Pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2004-2005 jumlah siswa yang mengikuti Ujian Nasional adalah 116 siswa terdiri dari 49 laki-laki dan 67 perempuan.
b. Tabel 5. Nilai Ujian Nasional Tahun Ajaran 2004-2005 NilaiMata Pelajaran
Tahun Ajaran
B.Indonesia Matematika B.
Inggris Jumlah
Keterangan 7,83 8,67 8,83
25,33 Tertinggi
4,50 3,33 3,83 11,66
Terendah 2004-
2005 6,2 6 6,33
18,53 Rata-rata
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang dicapai siswa MTs Darul Hikmah Pamulang dalam Ujian Nasional Tahun Ajaran 2004-2005 untuk masing-masing mata
pelajaran yang diujikan adalah: Bahasa Indonesia 7,83; Matematika 8,67; dan Bahasa Inggris 8,83. Sementara untuk nilai terendahnya adalah Bahasa Indonesia 4,50; Matematika
3,33 dan Bahasa Inggris 11,66. Jadi jumlah tertinggi ketiga mata pelajaran yang diujikan adalah 25,33; terendah 11,66 dan rata-rata 18.53.
Melihat capaian prestasi belajar siswa MTs Darul Hikmah baik pada bidang studi yang diujikan dalam Ujian Nasional maupun bidang studi lainnya yang diujikan dalam
Ujian Akhir pada Tahun Ajaran 2004-2005 lebih dari cukup. Hal ini bisa menegaskan bahwa prestasi siswa sangat terbantu dengan adanya kerjasama yang memadai antara pihak
sekolah dan masyarakat, meskipun fasilitas fisik sangat sederhana.
B. Analisa dan Interpretasi Data
Sebagaimana telah disinggung dalam bab sebelumnya, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survey dengan
melakukan penyebaran kuisioner atau angket kepada responden. Responden dalam hal ini
adalah pihak-pihak yang merepresentasikan masyarakat atau kelompok-kelompok masyarakat yang dipilih secara acak random melalui system undian. Selain itu, penulis
juga melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang merepresentasikan MTs Darul Hikmah, sebagai upaya menggali data-data pendukung melalui serangkaian pertanyaan.
Kuisioner atau angket, yang dijadikan alat untuk menggali data-data penting mengenai peran serta masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah, terdiri
dari 20 pertanyaan. Dari 20 pertanyaan itu dibagi dua lokus bidang garap penelitian. Bagian 1 terdiri dari 10 pertanyaan menyangkut peran serta masyarakat dalam meningkatkan mutu
pendidikan dan bagian 2 terdiri dari 10 pertanyaan menyangkut peran serta masyarakat dalam kerangka mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah school based
management. Responden yang dipilih berjumlah 62 orang yang terdiri dari seluruh anggota
komite sekolah 7 orang dan 10 dari total orang tua siswa 555 x 10= 55 orang. Angket yang disebar kepada 62 responden itu kemudian diolah dalam bentuk tabel
deskriptif prosentase dengan rumus:
Berikut hasil analisa dan interpretasi data: 1. Data Responden
a. Tabel. 6. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin f
P= x 100 N
P = Angka Prosentase f
= Frekuensi yang dicari prosentasenya N = Number of Cases Jumlah frekuensi
atau banyaknya jumlah individu yang menjadi responden
Jenis Kelamin f
Laki-laki 40 65
Perempuan 22 35
Jumlah 62 100
Grafik 1. Dat a Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki 35
Perempuan 65
Laki-laki Perempuan
Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berpartisipasi dalam penelitian adalah laki-laki 40 orang 65 disusul perempuan 22 orang 35.
b. Tabel. 7. Data Responden Berdasarkan Usia
Usia f
40 Tahun 54
87 40 Tahun
8 13
Jumlah 62 100
Grafik 2. Dat a Responden Berdasarkan Usia
40 Tahun 13
40 Tahun 87
40 Tahun 40 Tahun
Mayoritas responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini mayoritas berumur di bawah 40 tahun. Responden yang berumur di bawah 40 tahun adalah 54 orang atau berkisar
87, berbanding 8 orang atau 13 responden yang berumur di atas 40 tahun adalah 8 orang atau berkisar 13.
