Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009.
2.2.1 Berdasarkan Defek Pada Maksila
Defek pembedahan diklasifikasikan sesuai dengan dimensi vertikal dari maksilektomi klas 1-4 yang berhubungan dengan keterlibatan orbital dan dasar
tengkorak yang menyebabkan deformitas wajah Gambar 2. Klas 2-4 dikualifikasi dengan penambahan huruf a-c, dan ditujukan untuk aspek horizontal dan palatal
dari maksilektomi, termasuk septum hidung, sinus-sinus kontralateral dan alveolus yang telah diangkat. Komponen horizontal dan palatal dari defek berhubungan lebih
erat ke fungsional gigi pada pasien.
5
Yang dimaksud dengan komponen vertikal yaitu:
5
- Klas 1 maksilektomi tanpa oro-antral fistula, reseksi meliputi pembuangan tulang alveolar tetapi tidak menyebabkan oro antral fistula. Reseksi
Gambar 2. Demonstrasi diagram klasifikasi modifikasi didalam hubungan obturasi dan pilihan rekonstruksi
5
Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009.
pada etmoid dan defek rongga depan sinus atau pembuangan dinding lateral hidung termasuk ke dalam klasifikasi ini.
- Klas 2 maksilektomi rendah low maxillectomy, reseksi meliputi bagian
alveolus dan dinding sinus tetapi tidak meliputi dasar atau pinggiran orbital.
- Klas 3 maksilektomi tinggi high maxillectomy, reseksi meliputi dasar
orbital dengan atau tanpa peri-orbital dan dengan atau tanpa reseksi dasar tengkorak.
- Klas 4 maksilektomi radikal, reseksi ditambah perluasan pada bagian orbital dengan atau tanpa reseksi dasar anterior tengkorak.
Yang dimaksud dengan komponen horizontal yaitu:
5
- a: Tulang alveolar maksila satu sisi dan palatum keras direseksi. Kurang dari atau sama dengan setengah alveolar dan palatum keras direseksi tanpa
melibatkan septum hidung atau melewati garis tengah. - b: Kedua sisi tulang alveolar maksila dan palatum keras direseksi.
Termasuk reseksi kecil yang melewati garis tengah tulang alveolar dan septum hidung.
- c: Dilakukan pembuangan seluruh alveolar maksila dan palatum keras.
2.2.2 Berdasarkan Reseksi Maksila
Jenis reseksi pada tumor rongga hidung dan sinus paranasal ditentukan oleh lokasi lesi dan perluasannya. Tumor yang berasal dari bagian dalam sinus maksilaris
diangkat dengan beberapa bentuk variasi dari maksilektomi. Beberapa subtipe yang berbeda dari maksilektomi telah dideskripsikan, tiap subtipe dikarakteristikan dengan
luasnya maksila dengan tumor yang direseksi.
10
Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009.
Pada maksilektomi terbatas limited dilakukan tindakan pengangkatan satu dinding utama maksila. Maksilektomi terbatas lebih sering untuk mereseksi salah satu
dinding tengah atau dasar sinus maksilaris. Keganasan lesi pada dasar dan bagian setengah bawah sinus maksilaris dapat meluas kedalam palatum keras atau tepi
alveolar. Jika tumor terbatas perluasan dan lokasinya pada anterior, tumor dapat direseksi secara maksilektomi terbatas pada dasar maksila Gambar 3.
10
Maksilektomi sebagian dilakukan untuk mereseksi tumor ganas pada dasar sinus maksilaris yang menyebar ke rongga mulut. Prosedur ini mengharuskan
pembuangan separuh bagian bawah maksila.
11
Maksilektomi tengah medial diindikasikan untuk tumor yang perluasannya terbatas, tumor tingkat rendah pada dinding lateral rongga hidung atau dinding tengah
sinus maksilaris, rongga hidung, dan sinus etmoid Gambar 4. Area yang dimaksudkan untuk direseksi adalah keseluruhan dinding tengah sinus maksilaris,
lamina papyracea dan sinus etmoid Gambar 5.
10,11
Gambar 3. Pandangan lateral dan palatal yang menggambarkan osteotomi tengkorak yang diperlukan untuk maksilektomi terbatas
10
Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009.
Maksilektomi subtotal dilakukan untuk mereseksi tumor besar pada sinus maksilaris yang meluas ke aspek superior sinus maksilaris atau meluas melebihi batas
dari sinus maksilaris.
11
Prosedur ini sedikitnya membuang dua dinding, termasuk bagian dari palatum keras.
10
Gambar 4. Maksilektomi tengah; A. akses osteotomi; B. pembuangan septum untuk memperoleh akses kontralateral; C. perluasan ke lateral untuk akses ke
etmoid; D. pemotongan tulang untuk memperoleh akses ke sinus
11
Gambar 5. Pandangan anteroposterior dan oblik yang menggambarkan osteotomi tengkorak yang diperlukan untuk maksilektomi tengah
10
Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009.
Pada maksilektomi total dilakukan pembuangan seluruh maksila apabila tumor berasal dari lapisan permukaan sinus maksilaris dan mengisi keseluruhan
sinus, juga untuk tumor dengan penyebaran yang cepat kedalam dinding tulang sinus maksilaris Gambar 6 dan 7. Selain itu juga dilakukan reseksi pada orbital dan telah
dilaporkan lebih dari 71 kasus, reseksi orbital diperlukan pada maksilektomi total Gambar 8.
10,11,12
Gambar 6. Area reseksi pada maksilektomi total
11
Gambar 7. Garis luar pemotongan tulang untuk maksilektomi total
12
Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009.
2.2.3 Menurut Memorial Sloan-Kettering Cancer Center MSKCC