Analisa dan Interpretasi Data

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2004-2005 jumlah siswa yang mengikuti Ujian Nasional adalah 116 siswa terdiri dari 49 laki-laki dan 67 perempuan. b. Tabel 5. Nilai Ujian Nasional Tahun Ajaran 2004-2005 NilaiMata Pelajaran Tahun Ajaran B.Indonesia Matematika B. Inggris Jumlah Keterangan 7,83 8,67 8,83 25,33 Tertinggi 4,50 3,33 3,83 11,66 Terendah 2004- 2005 6,2 6 6,33 18,53 Rata-rata Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang dicapai siswa MTs Darul Hikmah Pamulang dalam Ujian Nasional Tahun Ajaran 2004-2005 untuk masing-masing mata pelajaran yang diujikan adalah: Bahasa Indonesia 7,83; Matematika 8,67; dan Bahasa Inggris 8,83. Sementara untuk nilai terendahnya adalah Bahasa Indonesia 4,50; Matematika 3,33 dan Bahasa Inggris 11,66. Jadi jumlah tertinggi ketiga mata pelajaran yang diujikan adalah 25,33; terendah 11,66 dan rata-rata 18.53. Melihat capaian prestasi belajar siswa MTs Darul Hikmah baik pada bidang studi yang diujikan dalam Ujian Nasional maupun bidang studi lainnya yang diujikan dalam Ujian Akhir pada Tahun Ajaran 2004-2005 lebih dari cukup. Hal ini bisa menegaskan bahwa prestasi siswa sangat terbantu dengan adanya kerjasama yang memadai antara pihak sekolah dan masyarakat, meskipun fasilitas fisik sangat sederhana.

B. Analisa dan Interpretasi Data

Sebagaimana telah disinggung dalam bab sebelumnya, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survey dengan melakukan penyebaran kuisioner atau angket kepada responden. Responden dalam hal ini adalah pihak-pihak yang merepresentasikan masyarakat atau kelompok-kelompok masyarakat yang dipilih secara acak random melalui system undian. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang merepresentasikan MTs Darul Hikmah, sebagai upaya menggali data-data pendukung melalui serangkaian pertanyaan. Kuisioner atau angket, yang dijadikan alat untuk menggali data-data penting mengenai peran serta masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah, terdiri dari 20 pertanyaan. Dari 20 pertanyaan itu dibagi dua lokus bidang garap penelitian. Bagian 1 terdiri dari 10 pertanyaan menyangkut peran serta masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan dan bagian 2 terdiri dari 10 pertanyaan menyangkut peran serta masyarakat dalam kerangka mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah school based management. Responden yang dipilih berjumlah 62 orang yang terdiri dari seluruh anggota komite sekolah 7 orang dan 10 dari total orang tua siswa 555 x 10= 55 orang. Angket yang disebar kepada 62 responden itu kemudian diolah dalam bentuk tabel deskriptif prosentase dengan rumus: Berikut hasil analisa dan interpretasi data: 1. Data Responden a. Tabel. 6. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin f P= x 100 N P = Angka Prosentase f = Frekuensi yang dicari prosentasenya N = Number of Cases Jumlah frekuensi atau banyaknya jumlah individu yang menjadi responden Jenis Kelamin f Laki-laki 40 65 Perempuan 22 35 Jumlah 62 100 Grafik 1. Dat a Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki 35 Perempuan 65 Laki-laki Perempuan Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berpartisipasi dalam penelitian adalah laki-laki 40 orang 65 disusul perempuan 22 orang 35. b. Tabel. 