Perlakuan Akuntansi Untuk Obligasi Syariah Mudharabah PT Bank

3. Penggunaan Dana Obligasi Syariah Mudharabah Subordinasi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini, yaitu sebanyak- banyaknya Rp.200.000.000.000,- dua ratus miliar rupiah, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya atau 100 seratus persen akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan guna mengembangkan kegiatan pembiayaan syariah yang merupakan bagian dari kegiatan usaha Perseroan Bank Muamalat Indonesia. 61 4. Ketentuan–Ketentuan Pelaksanaan Lainnya Hal-hal mengenai prosedur pelaksanaan Penerbitan Obligasi Syariah, tata cara Pembayaran Pokok, Kupon Bagi Hasil Obligasi Syariah dan lain- lain serta yang berkaitan dengan hak dan kewajiban Perseroan Bank Muamalat kepada pihak terkait seperti kepada Wali Amanat, BAPEPAM, Agen Pembayaran KSEI dan pihak lainnya dapat dilakukan dengan merujuk pada perjanjian Perwaliamanatan dan prospektus Obligasi Syariah.

B. Perlakuan Akuntansi Untuk Obligasi Syariah Mudharabah PT Bank

Muamalat Indonesia Tbk 61 Ibid., h. 8 Perlakuan akuntansi untuk Obligasi Syariah Mudharabah pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, ada 3 tiga yaitu : 62 1. Akuntansi Pada Saat Penerbitan Obligasi Syariah Obligasi Mudharabah yang diterbitkan Bank Muamalat dalam jangka waktu 7 tujuh tahun ini ditawarkan dengan nilai 100 dari jumlah pokok obligasi dan memiliki Opsi Beli pada tahun ke 5 lima sejak Tanggal Emisi. Dengan memperhatikan antara lain hal-hal yang ditetapkan dalam ketentuan umum dan standar akuntansi keuangan yang berlaku, maka obligasi yang diterbitkan diakui sebesar Nilai Nominal-nya pada tanggal penerbitan obligasi berarti tidak ada Diskonto dan Premium, dan juga obligasi yang diterbitkan tersebut disajikan sebesar Nilai Nominal-nya. Obligasi Syariah Mudharabah ini diperlakukan sebagai kelompok investasi tidak terikat pada rekening Obligasi Syariah Mudharabah yang diterbitkan. Pencatatan dilakukan atas dasar bukti kepemilikan dan setelah dana hasil penjualan obligasi diterima secara efektif. a. Ilustrasi Jurnal 1 Diketahui : 62 Wawancara Pribadi dengan Bpk. Andi Dhoni Treasury Officer PT. Bank Muamalat Indonesia. Jakarta, 27 Agustus 2007. 1 Diterima dana hasil penerbitan Obligasi Syariah dari underwriter sebesar Rp. 200.000.000.000,- dua ratus miliar rupiah dengan Nilai Pari atau Nominal Obligasi Rp.50.000.000,- per sertifikat. 2 Tanggal penerbitan 30 Juni 2003. 3 Jangka waktu 7 tahun sampai dengan tahun 2010. 4 Nisbah bagi hasil 91 5 Tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil setiap triwulan sejak tanggal terbit, yaitu setiap tanggal 15 Nopember, 15 Pebruari, 15 Mei, 15 Agustus dalam tahun yang bersangkutan. 6 Penerimaan dana hasil penerbitan Obligasi Syariah diterima dari underwriter atau giro. Pembukuan pada saat Terima Dana Obligasi Syariah Mudharabah dicatat dengan jurnal sebagai berikut : 63 Db. Kas Giro BI Rp. 200 Miliar Cr. Obligasi Syariah Mudharabah Subordinasi Rp.200 Miliar Pembukuan pada saat pemanfaatan Dana Obligasi dicatat dengan jurnal : Db. PembiayaanPenyertaanlainnya sesuai prospektus Rp. 200 Miliar Cr. KasGiro BI Rp.200 Miliar 2. Akuntansi Pada Saat Pembayaran Bagi Hasil Obligasi Syariah Obligasi Syariah