Indikasi IMPLAN PADA ZIGOMA

Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009.

3.3 Indikasi

Penggunaan tulang zigoma sebagai struktur pendukung implan diindikasikan pada keadaan seperti dibawah ini: - Maksila dengan edentulus sebagian, seperti pada keadaan hilangnya gigi molar dan premolar unilateral atau bilateral dan edentulus total dengan resorpsi berat pada area sinus. 2,13,14,15,19 - Pasien dengan atropi sedang, karena pemakaian gigi tiruan dalam jangka waktu sedang sampai lama Gambar 16 akan menyebabkan kehilangan tulang dan ketidakstabilan protesa, sehingga diperlukan prosedur pencangkokan tulang. Untuk menghindari prosedur pencangkokan tulang tersebut dapat digunakan implan pada zigoma Gambar 17. 14,15 - Pasien dengan atropi berat yang pernah gagal dalam pencangkokan dan mempunyai penyakit sistemik yang merupakan kontraindikasi pencangkokan Gambar 18. 14,15 Gambar 16. Maksila yang edentulus dengan atropi sedang 14 Gambar 17. Penggunaan implan pada zigoma karena tulang posterior tidak adekuat untuk penanaman implan konvensional 14 Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009. - Ketika tulang anterior adekuat akan tetapi akibat perluasan sinus menyebabkan stabilisasi implan pada posterior tidak tersedia, maka implan pada zigoma diindikasikan pada regio tersebut tanpa harus lagi melakukan pencangkokan pada regio tersebut gambar 19. 13,14 A B C Gambar 18. A. Atropi maksila berat; B. Implan ditanamkan pada kedua sisi zigoma untuk stabilitas; C. Semua implan berhasil diintegrasikan dan posisinya cocok untuk pembuatan protesa 14 Gambar 19. Implan zigoma ditanamkan pada kedua sisi untuk menyediakan dukungan posterior 14 Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009. - Pada pasien yang memiliki gigi anterior tapi terdapat daerah edentulus pada regio distal dengan resorpsi tulang yang luas. 13,14 - Pada gambaran radiografi terlihat gigi terpendam yang akan menyebabkan perkembangan maksila terhambat Gambar 20 dan 21 dan tulang yang tersedia tidak cukup untuk menanam implan sehingga menjadi sulit untuk dilakukan pencangkokan oleh karena terbatasnya jaringan lunak. Penggunaan implan pada zigoma yang dikombinasikan dengan implan konvensional menyediakan dukungan bagi protesa dalam jangka waktu yang lama pada usia muda gambar 22. 14,15 Gambar 20. Pasien displasia ektodermal dengan anodonsia sebagian 14 Gambar 21. Efek penggunaan gigi tiruan penuh dalam jangka lama tanpa kontrol karies yang adekuat 14 Gambar 22. Penanaman implan zigoma pada kedua sisi 14 Nelly : Penggunaan Implan Zigoma Pada Rehabilitasi Pasca Maksilektomi Sebagian, 2009. - Sewaktu dilakukan rekonstruksi defek maksila pasca reseksi tumor, implan pada zigoma dapat meningkatkan stabilitas protesa dan meningkatkan kualitas hidup pasien, serta sebagai penjangkar obturator. Pada kasus maksilektomi dimana digunakan tambahan protesa pada maksila yang bila digunakan pada tahap awal akan menghindarkan pengkerutan pada jaringan lunak wajah, demikian juga pada pasien dengan reseksi luas pada maksila yang dikombinasikan dengan implan konvensional. 14,15,20 - Merehabilitasi pasien dengan celah palatum unilateral dan atropi maksila. Pham et al. memasukkan dua implan pada zigoma serta empat implan pada anterior untuk mendukung gigi tiruan penuh yang mengisi defek tesebut. Hal ini dipertimbangkan untuk menjadi teknik alternatif untuk digunakan pada pasien dengan celah palatum. 14,15 - Pada pasien yang mempunyai defek palatomaksila dimana implan pada zigoma adalah produk dari konsep penjangkaran pada tulang yang tipis. 18 - Merekonstruksi nasomaksila pada pasien yang antara mulut dan hidungnya terjadi hubungan setelah pembedahan tumor. 14

3.4 Kontraindikasi