7. Data Responden Berdasarkan Usia Usia f 40 Tahun 54 87 40 Tahun 8 13 Jumlah 62 100 Grafik 2. Dat a Responden Berdasarkan Usia 40 Tahun 13 40 Tahun 87 40 Tahun 40 Tahun Mayoritas responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini mayoritas berumur di bawah 40 tahun. Responden yang berumur di bawah 40 tahun adalah 54 orang atau berkisar 87, berbanding 8 orang atau 13 responden yang berumur di atas 40 tahun adalah 8 orang atau berkisar 13. c. Tabel. 8. Data Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan f Petani 7 11 Pedagang 20 32 Pegawai Swasta 19 31 PNS 5 8 TNIPOLRI 1 2 Wiraswasta 10 16 Lainnya 0 Jumlah 62 100 Grafik 3. Dat a Responden Berdasarkan Jenis Pekerj aan PNS 8 TNI Polisi 2 Wiraswasta 16 Pegawai Swasta 31 Pedagang 32 Lainnya Petani 11 Pet ani Pedagang Pegawai Swast a PNS TNI Polisi Wiraswast a Lainnya Data di atas merupakan identitas responden berdasarkan jenis pekerjaan. Data ini menujukkan mayoritas responden dari segi pekerjaan adalah pedagang 20 orang 32 disusul pegawai swasta karyawan swasta 19 orang 31, wiraswasta 10 orang 16, petani 7 orang 11, PNS 5 orang 8 dan TNIPOLRI 1 orang 2. d. Tabel. 9. Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan f SD 5 8 SMP 29 47 SMA 24 39 Perguruan Tinggi 4 6 Jumlah 62 100 Grafik 4. Dat a Responden Berdasarkan Pendidikan SMP 47 SMA 39 Perguruan Tinggi 6 SD 8 SD SMP SMA Perguruan Tinggi Data di atas merupakan identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan. Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendidikan SMP 29 orang 47, disusul SMA 24 orang 39, SD 5 orang 8 dan Perguruan Tinggi 4 orang 6 2. Analisis dan Interpretasi Data a. Peran Serta Masyarakat dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Madrasah 1. Tabel 10. Lamanya Responden Terlibat dalam Keanggotaan BP3Komite Sekolah Alternatif Jawaban f Kurang dari 1 Tahun 16 26 Kurang dari 2 Tahun 34 55 Lebih dari 3 Tahun 12 19 Jumlah 62 100 Grafik 5. Lamanya Responden dalam Keanggot aan BP3 Komit e Sekolah 5 Tahun 55 5 Tahun 19 1 Tahun 26 1 Tahun 5 Tahun 5 Tahun Pada data di atas menunjukkan bahwa responden yang telah masuk dalam keanggotaan BP3Komite Sekolah kurang dari dua tahun sebanyak 34 orang 55, kurang dari 1 tahun 26 orang 16 dan lebih dari 3 tahun 12 orang 19. 2. Tabel 11. Keikutsertaan Responden dalam RapatDiskusi dalam Membahas Persoalan Pendidikan Madrasah Alternatif Jawaban f Sering 53 85 Jarang 6 10 Tidak Pernah 3 5 Jumlah 62 100 Grafik 6. Keikut sert aan Responden dalam Rapat Diskusi Membahas Persoalan Pendidikan Tidak Pernah 5 Jarang 10 Sering 85 Sering Jarang Tidak Pernah Tabel 11 di atas memberikan informasi kepada kita bahwa mayoritas responden 85 selalu aktif berpartisipasi dalam kegiatan rapatdiskusi dalam membahas persoalan pendidikan di MTs Darul Hikmah berbanding 6 responden 10 yang menyatakan jarang dan 3 responden 5 menyatakan tidak pernah terlibat dalam rapatdiskusi dalam membahas persoalan pendidikan madrasah. 