Mudharabah Subordinasi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk memberikan pendapatan bagi hasil kepada pemegang 63 Ibid. obligasi. Dasar perhitungan pendapatan bagi hasil adalah perkalian antara Nisbah Pemegang Obligasi sebesar 91 dengan Pendapatan Yang Dibagihasilkan yang diterima perseroan dalam triwulan terakhir sebelum tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil yang akan dibagikan dengan Pemegang Obligasi, sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan triwulanan unaudited yang dipublikasikan perseroan. Ilustrasi jurnal 1 Diketahui : 1 Nilai outstanding obligasi syariah pada bulan Juni 2003 sebesar Rp.200.000.000.000,- 2 Tanggal penerbitan 30 Juni 2003. 3 Jangka waktu 7 tahun sampai dengan 15 Juli 2010. 4 Nisbah bagi hasil 91 5 Tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil setiap triwulan sejak tanggal terbit, yaitu setiap tanggal 15 Nopember, 15 Februari, 15 Mei, 15 Agustus dalam tahun yang bersangkutan. 6 Untuk pembayaran pendapatan bagi hasil kepada pemegang obligasi syariah dilakukan melalui agen pembayaran. 7 Bagi hasil obligasi syariah sebesar Rp.16.035.892.000,- bagi hasil obligasi syariah dalam catatan atas laporan keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk tahun 2003. Pada saat Pembayaran Bagi Hasil Obligasi Syariah Mudharabah maka dicatat dengan jurnal : Db. Biaya Bagi Hasil yang akan dibayar-Obligasi Rp. 16.035.892.000,- Cr. Rekening KustodianGiro BI Rp.16.035.892.00 0,- 3. Akuntansi Pelunasan Obligasi Syariah Pada Saat Jatuh Tempo Obligasi Syariah Mudharabah Subordinasi akan Jatuh Tempo dan harus dilunasi dengan harga yang sama dengan Jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Sertifikat Jumbo Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, yaitu tanggal 15 Juli 2010 atau pada waktu yang lebih awal apabila Perseroan melaksanakan Opsi Beli yaitu tanggal 15 Juli 2008 dengan memperhatikan ketentuan tentang Pelunasan Awal sebagaimana tercantum pada Prospektus Obligasi Syariah. 64 Perseroan Bank Muamalat Indonesia dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali buy back untuk sebagian atau seluruh obligasi di pasar terbuka pada harga pasar dan dapat dilaksanakan setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai pembelian kembali buy back serta dengan memperhatikan ketentuan Pembelian Kembali Obligasi buy back oleh perseroan yang diuraikan dalam Prospektus Obligasi Syariah. 65 Hingga akhir 2006 bank telah melakukan buy back obligasi syariah I subordinasi sejumlah masing-masing sebesar Rp. 10.000.000.000,-, Rp. 4.500.000.000,- , dan Rp. 5.000.000.000,- pada tanggal-tanggal 5, 11, dan 12 Oktober 2006. 66 Transaksi buy back tersebut diperlakukan sebagai pelunasan sebagian. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat dalam daftar mutasi dibawah ini : 64 Bank Muamalat Indonesia, Prospektus Tahun 2003, h. 4 65 Ibid., h.6 66 Bank Muamalat Indonesa Tbk, Laporan Tahunan 2006 Annual Report, h. 66 Tabel 4.1 Daftar Mutasi Obligasi Syariah Subordinasi I Bank Muamalat Indonesia Nilai Transaksi Tgl Keterangan Debet Kredit Saldo Mutasi 19-01-06 02-02-06 05-10-06 11-10-06 12-10-06 13-10-06 29-06-07 12-07-07 Saldo awal T00020019002 BY ANNUAL FEE FOR SECURITY SYR T00020033004 