Jenis Bank TINJAUAN UMUM MENGENAI BANK

27 a. efisien, sehat, wajar dalam persaingan yang sehat yang semakin mengglobal atau medunia; dan b. menyalurkan dana masyarakat tersebut ke bidang-bidang yang produktif; bukan konsumtif; 4. Peningkatan perlindungan dana masyarakat yang dipercayakan pada bank, selain melalui penerapan prinsip kehati-hatian, juga pemenuhan ketentuan persyaratan kesehatan bank, serta sekaligus berfungsi untuk mencegah terjadinya praktik- praktik yang merugikan kepentingan masyarakat luas. Undang-undang yang lama mengatur tentang asas, fungsi, dan tujuan perbankan, sedangkan dalam peraturan perbankan yang baru masalah tersebut diatur dalam bab II Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 4. Dengan diaturnya dalam Undang-Undang Perbankan 1998, maka menjadi jelas apa landasan perbankan, bagaimana kegiatannya dan ke mana arahnya. 23

C. Jenis Bank

Bank di Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis bank dapat dibedakan sesuai dengan fungsi, kepemilikan, status, penetapan harga, dan tingkatannya. 1. Jenis-jenis Bank Ditinjau dari Segi Fungsinya Bank sesuai dengan fungsinya dibedakan menjadi bank sentral, umum, dan perkreditan rakyat. 23 Roy Shakti. Op. Cit, hal. 59 Universitas Sumatera Utara 28 A. Bank Sentral Bank sentral merupakan bank yang berfungsi sebagai pengatur bank -bank yang ada dalam suatu negara. Bank sentral hanya ada satu di setiap negara dan mempunyai kantor yang hampir di setiap provinsi. Bank sentral yang ada di Indonesia adalah Bank Indonesia. Tujuan Bank Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang No. 23 tahun 1999 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Stabilitas nilai rupiah ini sangat penting untuk mendukung perekonomian negara dan kesejahteraan masyarakat. Dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, maka tugas bank Indonesia secara terperinci antara lain: 1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter: a. Menetapkan sasaran moneter untuk menahan laju inflasi. b. Menetapkan besarnya giro wajib minimum. c. Mengatur kredit dan pembiayaan. d. Mengelola cadangan devisa. e. Menetapkan tingkat diskonto. f. Menetapkan bunga SBI Sertifikat Bank Indonesia. g. Melakukan operasi terbuka pasar uang, rupiah, maupun mata uang asing. h. Dan lain-lain yang terkait dengan kebijakan moneter. 2. Mengatur dan memelihara kelancaran sistem pembayaran: a. Mengatur sistem kliring antarbank secara nasional. Universitas Sumatera Utara 29 b. Mewajibkan semua penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan atas semua kegiatannya. c. Memberikan izin penyelenggaraan sistem pembayaran. d. Mengatur lalu lintas giral serta mengelola peredaran uang. 3. Mengatur, mengoordinasi dan melakukan pengawasan kepada semua bank: a. Menentukan prinsip kehati-hatian yang harus dijalankan oleh setiap bank. b. Memberikan izin yang diperlukan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya serta mencabut izin usaha bank. c. Memerintahkan agar bank menghentikan sementara kegiatannya. d. Melakukan pengawasan kepada Bank secara periodik atas sewaktu-waktu tergantung kebutuhan. e. Mewajibkan bank dalam menyampaikan laporan sesuai ketentuan BI. B. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan bank umum secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga fungsi utama yaitu: a. Penghimpunan dana dari masyarakat Bank umum menghimpun dana dari masyarakat dengan cara menawarkan berbagai jenis produk pendanaan antara lain giro, tabungan, deposito, dan produk - produk pendanaan lainnya yang diperbolehkan. Dengan menghimpun dana dari Universitas Sumatera Utara 30 masyarakat, maka bank akan membayar bunga atau imbalan tertentu sesuai dengan ketentuan masing-masing bank. b. Penyaluran dana kepada masyarakat Bank umum perlu menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan dana, agar tidak terjadi idle fund. Bank dapat menyalurkan dananya dalam bentuk kredit danatau pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana lainnya. Dengan aktivitas penyaluran dana ini, bank akan memperoleh pendapatan bunga atau pendapatan lainnya sesuai dengan jenis banknya. c. Pelayanan jasa dan lalu lintas pembayaran Bank umum juga menawarkan produk pelayanan jasa untuk membantu transaksi yang dibutuhkan oleh pengguna jasa bank. Hasil yang diperoleh bank atas pelayanan jasa bank ialah berupa pendapatan fee dan komisi. C. Bank Perkreditan Rakyat Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPR tidak dapat memberikan pelayanan dalam lalu lintas pembayaran atau giral. Fungsi BPR pada umumnya terbatas pada hanya memberikan pelayanan jasa dalam menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat. 2. Jenis Bank ditinjau dari Segi Kepemilikannya Bank dilihat dari segi kepemilikannya, artinya siapa yang dapat memiliki bank tersebut, hal ini dapat dilihat dari akta pendiriannya. Dari segi kepemilikan, bank dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain : Universitas Sumatera Utara 31 a. Bank milik pemerintah, b. Bank milik swasta nasional, c. Bank milik koperasi, d. Bank milik asing, dan e. Bank campuran. 3. Jenis Bank Ditinjau dari Segi Statusnya a. Bank Devisa Bank devisa merupakan bank yang dapat melakukan aktivitas transaksi ke luar negeri danatau transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Produk yang ditawarkan oleh bank devisa lebih lengkap dibanding dengan produk yang ditawarkan oleh bank nondevisa. Contoh Bank Devisa antara lain; 1 Bank Mandiri, 2 BNI, 3 BRI, 4 BCA, 5 Bank Permata, 6 BTN, dan 7 BII. b. Bank Nondevisa Bank nondevisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan seperti bank devisa. Transaksi yang dilakukan oleh bank nondevisa masih terbatas pada transaksi dalam negeri danatau mata uang rupiah Universitas Sumatera Utara 32 saja. Bank nondevisa dapat mengubah statusnya menjadi bank devisa apabila sudah memenuhi persyaratan menjadi bank devisa. Salah satu persyaratan menjadi bank devisa adalah telah memperoleh keuntungan dua tahun terakhir secara berturut-turut. 4. Jenis Bank ditinjau dari Segi Cara Penentuan Harga a. Bank Konvensional Bank konvensional merupakan bank yang dalam penentuan harga menggunakan bunga sebagai balas jasa. Balas jasa yang diterima oleh bank atas penyaluran dana kepada masyarakat, maupun balas jasa yang dibayar oleh bank kepada masyarakat atas penghimpunan dana. Di samping itu, untuk mendapatkan keuntungan dari pelayanan jasanya, bank konvensional akan membebankan fee kepada nasabahnya. Dalam memberikan balas jasa kepada pihak yang menempatkan dananya, bank konvensional memberikan balas jasa berupa bunga untuk tabungan, maupun deposito, serta memberikan jasa giro kepada nasabah yang mempunyai simpanan giro. Di sisi lain, bank akan mendapat bunga atas pinjaman kredit yang diberikan kepada nasabah dan fee atas transaksi jasa perbankan yang diberikan kepada nasabah yang membutuhkan pelayanan jasa bank. Besarnya fee atas pelayanan jasa perbankan tergantung pada bank masing-masing, dan dipengaruhi oleh kondisi persaingan antarbank. Contoh Bank Konversional antara lain Bank BRI, BNI, Mandiri, dan Permata. Universitas Sumatera Utara 33 b. Bank Syariah Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga, maupun tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank syariah, maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian antara nasabah dan bank. Perjanjian tersebut didasarkan pada hukum syariah baik perjanjian yang dilakukan bank dengan nasabah dalam penghimpunan dana, maupun penyalurannya. Perjanjian akad yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad tersebut. 5. Jenis Bank ditinjau dari Segi Tingkatannya Kantor Dalam mengelola usahanya, bank akan membedakan jenis bank berdasarkan tingkatannya. Perbedaan jenis tingkatan tersebut dilihat dari tujuan dan volume aktivitasnya, kelengkapan produk, dan jasa bank yang diberikan, kewenangan dalam pengambilan keputusan, serta wilayah operasinya. 24

