Masa Pemerintahan Hindia Belanda Masa Pemerintahan Jepang Masa Kemerdekaan Republik

Christine Natalia Manurung : Proyeksi Produksi Kelapa Sawit Di Indonesia Pada Tahun 2006-2010, 2010. BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik BPS di Indonesia

Badan Pusat Statisik BPS merupakan badan milik pemerintah yang berfungsi sebagai sumber informasi baik perkembangan kegiatan perekonomian Indonesia ataupun aspek kesejahteraan sosial. Sebelum perkembangan berdirinya Badan Pusat Statistik, BPS terlebih dahulu melalui empat masa pemerintahan di Indonesia antara lain :

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pada masa Hindia Belanda tahun 1920, Kantor Statistik pertama didirikan oleh direktur Pertanian, Kerajinan, dan Perdagangan Directur Van Landbouw Nijeverheid en Handle, dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik. Pada bulan Maret tahun 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang merupakan anggotanya tiap-tiap wakil departemen. Komisi tersebut diberi tugas merencanakan tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan dibidang statistik di Indonesia. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Center Kantoor Voor de Statistiek CKS atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Christine Natalia Manurung : Proyeksi Produksi Kelapa Sawit Di Indonesia Pada Tahun 2006-2010, 2010. Jakarta. Bersama dengan itu beralih juga pekerjaan Mekanisme Statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen IUA yang disebut sekarang Kantor Bea dan Cukai.

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

Pada Bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini, CKS juga diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KPPURI Kantor Penyelidikan Perangkatan Umum Republik Indonesia. Tahun 1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai sekuens dari perjanjian Linggarjati. Sementara ini pemerintahan Belanda NICA di Jakarta mengaktifkan kembali : CKS. Berdasarkan edaran kementrian kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No. 219S.C, KPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik KPS berada dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran. Dengan surat menteri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P44, lembaga KPS dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri perekonomian, selanjutnya keputusan menteri perekonomian tanggal 24 September 1953 No. 18.099m KPS dibagi menjadi 2 dua Christine Natalia Manurung : Proyeksi Produksi Kelapa Sawit Di Indonesia Pada Tahun 2006-2010, 2010. bagian, yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B. Dengan keputusan presiden RI No. 131 tahun 1957, kementrian perekonomian dipecah menjadi kementrian perdagangan dan kementrian perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan Urusan Statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah perdana menteri.

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang