Kelebihan Zat Besi Kekurangan Zat Besi

Fatimah Rahmayani : Analisa Kadar Besi Fe Dan Tembaga Cu Dalam Air Zamzam Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2009. ion tembaga II dalam larutan air, adalah 500 µg dalam batas konsentrasi 1 dalam 10 4 . Garam-garam tembaga II anhidrat, seperti tembaga II sulfat anhidrat CuSO 4 , berwarna putih atau sedikit kuning. Dalam larutan air selalu terdapat ion kompleks tetraakuo demi kesederhanaan, dalam buku ini kita akan menyebutnya sebagai ion tembaga II Cu 2+ saja. Vogel,1979

2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Zat Besi dan Tembaga Bagi manusia

2.3.1 Kelebihan Dan Kekurangan Zat Besi

Kelebihan ataupun kekurangan besi dapat menyebabkan kesehatan tubuh terganggu. Misalnya, kekurangan besi dapat menyebabkan anemia. Pada anak-anak dan pemuda, kekurangan besi dapat menghambat pertumbuhan dan kecerdasan.

2.3.1.1 Kelebihan Zat Besi

Zat ini akan terakumulasi pada organ vital dapat menyebabkan kerusakan hati, penyumbatan pada pembuluh jantung, diabetes, dan lain-lain. National Academy of Sciences Recommended Dietary Allowance badan kesehatan di Amerika Serikat mencatat dibutuhkan besi sekitar 15 mg per hari bagi wanita berumur 11-50 tahun. Bagi wanita hamil ataupun menyusui kebutuhan meningkat hingga 30 mg per hari. Sementara itu, kebutuhan laki-laki dewasa dan wanita berumur lebih dari 50 tahun adalah 10 mg per hari. Menurut suatu penelitian, sekitar 60 sampai 80 persen besi dalam tubuh manusia terdapat pada haemoglobin. Hemoglobin merupakan senyawa protein heme yang mengandung Fe+2. Hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh yang lain. Pada hemoglobin tersebut besi berperan sebagai pusat pengikat Fatimah Rahmayani : Analisa Kadar Besi Fe Dan Tembaga Cu Dalam Air Zamzam Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2009. oksigen. Meskipun protein heme tidak mampu mengikat oksigen, Fe+2 mempunyai kecenderungan cukup besar untuk mengikat oksigen sehingga pengangkutan oksigen dalam tubuh kita dapat berjalan. Walaupun pada kondisi normal besi dengan mudah dioksidasi oksigen, oksidasi Fe+2 dalam hemoglobin tak terjadi karena struktur hemoglobin dan kondisi dalam darah tidak memungkinkan hal itu. Umumnya dalam keadaan normal 100 ml darah mengandung 15 gram hemoglobin. Jumlah tersebut dapat mengangkut 0,03 gram oksigen Budiman,C,2005.

2.3.1.2 Kekurangan Zat Besi

Heme diserap lebih baik daripada non-heme. Tetapi penyerapan zat besi non-heme akan meningkat jika dikonsumsi bersamaan dengan protein hewani dan vitamin C . Kekurangan zat besi merupakan kekurangan zat makanan yang paling banyak ditemukan di dunia, menyebabkan anemia pada laki-laki, wanita dan anak-anak. Perdarahan yang mengakibatkan hilangnya zat besi dari tubuh menyebabkan kekurangan zat besi yang harus diobati dengan pemberian zat besi tambahan. Kekurangan zat besi juga bisa merupakan akibat dari asupan makanan yang tidak mencukupi. Kekurangan seperti ini sering terjadi selama kehamilan karena sejumlah besar zat besi harus disediakan ibu untuk pertumbuhan janin. Anemia karena kekurangan zat besi juga bisa terjadi pada remaja putri yang sedang tumbuh dan mulai mengalami siklus menstruasi, jika mereka mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung daging. Bila cadangan besi dalam tubuh berkurang, dapat terjadi anemia. Gejalanya berupa: Fatimah Rahmayani : Analisa Kadar Besi Fe Dan Tembaga Cu Dalam Air Zamzam Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2009. - pucat - kelemahan yang disertai dengan berkurangnya kekuatan otot - perubahan dalam tingkah laku kognitif. Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya anemia dan kadar zat besi dan feritin yang rendah feritin adalah protein yang mengandungmenyimpan zat besi.

2.3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Tembaga

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Cu Pada Makanan Cokelat Secara Spektrofotometri Serapan Atom

3 123 42

Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu ), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Minum Yang Berasal Dari Sumur Bor Desa Surbakti Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

7 136 74

Penetapan Kadar Kalsium Secara Spektrofotometri Serapan Atom dan Fosfor Secara Spektrofotometri Sinar Tampak pada Ikan Teri (Stolephorus spp.)

25 151 105

Analisis Kadar Tembaga (Cu) Pada Air Sungai Deli di Kawasan Belawan Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

3 46 39

Penetapan Kadar Pb dan Cu pada Garam yang Beredar dipasaran Secara Spektrofotometri Serapan Atom

22 138 109

Analisis Kadar Unsur Besi (Fe), Nikel (Ni) Dan Magnesium (Mg) Pada Air Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

6 87 62

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Penentuan Kadar Logam Cadmium(Cd), Tembaga (Cu), Crom (Cr), Besi (Fe), Nikel (Ni), dan Zinkum (Zn) dari beberapa Jenis Kerang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA)

5 52 92

Analisis Kadar Logam Besi (Fe) Dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) Yang Diperoleh Dari Penyulingan Dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel Dan Drum Bekas Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 38 4

Analisa Kadar Ion Cu2+ Pada Glyserol Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

1 87 3