c. Tabel. 8. Data Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan f
Petani 7 11
Pedagang 20 32
Pegawai Swasta 19
31 PNS 5
8 TNIPOLRI 1
2 Wiraswasta 10
16 Lainnya 0
Jumlah 62 100
Grafik 3. Dat a Responden Berdasarkan Jenis Pekerj aan
PNS 8
TNI Polisi 2
Wiraswasta 16
Pegawai Swasta
31 Pedagang
32 Lainnya
Petani 11
Pet ani Pedagang
Pegawai Swast a PNS
TNI Polisi Wiraswast a
Lainnya
Data di atas merupakan identitas responden berdasarkan jenis pekerjaan. Data ini menujukkan mayoritas responden dari segi pekerjaan adalah pedagang 20 orang 32
disusul pegawai swasta karyawan swasta 19 orang 31, wiraswasta 10 orang 16, petani 7 orang 11, PNS 5 orang 8 dan TNIPOLRI 1 orang 2.
d. Tabel. 9. Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan f
SD 5 8
SMP 29 47
SMA 24 39
Perguruan Tinggi 4
6 Jumlah 62
100
Grafik 4. Dat a Responden Berdasarkan Pendidikan
SMP 47
SMA 39
Perguruan Tinggi
6 SD
8
SD SMP
SMA Perguruan Tinggi
Data di atas merupakan identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan. Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendidikan SMP 29 orang 47, disusul
SMA 24 orang 39, SD 5 orang 8 dan Perguruan Tinggi 4 orang 6 2. Analisis dan Interpretasi Data
a. Peran Serta Masyarakat dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Madrasah 1. Tabel 10. Lamanya Responden Terlibat dalam Keanggotaan BP3Komite Sekolah
Alternatif Jawaban f
Kurang dari 1 Tahun 16
26 Kurang dari 2 Tahun
34 55
Lebih dari 3 Tahun 12
19 Jumlah 62
100
Grafik 5. Lamanya Responden dalam Keanggot aan BP3 Komit e Sekolah
5 Tahun 55
5 Tahun 19
1 Tahun 26
1 Tahun 5 Tahun
5 Tahun
Pada data di atas menunjukkan bahwa responden yang telah masuk dalam keanggotaan BP3Komite Sekolah kurang dari dua tahun sebanyak 34 orang 55, kurang
dari 1 tahun 26 orang 16 dan lebih dari 3 tahun 12 orang 19.
2. Tabel 11. Keikutsertaan Responden dalam RapatDiskusi dalam Membahas Persoalan Pendidikan Madrasah
Alternatif Jawaban f
Sering 53 85
Jarang 6 10
Tidak Pernah 3
5 Jumlah 62
100
Grafik 6. Keikut sert aan Responden dalam Rapat Diskusi Membahas Persoalan
Pendidikan
Tidak Pernah
5 Jarang
10
Sering 85
Sering Jarang
Tidak Pernah
Tabel 11 di atas memberikan informasi kepada kita bahwa mayoritas responden 85 selalu aktif berpartisipasi dalam kegiatan rapatdiskusi dalam membahas persoalan
pendidikan di MTs Darul Hikmah berbanding 6 responden 10 yang menyatakan jarang dan 3 responden 5 menyatakan tidak pernah terlibat dalam rapatdiskusi dalam
membahas persoalan pendidikan madrasah. 3. Tabel 12. Pihak yang Memprakarsai RapatDiskusi dalam Membahas Persoalan
Pendidikan Madrasah 4.
