Fungsi Bank TINJAUAN UMUM MENGENAI BANK

20 Di samping itu, ada juga yang memberi arti kepada bank sebagai suatu institusi yang mempunyai peran yang besar dalam dunia komersil, yang mempunyai wewenang untuk disebut dengan bank bills atau bank notes. Namun demikian, fungsi bank yang orisinil adalah hanya menerima deposito berupa uang logam, plate, emas dan lain-lain. 19

B. Fungsi Bank

Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbankan. 1. Menghimpun Dana dari Masyarakat Fungsi bank yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Masyarakat memercayai bank sebagai tempat yang aman untuk melakukan investasi, dan menyimpan dana uang. Masyarakat yang kelebihan dana sangat membutuhkan keberadaan bank untuk menyimpan dananya yang aman. Keamanan atas dana uang yang disimpannya di bank oleh masyarakat merupakan faktor yang sangat penting bagi masyarakat. Selain rasa aman, tujuan lainnya adalah sebagai tempat untuk melakukan investasi. Masyarakat akan merasa lebih aman apabila uangnya diinvestasikan di bank. Dengan menyimpan uangnya di bank, nasabah juga akan mendapat keuntungan berupa return atas simpanannya yang besarnya tergantung kebijakan masing-masing bank. 19 Ismail. Op. Cit, hal. 17 Universitas Sumatera Utara 21 Return merupakan imbalan yang diperoleh nasabah atas sejumlah dana yang disimpan di bank. Imbalan yang diberikan oleh bank bisa dalam bentuk bunga simpanan untuk bank konvensional atau bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah. Dalam menghimpun dana pihak ketiga, bank menawarkan produk simpanan antara lain dalam bentuk simpanan giro, tabungan, deposito, dan simpanan lainnya yang diperkenankan. 2. Menyalurkan Dana Kepada Masyarakat Fungsi bank yang kedua adalah menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Kebutuhan dana oleh masyarakat, akan lebih mudah diberikan oleh bank apabila, masyarakat yang membutuhkan dana dapat memenuhi semua persyaratan yang diberikan oleh pihak bank. Menyalurkan dana merupakan aktivitas yang sangat penting bagi bank, karena bank akan memperoleh pendapatan atas dana yang disalurkan. Pendapatan tersebut dapat berupa pendapatan bunga untuk bank konvensional, dan bagi hasil atau lainnya untuk bank syariah. Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas penyaluran dana kepada nasabah merupakan pendapatan yang terbesar di setiap bank, sehingga penyaluran dana kepada masyarakat menjadi sangat penting bagi bank. Kegiatan penyaluran dana kepada masyarakat, di samping merupakan aktivitas yang dapat menghasilkan keuntungan, juga untuk memanfaatkan dana yang idle Idle Fund karena bank telah membayar sejumlah tertentu atas dana yang telah dihimpunnya. Pada akhir bulan atau pada saat tertentu bank akan mengeluarkan biaya atas dana yang telah dihimpun dari masyarakat yang telah menyimpan dananya di bank. Dengan demikian, bank tidak boleh membiarkan dana masyarakat tersebut Universitas Sumatera Utara 22 mengendap, dan harus segera menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan agar memperoleh pendapatan atas dana yang disalurkannya. Penyaluran dana kepada masyarakat sebagian besar berupa untuk bank konvensional danatau pembiayaan untuk bank syariah. Kredit yang diberikan danatau pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat menempati porsi aset yang terbesar di setiap bank. 3. Pelayanan Jasa Perbankan Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya, bank juga dapat memberikan beberapa pelayanan jasa. Pelayanan jasa kepada nasabah merupakan fungsi bank yang ketiga. Berbagai jenis produk pelayanan jasa yang dapat diberikan oleh bank antara lain jasa pengiriman uang transfer, pemindahbukuan, penagihan surat-surat berharga, kliring, Letter of Credit, inkaso, garansi bank, dan pelayanan jasa lainnya. Produk pelayanan jasa bank yang ditawarkan kepada masyarakat merupakan aktivitas pendukung yang dapat diberikan oleh Bank. Aktifitas pelayanan jasa, akhir-akhir ini merupakan aktivitas yang diharapkan oleh bank untuk dapat meningkatkan pendapatan bank yang berasal dari fee atas pelayanan tersebut. Beberapa bank berusaha untuk meningkatkan teknologi dan sistem informasi agar dapat memberikan pelayanan jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada nasabah. Pelayanan yang dapat memuaskan nasabah adalah pelayanan jasa yang cepat dan akurat. Saat ini harapan nasabah dalam pelayanan jasa Universitas Sumatera Utara 23 bank adalah kecepatan dan keakuratannya, sehingga bank berlomba-lomba untuk selalu berinovasi dalam memberikan produk layanan jasanya. 20 Bank mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai penghimpun dana dari masyarakat, penyalur dana kepada masyarakat, dan juga memberikan pelayanan jasa perbankan kepada pihak-pihak yang membutuhkan layanan jasa bank. Dalam menghimpun dana masyarakat, bank akan membayar bunga bank konvensional danatau bagi hasil bank syariah atas simpanan dana dari masyarakat. Besarnya bunga danatau bagi hasil tergantung dari jenis simpanannya dan kebijakan masing-masing bank. Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat tentunya akan diberikan imbalan yang lebih rendah dibanding dengan jenis simpanan yang sifatnya hanya dapat ditarik sesuai dengan jangka waktu tertentu sesuai perjanjian antara bank dan nasabah. Dalam menyalurkan dana kepada masyarakat, bank akan memperoleh balas jasa berupa bunga bank konvensional atau bagi hasil bank syariah. Pendapatan bunga yang diperoleh bank dari nasabah yang memperoleh kredit akan dibandingkan dengan bunga yang dibayar oleh bank kepada nasabah yang menyimpan dananya di bank. Perbedaan antara bunga yang diterima dari nasabah dan bunga yang dibayar kepada nasabah disebut dengan Spread. Dalam hal, pendapatan bunga yang diterima dari nasabah peminjam lebih rendah daripada biaya bunga yang dibayar oleh bank kepada nasabah, maka disebut dengan negative Spread. Contoh, suku bunga kredit rata-rata 20 dan suku bunga dana masyarakat rata-rata 30, maka terjadi negative sprea