Definisi IMPLAN PADA ZIGOMA

Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009. 2001, Widmark memperoleh tingkat keberhasilan sebesar 74 setelah 3-5 tahun pada pasien yang menggunakan pencangkokan tulang dan implan konvensional, dimana perawatan dengan implan yang ditanamkan pada zigoma memberikan tingkat keberhasilan sebesar 87. Implan pada zigoma juga telah digunakan untuk bagian posterior maksila yang atropi atau pada kasus dengan pneumatisasi pada sinus maksilaris dengan sisa tulang puncak hanya tinggal 3 mm, sehingga menghindari penggunaan pencangkokan tulang pada area posterior. 15 Pada tahun 1993, Aparacio et al. menyebutkan kemungkinan memasukkan dental implan ke dalam tulang zigoma. Pada tahun 1997, Weischer et al. menyebutkan penggunaan zigoma sebagai struktur pendukung didalam rehabilitasi pasien setelah maksilektomi. Mengikuti deskripsi Bränemark, pada tahun 2001, Uchida et al. menganjurkan penggunaan implan dengan angulasi 43,8 akan mengurangi tingginya resiko perforasi fossa infratemporal atau area lateral maksila, jika angulasinya lebih vertikal, 50,6 atau lebih, akan meningkatkan resiko perforasinya dasar orbital. 15

3.2 Definisi

Implan pada zigoma adalah suatu implan yang ditanamkan pada zigoma untuk menyediakan penjangkaran bagi protesa. Implan pada zigoma merupakan desain implan standar 30-50 mm yang dimasukkan dari bagian palatal pada sisa tulang tepi alveolar ke permukaan mukosa dinding lateral sinus maksilaris Gambar 14. 13 Dengan kata lain, implan pada zigoma merupakan implan jenis titanium 35 sampai 55 mm yang ditanamkan ke dalam zigoma dan tulang alveolar maksila dengan Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009. melalui bagian palatal pada posterior maksila yang resorpsi. 15 Kegunaan menggunakan tulang zigoma sebagai sisi penjangkar pada implan adalah untuk memungkinkan penyediaan penjangkaran pada bagian posterior guna mengembalikan usaha pembuatan protesa. 2 Sebagai tambahan, ditempatkan dua sampai empat implan konvensional di bagian anterior maksila. Stabilitas awal implan didapat dari kontak dengan empat lapisan tulang Gambar 15: 14 1. pada puncak ridge 2. dasar sinus 3. atap sinus maksilaris 4. batas superior zigoma Implan pada zigoma menyediakan penjangkaran untuk bagian posterior maksila oleh karena pada struktur tulang yang ada tidak dapat ditempatkan implan standar. Pada situasi ini apabila tidak menggunakan implan pada zigoma, maka Gambar 14. Implan pada zigoma yang menggunakan palatum dan tulang zigoma pada lateral tengkorak ke sinus maksilaris dan orbital 13 Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009. diperlukan penambahan cangkok tulang, akan tetapi biayanya mahal, tidak nyaman, waktu perawatan yang panjang, dan tingginya tingkat komplikasi. 14 Implan pada zigoma disarankan digunakan pada keadaan-keadaan seperti dibawah ini: 14 1. Pada maksila dengan keadaan edentulus penuh yang disertai dengan resorpsi berat pada bagian posterior yang memerlukan pencangkokan. Sedikitnya dua atau empat implan standar anterior diperlukan di dalam kombinasi dengan implan bilateral pada zigoma. 2. Pasien maksilektomi sebagian atau total dimana tambahan implan dapat ditanamkan pada sisi lain seperti pada sinus piriformis, pinggir orbital, samping palatal atau dataran pterigoid untuk mendukung stabilisasi lengkung silang. Gambar 15. A. Gambaran skematik dari zigoma yang minimal dan implan standar untuk restorasi dengan stabilisasi lengkung silang dan restorasi tetap; B. Gambaran skematik zigoma ideal dan implan standar untuk restorasi dengan stabilisasi lengkung implan dan restorasi tetap 14 Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009.

3.3 Indikasi