Permasalahan Tujuan Manfaat Air Zamzam

Fatimah Rahmayani : Analisa Kadar Besi Fe Dan Tembaga Cu Dalam Air Zamzam Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2009.

1.2 Permasalahan

Air zamzam merupakan air yang di konsumsi secara langsung tanpa melalui proses pengolahan. Apakah kandungan logam Besi Fe dan Tembaga Cu yang terdapat pada air zamzam memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan untuk air minum atau tidak.

1.3 Tujuan

- untuk mengetahui kelayakan air zamzam untuk di konsumsi - untuk mengetahui kadar logam Cu yang terdapat dalam air zamzam - untuk mengetahui kadar logam Fe yang terdapat dalam air zamzam

1.4 Manfaat

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan besi Fe dan tembaga Cu yang terdapat di dalam air zamzam Fatimah Rahmayani : Analisa Kadar Besi Fe Dan Tembaga Cu Dalam Air Zamzam Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2009. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Zamzam

Air zamzam sebenarnya tidak berbeda dengan air dari sumur gali lainnya, karena sumur zamzam apabila kita tinjau secara hidrogeologi cabang ilmu geologi yang khusus mempelajari tentang air tidak lah berbeda dengan sumur gali lainnya, berikut akan di perlihatkan bentuk sumur zamzam Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi batupasir hasil transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya. Fatimah Rahmayani : Analisa Kadar Besi Fe Dan Tembaga Cu Dalam Air Zamzam Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2009. Dibawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter 0.5 m lapisan yang sangat lulus air permeable. Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur zamzam. Kedalaman 17 meter kebawah selanjutnya, sumur ini menembus lapisan batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. Batuan beku jenis ini Diorit memang agak jarang dijumpai di Indonesia atau di Jawa, tetapi sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. Pada bagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang menduga retakan ini menuju laut Merah. Tetapi tidak ada laporan geologi yang menunjukkan hal itu. Dari uji pemompaan sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11 – 18.5 literdetik, hingga permenit dapat mencapai 660 litermenit atau 40 000 liter per jam. Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. Ada celah rekahan yang memanjang kearah hajar Aswad dengan panjang 75 cm dengan ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil kearah Shaffa dan Marwa. Keterangan geometris lainnya, celah sumur dibawah tempat Thawaf 1.56 m, kedalaman total dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur = 4 m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar sumur 17 m, dan diameter sumur berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter. http:rovicky.wordpress.com Kandungan air tiap daerah itu akan berbeda-beda, yang paling perperan di sini adalah kondisi batuan suatu wilayah kalo ilmiahnya sih kondisi geologi gitu, selain itu juga kondisi atmosfir ikut berpengaruh. Fatimah Rahmayani : Analisa Kadar Besi Fe Dan Tembaga Cu Dalam Air Zamzam Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2009. Kandungan unsur kimia dalam air sangat tergantung pada formasi geologi tempat air itu berada dan formasi geologi tempat dilaluinya air. Apabila selama perjalanannya air tersebut melalui suatu batuan yang mengandung silikat, maka air tersebut akan mengandung silikat, apabila air tersebut melalui batuan yang mengandung besi maka secara otomatis air akan mengandung besi, demikian seterusnya untuk unsur-unsur kimia lainnya. Disamping itu peran formasi geologi tempat air tinggal juga banyak berperan terhadap kualitas air, sebab air mempunyai sifat melarutkan batuan yang ditempati dan dilaluinya. Contoh paling mudah saja di daerah kota Yogyakarta, dengan susunan batuannya di dominasi oleh batu pasir dengan kandungan unsur Fe besi cukup tinggi, maka kandungan Fe nya akan tinggi juga. kualitas udara juga akan berpengaruh pada kandungan air hujannya, semakin banyak udara tercemar, maka kualitas airnya juga akan jelek, mungkin juga akan terjadi hujan asam, maka kandungan air tanah pun akan menjadi asam tapi itu tergantung juga pada proses penyaringan air oleh batuan. Walton,W.C,1970 Berdasarkan pengujian menggunakan teknik stimulasi neutron yang dilakukan Dr. Ahmad dan kawan-kawan di sebuah laboratorium di USA pula, ditemukan di dalam air zamzam terdapat kurang dari 0,01 juta zat yang berbahaya. Berdasarkan data komparasi parameter kimiawi yang dilakukan WHO, ditemukan bahwa air zamzam memiliki kandungan sodium sangat tinggi melebihi standar internasional yang pernah ditemukan. Beberapa studi medis juga ditemukan bahwa kandungan zat arsenik, aluminium, khromium, dan selenium dalam air zamzam, jauh di bawah ambang batas membahayakan jika dikonsumsi manusia. Hal inilah yang Fatimah Rahmayani : Analisa Kadar Besi Fe Dan Tembaga Cu Dalam Air Zamzam Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2009. menyebabkan air zamzam sangat layak untuk diminum. Kandungan Kimiawi Air Zamzam Hasil Uji Laboratorium Jumlah rata-rata kandungan mineral: Kalsium : 198 mg Magnesium : 43,7 mg Klorida : 335 mg Belerang : 370 mg Besi : 0,15 mg Mangan : 0,15 mg Tembaga : 0,15 mg Sebuah hasil analisis menggunakan sinar UV menunjukkan air zamzam terbebas dari racun dan tidak ditemukan bakteri. Hasil penelitian lain juga menunjukkan bahwa komposisi air zamzam terpengaruh kondisi kering. Ketika terjadi penguapan, kadar garamnya bertambah.

2.2 Teori Cu dan Fe

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Cu Pada Makanan Cokelat Secara Spektrofotometri Serapan Atom

3 123 42

Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu ), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Minum Yang Berasal Dari Sumur Bor Desa Surbakti Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

7 136 74

Penetapan Kadar Kalsium Secara Spektrofotometri Serapan Atom dan Fosfor Secara Spektrofotometri Sinar Tampak pada Ikan Teri (Stolephorus spp.)

25 151 105

Analisis Kadar Tembaga (Cu) Pada Air Sungai Deli di Kawasan Belawan Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

3 46 39

Penetapan Kadar Pb dan Cu pada Garam yang Beredar dipasaran Secara Spektrofotometri Serapan Atom

22 138 109

Analisis Kadar Unsur Besi (Fe), Nikel (Ni) Dan Magnesium (Mg) Pada Air Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

6 87 62

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Penentuan Kadar Logam Cadmium(Cd), Tembaga (Cu), Crom (Cr), Besi (Fe), Nikel (Ni), dan Zinkum (Zn) dari beberapa Jenis Kerang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA)

5 52 92

Analisis Kadar Logam Besi (Fe) Dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) Yang Diperoleh Dari Penyulingan Dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel Dan Drum Bekas Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 38 4

Analisa Kadar Ion Cu2+ Pada Glyserol Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

1 87 3