Keluarga dan Anak TINJAUAN TEORITIS
c. Fungsi Sosialisasi Peran keluarga adalah dalam membentuk kepribadian anak melalui
interaksi sosial dalam keluarga. Anak –anak mempelajari pola tingkah
laku, sikap, keyakinan, cita –cita dan nilai–nilai dalam masyarakat
melalui keluarga dalam perkembangan pribadinya. d. Fungsi Pendidikan
Keluarga sejak dahulu merupakan institusi pendidikan. Dahulu keluarga merupakan satu-satunya institusi untuk mempersiapkan anak agar dapat
hidup secara sosial dan ekonomi di masyarakat. Sekarangpun keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dalam
mengembangkan dasar kepribadian anak. e. Fungsi Rekreasi
Pada saat ini kesibukan keluarga semakin padat dan tuntutantuntutan hidup yang semakin meningkat sehingga membuat anggota keluarga
menghabiskan waktu diluar rumah seperti bekerja dan belajar di luar daerah. Fungsi keluarga sebagi rekreasi kini bergeser, keluarga bukan
merupakan medan rekreasi bagi anggota-anggotanya. Pusat-pusat rekreasi dialihkan diluar keluarga seperti, gedung bioskop, panggung
sirkus, lapangan olah raga, kebun binatang, taman-taman, klub malam yang dipandang lebih bervariasi.
f. Fungsi Keagamaan Keluarga merupakan pusat pendidikan mengenai kaidah-kaidah agama
dan perilaku keagamaaan seperti upacara, dan ibadah agama bagi para anggotanya ditambah peranan yang dilakukan oleh institusi agama.
Proses sekulerisasi dalam masyarakat dan merosotnya pengaruh institusi agama menimbulkan kemunduran fungsi keagamaan keluarga. Dengan
demikian kewajiban orang tua dalam memberi teladan dan melibatkan anak dalam iklim keagamaan dalam kehidupan keluarga sehingga anak-
anak memilki pegangan yang teguh agar tidak terpengaruh akan arus zaman yang tidak menentu dan tidak baik bagi kehidupan.
g. Fungsi Perlindungan Fungsi perlindungan dalam keluarga ialah untuk menjaga dan
memelihara anak dan anggota keluarga baik dari dalam maupun dari luar kehidupan keluarga, perlindungan secara mental dan moral, disamping
perlindungan yang bersifat fisik bagi kelanjutan hidup orang-orang yang ada dalam keluarga. Seiring perkembangan zaman yang modern dan
serba lengkap, perlindungan secara fisik maupun sosial kini dapat diserahkan kepada badan-badan sosial, perusahaan asuransi dan lain
sebagainya. Dari fungsi yang dipaparkan, bahwa setiap fungsi yang ada didalam
keluarga memegang peranan penting dan saling berkaitan satu dengan yang lain. Betapa besar tanggung jawab orang tua terhadap anak, dimana keluarga
merupakan tempat belajar bagi seorang individu dalam mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya.
3. Peranan Keluarga Ayah dan ibu merupakan pasangan yang sangat penting bagi anak-
anaknya. Setiap anggota keluarga memiliki peranan yang berbeda, ibu
memiliki peran utama dalam mengurus urusan tangga sedangkan ayah mempunyai peran dalam hal mencari penghasilan untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari keluarga.
Dalam Kam us Lengkap Bahasa Indonesia, “Kepala Keluarga adalah
or ang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga”. Sesuai dengan fungsi
serta tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga, menurut Ngalim Purwanto menyatakan, bahwa peranan orangtua dibagi menjadi dua peranan
ibu dan peranan ayah. Peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut:
27
a. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang. b. Pengasuh dan pemelihara.
c. Tempat mencurahkan isi hati. d. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga.
e. Pembimbing hubungan pribadi f. Pendidik dalam segi-segi emosional.
Tanpa adanya pendiskriminasian tugas dan tanggung jawab ayah dan ibu dalam keluarga, namun apabila ditinjau fungsi dan tugas sebagai ayah,
yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto yang menyatakan, bahwa peranan ayah dalam pendidikan anak-anaknya yang lebih dominan adalah sebagai
berikut:
28
a. Sumber kekuasaan didalam keluarga.