KOREKSI BY ANNUAL FEE FOR SECURITY T00020278014 PBY OBLIGASI SYARIAH T00020284010 PBY PEMBELIAN OBLIGASI SYARIAH SUBORDINASI T00020285011 PBY PEMBELIAN OBLIGASI SYARIAH SUBORDINASI T00020286017 KOREKSI T00020180020 MEMO 5601500507 T00020193002 BUYBACK OBLIGASI SUBORDINASI TAHUN 2003 872MEMOADMVII2007 11.000.000,- 10.000.000.000,- 4.500.000.000,- 5.000.000.000,- 19.500.000.000,- 3.000.000.000,- 11.000.000,- 19.500.000.000,- 200.000.000.000,- 199.989.000.000,- 200.000.000.000,- 190.000.000.000,- 185.500.000.000,- 180.500.000.000,- 200.000.000.000,- 180.500.000.000,- 177.500.000.000,- SALDO 42.011.000.000,- 19.511.000.000,- Sumber: Daftar Mutasi General Ledger Bank Muamalat Indonesia Tbk Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa Bank Muamalat Indonesia telah melakukan Opsi Beli buy back lebih awal pada tahun ketiga dan keempat atau sampai dengan tanggal 12 Juli 2007, maka Buy Back Obligasi Syariah Mudharabah Subordinasi akan dicatat dengan jurnal : Db. Obligasi Syariah Mudharabah Subordinasi Rp. 22.500.000.000,- Cr. KasGiro BI Rp.22.500.000.00 0,- Dengan mengindahkan ketentuan hak Perseroan Bank Muamalat Indonesia untuk melakukan pembelian kembali Obligasi buy back dan opsi beli call option sebagai mana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan Bank Muamalat Indonesia wajib melakukan pembayaran kembali jumlah pokok Obligasi pada tanggal ulang tahun Ke 7 tujuh sejak tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi tersebut akan dibayar oleh Perseroan Bank Muamalat Indonesia kepada pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Kembali, dan Pembayaran melalui Agen Pembayaran tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan dianggap pembayaran lunas kepada Pemegang Obligasi atas Jumlah Pokok Obligasi yang wajib dikembalikan kepada Pemegang Obligasi yang telah jatuh tempo. 67 67 Bank Muamalat Indonesia, Prospektus Tahun 2003, h.152 Perseroan wajib melakukan penyisihan dana dalam jumlah tertentu selanjutnya disebut “Sinking Fund”, yang digunakan untuk pembayaran kembali Jumlah Pokok Obligasi. Penyisihan dana tersebut dapat dilakukan oleh perseroan Bank Muamalat Indonesia dengan cara sebagai berikut : 1 Perseroan menyetorkan Sinking Fund kepada Wali Amanat untuk kemudian berdasarkan kuasa Perseroan Bank Muamalat Indonesia kepada Wali Amanat, Wali Amanat akan menempatkannya dalam deposito berjangka sesuai dengan kerentuan syariah untuk dan atas nama perseroan; danatau 2 Perseroan Bank Muamalat Indonesia menempatkan Sinking Fund dalam bentuk deposito berjangka sesuai dengan ketentuan syariah pada bank yang disetujui Wali Amanat, dan menyerahkan asli bilyet depositonya kepada Wali Amanat paling lambat pada 3 tiga Hari Kerja setelah tanggal penempatan Sinking Fund tersebut. 3 Perseroan wajib menyediakan Sinking Fund pada waktu-waktu dan dalam jumlah yang akan ditentukan didalam Perjanjian Perwaliamanatan. Bank wajib melakukan penyisihan dana dalam jumlah tertentu sinking fund sebesar 5 dari jumlah obligasi pada setiap ulang tahun kedua sampai kelima penerbitan obligasi. Sinking Fund ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka sesuai ketentuan syariat terhitung mulai bulan Juli 2005. Pada 31 Desember 2006, bank telah menempatkan sinking fund sebesar Rp. 20.000.000.000,- di Bank Danamon Unit Syariah dan Bank Bukopin Unit Usaha Syariah masing-masing sebesar Rp. 10.000.000.000,-. 