Alternatif Jawaban f
Inisiatif Sendiri 30
48 Pihak Sekolah
31 50
Tidak Tahu 1
2 Jumlah 62
100
Grafik 7. Pihak yang Memprakarsai Rapat Diskusi dalam Membahas Persoalan
Pendidikan Madrasah
I nisiatif Sendiri
48 Tidak Tahu
2
Pihak Sekolah
50
Inisiatif Sendiri Pihak Sekolah
Tidak Tahu
Data di atas menunjukkan bahwa antara pihak sekolah dan masyarakat mempunyai porsi yang seimbang dalam memprakarsai berbagai kegiatan pertemuanrapatdiskusi
menyangkut persoalan pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan 30 responden 48 menjawab inisiatif sendiri dalam memprakarsai kegiatan tersebut, 31 responden 50
inisiatif pihak sekolah dan 1 responden 2 menjawab tidak tahu. 4. Tabel 13. Masalah yang Biasanya Dibahas dalam RapatDiskusi
Alternatif Jawaban f
Masalah Mutu Pendidikan 47
76 Masalah Keuangan
15 24
Tidak Tahu Masalahnya Jumlah 62
100
Grafik 8. Masalah yang Biasanya Dibahas dalam Rapat Diskusi
Masalah Mutu
Pendidikan 76
Masalah Keuangan
24 Tidak Tahu
Masalahnya
Masalah Mutu Pendidikan Masalah Keuangan
Tidak Tahu Masalahnya
Data di atas memberikan penjelasan bahwa mayoritas pembahasan dalam rapatdiskusi yang dilakukan pihak sekolah dan masyarakat menyangkut persoalan-
persoalan mutu pendidikan 76 dan persoalan keuangan 24. Ini berarti, meskipun MTs Darul Hikmah memiliki fasilitas pendidikan yang sangat sederhana, tetapi rapat-rapat
yang diinisiasi oleh sekolah dan masyarakat tidak melulu membahas pada persoalan keuangan, tetapi lebih pada persoalan yang lebih substansial yaitu mutu pendidikan.
5. Tabel. 14 Persepsi Responden Mengenai Tanggungjawab Masyarakat dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Alternatif Jawaban f
Ya 62 100
Bukan 0 Tidak Tahu
Jumlah 62 100
Grafik 9. Persepsi Responden Mengenai Tanggungj aw ab Masyarakat dalam
Meningkat kan Mut u Pendidikan
Ya 100
Tidak Tahu Bukan
Ya Bukan
Tidak Tahu
Tabel 14 menunjukkan bahwa mayoritas responden menganggap bahwa tanggungjawab pendidikan merupakan tanggungjawab bersama. Ini berarti mayoritas
responden sudah memiliki persepsi bahwa masyarakat memiliki tanggungjawab yang besar dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di lingkungannya. Hal ini dibuktikan
dengan 62 responden 100 yang menyatakan bahwa masyarakat memiliki tanggungjawab dalam meningkatkan mutu pendidikan.
6. Tabel 15. Frekwensi Sekeloh dalam Meminta Responden untuk Memberikan Saran
Alternatif Jawaban f
Sering 53
85 Jarang 9
15 Tidak Tahu
Jumlah 62 100
Grafik 10. Frekw ensi Sekolah dalam memint a Responden Unt uk Memberikan Saran
Sering 85
Tidak Tahu Jarang
15
Sering Jarang
Tidak Tahu
Data di atas menunjukkan bahwa MTs Darul Hikmah sangat terbuka kepada masyarakat pendukungnya. Hal ini dibuktikan dengan 53 responden 85 yang menjawab
bahwa sekolah selalu meminta kepada masyarakat untuk memberikan saran menyangkut persoalan-persoalan pendidikan yang dihadapi sekolah berbanding 9 responden 15 yang
menyatakan sekolah jarang meminta saranmasukkan kepada masyarakat. 7. Tabel 16. Saran yang Diharapkan Pihak Sekolah dari Responden
Alternatif Jawaban f
Peningkatan Mutu Pendidikan 36
58 Kualitas Guru
18 29
Keuangan 8 13
Jumlah 62 100
Grafik 11. Saran yang Diharapkan Pihak Sekolah dari Responden
Peningkatan Mutu
Pendidikan 58
Kualitas Guru
29 Keuangan
13
Peningkatan Mutu Pendidikan
Kualitas Guru Keuangan
Pada data ini menunjukkan bahwa sekolah lebih memperhatikan peningkatan mutu pendidikan dan kualitas guru kepada masyarakat ketimbang persoalan-persoalan lainnya.
Dalam hal ini bisa diasumsikan bahwa sekolah sangat mengharapkan masyarakat pendukungnya untuk terlibat aktif dalam peningkatan mutu pendidikan dan kualitas guru.
Hal ini dibuktikan dengan 36 responden 58 menyatakan sekolah mengaharapkan saran menyangkut peningkatan mutu pendidikan, kualitas guru dinyatakan oleh 18 responden
29 dan keuangan oleh 8 responden 13.
