Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Aspek-aspek Penyesuaian Diri

Sri Hayuningtyas Sari : Pengaruh Body Image Terhadap Penyesuaian Diri Wanita Pada Kehamilan Pertama, 2010. berminat terhadap hiburan, sikap bermusuhan, kenakalan, dan sikap semaunya sendiri, semua itu dianggap sangat mengganggu hubungan antara penyesuaian diri dengan realitas. Berbagai tuntutan realitas, adanya pembatasan, aturan dan norma menuntut individu untuk terus belajar menghadapi dan mengatur suatu proses ke arah hubungan yang harmonis antara tuntutan internal yang dimanifestasikan ke dalam bentuk sikap dengan tuntutan ekternal dari situasi konflik. Tekanan dan frustrasi akan muncul jika individu tidak tahan terhadap tuntutan-tuntutan tersebut. c. Pola dasar penyesuaian diri Terdapat suatu pola dasar penyesuaian diri dalam penyesuaian diri individu sehari-hari. Individu berusaha mencari kegiatan yang dapat mengurangi ketegangan yang ditimbulkan sebagai akibat tidak terpenuhi aau terhambatnya kebutuhan individu.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri menurut Schneiders dalam Partosuwido, 1993 adalah: a. Kondisi fisik Kondisi fisik adalah termasuk didalamnya keturunan, konstitusi fisik, susunan syaraf, kelenjar, otot, kesehatan dan penyakit. Kondisi fisik yang baik akan mendorong penyesuaian diri yang lebih baik. Persepsi seseorang terhadap Sri Hayuningtyas Sari : Pengaruh Body Image Terhadap Penyesuaian Diri Wanita Pada Kehamilan Pertama, 2010. bentuk tubuh dan nilai estetika tubuhnya juga mempengaruhi penyesuaian diri individu. b. Perkembangan dan kematangan Perkembangan dan kematangan adalah kematangan intelektual, social, moral, dan emosional. c. Faktor psikologis Termasuk di dalamnya pengalaman, belajarnya, pengkondisian, penetuan diri, frustasi, dan konflik. d. Kondisi lingkungan Kondisi yang ada pada lingkungan seperti kondisi keluarga, ekonomi, kondisi rumah, dan sebagainya, juga mempengaruhi penyesuaian diri individu. e. Aspek budaya dan agama. Budaya, adat istiadat dan agama juga turut mempengaruhi penyesuaian diri individu. Pemahaman tentang faktor-faktor ini sangat penting dan bagaimana fungsinya dalam penyesuaian merupakan syarat untuk memahami proses penyesuaian, karena penyesuaian muncul di antara faktor-faktor ini dan tuntutan individu. Selain itu, semua aspek kepribadian, baik sifat-sifat maupun kebiasaan, sikap, tingkah laku, bentuk tubuh, dan sebagainya, merupakan suatu sistem totalitas dalam menentukan cara yang khas dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan Schneiders dalam Partosuwido, 1993. Sri Hayuningtyas Sari : Pengaruh Body Image Terhadap Penyesuaian Diri Wanita Pada Kehamilan Pertama, 2010.

4. Aspek-aspek Penyesuaian Diri

Menurut Schneiders dalam Ali Anshori, 2004, penyesuaian diri yang baik adalah ketika individu dapat memberi respon yang matang, bermanfaat, efisien dan memuaskan. Penyesuaian diri yang normal dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: a. Mampu mengontrol emosionalitas yang berlebihan. Penyesuaian diri yang baik dapat ditandai dengan tidak adanya emosi yang relatif berlebihan atau tidak dapat gangguan emosi yang merusak. Individu yang mampu menanggapi situasi atau masalah yang dihadapinya dengan cara yang normal akan merasa tenang dan tidak panik sehingga dapat menentukan penyelesaian masalah yang dibebankan kepadanya. b. Mampu mengatasi mekanisme psikologis. Kejujuran dan keterusterangan terhadap adanya masalah atau konflik yang dihadapi individu akan lebih terlihat sebagai reaksi yang normal dari pada suatu reaksi yang diikuti dengan mekanisme-mekanisme pertahanan diri seperti rasionalisasi, proyeksi, ataupun kompensasi. Individu mampu menghadapi masalah dengan pertimbangan yang rasional dan mengarah langsung pada masalah. c. Mampu mengatasi perasaan frustrasi pribadi. Adanya perasaan frustrasi akan membuat individu sulit atau bahkan tidak mungkin bereaksi secara normal terhadap situasi atau masalah yang Sri Hayuningtyas Sari : Pengaruh Body Image Terhadap Penyesuaian Diri Wanita Pada Kehamilan Pertama, 2010. dihadapinya. Individu harus mampu menghadapi masalah secara wajar, tidak menjadi cemas dan frustrasi. d. Kemampuan untuk belajar. Mampu untuk mempelajari pengetahuan yang mendukung apa yang dihadapi sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat dipergunakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. e. Kemampuan memanfaatkan pengalaman. Adanya kemampuan individu untuk belajar dan memanfaatkan pengalaman merupakan hal yang penting bagi penyesuaian diri yang normal. Dalam menghadapi masalah, individu harus mampu membandingkan pengalaman diri sendiri dengan pengalaman orang lain sehingga pengalaman- pengalaman yang diperoleh dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. f. Memiliki sikap yang realistis dan objektif. Karakteristik ini berhubungan erat dengan orientasi seseorang terhadap realitas yang dihadapinya. Individu mampu mengatasi masalah dengan segera, apa adanya, dan tidak ditunda-tunda. Sri Hayuningtyas Sari : Pengaruh Body Image Terhadap Penyesuaian Diri Wanita Pada Kehamilan Pertama, 2010.

C. KEHAMILAN 1. Pengertian Kehamilan