Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
ditandai dengan mata kemerahan dan timbunan cairan atau udem pada mata. Yulianti, 2007
2.7 Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi Lapis Tipis KLT dan kromatogafi kertas KKt adalah metode kromatografi cair yang paling sederhana. Ide penggunaan kromatografi
serapan dalam bentuk lapisan tipis yang dilekatkan pada suatu penyokong telah di ketengahkan dalam tahun 1938. Hardjono, 1985
Perkembangan lebih lanjut, Stahl telah membuat cara-cara pembuatan potongan gelas dan cara melapiskannya dan menunjukkan bahwa kromatografi
lapis tipis dapat digunakan untuk keperluan yang luas dalam pemisahan- pemisahan. Hardjono, 1985
Dengan memakai KLT, pemisahan senyawa yang amat berbeda seperti senyawa organik alam senyawa organik sintetik, kompleks anorganik-organik,
dan bahkan ion anorganik, dapat dilakukan dalam beberapa menit dengan alat yang harganya tidak terlalu mahal. Glitter, 1991
KLT yang dapat dipakai dengan dua tujuan. Pertama, dipakai selayaknya sebagai metode untuk mencapai hasil kualitatif, kuantitatif, atau preparatif. Kedua,
dipakai untuk menjajaki sistem pelarut dan sistem penyangga yang akan dipakai dalam kromatografi kolom atau kromatografi cair kinerja tinggi. Glitter, 1991
Faktor –faktor yang mempengaruhi gerakan noda dalam kromatografi lapisan tipis yang juga mempengaruhi harga Rf :
a. Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan
Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
b. Sifat dari penyerap dan derajat aktifitasnya. Biasanya aktifitas dicapai
dengan pemanasan dalam oven, hal ini akan mengeringkan molekul- molekul air yang menempati pusat-pusat serapan dari penyerap
c. Tebal dan kerataan dari lapisan penyerap
Ketidakrataaan akan menyebabkan aliran pelarut menjadi tak rata pula dalam daerah yang kecil dari plat.
d. Pelarut dan derajat kemurnian fase gerak
e. Derajat kejenuhan dari uap dalam bejana pengembangan yang digunakan
f. Teknik percobaan
g. Jumlah cuplikan yang digunakan
h. Suhu
Pemisahan sebaiknya dikerjakan pada suhu tetap, hal ini terutama untuk mencegah perubahan dalam komposisi pelarut yang disebabkan oleh
penguapan atau perubahan-perubahan fasa. i.
Kesetimbangan Kesetimbangan dalam lapisan tipis sangat poenting, hingga perlu
mengusahakan atmosfer dalam bejana jenuh dengan uap pelarut. Suatu gejala bila atmosfer dalam bejana tidak jenuh dengan uap pelarut, bila
digunakan pelarut campuran, tidak terjadi pengembangan dengan permukaan pelarut yang berbentuk cekung dan fasa bergerak lebih cepat
pada bagian-bagian tepi daripada bagian tengah. Keadaan seprti ini harus dicegah. Hardjono,1985
Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2.8 Spektrofotometri