8. Tabel 17. Frekwensi Responden dalam Memberikan UsulMasukan Kepada Pihak Sekolah
Alternatif Jawaban f
Sering 41 66
Jarang 18 29
Tidak Pernah 3
5 Jumlah 62
100
Grafik 12. Frekw ensi Responden dalam Memberikan Usul Masukan Kepada Sekolah
Jarang 29
Tidak Pernah
5
Sering 66
Sering Jarang
Tidak Pernah
Terkait dengan data sebelumnya, pada tabel 17 menunjukkan bahwa masyarakat memiliki frekwensi yang cukup tinggi dalam memberikan masukanusul kepada pihak
sekolah. Tentu saja usul-usul atau masukkan yang diajukan masyarakat menyangkut peningkatan mutu pendidikan di MTs Darul Hikmah. Hal ini dibuktikan dengan 41
responden 66 menyatakan sering memberikan usulmasukkan kepada sekolah, berbanding 18 responden 29 yang menyatakan jarang dan 3 responden 5
menyatakan tidak pernah memberikan usul kepada sekolah. 9. Tabel 18. UsulMasukan Responden Kepada Pihak Sekolah
Alternatif Jawaban f
Metode Pembelajaran 30
48 Kualitas Guru
28 45
Keuangan 4 6
Jumlah 62 100
Grafik 13. Usul Masukan Responden Kepada Pihak Sekolah
Metode Pembelajaran
48 Kualitas
Guru 45
Keuangan 6
Metode Pembelaj aran Kualitas Guru
Keuangan
Data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat peduli dalam hal pengembangan metode pembelajaran dan kualitas guru di MTs Darul Hikmah. Hal ini bisa
dilihat bahwa 30 responden 48 dalam memberikan masukkanusul kepada sekolah menyangkut metode pembelajaran disusul kualitas guru yang dinyatakan oleh 28 responden
45. Sementara responden yang memberikan masukkan dalam hal keuangan hanya 4 responden 6.
10. Tabel 19. Frekwensi Responden dalam Mengamati Perkembangan Prestasi Siswa di Sekolah
Alternatif Jawaban F
Sering 59 95
Jarang 3 5
Tidak Pernah Jumlah 62
100
Grafik 14. Frekwensi Responden dalam Mengamat i Perkembangan Prest asi Sisw a di
Sekolah
Sering 95
Jarang 5
Tidak Pernah
Sering Jarang
Tidak Pernah
Data ini menunjukkan bahwa responden selalu mengamati perkembangan prestasi belajar anak-anaknya di sekolah. Hal ini dibuktikan dengan 59 responden 95
menyatakan sering mengamati perkembangan prestasi siswa anaknya di sekolah berbanding 3 responden 5 yang menyatakan jarang mengikuti perkembangan prestasi
siswa anaknya di sekolah.
b. Peran Serta Masyarakat dalam Kerangka Mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah School Based Management
1. Tabel 20. Pendapat Responden Mengenai Pihak Yang Bertanggungjawab dalam Pendidikan
Alternatif Jawaban f
Bukan Hanya Pemerintah 60
97 Hanya Pemerintah
2 3
Tidak Tahu Jumlah 62
100
Grafik 15. Pendapat Responden Mengenai Pihak yang Bert anggungjaw ab dalam
Pendidikan
Tidak Tahu Hanya
Pemerintah 3
Bukan Hanya
Pemerintah 97
Bukan Hanya Pemerintah Hanya Pemerintah
Tidak Tahu
Pada data di atas menunjukkan bahwa responden menyadari bahwa semua pihak bertanggungjawab dalam persoalan pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan 60 responden
97 menyatakan bahwa pendidikan bukan hanya tanggungjawab pemerintah berbanding
2 responden 3 yang menyatakan hanya pemerintah yang bertanggungjawab dalam persoalan pendidikan.
