Prosedur Pencatatan Piutang Prosedur Penagihan Piutang

Tambahan manfaat neto = A – B + C = Rp. 502.559.031 - Rp345.509.334 + Rp1 = Rp. 345.509.333 Dengan demikian kebijaksanaan kredit yang dilakukan memberikan manfaat neto yang positif bagi perusahaan. Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana, potongan discount diberikan pada saat penyerahan barang ke debitur, sebab harga jual barang secara kredit tersebut telah dekenakan potongan. Pada umumnya potongan ini tidak diberikan kepada semua pelanggan, tetapi hanya diberikan kepada pelanggan yang loyal atau melakukan pembayaran dengan baik tepat waktu serta pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah yang besar potongan kuantitas, jika pelanggan tersebut melakukan transaksi pembelian untuk yang ke-2 kalinya. Umumnya potongan yang diberikan berkisar 2-10.

D. Prosedur Pencatatan Piutang

Setelah terjadinya transaksi penjualan secara kredit antara perusahaan dengan debitur, maka transaksi tersebut harus dicatat ke dalam dokumen perusahaan. Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana, seluruh transaksikegiatan yang terjadi termasuk transaksi piutang dicatat dalam catatan laporan keuangan, atau catatan umur piutang perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menghindari timbulnya piutang tak tertagih. Mengetahui piutang yang akan jatuh tempo, telah jatuh tempo dan lewat jatuh tempo. Sedangkan pencatatan piutang secara manual tidak digunakan oleh perusahaan. Sehingga apabila terjadi transaksi piutang dengan debitur, maka transaksi tersebut langsung dicatat dedalam computer. Didik Hermadi : Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana Skripsi Minor, 2008 USU Repository © 2009

E. Prosedur Penagihan Piutang

Setelah transaksi penjualan tersebut dicatat ke dalam system konputerisasi perusahaan yaitu SAP, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penagihan kepada debitur yang bersangkutan atas sejumlah piutang yang dimilikinya. Bagian yang terlibat dalam kegiatan penagihan pada PT. Beton Perkasa Wijaksana adalah pihak salesman, sedangkan bagian kolektor tidak terdapat pada perusahaan. Sehingga bagian salesman yang melakukan tugas mencari pelanggan, menyaring pelanggan, menangani transaksi penjualan dan melakukan penagihan piutang setiap hari serta menyerahkan uanghasil tagihan kepada bagian keuangan perusahaan. Umumnya PT. Beton Perkasa Wijaksana melaksanakan penagihan piutang secara langsung kepada debitur yang bersangkutan dengan mendatangi secara langsung atau sebaliknya debitur yang datang langsung ke perusahaan untuk melakukan pembayaran piutang. Perusahaan juga menggunakan jasa transfer bank untuk melakukan penagihan piutang. Pembayaran dapat berupa uang tunai, giro atau dengan bank garansi dan letter of credit LC. bank garansi merupakan garansi yang di berikan oleh bank kepada perusahaan yang bersangkutan untuk menjamin pembayaran hutang debitur. Tetapi bank garansi dan letter of credit tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran piutang tetapi hanya sebagai alat penjamin. Terhadap piutang yang sudah terlalu lama belum terbayar, maka selama piutang tersebut masih dapat ditagih maka akan terus dilakukan penagihan terhadap debitur yang bersangkutan. Dan penagihan akan diberhentikan jika Didik Hermadi : Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana Skripsi Minor, 2008 USU Repository © 2009 terdapat surat keterangan pailit dari Departemen kehakiman, meninggal dunia atau melarikan diri. Bagi langganan yang tidak mau membayar hutangnya maka perusahaan dapat menggunakan tindakan hukum dan mengajukan gugatan perdata melalui pengadilan.

F. Prosedur Penyisihan piutang