3. Tabel 12. Pihak yang Memprakarsai RapatDiskusi dalam Membahas Persoalan Pendidikan Madrasah 4. Alternatif Jawaban f Inisiatif Sendiri 30 48 Pihak Sekolah 31 50 Tidak Tahu 1 2 Jumlah 62 100 Grafik 7. Pihak yang Memprakarsai Rapat Diskusi dalam Membahas Persoalan Pendidikan Madrasah I nisiatif Sendiri 48 Tidak Tahu 2 Pihak Sekolah 50 Inisiatif Sendiri Pihak Sekolah Tidak Tahu Data di atas menunjukkan bahwa antara pihak sekolah dan masyarakat mempunyai porsi yang seimbang dalam memprakarsai berbagai kegiatan pertemuanrapatdiskusi menyangkut persoalan pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan 30 responden 48 menjawab inisiatif sendiri dalam memprakarsai kegiatan tersebut, 31 responden 50 inisiatif pihak sekolah dan 1 responden 2 menjawab tidak tahu. 4. Tabel 13. Masalah yang Biasanya Dibahas dalam RapatDiskusi Alternatif Jawaban f Masalah Mutu Pendidikan 47 76 Masalah Keuangan 15 24 Tidak Tahu Masalahnya Jumlah 62 100 Grafik 8. Masalah yang Biasanya Dibahas dalam Rapat Diskusi Masalah Mutu Pendidikan 76 Masalah Keuangan 24 Tidak Tahu Masalahnya Masalah Mutu Pendidikan Masalah Keuangan Tidak Tahu Masalahnya Data di atas memberikan penjelasan bahwa mayoritas pembahasan dalam rapatdiskusi yang dilakukan pihak sekolah dan masyarakat menyangkut persoalan- persoalan mutu pendidikan 76 dan persoalan keuangan 24. Ini berarti, meskipun MTs Darul Hikmah memiliki fasilitas pendidikan yang sangat sederhana, tetapi rapat-rapat yang diinisiasi oleh sekolah dan masyarakat tidak melulu membahas pada persoalan keuangan, tetapi lebih pada persoalan yang lebih substansial yaitu mutu pendidikan. 5. Tabel. 14 Persepsi Responden Mengenai Tanggungjawab Masyarakat dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Alternatif Jawaban f Ya 62 100 Bukan 0 Tidak Tahu Jumlah 62 100 Grafik 9. Persepsi Responden Mengenai Tanggungj aw ab Masyarakat dalam Meningkat kan Mut u Pendidikan Ya 100 Tidak Tahu Bukan Ya Bukan Tidak Tahu Tabel 14 menunjukkan bahwa mayoritas responden menganggap bahwa tanggungjawab pendidikan merupakan tanggungjawab bersama. Ini berarti mayoritas responden sudah memiliki persepsi bahwa masyarakat memiliki tanggungjawab yang besar dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di lingkungannya. Hal ini dibuktikan dengan 62 responden 100 yang menyatakan bahwa masyarakat memiliki tanggungjawab dalam meningkatkan mutu pendidikan. 6. Tabel 15. Frekwensi Sekeloh dalam Meminta Responden untuk Memberikan Saran Alternatif Jawaban f Sering 53 85 Jarang 9 15 Tidak Tahu Jumlah 62 100 Grafik 10. Frekw ensi Sekolah dalam memint a Responden Unt uk Memberikan Saran Sering 85 Tidak Tahu Jarang 15 Sering Jarang Tidak Tahu Data di atas menunjukkan bahwa MTs Darul Hikmah sangat terbuka kepada masyarakat pendukungnya. Hal ini dibuktikan dengan 53 responden 85 yang menjawab bahwa sekolah selalu meminta kepada masyarakat untuk memberikan saran menyangkut persoalan-persoalan pendidikan yang dihadapi sekolah berbanding 9 responden 15 yang menyatakan sekolah jarang meminta saranmasukkan kepada masyarakat. 