Proses Pengolahan Soft Water Untuk Pencucian Botol

dalam air, sehingga diperoleh air bersih atau jernih atau turbidity air menjadi rendah 0,5 NTU. 4. Carbon Filter penyaring karbon Air bersih yang masih terklorinasi akan dilewatkan ke carbon filter untuk pengurangan penghilangan klorin, bau, rasa dan bahan organik. 5. Resin Filter Selanjutnya air memasuki resin softener yang akan mengambil ion-ion penyebab kesadahan air Ca 2+ , Mg 2+ sehingga diperoleh air lunak soft water. Setelah resin menjadi jenuh, tank resin diregenerasi dengan NaCl. Setelah keluar dari softener, aliran soft water dalam pipa akan diinjeksi dengan klorin sehingga diperoleh kandungan klorin sebesar 1-3 ppm. 6. Storage Tank Soft water yang telah terklorinisasi ditampung dalam bak penampungan. Selain untuk menambah waktu kontak dengan klorin, juga untuk menjaga proses produksi bottle washer dan boiler yang kontinyu. 7. Hydrophore Tank Tangki Bertekanan Air yang telah mengalami pengolahan di softener akan ditransfer ke buffer tank dibagian depan wilayah produksi dengan menggunakan tangki bertekanan hydrophore tank. Sebelum ditampung dalam buffer tank, air lunak diberikan injeksi klorin sehingga diperoleh kandungan klorin sebesar 1-3 ppm. 8. Buffer Tank Tangki penampungan sementara yang diinjeksikan larutan klorin 5-10 untuk mengoksidasi bahan organik dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan kapasitas 80 M 3 dan kadar klorin dalam tangki 1-5 ppm. 9. Bag Filter 3 micron Bag Filter 3 mikron untuk menyaring air dan mencegah partikel – partikel padatan, airnya dialirkan ke washer. 10. Resin Filter Tangki berisi pay off BWT untuk boiler. 11. Strainer 100 mesh Strainer ini terbuat dari material stainless stell yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang terikut dari larutan garam untuk regenerasi.

2.3 Pertumbuhan Mikroorganisme

Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad. Pembelahan sel adalah hasil dari pembelahan sel. Pada jasad bersel tunggal uniseluler, pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertambahan jumlah individu. Misalnya pembelahan sel pada bakteri akan menghasilkan pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri. Pada jasad bersel banyak multiseluler, pembelahan sel tidak menghasilkan pertambahan jumlah individunya, tetapi hanya merupakan pembentukan jaringan atau bertambah besar jasadnya. Dalam membahas pertumbuhan mikrobia harus dibedakan antara pertumbuhan masing-masing individu sel dan pertumbuhan kelompok sel atau pertumbuhan populasi Sumarsih, 2003. Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron µ, 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar Sumarsih, 2003.

2.3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jasad Renik

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jasad renik yang besifat heterotrof adalah tersedianya nutrien, air, suhu, pH, oksigen dan potensi oksidasi- reduksi, adanya zat penghambat, dan adanya jasad renik lain Fardiaz, 1992. 1. Nutrien Jasad renik heterotrof membutuhkan nutrien untuk kehidupan dan pertumbuhannya yaitu sebagai sumber karbon, sumber nitrogen, sumber energi, dan faktor pertumbuhan yaitu mineral dan vitamin Fardiaz, 1992.

Dokumen yang terkait

Analisa Cemaran Mikroba Pada Treated Water dan Soft Water Dengan Metode Rapid Test (Agt Test) di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

0 44 36

Analisis Cemaran Mikroba Terhadap Kualitas Treated Water Dengan Metode Pour Plate di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

1 54 41

Penentuan Kadar Air Pada Produk Sprite Secara Gravimetri Dengan Variasi Brix di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan

7 111 43

Cover Analisis Cemaran Mikroba Pada Pencucian Botol Sprite Di Washer Line3 Dengan Menggunakan Metode Pour Plate di PT CocaCola Bottling Indonesia Unit Medan

0 0 10

Abstract Analisis Cemaran Mikroba Pada Pencucian Botol Sprite Di Washer Line3 Dengan Menggunakan Metode Pour Plate di PT CocaCola Bottling Indonesia Unit Medan

0 1 1

Chapter I Analisis Cemaran Mikroba Pada Pencucian Botol Sprite Di Washer Line3 Dengan Menggunakan Metode Pour Plate di PT CocaCola Bottling Indonesia Unit Medan

0 0 3

Chapter II Analisis Cemaran Mikroba Pada Pencucian Botol Sprite Di Washer Line3 Dengan Menggunakan Metode Pour Plate di PT CocaCola Bottling Indonesia Unit Medan

0 1 14

Reference Analisis Cemaran Mikroba Pada Pencucian Botol Sprite Di Washer Line3 Dengan Menggunakan Metode Pour Plate di PT CocaCola Bottling Indonesia Unit Medan

0 1 1

Appendix Analisis Cemaran Mikroba Pada Pencucian Botol Sprite Di Washer Line3 Dengan Menggunakan Metode Pour Plate di PT CocaCola Bottling Indonesia Unit Medan

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian air - Analisis Cemaran Mikroba Terhadap Kualitas Treated Water Dengan Metode Pour Plate di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

0 0 14