2. Tabel 21. Pendapat Responden Mengenai Monopoli Tanggungjawab Pendidikan oleh Sekolah
Alternatif Jawaban f
Setuju 4
6 Tidak Setuju
58 94
Tidak Tahu Jumlah 62
100
Grafik 16. Pendapat Responden Mengenai Monopoli Tanggungjaw ab Pendidikan oleh
Sekolah
Tidak Setuj u 94
Tidak Tahu Setuj u
6
Setuj u Tidak Setuju
Tidak Tahu
Pada data ini juga berkaitan dengan data sebelumnya tabel 20, bahwa mayoritas responden 58 responden94 menyatakan tidak setuju bila tanggungjawab pendidikan
hanya dipikul oleh pihak sekolah berbanding 4 responden 6 yang menyatakan setuju bila tanggungjawab pendidikan dimonopoli pihak sekolah. Artinya, responden menganggap
bahwa sekolah sudah tidak bisa lagi memonopoli persoalan-persoalan pendidikan di sekolahnya, masyarakat juga memiliki porsi yang seimbang dalam persoalan
tanggungjawab tersebut. 3. Tabel 22. Pendapat Responden Mengenai Berhak Tidaknya Masyarakat untuk
Berpartisipasi dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Alternatif Jawaban f
Berhak 61 98
Tidak Berhak 1
2
Tidak Tahu Jumlah 62
100
Grafik 17. Pendapat Responden Mengenai Berhak Tidaknya Masyarakat unt uk
Berpart isipasi dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Berhak 98
Tidak Tahu Tidak
Berhak 2
Berhak Tidak Berhak
Tidak Tahu
Tabel 22 menggambarkan bahwa mayoritas masyarakat berpendapat bahwa masyarakat memilikin hak untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini
dibuktikan dengan 61 responden 98 menyatakan berhak berbanding 1 responden 2 menyatakan tidak berhak.
Tabel 23. Pendapat Responden Mengenai Keuangan Sekolah
Alternatif Jawaban f
Sering Mengetahui 48
77 Jarang 12
19 Tidak Tahu
2 3
Jumlah 62 100
Grafik 18. Pendapat Responden Mengenai Keuangan Sekolah
Sering Mengetahui
77 Tidak Tahu
3 Jarang
19
Sering Mengetahui Jarang
Tidak Tahu
Data di atas menunjukkan bahwa sekolah sangat terbuka kepada masyarakat menyangkut persoalan-persoalan keuangan. Artinya, masyarakat diberikan porsi yang
cukup dalam mengontrol berbagai macam bantuan yang diterima pihak sekolah dari pihak luar termasuk dari pemerintah. Hal ini bisa dibuktikan dengan 48 responden 77 yang
menyatakan bahwa mereka sering mengetahui alur keuangan sekolah, sementara 12 responden 19 jarang mengetahui dan 2 responden 3 menyatakan tidak tahu
persoalan keuangan sekolah. 4. Tabel 24. Frekwensi Responden dalam RapatDiskusi Menyangkut Pembahasan
Keuangan Sekolah
Alternatif Jawaban F
Sering 59 95
Jarang 3 5
Tidak Pernah Jumlah 62
100
Grafik 19. Frekw ensi Responden dalam Rapat Diskusi Menyangkut Keuangan Sekolah
Sering 95
Jarang 5
Tidak Pernah
Sering Jarang
Tidak Pernah
Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden 59 responden95 sangat sering berpartisipasi dalam rapat-rapatdiskusi yang diselenggarakan pihak sekolah-
masyarakat menyangkut pembahasan keuangan sekolah berbanding 3 responden 5 yang menyatakan jarang terlibat dalam pembahasan keuangan sekolah.
5. Tabel 25. Pendapat Responden Mengenai Jenis Persoalan Keuangan yang Biasanya Dibahas dalam RapatDiskusi
Alternatif Jawaban F
Dana Bangunan Sekolah 24
39 Gaji Guru
13 21
SPP 25 40
Jumlah 62 100
Grafik 20. Pendapat Responden Mengenai Jenis Persoalan Keuangan yang Biasanya
Dibahas Dalam Rapat Diskusi
Gaj i Guru 21
SPP 40
Dana Bangunan
Sekolah 39
Dana Bangunan Sekolah Gaj i Guru
SPP
Tabel 25 menunjukkan ada 3 lokus pembahasan dalam rapatdiskusi yang dilakukan pihak sekolah dan masyarakat menyangkut persoalan keuangan. 25 responden 40 yang
menyatakan SPP sebagai lokus utama pembahasan, 24 responden 39 menyatakan dana bangunan sekolah dan 13 responden 21 yang menyatakan gaji guru sebagai lokus
pemabahasannya. 7. Tabel 26. Partisipasi Responden dalam Mempromosikan Sekolah
Alternatif Jawaban F
Sering 12 19
Jarang 49 79
Tidak Pernah 1
2 Jumlah 62
100
Grafik 21. Part isipasi Responden dalam Mempromosikan Sekolah
Jarang 79
Sering 19
Tidak Pernah
2
Sering Jarang
Tidak Pernah
Data di atas menunjukkan bahwa responden kelihatannya jarang ikut terlibat dalam mempromosikan atau mengajak teman, tetangga dan kerabat lainnya untuk masuk ke MTs
Darul Hikmah. 49 responden 79 menyatakan jarang dan 12 responden 19 menyatang sering mengajak temannya untuk menyekolahkan anaknya ke MTs Darul
Hikmah. Hal ini bisa diarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menganggap bahwa masyarakat mempunyai nalar yang cukup dalam memilih kualitas sekolah.
