Kebijaksanaan Kredit ANALISIS DAN EVALUASI

a. Jika transaksi pembelian berupa alat kontruksi bangunan, maka calon pelanggan harus menyerahkan kartu NPWP nomor pokok wajib pajak. b. Jika transaksi pembelian berupa unit maka selain NPWP, calon pelanggan harus menyerahkan juga tentang laporan keuangan, rekening Koran, serta surat-surat pendukung yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut adalah legal. Kemudian setelah calon pelanggan menyerahkan beberapa data-data kepada bagian Salesmen maka transaksi tersebut dilanjutkan ke bagian Counter perusahaan untuk menangani penjualan secara langsung kepada pelanggan. Setelah itu transaksi dilanjutkan ke perusahaan pusat yaitu di Jakarta guna proses identitas pelanggan. Dan akhirnya transaksi tersebut akan kembali ke Counter perusahaan untuk mencetak seluruh dokumen transaksi.

C. Kebijaksanaan Kredit

Dalam melaksanakan kebijaksanaan kredit ada faktor-faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan sebelum melakukan kebijaksanaan kredit tersebut, yaiu: standar kredit, jangka waktu kredit dan potongan. Selain itu manajer perusahaan juga mengadakan analisis sebelum kebijaksanaan kredit ditetapkan sehingga diketahui atau dapat diperkirakan berupa manfaat yang akan diperoleh dari penjualan kredit serta berapa pula biaya rata-rata perputaran piutang yang akan didapat oleh perusahaan. Sehingga manager perusahaan dapat mengetahui apakah kebijaksanaan kredit yang diterapkan menguntungkan atau tidak bagi perusahaan atau apakah keuntungan itu sesuai dengan yang diharapkan. Didik Hermadi : Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana Skripsi Minor, 2008 USU Repository © 2009 Dalam melaksanakan kebijaksanaan kreditnya, PT. Beton Perkasa Wijaksana mempertimbangkan standar kredit, jangka waktu pengembalian kredit dan potongan. Dalam melakukan penjualan secara kredit kepada calon pelanggan, PT. Beton Perkasa Wijaksana menjalankan standar kreditnya dengan longgarlunak artinya bahwa hampir setiap pembeli diperkenankan membeli secara kredit, tanpa melihat apakah customer tersebut merupakan pelanggan tetap atau pelanggan baru. Dengan adanya pelonggaran standar kredit tersebut menyebabkan penjualan kredit akan meningkat, akan tetapi proporsi piutang tak tertagih juga akan mengalami kenaikan. Pada umumnya PT. Beton Perkasa Wijaksana melakukan kegiatan usahanya berupa pembuatan proyek konstruksi bangunan atau pembuatan bekisting dan rental alat-alat bekisting atau menyewakan alat-alat pembuatan bekisting. Dalam laporan pencatatan piutang pada PT. Beton Perkasa Wijaksana maka hal tersebut di berikan kode yaitu: pada proyek diberikan kode BAFC, sedangkan pada rental BAFH Data umur piutang PT. Beton Perkasa Wijaksana perwakilan Medan pada tahun 2007, jumlah keseluruhan umur piutang pada pembuatan proyek konstruksi bangunan BAFC mencapai Rp.4.002.494.704 sedangkan jumlah keseluruhan umur piutang pada rental BAFH mencapai Rp.1.023.095.614. Total keseluruhan piutang yang dimiliki PT. Beton Perkasa Wijaksana pada tahun 2007 adalah Rp.5.025.590.318. Didik Hermadi : Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana Skripsi Minor, 2008 USU Repository © 2009 Persyaratan kredit credit term yang di syaratkan perusahaan kepada para pelanggan yang membeli atau merental barang secara kredit dinyatakan sebagai berikut: 210 net 30. Persyaratan kredit seperti ini mengandung arti bahwa pembeli akan mempunyai tenggang waktu pembayaran utang kepada perusahaan penjual selama 30 hari dan apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari maka akan mendapatkan potongan tunai cash