27
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007, h. 91.
28
Ibid,. H. 92.
b. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar. c. Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga.
d. Pelindung terhadap ancaman dari luar. e. Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan.
Dari penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan beberapa peran ayah dan ibu dalam keluarga, adalah sebagai berikut:
a Peranan Ayah: Ayah sebagai suami dan ayah untu anak-anak, memiliki peran sebagai pencari nafkah dalam keluarga, pendidik dan pelindung
serta pemberi rasa aman bagi keluarga, sebagai kepala keluarga, serta melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya. b Peranan Ibu: Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya serta pelindung dan melaksanakan peranan sosial sebagai
anggota masyarakat, selain itu ibu berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
4. Definisi Anak Anak merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain
terutama keluarga untuk bisa membantu mengembangkan kemampuannya maupun memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini dikarenakan anak pada
dasarnya lahir dengan segala kelemahan yang dimilikinya sehingga tanpa bantuan orang lain terutama keluarga, seorang anak tidak mungkin dapat
mencapai taraf kemanusiaan yang normal.
Anak sebagai potensi dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, dan oleh karenanya memiliki posisi sangat strategis dalam
menjamin kelangsungan eksistensi bangsa di masa depan. Artinya, kondisi anak pada saat ini, sangat menentukan kondisi bangsa di masa depan. Dengan
demikian, apabila pada saat ini anak-anak terpenuhi kebutuhannya seperti pengasuhan dan pendidikannya yang didapatkan dari sebuah keluarga, maka
anak dapat tumbuh dan berkembang di dalam kasih sayang sebuah keluarga. Dalam pengertian secara umum, anak merupakan hasil keturunan
langsung dari perkawinan antara seorang laki-laki dewasa dan seorang wanita dewasa. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, anak adalah seorang
manusia yang masih kecil dan usianya berkisar enam sampai enam belas tahun yang mempunyai ciri-ciri fisik yang masih berkembang dan masih
memerlukan dukungan keluarga dan lingkungannya.
29
Selain itu terdapat pengertian lain bahwa anak pada hakekatnya adalah seseorang yang berada
pada suatu masa perkembangan tertentu dan mempunyai potensi untuk menjadi dewasa.
30
Dalam siklus kehidupan, masa anak-anak merupakan fase di mana anak mengalami tumbuh kembang yang menentukan masa depannya.
Oleh karena itu penting untuk diperhatikan keberadaannya, karena selain krusial juga pada masa itu, anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang
dari orang tua atau keluarga sehingga secara mendasar hak dan kebutuhannya dapat terpenuhi secara baik.
31
29
Tim Penyusun Kamus, Pusat Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai PustakaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan. h. 35.
30
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, h. 166.
31
Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Pedoman Umum Tanggung Jawab Negara Dalam Pelayanan Sosial Anak Terlantar
, Jakarta: Departemen Sosial RI, 2006, h. 1.
Di dalam keluarga orangtualah yang berperan dalam mengasuh, membimbing dan mengarahkan anak untuk menjadi mandiri dan berperilaku
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dala masyarakat. Mengingat masa anak-anak dan remaja merupakan masa yang penting dalam proses
perkembangan fisik, mental dan psikososial, maka pemahaman dan kesempatan yang diberikan orang tua kepada anak dalam mengarahkan
perkembangannya amatlah krusial. Oleh karena itu keluarga merupakan pilar utama dan pertama dalam membentuk anak untuk mandiri. Sikap orang tua
terutama tercermin pada pola pengasuhannya yang mempunyai sumbangan yang cukup besar dalam perkembangan kepribadian anak. Perkembangan
kepribadian dapat dilihat antara lain dari kemandirian dan perilaku anak.
32
a. Hak dan Kebutuhan Anak
Menurut Suradi dalam Perlindungan Anak Berbasis Organisasi Lokal dalam Informasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial
adalah ada empat hak anak yang perlu diberikan agar anak-anak dapat tumbuh kembang secara optimal, yaitu Kelangsungan hidup, Perlindungan,
Pengembangan diri, dan Partisipasi.
