusat otak dan sumsum tulang belakang organ vital jantung, paru, hati, dan ginjal dan pancaindera. Secara umum pengaruh narkoba adalah dapat memengaruhi organ tubuh secara sistematik. Pengaruh fisik dapat berlangsung maupun tidak langsung tergantung dari zat yang digunakan seperti pencampuran bahan, pemakaian tidak sesuai aturan, atau tidak sterilnya alat. Gangguan fisik yang dapat terjadi akibat penyalahgunaan obat antara lain sebagai berikut: 1. Gangguan pada sistem saraf pusat, seperti: kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, dan kerusakan perifer. 2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah, seperti: infeksi akut pada jantung, dan gangguan peredaran darah. 3. Gangguan pada paru-paru, seperti: penekanan fungsi saluran pernapasan, kesulitan bernapas, pengerasan jaringan paru-paru, seperti penggumpulan benda asing yang terisap. 4. Gangguan pada hemopoetik, seperti: gangguan pada pembentukan sel darah. 5. Gangguan pada saluran pencernaan seperti: diare, radang lambung, hepatitis perlemakan hati, pengerasan, dan atropi hati. Universitas Sumatera Utara 6. Gangguan pada sistem endokrin seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi estrogen, progesteron, testosteron, penurunan kadar gula darah yang menyebabkan gangguan sakit kepala dan badan gemetar. 7. Gangguan pada saluran perkemihan seperti: infeksi gangguan fungsi seksual, gangguan fungsi reproduksi, dan kecacatan. 8. Gangguan pada otot dan tulang, seperti: peradangan otot akut, penurunan fungsi otot akibat alkohol ataupun patah tulang. 9. Risiko terkena infeksi penyakit menular seksual dan HIVAIDS Kusmiran, 2011.

2.8 Pengaruh Kejiwaan