BAB III ANALISIS DAN EVALUASI
A. Umur Piutang
Analisis umur piutang yang dilakukan oleh PT. Beton Perkasa Wijaksana dikelompokkan menjadi 2 dua kategori yaitu:
1. Umur piutang 30 hari
2. Umur piutang 60 hari
Piutang yang berumur 30 hari merupakan jangka waktu kredit yang diberikan oleh PT. Beton Perkasa Wijaksana kepada pelanggan untuk melunasi
hutangnya. Sedangkan piutang yang berumur 60 hari, merupakan perpanjangan waktu yang diberikan oleh perusahaan, dikarenakan pelanggan membeli barang
atau merental barang dalam jumlah yang besar. Terhadap umur piutang yang mendekati tanggal jatuh tempo, maka pihak
perusahaan akan mengadakan pemberitahuan kepada pelanggan yang bersangkutan melalui telepon. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan pelanggan
yang bersangkutan bahwa waktu untuk membayar sejumlah uang atas piutang yang dimilikinya kepada perusahaan sudah mendekati jatuh tempo. Cara ini
bermanfaat agar pelanggan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal tersebut, serta untuk menghindari terjadinya piutang
yang lewat jatuh tempo, yang akhirnya akan memberikan pengaruh negatif bagi perusahaan sendiri.
Didik Hermadi : Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana Skripsi Minor, 2008 USU Repository © 2009
Sedangkan untuk umur piutang yang telah melewati tanggal jatuh tempo, maka dilakukan pemberitahuan setiap waktu kepada pelanggan tersebut melalui
surat yang menanyakan tentang kapan pembayaran hutang tersebut dilakukan. Pada umumnya surat tersebut diberikan secara langsung kepada pelanggan yang
bersangkutan agar jatuh langsung kepada pihak yang memegang otoritas di perusahaan tersebut.
B. Cara Menyaring Pelanggan
Untuk menjaga agar piutang yang diberikan kepada pelanggan dapat dikumpulkan kembali atau untuk memperkecil resiko tak terbayar piutang, maka
perlu diadakan penyaringan pelanggan terhadap para calon pelanggan. Apabila perusahaan dapat menentukan dengan tepat perusahaan mana yang akan diberi
kredit dan mana yang sebaliknya ditolak. Karena sebagian besar para pelanggan PT. Beton Perkasa Wijaksana
adalah kontraktor dan industri, maka perusahaan tidak perlu lagi mengadakan penyelidikan untuk mendapatkan informasi.
Sedangkan untuk pelanggan baru tentu saja perusahaan melakukan penyelidikan, biasanya tugas ini dilaksanakan oleh bagian Salesmen. Hal ini
bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan menyeleksi calon pelanggan baru, serta usaha untuk mencari pelanggan. Jadi, jika seorang calon pelanggan ingin
membeli produk maka ia harus mendatangi bagian Salesmen, dan akan meminta data-data dari calon pelanggan, dimana hal tersebut berguna untuk menambah
kepercayaan perusahaan terhadap calon pelanggan. Data tersebut adalah berupa dokumentasi, yaitu:
Didik Hermadi : Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana Skripsi Minor, 2008 USU Repository © 2009
a. Jika transaksi pembelian berupa alat kontruksi bangunan, maka calon
pelanggan harus menyerahkan kartu NPWP nomor pokok wajib pajak. b.
Jika transaksi pembelian berupa unit maka selain NPWP, calon pelanggan harus menyerahkan juga tentang laporan keuangan, rekening Koran, serta
surat-surat pendukung yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut adalah legal.
Kemudian setelah calon pelanggan menyerahkan beberapa data-data kepada bagian Salesmen maka transaksi tersebut dilanjutkan ke bagian Counter
perusahaan untuk menangani penjualan secara langsung kepada pelanggan. Setelah itu transaksi dilanjutkan ke perusahaan pusat yaitu di Jakarta guna proses
identitas pelanggan. Dan akhirnya transaksi tersebut akan kembali ke Counter perusahaan untuk mencetak seluruh dokumen transaksi.
C. Kebijaksanaan Kredit