Selanjutnya berdasarkan hak anak-anak tersebut, kebutuhan anak yang perlu dipenuhi, yaitu Kebutuhan fisik, Kebutuhan belajar, Kebutuhan
psikologis, Kebutuhan religious, dan Kebutuhan sosial.
33
32
Gunawan, dkk., Masalah Sosial Di Indonesia Jakarta: Kemensos RI, 2010, h. 134.
33
Suradi, Perlindungan Anak Berbasis Organisasi Lokal Jakarta: Pusat Penelitian Permasalahan Kesejahteraan Sosial: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen
Sosial RI, 2005, h. 44.
5. Periode Perkembangan Anak a. Masa Remaja
Secara umum, yang tergolong remaja adalah mereka yang berada pada usia 13-21 tahun. Ciri lain yang cukup menonjol pada diri remaja ialah sifat
revolusioner, pemberontak, progresif yang cenderung ingin mengubah kondisi yang mapan. Apabila sifat ini terarah dengan baik, maka mereka
dapat menjadi pemimpin yang baik di masa depan, sebaliknya bila tidak terbimbing dengan baik, mereka cenderung akan merusak tatanan dan nilai-
nilai sosial masyarakat.
34
Batasan seorang remaja dimulai dari usia 13 sampai dengan usia 21 tahun. Periodisasi remaja terbagi menjadi 3 bagian yakni remaja awal early
adolescence 13-15 tahun, remaja tengah middle adolescence 16-18 tahun dan remaja akhir late adolescence 19-21 tahun.
35
Remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”.
Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun, yang perlu ditekankan di sini adalah
bahwa fase remaja merupan fase perkembangan yang tengah berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik.
36
34
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama Bandung: PT Refika Aditama, 2007, h. 40.
35
Ibid., h. 8.
36
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori Psikologi Remaja Jakarta: PT Bumi Aksara., hal. 10.
b. Aspek-aspek Perkembangan 1 Fisik
Proses perkembangan fisik ditandai dengan perubahan ukuran organ fisik eksternal tangan, kaki, badan yang makin membesar, memanjang,
melebar atau makin tinggi. sementara itu, perubahan organ internal ditandai dengan makin matangnya sistem syaraf dan jaringan sel-sel yang
makin kompleks, sehingga mampu meningkatkan kapasitas fungsi hormon, kelenjar maupun keterampilan motoriknya.
2 Kognitif Perkembangan kognitif berhubungan dengan meningkatnya kemampuan
berfikir thinking, memecahkan masalah problem solving, mengambil keputusan
decision making
, kecerdasan
intelligence, bakat
aptitude.
37
3 Emosi Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan
emosi yang tinggi. pertumbuhan fisik, terutama organ-organ seksual mempengaruhi berkembangnya emosi atau perasaan-perasaan dan
dorongan-dorongan baru yang dialami sebelumnya, seperti perasaan cinta, rindu dan keinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan
jenis. Pada usia remaja awal, perkembangan emosi menunjukan sifat yang sensitive dan reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai situasi atau
sosial, emosinya bersifat negative dan temperamental mudah
37
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Anak, h. 43
tersinggungmarah, atau mudah sedihmurung. Sedangkan pada remaja akhir sudah mampu mengendalikan emosinya.
38
4 Sosial Salah satu tugas perkembangan remaja yang tersulit adalah yang
berhubungan dengan penyesuaian sosial. pemyesuaian sosial ini dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap
realita sosial, situasi dan relasi. Remaja dituntut untuk memiliki kemampuan penyesuaian sosial ini baik dalam lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat.
39
5 Kesadaran Agama Menurut Wagner, bahwa banyak remaja menyelidiki agama sebagai
suatu sumber dari rangsangan emosional dan intelektual. Para pemuda ingin mempelajari agama berdasarkan pengertian intelektual dan tidak
ingin menerimanya begitu saja. Mereka meragukan agama bukan karena ingin menjadi agnostic atau atheis, melainkan karena mereka ingin
menerima agama sebagai sesuatu yang bermakna berdasarkan keinginan mereka untuk mandiri dan bebas menentukan keputusan sendiri.
40