8. Tabel 27. Partisipasi Responden dalam Memberikan Masukan kepada Sekolah
Alternatif Jawaban F
Sering 57 92
Jarang 5 8
Tidak Pernah Jumlah 62
100
Grafik 22. Part isipasi Responden dalam Memberikan Masukan Kepada Sekolah
Sering 92
Jarang 8
Tidak Pernah
Sering Jarang
Tidak Pernah
Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki partisipasi yang tinggi dalam memberikan masukkan kepada sekolah. Sekitar 57 responden 92 menyatakan
sering memberikan masukkan kepada sekolah dan hanya 5 responden 8 yang menyatakan jarang memberikan masukkan kepada sekolah.
9. Tabel 28. Frekwensi Responden dalam Keterlibatan Penyusunan Rencana Anggaran dan Belanja Sekolah
Alternatif Jawaban F
Sering 18 29
Jarang 43 69
Tidak Pernah 1
2 Jumlah 62
100
Grafik 23. Frekw ensi Responden dalam Ket erlibat an Penyusunan RAPBS
Jarang 69
Tidak Pernah
2 Sering
29
Sering Jarang
Tidak Pernah
Pada data ini menunjukkan bahwa responden tidak mau terlibat terlalu jauh dalam urusan RAPBS. Ini dibuktikan dengan 43 responden 69 menyatakan jarang terlibat
dalam penyusunan RAPBS berbanding 18 responden 29 yang menyatakan sering terlibat. Dalam persoalan ini, barangkalai mayoritas responden lebih memberikan
kebebasan kepada sekolah untuk menyusun anggarannya, karena sekolahlah yang lebih tahu urusan-urusan rumah tangganya.
10. Tabel 29. Pendapat Responden Mengenai Frekwensi Sekolah dalam Memberikan Informasi Laporan Pertanggung Jawaban
Alternatif Jawaban F
Pernah 39 63
Jarang 23 37
Tidak Pernah Jumlah 62
100
Grafik 24. Pendapat Responden Mengenai Frekw ensi sekolah dalam Memberikan
I nformasi laporan Pert anggung Jawaban
Jarang 37
Pernah 63
Tidak Pernah
Pernah Jarang
Tidak Pernah
Data ini menunjukkan bahwa sekolah selalu memberikan laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Hal ini bisa dibuktikan dengan mayoritas
responden 39 responden63 menyatakan bahwa sekolah sering memberikan laporan pertanggungjawaban baik menyangkut keuangan maupun penyelenggaraan pendidikan,
sementara23 responden 37 menyatakan jarang memberikan laporan pertanggungjawaban.
Dari data-data di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa masyarakat pendukung MTs Darul Hikmah –dalam hal ini diwakili oleh anggota komite sekolah dan perwakilan orang
tua siswa– sangat aktif dalam memberikan dukungan kepada sekolah menyangkut penyelenggaraan pendidikan. Hal ini bisa terjadi karena MTs Darul Hikmah sangat terbuka
kepada masyarakat sekitar untuk ikut berpartisipasi. Oleh karena itu, penulis bisa menyimpulkan bahwa ada keterkaitan antara peran serta masyarakat dan implementasi
school based management dalam peningkatan mutu pendidikan.
Sehingga Hipotesa Alternatif Ha yang menyatakan bahwa Terdapat korelasi positif yang signifikan antara tingkat partisipasi masyarakat dengan peningkatan mutu
pendidikan dan mengimplementasikan konsep School Based Management minimal dalam penelitian ini adalah benar dan terbukti.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan