3. Garam-garam organik, sedikit fosfat, sulfat, magnesium, kalsium, besi, seng,
tembaga, kobal, dan molybdenum penting untuk sistem enzim di dalam bakteri dan untuk mengontrol osmosis.
4. Gas, karbon dioksida penting untuk aktivitas metaboliknya. Organisme aerob
adalah organisme yang hanya tumbuh jika terdapat oksigen misalnya basil tuberkulosis. Organisme anaerob adalah organisme yang hanya tumbuh jika
tidak terdapat oksigen. 5.
pH, kebanyakan bakteri tumbuh dengan baik pada medium yang netral atau sedikit alkali pH 7,2-7,6.
6. Temperatur, bakteri tumbuh optimal pada suhu tubuh ± 37
o
C Gibson, 1996.
2.3.4 Struktur Bakteri
Struktur bakteri terdiri dari: 1.
Dinding sel, dinding sel disusun terutama oleh mukopeptida, merupakan suatu struktur yang memelihara bentuk bakteri dan tempat lewat zat kimia
dari kedua arah. 2.
Protoplasma, merupakan bagian dari organisme yang terletak di dalam dinding sel, di susun terutama oleh asam nukleat.
Beberapa bakteri mempunyai beberapa gambaran tumbuhan: 1.
Kapsul, beberapa bakteri misalnya pneumokokus terletak di dalam kapsul tipis. Kapsul ini resisten terhadap fagositosis oleh sel-sel fagositik.
2. Flagela, beberapa bakteri misalnya basil tifoid mempunyai flagel yang
melekat pada bagian luar. Dengan pergerakan undulasi yang cepat, flagel ini dapat menggerakkan bakteri.
3. Spora, merupakan struktur yang membulat atau oval dengan mantel tebal
dimana beberapa bakteri misalnya basil tetanus dapat mengubah dirinya jika keadaan tidak menguntungkan mereka. Di dalam spora basil tetap inaktif dan
tahan terhadap pengeringan, pemanasan dan desinfektan, jika keadaan memungkinkan, meraka mengubah dirinya kembali ke keadaan aktifnya
Gibson, 1996.
2.3.5 Medium Mikroba
Medium pembiakan penyubur dibuat dari medium pembiakan dasar dengan penambahan zat-zat lain untuk mempersubur pertumbuhan bakteri
tertentu, yang pada medium pembiakan dasar tidak dapat tumbuh dengan baik. Untuk keperluan ini ke dalam medium pembiakan dasar sering ditambahkan
darah, serum, cairan tubuh, ekstrak hati, otak, dan sebagainya Irianto, 2006. Medium pertumbuhan disingkat medium adalah tempat untuk
menumbuhkan mikroba. Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan pembangun sel, untuk sintesa protoplasma
dan bagian-bagian sel lain. Setiap mikroba mempunyai sifat fisiologi tertentu, sehingga memerlukan nutrisi tertentu pula Sumarsih, 2003.
Bahan makanan yang digunakan oleh jasad hidup dapat berfungsi sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor atau donor
elektron. Dalam garis besarnya bahan makanan dibagi menjadi tujuh golongan yaitu air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber
mineral, faktor tumbuh, dan sumber nitrogen Sumarsih, 2003.