Adalah penting untuk membandingkan hasil kerja pengumpulan piutang dalam jangka waktu kredit yang ditetapkan oleh perusahaan. Apabila hasil kerja
pengumpulan piutang selalu lebih besar daripada batas waktu kredit yang telah ditetapkan tersebut maka cara pengumpulan piutangnya kurang efisien. Ini berarti
bahwa banyak langganan yang tidak memenuhi batas waktu kredit yang telah detetapkan oleh perusahaan.
3. Penyelenggaraan pengawasan intern yang memadai
Pengawasan intern atas piutang dimulai sejak penerimaan order pelaksanaan proyek. Pengawasan intern piutang mengharuskan adanya
persetujuan pemberian proyek, baik mengenai perencanaan pelaksanaan proyek, penyiapan dan pemberian faktur verifikasi faktur dan berakhir dengan penagihan
piutang. Pemberian persetujuan pinjaman sebaiknya dilakukan suatu bagian yang
berdiri sendiri, sebaiknya bukan bagian pemasaran karena dalam upaya untuk meningkatkan jumlah aktivitas kerja usaha mungkin akan memberikan pinjaman
tanpa memperhatikan pemberian pinjaman. Prosedur untuk penerimaan kerja dan penyiapan faktur pelaksanaan
proyek akan membantu pegawai yang mencatat piutang melakukan pencatatan dengan segera dan tepat. Untuk megecek kebenaran faktur pelaksanaan proyek
sebaiknya ditunjuk orang yang bukan bertugas mengecek kebenaran jumlah, harga, perhitungan, ada tidaknya potongan, dan syarat pelaksanaan proyek. Copy
faktur pelaksanaan proyek dan memo penagihan dikirimkan kebagian yang
Didik Hermadi : Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana Skripsi Minor, 2008 USU Repository © 2009
mencatat piutang ke dalam buku pembantu, untuk melaksanakan pencatatan jurnal ke buku pembantu.
Didik Hermadi : Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana Skripsi Minor, 2008 USU Repository © 2009
BAB III ANALISIS DAN EVALUASI
A. Umur Piutang
Analisis umur piutang yang dilakukan oleh PT. Beton Perkasa Wijaksana dikelompokkan menjadi 2 dua kategori yaitu:
1. Umur piutang 30 hari
2. Umur piutang 60 hari
Piutang yang berumur 30 hari merupakan jangka waktu kredit yang diberikan oleh PT. Beton Perkasa Wijaksana kepada pelanggan untuk melunasi
hutangnya. Sedangkan piutang yang berumur 60 hari, merupakan perpanjangan waktu yang diberikan oleh perusahaan, dikarenakan pelanggan membeli barang
atau merental barang dalam jumlah yang besar. Terhadap umur piutang yang mendekati tanggal jatuh tempo, maka pihak
perusahaan akan mengadakan pemberitahuan kepada pelanggan yang bersangkutan melalui telepon. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan pelanggan
yang bersangkutan bahwa waktu untuk membayar sejumlah uang atas piutang yang dimilikinya kepada perusahaan sudah mendekati jatuh tempo. Cara ini
bermanfaat agar pelanggan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal tersebut, serta untuk menghindari terjadinya piutang
yang lewat jatuh tempo, yang akhirnya akan memberikan pengaruh negatif bagi perusahaan sendiri.
Didik Hermadi : Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana Skripsi Minor, 2008 USU Repository © 2009