Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara.
3.1 Alat-Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah UV Mini 1240 Spektrofotometri UV Visibel Shimadzu yang dihubungkan dengan printer Epson
LQ 300, neraca analitis Vibra, Chamber, lampu UV 254 nm, pipet totol, kertas saring, pro pipet, penangas air, dan alat-alat gelas seperti labu takar, pipet volume,
gelas ukur, beaker glass, erlenmeyer, corong, maat pipet, tabung reaksi, cawan penguap dan batang pengaduk.
3.2 Bahan- Bahan
Semua bahan yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas pro analisis keluaran E-Merck kecuali dinyatakan lain yaitu metanol, asam klorida 37,
natrium sulfat anhidrat, Plat silika gel GF 254, amonia, etil asetat, n-butanol, air suling, lipstik A Lindor no 24, B Valentime ruby, C Raffini no 10, D Pond’s
no 09, E Olay, F Rose lady, G Pond’s no 02, H Quina lipstik
3.3 Sampel
Sampel yang digunakan adalah lipstik import yang terdapat di pasar di wilayah Kota Medan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif didasarkan
pada produk yang pada kemasannya menggunakan bahasa selain Bahasa Indonesia, tidak memiliki nomor batch serta tidak mencantunkan nomor izin edar.
Pengambilan sampel didasarkan atas pertimbangan bahwa sampel yang diambil
Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
dapat mewakili populasi sampel yang beredar dan sampel yang dianalisis dianggap sebagai sampel yang representatif. Sudjana, 1996
3.4 Pembuatan Pereaksi 3.4.1 Asam Klorida 4 M
Diencerkan 39,2 ml HCl 37 dengan air secukupnya sampai 100 ml. Ditjen POM, 1995
3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Pemeriksaan Kualitatif Rhodamin B pada sampel
3.5.1.1 Pembuatan Larutan Uji A
Sejumlah 2 g cuplikan lipstik diletakkan dicawan penguap. Kemudian ditambahkan 16 tetes asam klorida 4 M, ditambahkan 20 ml etanol, dilebur diatas
penangas air. Disaring dengan menggunakan kertas saring yang telah berisi dengan natrium sulfat anhidrat. Kemudian diambil filtratnya dan dipekatkan
kembali diatas penangas air. larutan pekatnya dimasukkan kedalam vial 5 ml.
3.5.1.2 Pembuatan Larutan Baku B
Sejumlah lebih kurang 5 mg Rhodamin B BPFI dilarutkan dengan metanol kemudian dikocok hingga larut.
3.5.1.3 Pembuatan Larutan Campuran C
Sejumlah volume yang yang sama dari larutan A dan B dicampur, kemudian dihomogenkan.
3.5.1.4 Identifikasi Sampel
Plat KLT berukuran 20 x 20 cm diaktifkan dengan cara dipanaskan di dalam oven pada suhu 100°C selama 30 menit. Larutan A, B, dan C ditotolkan
pada plat dengan menggunakan pipa kapiler pada jarak 2 cm dari bagian bawah
Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
plat. Jarak antar noda adalah 2 cm. Kemudian dibiarkan beberapa saat hingga mengering. Plat KLT yang telah mengandung cuplikan dimasukkan kedalam
chamber yang terlebih dahulu telah dijenuhkan dengan fase gerak berupa n- butanol, etil asetat, dan amoniak 55 : 20 : 25. Dibiarkan fasa bergerak naik
sampai hampir mendekati batas atas plat. Kemudian Plat KLT diangkat dan dibiarkan kering diudara. Diamati noda secara visual dan di bawah sinar UV, jika
secara visual noda berwarna merah jambu dan di bawah sinar UV 254 nm berfluoresensi kuning,menunjukkan adanya Rhodamin B Ditjen POM, 2001
3.5.2 Penetapan Kadar Rhodamin B 3.5.2.1 Pembuatan Larutan Rhodamin B 1000 ppm
Ditimbang 50 mg pewarna Rhodamin B BPFI, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, ke dalam labu tentukur ditambahkan metanol secukupnya dan
dikocok hingga homogen. Kemudian larutan dicukupkan dengan metanol hingga garis tanda dan dihomogenkan
3.5.2.2 Pembuatan Larutan Rhodamin B 50 ppm
Dipipet 2.5 ml larutan Rhodamin B 1000 ppm dengan menggunakan pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, lalu ditambahkan metanol
sampai garis tanda.
3.5.2.3 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan Rhodamin B
Dipipet 2 ml larutan Rhodamin B dengan menggunakan pipet volume dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml konsentrasi 2 ppm, lalu ditambahkan
metanol sampai garis tanda dan dihomogenkan. Diukur serapan maksimum pada panjang gelombang 400-800 nm dengan menggunakan blanko. Blanko digunakan
metanol.
Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3.5.2.4 Penentuan Waktu Kerja Larutan Rhodamin
Dipipet 2 ml larutan kerja Rhodamin B 50 ppm dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml konsentrasi 2 ppm, lalu ditambahkan metanol sampai ke
garis tanda dan dihomogenkan. Diukur pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh selama 30 menit.
3.5.2.5 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi
Dipipet larutan Rhodamin B 50 ppm dengan menggunakan maat pipet ke dalam labu tentukur 50 ml berturut-turut 1 ml; 1,5 ml; 2 ml; 2,5ml; dan 3 ml 1;
1,5; 2; 2.5; dan 3 ppm. Ke dalam masing-masing labu tentukur tersebut ditambahkan metanol sampai garis tanda. Dikocok homogen, kemudian diukur
serapannya pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh serta menggunakan larutan blanko.
3.5.2.6 Uji Kuantitatif Sampel
Sejumlah lebih kurang 2 gr cuplikan lipstik, diletakkan di dalam cawan penguap, ditambahkan 16 tetes asam klorida 4M, ditambahkan 30 ml metanol,
dilelehkan di atas penangas air. Disaring dengan kertas saring berisi natrium sulfat anhidrat dengan membuang 2-5 ml filtrat pertama. Dilakukan berulang-ulang
sampai larutan hasil leburan lipstik jernih. Filtratnya ditampung dalam labu tentukur 50 ml. Dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda dan
dihomogenkan. Dipipet 2 ml filtrat hasil leburan lipstik kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml. Dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda dan
dihomogenkan. Diukur serapannya pada panjang gelombang 544 nm
Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3.6 Uji Validasi Metode Analisis
Validasi adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu pada prosedur penetapan yang dipakai untuk membuktikan nahwa parameter tersebut
memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. WHO, 1992. Validasi dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis yang dilakukan akurat, spesifik,
reprodusibel dam tahan pada kisaran analit yang akan dianalisis. Rohman, 2007. Uji validasi yang digunakan yaitu uji akurasi dengan parameter perolehan
kembali dan uji presisi dengan parameter SD Standar Deviasi, RSD Relative Standart Deviasi, batas deteksi dan batas kuantitasi.
3.6.1 Penentuan Uji Perolehan Kembali
Uji perolehan kembali dilakukan dengan menambahkan larutan baku Rhodamin B 50 ppm sebanya k 1 ml ke dalam sampel kemudian dianalisis dengan
perlakuan yang sama seperti pada sampel. Menurut WHO 1992, perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut: perolehan kembali =
x 100 Keterangan : C
f
= kadar sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku C
A
= kadar sampel sebelum penambahan larutan baku C
A
= kadar larutan baku yang ditambahkan
Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3.6.2 Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitatif
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blanko.
Harmita, 2004. Batas deteksi dapat diukur dengan rumus sebagai berikut : Batas deteksi =
Batas kuantitatif adalah kuantitatif terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memiliki kriteria cermat dan seksama WHO, 1992. Batas kuantitasi
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Batas Kuantitasi =
Keterangan : SB = Simpangan Baku
3.7 Analisa Data secara Statistik
Untuk menghitung kadar Rhodamin B dalam sampel digunakan rumus : K =
Keterangan : C
s
= kadar Rhodamin B sesudah pengenceran mcgml V = volume sampel
Fp = Faktor pengenceran B
s
= Berat sampel g Data diterima jika t
hitung
lebih kecil daripada t
tabel
pada interval kepercayaan 95 dengan nilai = 0,05
Rumus yang digunakan :
SD =
Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
t
hitung
= keterangan : Xi = kadar Rhodamin dalam satu perlakuan
X = kadar rata-rata formalin dalam sampel n = jumlah perlakuan deviasi
SD = standar deviasi = tingkat keparcayaan
Untuk menghitung kadar Rhodamin B secara statistik dalam sampel digunakan rumus :
Kadar formalin = X ± t x SD Keterangan : SD = standar deviasi
X = kadar rata-rata Rhodamin B dalam sampel = kadar Rhodamin B
n = jumlah perlakuan t = harga t
tabel
sesuai dk
Winda Kirana Ade Putri : Pemeriksaan Penyalahgunaan Rhodamin B Sebagai Pewarna Pada Sediaan Lipstik Yang Beredar Di Pusat Pasar Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pemeriksaan Kualitatif Rhodamin B pada Sampel
Sebelum dilakukan analisa kuantitatif Rhodamin B pada sampel, perlu dilakukan identifikasi untuk mengetahui ada tidaknya Rhodamin B pada sampel
dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis KLT Pemeriksaan dilakukan dengan cara menotolkan sampel yang telah
dipekatkan pada plat KLT kemudian dielusi dengan menggunakan pengembang etil asetat : n-butanol : amoniak dengan perbandingan 55 : 20 : 25. Kemudian
noda hasil KLT dilihat secara visual dan dilihat dibawah sinar UV pada panjang gelombang 554 nm. Ditjen POM, 1997
Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitatif Rhodamin B pada sampel diperoleh data, seperti ditunjukkan pada tabel 2
Tabel 2. Hasil pemeriksaan kualitatif Rhodamin B pada sampel menggunakan
kromatografi lapis tipis KLT No
Sampel Visual
Sinar UV Harga Rf
1 Baku Pembanding
Rhodamin B Merah jambu
Kuning 16,617= 0,976
1 Lindor No 24
Merah jambu kuning
Sampel+baku =15,817= 0,929
Sampel = 15,617 = 0,918
2 Violetime Ruby
- -
- 3
Raffini -
- -
4 Pond’s No 09
- -
- 5
Olay -
- -
6 Miss Rose
Merah jambu Kuning
Sampel+baku =14,9617 = 0,88
Sampel =14,8917= 0,876
7 Pond’s 02
- -
-