D. Jasa-jasa Bank

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pendapatan Kartu Kredit dengan Kartu Kredit Syariah (Studi Kasus Pada Bank Danamon Cabang Syariah Jakarta

0 6 103

KARTU KREDIT DAN NASABAH ( Studi Tentang Hubungan Hukum Antara Bank dan Pemegang Kartu Kartu Kredit Dan Nasabah ( Studi Tentang Hubungan Hukum Antara Bank Dan Pemegang Kartu Kredit Di Kantor Cabang Utama Bank Bca Surakarta ).

0 3 19

SKRIPSI Kartu Kredit Dan Nasabah ( Studi Tentang Hubungan Hukum Antara Bank Dan Pemegang Kartu Kredit Di Kantor Cabang Utama Bank Bca Surakarta ).

0 3 12

PENDAHULUAN Kartu Kredit Dan Nasabah ( Studi Tentang Hubungan Hukum Antara Bank Dan Pemegang Kartu Kredit Di Kantor Cabang Utama Bank Bca Surakarta ).

0 4 16

Pertanggungjawaban Nasabah Terhadap Bank Dalam Pembayaran Kartu Kredit yang Over Limit (Studi di Bank Danamon Cabang Sutomo Medan)

0 0 2

Pertanggungjawaban Nasabah Terhadap Bank Dalam Pembayaran Kartu Kredit yang Over Limit (Studi di Bank Danamon Cabang Sutomo Medan)

0 0 9

Pertanggungjawaban Nasabah Terhadap Bank Dalam Pembayaran Kartu Kredit yang Over Limit (Studi di Bank Danamon Cabang Sutomo Medan)

0 0 9

Pertanggungjawaban Nasabah Terhadap Bank Dalam Pembayaran Kartu Kredit yang Over Limit (Studi di Bank Danamon Cabang Sutomo Medan)

0 0 1

Pertanggungjawaban Nasabah Terhadap Bank Dalam Pembayaran Kartu Kredit yang Over Limit (Studi di Bank Danamon Cabang Sutomo Medan)

0 0 15

Pertanggungjawaban Nasabah Terhadap Bank Dalam Pembayaran Kartu Kredit yang Over Limit (Studi di Bank Danamon Cabang Sutomo Medan)

0 0 26