68 Dapat dilihat Pada neraca balance sheet PT Bank Muamalat Indonesia Tbk tanggal 31 Desember 2006 dicatat dalam pos “Penempatan Pada Bank Lain” . Nilai yang dilaporkan adalah sebesar Rp.22.544.368.000,-. 69 Tabel 4.2 Penempatan Pada Bank Lain Tahun 2006 Disajikan dalam ribuan rupiah Pihak Ketiga Rupiah Deposito berjangka Mudharabah PT Bank Bukopin Unit Usaha Syariah PT Bank Danamon Unit Usaha Syariah BPRS Artha Sakinah BPRS Dana Tijarah BPRS Hareukat BPRS Dana Mardhatillah BPRS Baiturrahman BPRS Barkah Gemadana BPRS Bina Rahma BPRS Baktimakmur Indah BPRS Rifatul Ummah BPRS Mentari BPRS Amanah Sejahtera BPRS Uswatun Hasanah BPRS Berkah Amal Sejahtera BPRS Hikmah Wakilah BPRS Harum Hikmahnugraha Lainnya masing-masing di bawah Rp.30.000 Dolar Amerika Serikat Deposito Berjangka Mudharabah PT Bank Syariah Mandiri Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Rp. 10.000.000,- Rp. 10.000.000,- Rp. 200.000,- Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- Rp. 30.000,- Rp. 119.550,- - Rp. 21.399.550,- 68 Bank Muamalat Indonesia, Laporan Tahunan 2006 Annual Report: Catatan Atas Laporan Keuangan, h.66 69 Bank Muamalat Indonesa Tbk, Laporan Tahunan 2006 Annual Report, h.1 Rupiah Deposito berjangka Mudharabah BPRS Wakalumi Investasi Mudharabah Antar Bank Jumlah Penyisihan Kerugian Bersih Rp. 1.451.322,- Rp. 500.000,- Rp. 23.350.872,- Rp. 806.504 Rp. 22.544.368 ,- Sumber: Laporan Tahunan Bank Muamalat Indonesia 2006 Pembukuan Penebusan Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo merupakan eliminasi kewajiban atau investasi tidak terikat. Tidak ada pengakuan labarugi atas penebusan obligasi syariah karena nilai terbawa Carrying Value sama dengan nilai jatuh tempo, yang juga sama dengan nilai obligasi tersebut pada saat ini. Pada saat jatuh tempo dibukukan sebesar nominal obligasi. a. Ilustrasi jurnal 1 Diketahui : 1 Tanggal penerbitan 30 Juni 2003. 2 Jangka waktu 7 tahun sampai dengan 15 Juli 2010. 3 Nisbah bagi hasil 91 4 Tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil setiap triwulan sejak tanggal terbit, yaitu setiap tanggal 15 Nopember, 15 Februari, 15 Mei, 15 Agustus dalam tahun yang bersangkutan. 5 Pembayaran obligasi syariah dilakukan melalui agen pembayaran. 6 Total Obligasi Syariah Mudharabah yang belum dibayarkan kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo sebesar Rp. 177.500.000.000,- dan telah menempatkan sinking fund sebesar Rp.20.000.000.000,- 7 Obligasi syariah tersebut pada saat jatuh tempo 15 Juli 2010 dilunasi dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Sertifikat Jumbo Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Jika pada saat jatuh tempo langsung dilunasi, maka dapat dilakukan pembukuan sebagai berikut : Saat Pencadangan Pokok Sinking Fund : Db. Deposito Sinking Fund Rp. 20.000.000.000,- Cr. KasGiro BI Rp.20.000.000.000,- Dan Saat Pembayaran Pelunasan Pokok : Db. Obligasi Syariah Mudharabah Subordinasi Rp.177.500.000.000,- Cr. Deposito Sinking Fund Rp. 20.000.000.000,- Cr. KasBI Rp.157.500.000.000,-

C. Analisa Perlakuan Akuntansi Obligasi Syariah Mudharabah Subordinasi