Tata Cara Pengukuhan, Pendaftaran, Pelaporan, Pemungutan, Pembayaran, dan Penagihan Pajak Hotel

2 Tarif tidak tunggal terdiri dari: a. Tarif proporsional adalah tarif pajak yang persentasenya meningkat sesuai besarnya atau meningkatnya dasar pengenaan pajak. b. Tarif Degresif adalah tarif pajak yang persentasenya menurun sesuai dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak. b. Perhitungan Pajak Hotel Besarnya pokok pajak hotel yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum Perhitungan Pajak Hotel adalah sesuai dengan rumus berikut: Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak = Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran yang Dilakukan Kepada Hotel

C. Tata Cara Pengukuhan, Pendaftaran, Pelaporan, Pemungutan, Pembayaran, dan Penagihan Pajak Hotel

1. Pengukuhan, Pendataan, dan Pendaftaran Wajib pajak hotel mendaftarkan usahanya kepada bupatiwalikota, dalam praktik umumnya kepada Dinas Pendapatan Daerah KabupatenKota, dalam jangka waktu tertentu, misalnya selambat-lambatnya tiga puluh hari sebelum dimulainya kegiatan usaha, untuk dikukuhkan dan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah NPWPD. Jangka waktu ini sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan oleh bupati atau walikotadi mana Pajak Hotel dipungut. 2. Pendaftaran dan Pendataan Untuk mendapatkan data wajib pajak dilaksanakan pendaftaran dan pendataan terhadap wajib pajak. Kegiatan pendaftaran dan pendataan diawali dengan mempersiapkan dokumen yang diperlukan, berupa formulir, pendaftaran dan pendataan, kemudian diberikan kepada wajib pajak. Setelah dokumen tersbut disampaikan kepada wajib pajak, wajib pajak mengisi formulir pendaftaran dan pendataan dengan jelas, lengkap, serta mengembalikan kepada petugas pajak. Selanjutnya, petugas pajak mencatat formulir pendataan dan pendaftaran yang dikembalikan oleh wajib pajak, dalam Daftar Induk Wajib Pajak berdasarkan nomor urut yang digunakan sebagai dasar untuk menerbitkan NPWPD. 3. Pelaporan Pajak Umumnya SPTPD harus disampaikan selambat-lambatnya lima belas hari setelah berakhirnya masa pajak. Seluruh data perpajakan yang diperoleh dari daftar isian tersbut dihimpun dan dicatat atau dituangkan dalam berkas atau kartu data yang merupakan hasil akhir yang akan dijadikan sebagai dasar dalam perhitungan dan penetapan pajak yang terutang. Keterangan dan dokumen yang harus dicantumkan dan atau dilampirkan pada SPTPD ditetapkan oleh bupatiwalikota. 4. Cara Pemungutan Pajak Hotel Pemungutan Pajak Hotel tidak dapat diborongkan. Artinya, seluruh proses kegiatan pemungutan pajak hotel tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga dalam proses pemungutan pajak, antara lain: pencetakan formulir perpajakn, pengiriman surat-surat kepada wajib pajak, atau penghimpunan data objek dan subjek pajak. Kegiatan yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah kegiatan penghitungan besarnya pajak terutang, pengawasan penyetoran pajak, dan penagihan pajak. Pajak Hotel dapat dilakukan dengan system self assestment atau official assestment karena tidak semua wajib pajak Hotel yang mau menghitung pajak Hotelnya sendiri. 5. Pembayaran Pajak Hotel Pajak hotel terutang dilunasi selambat-lambatnya pada tanggal 15 bulan berikut. Apabila kepada wajib pajak diterbitkan SKPDKB,SKPDKBT, STPD yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah,Pajak hotel harus dilunasi paling lambat satu bulan sejak tanggal diterbitkan. 6. Penagihan Pajak Hotel Berikut adalah tata cara Penagihan Pajak Hotel yang tidakkurang bayar: a. Surat Teguran atau Surat Peringatan sejenis sebagai awal tindak penagihian pajak dikeluarkan 7 tujuh hari sejenak saat jatuh tempo pembayaran oleh pejabat daerah b. Dalam waktu 7tujuh hari setelah tanggal surat teguran atau surat peringatan, wajib pajak harus melunasi pajak yang terutang. c. Apabila jumlah pajak yang terutang belum juga dilunasi dalam jangka wajtu yang sebagaimana ditentukan,maka dikeluarkan surat paksa. d. Pejabat menerbitkan surat paksa segera setelah 21 hari sejak tanggal surat teguran atau surat peringatan atau surat lain sejenis. e. Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2x24 jam sesudah tanggal pemberitahuan surat paksa, pejabat segera menerbitkan surat penyitaan. f. Setelah dilakukan penyitaan dan wajib pajak belum juga melunasi utang pajaknya, setelah lewat 10 hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah Melaksakan Penyitaan, pejabat mengajukanpermintaan penetapan tanggal pelelangan kepada Kantor Lelang Negara. 7. Tindakan Dispenda Mengenai Wajib Pajak yang Melalaikan, Mengelakan, dan Menghindarkan Pajak Hotel yang Terutang.Sanksi tehadap Wajib Pajak Hotel yang tidak memenuhi kewajiban perpajaknnya adalah sanksi administrasi sebesar 25 sebulan dari pajak yang tidak atau terlambat bayar. Sanksi administrasi berupa bunga dihitung sejak saat terutangnya pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar.Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100 dari jumlah kekurangan pajak tersebut. Bila wajib Pajak Hotel tidak memenuhi kewjiban perpajakannya yaitu dengan ditemukannya data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang bersal dari hasil pemeriksaan sehingga pajak yang terutang bertambah,maka terhadap wajib Pajak Hotel dikenakan sanksi administrasi sebesar 100 dari jumlah kekurangan. Jumlah Pajak Hotel yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar dikenakan sanksi administrasi sebesara 25 dari pokok pajak ditambah sanksi administrasi berupa bunga 2 sebulan dihitung dari pajak yang kurang bayar atau terlambat bayar jangka waktu paling lama 24 jam dihitung sejak saat terutangnya pajak. 8. Data Pajak Hotel pada Dispenda Kota Medan. Sampai dengan saat ini jumlah wajib Pajak Hotel yang terdata di Dispenda Kota Medan dari tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 adalah tahun 2010 berjumlah 125, tahun 2011 berjumlah 210 hotel tahun 2012 berjumlah 224 hotel, tahun 2013 berjumlah 243 hotel, dan tahun 2014 berjumlah 255 hotel. Dalam golongannya hotel-hotel ini terbagi atas: TABEL 3.1 No. Klasifikasi Hotel Tahun 2010 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 Bintang 5 4 4 5 5 5 2 Bintang 4 5 5 6 6 7 3 Bintang 3 13 17 19 21 23 4 Bintang 2 1 1 2 3 4 5 Bintang 1 15 16 16 18 18 6 Melati 3 29 44 50 58 65 7 Melati 2 20 42 42 44 45 8 Melati 1 38 81 84 88 88 Jumlah 125 210 224 243 255 Sumber: Dinas Pendapatan Kota Medan 34

BAB IV ANALISISDATA