7. Tabel 16. Saran yang Diharapkan Pihak Sekolah dari Responden Alternatif Jawaban f Peningkatan Mutu Pendidikan 36 58 Kualitas Guru 18 29 Keuangan 8 13 Jumlah 62 100 Grafik 11. Saran yang Diharapkan Pihak Sekolah dari Responden Peningkatan Mutu Pendidikan 58 Kualitas Guru 29 Keuangan 13 Peningkatan Mutu Pendidikan Kualitas Guru Keuangan Pada data ini menunjukkan bahwa sekolah lebih memperhatikan peningkatan mutu pendidikan dan kualitas guru kepada masyarakat ketimbang persoalan-persoalan lainnya. Dalam hal ini bisa diasumsikan bahwa sekolah sangat mengharapkan masyarakat pendukungnya untuk terlibat aktif dalam peningkatan mutu pendidikan dan kualitas guru. Hal ini dibuktikan dengan 36 responden 58 menyatakan sekolah mengaharapkan saran menyangkut peningkatan mutu pendidikan, kualitas guru dinyatakan oleh 18 responden 29 dan keuangan oleh 8 responden 13. 8. Tabel 17. Frekwensi Responden dalam Memberikan UsulMasukan Kepada Pihak Sekolah Alternatif Jawaban f Sering 41 66 Jarang 18 29 Tidak Pernah 3 5 Jumlah 62 100 Grafik 12. Frekw ensi Responden dalam Memberikan Usul Masukan Kepada Sekolah Jarang 29 Tidak Pernah 5 Sering 66 Sering Jarang Tidak Pernah Terkait dengan data sebelumnya, pada tabel 17 menunjukkan bahwa masyarakat memiliki frekwensi yang cukup tinggi dalam memberikan masukanusul kepada pihak sekolah. Tentu saja usul-usul atau masukkan yang diajukan masyarakat menyangkut peningkatan mutu pendidikan di MTs Darul Hikmah. Hal ini dibuktikan dengan 41 responden 66 menyatakan sering memberikan usulmasukkan kepada sekolah, berbanding 18 responden 29 yang menyatakan jarang dan 3 responden 5 menyatakan tidak pernah memberikan usul kepada sekolah. 9. Tabel 18. UsulMasukan Responden Kepada Pihak Sekolah Alternatif Jawaban f Metode Pembelajaran 30 48 Kualitas Guru 28 45 Keuangan 4 6 Jumlah 62 100 Grafik 13. Usul Masukan Responden Kepada Pihak Sekolah Metode Pembelajaran 48 Kualitas Guru 45 Keuangan 6 Metode Pembelaj aran Kualitas Guru Keuangan Data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat peduli dalam hal pengembangan metode pembelajaran dan kualitas guru di MTs Darul Hikmah. Hal ini bisa dilihat bahwa 30 responden 48 dalam memberikan masukkanusul kepada sekolah menyangkut metode pembelajaran disusul kualitas guru yang dinyatakan oleh 28 responden 45. Sementara responden yang memberikan masukkan dalam hal keuangan hanya 4 responden 6. 10. Tabel 19. Frekwensi Responden dalam Mengamati Perkembangan Prestasi Siswa di Sekolah Alternatif Jawaban F Sering 59 95 Jarang 3 5 Tidak Pernah Jumlah 62 100 Grafik 14. Frekwensi Responden dalam Mengamat i Perkembangan Prest asi Sisw a di Sekolah Sering 95 Jarang 5 Tidak Pernah Sering Jarang Tidak Pernah Data ini menunjukkan bahwa responden selalu mengamati perkembangan prestasi belajar anak-anaknya di sekolah. Hal ini dibuktikan dengan 59 responden 95 menyatakan sering mengamati perkembangan prestasi siswa anaknya di sekolah berbanding 3 responden 5 yang menyatakan jarang mengikuti perkembangan prestasi siswa anaknya di sekolah. b. Peran Serta Masyarakat dalam Kerangka Mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah School Based Management 1. Tabel 20. Pendapat Responden Mengenai Pihak Yang Bertanggungjawab dalam Pendidikan Alternatif Jawaban f Bukan Hanya Pemerintah 60 97 Hanya Pemerintah 2 3 Tidak Tahu Jumlah 62 100 Grafik 15. Pendapat Responden Mengenai Pihak yang Bert anggungjaw ab dalam Pendidikan Tidak Tahu Hanya Pemerintah 3 Bukan Hanya Pemerintah 97 Bukan Hanya Pemerintah Hanya Pemerintah Tidak Tahu Pada data di atas menunjukkan bahwa responden menyadari bahwa semua pihak bertanggungjawab dalam persoalan pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan 60 responden 97 menyatakan bahwa pendidikan bukan hanya tanggungjawab pemerintah berbanding 2 responden 3 yang menyatakan hanya pemerintah yang bertanggungjawab dalam persoalan pendidikan. 2. Tabel 21. Pendapat Responden Mengenai Monopoli Tanggungjawab Pendidikan oleh Sekolah Alternatif Jawaban f Setuju 4 6 Tidak Setuju 58 94 Tidak Tahu Jumlah 62 100 Grafik 16. Pendapat Responden Mengenai Monopoli Tanggungjaw ab Pendidikan oleh Sekolah Tidak Setuj u 94 Tidak Tahu Setuj u 6 Setuj u Tidak Setuju Tidak Tahu Pada data ini juga berkaitan dengan data sebelumnya tabel 20, bahwa mayoritas responden 58 responden94 menyatakan tidak setuju bila tanggungjawab pendidikan hanya dipikul oleh pihak sekolah berbanding 4 responden 6 yang menyatakan setuju bila tanggungjawab pendidikan dimonopoli pihak sekolah. Artinya, responden menganggap bahwa sekolah sudah tidak bisa lagi memonopoli persoalan-persoalan pendidikan di sekolahnya, masyarakat juga memiliki porsi yang seimbang dalam persoalan tanggungjawab tersebut. 3. Tabel 22. Pendapat Responden Mengenai Berhak Tidaknya Masyarakat untuk Berpartisipasi dalam Penyelenggaraan Pendidikan Alternatif Jawaban f Berhak 61 98 Tidak Berhak 1 2 Tidak Tahu Jumlah 62 100 Grafik 17. Pendapat Responden Mengenai Berhak Tidaknya Masyarakat unt uk Berpart isipasi dalam Penyelenggaraan Pendidikan Berhak 98 Tidak Tahu Tidak Berhak 2 Berhak Tidak Berhak Tidak Tahu Tabel 22 menggambarkan bahwa mayoritas masyarakat berpendapat bahwa masyarakat memilikin hak untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan 61 responden 98 menyatakan berhak berbanding 1 responden 2 menyatakan tidak berhak. Tabel 23. Pendapat Responden Mengenai Keuangan Sekolah Alternatif Jawaban f Sering Mengetahui 48 77 Jarang 12 19 Tidak Tahu 2 3 Jumlah 62 100 Grafik 18. Pendapat Responden Mengenai Keuangan Sekolah Sering Mengetahui 77 Tidak Tahu 3 Jarang 19 Sering Mengetahui Jarang Tidak Tahu Data di atas menunjukkan bahwa sekolah sangat terbuka kepada masyarakat menyangkut persoalan-persoalan keuangan. Artinya, masyarakat diberikan porsi yang cukup dalam mengontrol berbagai macam bantuan yang diterima pihak sekolah dari pihak luar termasuk dari pemerintah. Hal ini bisa dibuktikan dengan 48 responden 77 yang menyatakan bahwa mereka sering mengetahui alur keuangan sekolah, sementara 12 responden 19 jarang mengetahui dan 2 responden 3 menyatakan tidak tahu persoalan keuangan sekolah. 4. Tabel 24. Frekwensi Responden dalam RapatDiskusi Menyangkut Pembahasan Keuangan Sekolah Alternatif Jawaban F Sering 59 95 Jarang 3 5 Tidak Pernah Jumlah 62 100 Grafik 19. Frekw ensi Responden dalam Rapat Diskusi Menyangkut Keuangan Sekolah Sering 95 Jarang 5 Tidak Pernah Sering Jarang Tidak Pernah Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden 59 responden95 sangat sering berpartisipasi dalam rapat-rapatdiskusi yang diselenggarakan pihak sekolah- masyarakat menyangkut pembahasan keuangan sekolah berbanding 3 responden 5 yang menyatakan jarang terlibat dalam pembahasan keuangan sekolah. 