Kekurangan Tembaga Kelebihan Tembaga

Fatimah Rahmayani : Analisa Kadar Besi Fe Dan Tembaga Cu Dalam Air Zamzam Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2009. - pucat - kelemahan yang disertai dengan berkurangnya kekuatan otot - perubahan dalam tingkah laku kognitif. Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya anemia dan kadar zat besi dan feritin yang rendah feritin adalah protein yang mengandungmenyimpan zat besi.

2.3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Tembaga

2.3.2.1 Kekurangan Tembaga

Tembaga adalah suatu komponen dari berbagai enzim yang diperlukan untuk menghasilkan energi, anti oksidasi dan sintesa hormon adrenalin serta untuk pembentukan jaringan ikat. Kekurangan tembaga jarang terjadi pada orang sehat. Paling sering terjadi pada bayi-bayi prematur atau bayi-bayi yang sedang dalam masa penyembuhan dari malnutrisi yang berat. Orang-orang yang menerima makanan secara intravena parenteral dalam waktu lama juga memiliki resiko menderita kekurangan tembaga. Sindroma Menkes adalah suatu penyakit keturunan yang menyebabkan kekurangan tembaga. Gejalanya berupa: - rambut yang sangat kusut - keterbelakangan mental - kadar tembaga yang rendah dalam darah Fatimah Rahmayani : Analisa Kadar Besi Fe Dan Tembaga Cu Dalam Air Zamzam Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2009. - kegagalan sintesa enzim yang memerlukan tembaga. Kekurangan tembaga mengakibatkan kelelahan dan kadar tembaga yang rendah dalam darah. Sering terjadi: - Penurunan jumlah sel darah merah anemia - Penurunan jumlah sel darah putih leukopenia - Penurunan jumlah sel darah putih yang disebut neutrofil neutropenia - Penurunan jumlah kalsium dalam tulang osteoporosis. Juga terjadi perdarahan berupa titik kecil di kulit dan aneurisma arterial. Diberikan tembaga tambahan selama beberapa minggu. Tetapi penderita sindroma Menkes tidak memberikan respon yang baik terhadap tambahan tembaga. http:www.indonesiaindonesia.com

2.3.2.2 Kelebihan Tembaga

Tembaga yang tidak berikatan dengan protein merupakan zat racun. Mengkonsumsi sejumlah kecil tembaga yang tidak berikatan dengan protein dapat menyebabkan mual dan muntah. Makanan atau minuman yang diasamkan, yang bersentuhan dengan pembuluh, selang atau katup tembaga dalam waktu yang lama, dapat tercemar oleh sejumlah kecil tembaga. Jika sejumlah besar garam tembaga, yang tidak terikat dengan protein, secara tidak sengaja tertelan atau jika pembebatan larutan garam tembaga digunakan untuk mengobati daerah kulit yang terbakar luas, sejumlah tembaga bisa terserap dan merusak ginjal, menghambat pembentukan air kemih dan menyebabkan anemia karena pecahnya sel-sel darah merah hemolisis. Penyakit Wilson adalah penyakit keturunan dimana sejumlah tembaga terkumpul dalam jaringan dan menyebabakan kerusakan jaringan yang luas. Penyakit ini terjadi pada 1 Fatimah Rahmayani : Analisa Kadar Besi Fe Dan Tembaga Cu Dalam Air Zamzam Secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA, 2009. diantara 30.000 orang. Hati tidak dapat mengeluarkan tembaga ke dalam darah atau ke dalam empedu. Sebagai akibatnya, kadar tembaga dalam darah rendah, tetapi tembaga terkumpul dalam otak, mata dan hati, menyebabkan sirosis. Pengumpulan tembaga dalam kornea mata menyebabkan terjadinya cincin emas atau emas-kehijauan. Gejala awal biasanya merupakan akibat dari kerusakan otak yang berupa: - tremor gemetaran - sakit kepala - sulit berbicara - hilangnya koordinasi - psikosa. Keracunan tembaga diobati dengan penisilamin yang dapat mengikat tembaga dan memudahkan pengeluaranpembuangannya. .

2.4 Spektrofotometer Serapan Atom AAS

Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Misalkan Natrium menyerap pada 589 nm, Uranium pada 385,5 nm, sedangkan Kalium pada 766,5 nm. Cahaya pada gelombang ini mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom. Transisi elektronik suatu unsur bersifat spesifik. Dengan absorbsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu atom pada keadaan standar dinaikkan tingkat energinya ketingkat eksitasi. Tingkat-tingkat eksitasinya pun bermacam-macam. Misalkan unsur Na dengan nomor atom 11 mempunyai konfigurasi elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 1 , tingkat dasar untuk elektron valensi 3s, artinya tidak memiliki

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Cu Pada Makanan Cokelat Secara Spektrofotometri Serapan Atom

3 123 42

Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu ), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Minum Yang Berasal Dari Sumur Bor Desa Surbakti Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

7 136 74

Penetapan Kadar Kalsium Secara Spektrofotometri Serapan Atom dan Fosfor Secara Spektrofotometri Sinar Tampak pada Ikan Teri (Stolephorus spp.)

25 151 105

Analisis Kadar Tembaga (Cu) Pada Air Sungai Deli di Kawasan Belawan Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

3 46 39

Penetapan Kadar Pb dan Cu pada Garam yang Beredar dipasaran Secara Spektrofotometri Serapan Atom

22 138 109

Analisis Kadar Unsur Besi (Fe), Nikel (Ni) Dan Magnesium (Mg) Pada Air Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

6 87 62

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Penentuan Kadar Logam Cadmium(Cd), Tembaga (Cu), Crom (Cr), Besi (Fe), Nikel (Ni), dan Zinkum (Zn) dari beberapa Jenis Kerang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA)

5 52 92

Analisis Kadar Logam Besi (Fe) Dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) Yang Diperoleh Dari Penyulingan Dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel Dan Drum Bekas Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 38 4

Analisa Kadar Ion Cu2+ Pada Glyserol Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

1 87 3