discount sebesar 2 dengan demikian, persyaratan kredit meliputi tiga hal yaitu: 1. Potongan tunaicash discount misalnya 2 2. Perode potongan tunai 10 hari 3. Periode kredit 30 hari Perubahan dari ketiga ataupun salah satu faktor-faktor di atas akan membawa pengarauh terhadap profitabilitas perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Didik Hermadi : Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana Skripsi Minor, 2008 USU Repository © 2009 Peningkatan Potongan tunai Perpanjangan Periode Potongan Tunai Perpanjangan Periode Kredit Perubahan dan Pengaruh Variabel Arah Pengaruh Perubahan Terhadap Laba Arah Pengaruh Perubahan Terhadap Laba Arah Pengaruh Perubahan Terhadap Laba Volume Penjualan Naik + Naik + Naik + Investasi pada piutang Dagang : a yang di karenakan oleh pelanggan non- discount yang mem- bayar lebih cepat b yang tetap mendapat diskon tetapi pem bayarannya terlambat c untuk pelanggan baru Naik - Turun + Naik - Naik - Naik - Turun + Biaya Piutang ragu-ragu Turun + Turun + Turun - Laba per unit Turun - Turun - Contoh 210 net 30 410 net 30 210 net 30 220 net 30 210 net 30 210 net 60 Dengan diberikannya discount atau potongan tunai kepada pelanggan, maka perusahaan melakukan kebijakasanaan kredit dan memperkirakan penjualan akan meningkat sebesar 25 dari rata-rata proyek dan rental pada tahun 2007 saat ini mencapai Rp. 5.025.590.318 namun demikian resiko utang tak tertagih bad debt harus juga diperkirakan kemungkinan juga akan meningkat dari 4 menjadi 5 dari penjualan dan periode rata-rata pengumpulan piutang akan meningkat pula dari 60 hari menjadi 180 hari. Tingkat keuntungan biaya tetap perusahaan coutribution margin adalah 40 dan tingkat keuntungan perusahaan required rate of return 15 dengan demikian maka akan di analisis kedalam metode analisis data, apakah kebijaksanaan kredit tersebut akan memberikan menfaat neto yang positif atau sebaliknya. Didik Hermadi : Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana Skripsi Minor, 2008 USU Repository © 2009 Peningkatan Penjualan = 25 x Rp. 5.025.590.318 = Rp.1.256.397.579 Laba atas tambahan Penjualan = 40 x Rp.1.256.397.579 = Rp. 502.559.031……..A = Rp. 5.025.590.318 + Rp. 1.256.397.579 360 x 180 = Rp. 3.140.993.948 = Rp. 5.025.590.318 360 x 60 = Rp. 837.598.386 Tambahan Piutang = Rp. 3.140.993.948 - Rp. 837.598.386 = Rp. 2.303.395.562 Tingkat keuntungan yang di isyaratkan atas tambahan inves- tasi piutang = 15 x Rp. 2.303.395.562 = Rp. 345.509.334……B Tambahan bad debt =Rata-rata piutang + Jumlah peningkatan penjualan = Rp5.025.590.318 + Rp1.256.397.579 = Rp6.281.987.897 = 4 x Rp.6.281.987.897 - 5 x Rp.5.025.590.318 = Rp. 2.512.795.159 - Rp. 2.512.795.158 =Rp1………C Didik Hermadi : Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana Skripsi Minor, 2008 USU Repository © 2009 Tambahan manfaat neto = A – B + C = Rp. 502.559.031 - Rp345.509.334 + Rp1 = Rp. 345.509.333 Dengan demikian kebijaksanaan kredit yang dilakukan memberikan manfaat neto yang positif bagi perusahaan. Pada PT. Beton Perkasa Wijaksana, potongan discount diberikan pada saat penyerahan barang ke debitur, sebab harga jual barang secara kredit tersebut telah dekenakan potongan. Pada umumnya potongan ini tidak diberikan kepada semua pelanggan, tetapi hanya diberikan kepada pelanggan yang loyal atau melakukan pembayaran dengan baik tepat waktu serta pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah yang besar potongan kuantitas, jika pelanggan tersebut melakukan transaksi pembelian untuk yang ke-2 kalinya. Umumnya potongan yang diberikan berkisar 2-10.

D. Prosedur Pencatatan Piutang