Daya Beda Aitem Validitas Reliabilitas

Sri Ulina Ginting : Pengaruh Kohesivitas Kelompok Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan Di PT. Bumiputera Asuransi Jiwa Bersama Kantor Cabang Askum Medan, 2010.

1. Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2005. Daya beda aitem pada penelitian ini dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan komputer dari program SPSS version 15.00 for windows. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi daya beda aitem tersebut. Bila koefisien korelasinya rendah mendekati nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala daya bedanya tidak baik. Aitem yang digunakan adalah aitem yang memiliki nilai r ≥ 0.3 Azwar, 2005.

2. Validitas

Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2005. Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi, yaitu berkaitan dengan apakah aitem mewakili pengukuran dalam area isi sasaran yang diukur. Validitas isi merupakan hal utama dalam suatu tes yang biasanya dinilai Sri Ulina Ginting : Pengaruh Kohesivitas Kelompok Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan Di PT. Bumiputera Asuransi Jiwa Bersama Kantor Cabang Askum Medan, 2010. dengan menggunakan pertimbangan pakar profesional judgement Azwar, 2005. Peneliti meminta pertimbangan profesional, yang dalam hal ini adalah dosen pembimbing peneliti dan pihak-pihak lain yang berkompeten dalam memberikan pertimbangan, sebelum menentukan aitem-aitem mana yang dapat dijadikan alat ukur yang sesuai dengan cetak biru uji coba yang ada.

3. Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah Azwar, 2005. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yaitu single trial administration yang artinya menggunakan satu bentuk tes yang dikenakan sekali saja pada sekelompok subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi Azwar , 2005. Formula statistika yang digunakan untuk menguji reliabilitas alat ukur adalah Alpha Cronbach dengan bantuan komputer dari program SPSS 15.00 for Windows yang nantinya akan menghasilkan reabilitas dari Skala Kohesivitas Kelompok Kerja dan Skala Semangat Kerja. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r xx‘ yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1, yang artinya semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1 berarti semakin tinggi relabilitas, Sri Ulina Ginting : Pengaruh Kohesivitas Kelompok Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan Di PT. Bumiputera Asuransi Jiwa Bersama Kantor Cabang Askum Medan, 2010. sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas Azwar, 2005. Tingkat koefisien reliabilitas yang dapat dianggap memuaskan tidak dapat ditentukan dengan memberikan satu angka yang pasti, karena koefisien reliabilitas yang diperoleh berdasarkan perhitungan terhadap data empiris dari sekelompok subjek yang merupakan estimasi dari reliabilitas sesungguhnya dan hanya berlaku bagi kelompok subjek yang dijadikan dasar perhitungan itu saja. Namun, dengan koefisien reliabilitas 0,9 berarti perbedaan yang tampak pada skor tes tersebut dapat mencerminkan 90 dari perbedaan yang terjadi pada skor murni subjek yang bersangkutan Azwar, 2000. Menurut Triton 2006 kategori reliabilitas pengukuran terbagi atas 5 lima bagian, yaitu : 1. 0.00 – 0.20 kurang reliabel 2. 0.20 – 0.40 agak reliabel 3. 0.40 – 0.60 cukup reliabel 4. 0.60 – 0.80 reliabel 5. 0.80 – 1.00 sangat reliabel

F. Hasil Uji Coba Alat Ukur