d 10. Negatif Spread pada umumnya terjadi pada saat perekonomian negara 20 Maryanto Supriyono, Buku Pintar Perbankan , Jakarta : PT. Andi Pubkisher, 2011, hal.40 Universitas Sumatera Utara 24 tidak stabil dana untuk memelihara tingkat likuiditasnya. Setiap bank akan bersaing dalam memperoleh dana pihak ketiga. Untuk mendapatkan dana pihak ketiga salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memberikan bunga yang tinggi. Di sisi lain, bank tidak akan mampu menaikkan suku bunga kredit karena usaha debitur sedang mengalami lesu, sehingga bank tidak mampu menjual kredit dengan suku bunga kredit di atas suku bunga simpanan. Kondisi ini yang menyebabkan munculnya nega tive sprea d. Sebaliknya, apabila bunga yang diterima dari nasabah yang memperoleh pinjaman dari bank kepada nasabah disebut dengan positif Spread. Positif Sprea d biasanya terjadi pada kondisi perekonomian yang normal. Pada perekonomian negara stabil, maka suku bunga kredit akan selalu tinggi dibanding dengan suku bunga simpanan. Dalam kondisi perekonomian suatu negara stabil, biasanya negative spread tidak terjadi. Setiap bank akan mampu menjual dananya dengan bunga lebih tinggi dibanding dengan bunga yang dibayarkan kepada nasabah yang menempatkan dananya. Sebaliknya, dalam kondisi perekonomian suatu negara tidak stabil, atau sedang terjadi krisis, maka negative spread bisa terjadi. Hal ini dialami di Indonesia pada akhir tahun 1997 sampai dengan awal tahun 1998. Negatif spread terjadi karena pada saat itu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap nilai rupiah sangat merosot, sehingga masyarakat lebih memilih menyimpan dananya dalam bentuk mata uang asing. Bank sebagai penghimpun dana masyarakat, termasuk penghimpun dana dalam mata uang rupiah, perlu dana cukup banyak, sehingga perlu meningkatkan suku bunga untuk menghimpun dana masyarakat. Bank tidak mungkin meningkatkan suku Universitas Sumatera Utara 25 bunga kredit, karena sector real tidak mampu membayar bunga lebih tinggi. Akibatnya, suku bunga kredit lebih rendah dibanding suku bunga simpanan. Di samping bunga yang diperoleh dari dana yang disalurkan kepada nasabah, bank juga bisa meningkatkan pendapatannya melalui fungsi yang ketiga yaitu pelayanan jasa. Pelayanan jasa yang diberikan kepada nasabah tersebut dapat meningkatkan pendapatan bank dari fee atas jasa yang diperoleh dari masyarakat yang membutuhkannya. Pendapatan fee atas jasa pelayanan bank kepada nasabah disebut dengan fee based income. Meskipun, secara total fee based income belum mampu menyaingi total pendapatan bunga kredit, akan tetapi beberapa bank sudah mengarah pada peningkatan pelayanan dengan meningkatkan teknomologi dan sistem informasi. Salah satu pelayanan jasa yang dikembangkan antara lain ATM bersama, RTGS, intercity kliring, SKN sistem kliring nasional, Internet banking, sms ba nking , dan produk pelayanan jasa lainnya. 21 Dari ketiga fungsi utama tersebut, dapat disimpulkan bahwa bank akan memperoleh pendapatan bunga dari fungsi penyaluran dana, membayar bunga kepada nasabah pada penghimpunan dana, dan mendapat pendapatan fee atas jasa pada fungsi pelayanan jasa bank. 22 Selain itu, perbankan nasional kita mempunyai fungsi dan tujuan dalam kehidupan ekonomi nasional bangsa Indonesia : 1. Bank berfungsi sebagai “financial intermediary” dengan kegiatan usaha pokok menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat atau pemindahan dana 21 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya , Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2009, hal. 25 22 Ismail. Op.Cit, hal. 19. Universitas Sumatera Utara 26 masyarakat dari unit surplus kepada unit defisit atau pemindahan uang dari penabung kepada peminjam. 2. Penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat tersebut bertujuan menunjang sebagian tugas penyelenggaraan negara yakni : a. menunjang pembangunan nasional, termasuk pembangunan daerah; bukan melaksanakan misi pembangunan suatu golongan apalagi perseorangan; jadi perbankan Indonesia diarahkan untuk menjadi agen pembangunan agent of development . b. dalam rangka mewujudkan trilogi pembangunan nasional, yakni: 1 meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat banyak, bukan kesejahteraan segolongan orang atau perseorangan saja; melainkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali; 2 meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, bukan pertumbuhan ekonomi segolongan orang atau perseorangan; melainkan pertumbuhan ekonomi seluruh rakyat Indonesia, termasuk pertumbuhan ekonomi yang diserasikan; 3 meningkatkan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis; 4 meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat banyak, artinya tujuan yang hendak dicapai oleh perbankan nasional adalah meningkatkan pemerataan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat Indonesia, bukan segolongan orang atau perseorangan saja; 3. Dalam menjalankan fungsi tersebut, perbankan Indonesia harus mampu melindungi secara baik apa yang dititipkan masyarakat kepadanya dengan menerapkan prinsip kehati-hatian prudential banking, dengan cara: Universitas Sumatera Utara 27 a. efisien, sehat, wajar dalam persaingan yang sehat yang semakin mengglobal atau medunia; dan b. menyalurkan dana masyarakat tersebut ke bidang-bidang yang produktif; bukan konsumtif; 4. Peningkatan perlindungan dana masyarakat yang dipercayakan pada bank, selain melalui penerapan prinsip kehati-hatian, juga pemenuhan ketentuan persyaratan kesehatan bank, serta sekaligus berfungsi untuk mencegah terjadinya praktik- praktik yang merugikan kepentingan masyarakat luas. Undang-undang yang lama mengatur tentang asas, fungsi, dan tujuan perbankan, sedangkan dalam peraturan perbankan yang baru masalah tersebut diatur dalam bab II Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 4. Dengan diaturnya dalam Undang-Undang Perbankan 1998, maka menjadi jelas apa landasan perbankan, bagaimana kegiatannya dan ke mana arahnya. 23

