Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
d. Detektor
Peranan detektor adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor yang paling sederhana digunakan ialah tabung
foto. e.
Recorder Recorder digunakan sebagai perekam absorbansi yang dihasilkan dari
pengukuran.
2.9 Validasi
Validasi adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu pada prosedur penetapan yang dipakai untuk membuktikan bahwa parameter tertentu
pada prosedur penetapan yang dipakai untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya WHO, 1992. Validasi
dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis yang dilakukan akurat, spesifik, reprodusibel dan tahan pada kisaran analit yang akan dianalisis Rohman, 2007.
2.9.1 Perolehan Kembali
Persen perolehan kembali digunakan untuk menyatakan kecermatan. Kecermatan merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil
analisis dengan kadar analit sebenarnya. Kecermatan dapat ditentukan dengan dua cara yaitu metode simulasi spiked-placebo recovery dan metode penambahan
baku standard addition method. Dalam metode simulasi, sejumlah analit bahan murni pembanding kimia ditambahkan ke dalam campuran bahan pembawa
sediaan farmasi plasebo lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan. Metode adisi dapat
Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa lalu dianalisis lagi dengan metode tersebut WHO, 1992.
Perolehan kembali =
A A
F
C C
C −
x 100 Keterangan : C
F
= konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku
C
A
= konsentrasi sampel awal C
∗ A
= konsentrasi larutan baku yang ditambahkan
2.9.2 Batas Deteksi
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan
blangko WHO, 1992. Batas deteksi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Batas Deteksi = Slope
SB 3
2.9.3 Batas Kuantitasi
Batas kuantitasi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang masih dapat diukur dalam kondisi percobaan yang sama dan masih memenuhi kriteria
cermat dan seksama WHO, 1992. Batas Kuantitasi =
Slope SB
10
Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara.
3.1 Alat-Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah UV Mini 1240 Spektrofotometri UV Visibel Shimadzu yang dihubungkan dengan printer Epson
LQ 300, neraca analitis Vibra, Chamber, lampu UV 254 nm, pipet totol, kertas saring, pro pipet, penangas air, dan alat-alat gelas seperti labu takar, pipet volume,
gelas ukur, beaker glass, erlenmeyer, corong, maat pipet, tabung reaksi, cawan penguap dan batang pengaduk.
3.2 Bahan- Bahan
Semua bahan yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas pro analisis keluaran E-Merck kecuali dinyatakan lain yaitu metanol, asam klorida 37,
natrium sulfat anhidrat, Plat silika gel GF 254, amonia, etil asetat, n-butanol, air suling, lipstik A Lindor no 24, B Valentime ruby, C Raffini no 10, D Pond’s
no 09, E Olay, F Rose lady, G Pond’s no 02, H Quina lipstik
3.3 Sampel
Sampel yang digunakan adalah lipstik import yang terdapat di pasar di wilayah Kota Medan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif didasarkan
pada produk yang pada kemasannya menggunakan bahasa selain Bahasa Indonesia, tidak memiliki nomor batch serta tidak mencantunkan nomor izin edar.
Pengambilan sampel didasarkan atas pertimbangan bahwa sampel yang diambil