C. Jenis Bank

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pendapatan Kartu Kredit dengan Kartu Kredit Syariah (Studi Kasus Pada Bank Danamon Cabang Syariah Jakarta

0 6 103

KARTU KREDIT DAN NASABAH ( Studi Tentang Hubungan Hukum Antara Bank dan Pemegang Kartu Kartu Kredit Dan Nasabah ( Studi Tentang Hubungan Hukum Antara Bank Dan Pemegang Kartu Kredit Di Kantor Cabang Utama Bank Bca Surakarta ).

0 3 19

SKRIPSI Kartu Kredit Dan Nasabah ( Studi Tentang Hubungan Hukum Antara Bank Dan Pemegang Kartu Kredit Di Kantor Cabang Utama Bank Bca Surakarta ).

0 3 12

PENDAHULUAN Kartu Kredit Dan Nasabah ( Studi Tentang Hubungan Hukum Antara Bank Dan Pemegang Kartu Kredit Di Kantor Cabang Utama Bank Bca Surakarta ).

0 4 16

Pertanggungjawaban Nasabah Terhadap Bank Dalam Pembayaran Kartu Kredit yang Over Limit (Studi di Bank Danamon Cabang Sutomo Medan)

0 0 2

Pertanggungjawaban Nasabah Terhadap Bank Dalam Pembayaran Kartu Kredit yang Over Limit (Studi di Bank Danamon Cabang Sutomo Medan)

0 0 9

Pertanggungjawaban Nasabah Terhadap Bank Dalam Pembayaran Kartu Kredit yang Over Limit (Studi di Bank Danamon Cabang Sutomo Medan)

0 0 9

Pertanggungjawaban Nasabah Terhadap Bank Dalam Pembayaran Kartu Kredit yang Over Limit (Studi di Bank Danamon Cabang Sutomo Medan)

0 0 1

Pertanggungjawaban Nasabah Terhadap Bank Dalam Pembayaran Kartu Kredit yang Over Limit (Studi di Bank Danamon Cabang Sutomo Medan)

0 0 15

Pertanggungjawaban Nasabah Terhadap Bank Dalam Pembayaran Kartu Kredit yang Over Limit (Studi di Bank Danamon Cabang Sutomo Medan)

0 0 26