5. Tabel 25. Pendapat Responden Mengenai Jenis Persoalan Keuangan yang Biasanya Dibahas dalam RapatDiskusi Alternatif Jawaban F Dana Bangunan Sekolah 24 39 Gaji Guru 13 21 SPP 25 40 Jumlah 62 100 Grafik 20. Pendapat Responden Mengenai Jenis Persoalan Keuangan yang Biasanya Dibahas Dalam Rapat Diskusi Gaj i Guru 21 SPP 40 Dana Bangunan Sekolah 39 Dana Bangunan Sekolah Gaj i Guru SPP Tabel 25 menunjukkan ada 3 lokus pembahasan dalam rapatdiskusi yang dilakukan pihak sekolah dan masyarakat menyangkut persoalan keuangan. 25 responden 40 yang menyatakan SPP sebagai lokus utama pembahasan, 24 responden 39 menyatakan dana bangunan sekolah dan 13 responden 21 yang menyatakan gaji guru sebagai lokus pemabahasannya. 7. Tabel 26. Partisipasi Responden dalam Mempromosikan Sekolah Alternatif Jawaban F Sering 12 19 Jarang 49 79 Tidak Pernah 1 2 Jumlah 62 100 Grafik 21. Part isipasi Responden dalam Mempromosikan Sekolah Jarang 79 Sering 19 Tidak Pernah 2 Sering Jarang Tidak Pernah Data di atas menunjukkan bahwa responden kelihatannya jarang ikut terlibat dalam mempromosikan atau mengajak teman, tetangga dan kerabat lainnya untuk masuk ke MTs Darul Hikmah. 49 responden 79 menyatakan jarang dan 12 responden 19 menyatang sering mengajak temannya untuk menyekolahkan anaknya ke MTs Darul Hikmah. Hal ini bisa diarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menganggap bahwa masyarakat mempunyai nalar yang cukup dalam memilih kualitas sekolah. 8. Tabel 27. Partisipasi Responden dalam Memberikan Masukan kepada Sekolah Alternatif Jawaban F Sering 57 92 Jarang 5 8 Tidak Pernah Jumlah 62 100 Grafik 22. Part isipasi Responden dalam Memberikan Masukan Kepada Sekolah Sering 92 Jarang 8 Tidak Pernah Sering Jarang Tidak Pernah Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki partisipasi yang tinggi dalam memberikan masukkan kepada sekolah. Sekitar 57 responden 92 menyatakan sering memberikan masukkan kepada sekolah dan hanya 5 responden 8 yang menyatakan jarang memberikan masukkan kepada sekolah. 9. Tabel 28. Frekwensi Responden dalam Keterlibatan Penyusunan Rencana Anggaran dan Belanja Sekolah Alternatif Jawaban F Sering 18 29 Jarang 43 69 Tidak Pernah 1 2 Jumlah 62 100 Grafik 23. Frekw ensi Responden dalam Ket erlibat an Penyusunan RAPBS Jarang 69 Tidak Pernah 2 Sering 29 Sering Jarang Tidak Pernah Pada data ini menunjukkan bahwa responden tidak mau terlibat terlalu jauh dalam urusan RAPBS. Ini dibuktikan dengan 43 responden 69 menyatakan jarang terlibat dalam penyusunan RAPBS berbanding 18 responden 29 yang menyatakan sering terlibat. Dalam persoalan ini, barangkalai mayoritas responden lebih memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menyusun anggarannya, karena sekolahlah yang lebih tahu urusan-urusan rumah tangganya. 10. Tabel 29. Pendapat Responden Mengenai Frekwensi Sekolah dalam Memberikan Informasi Laporan Pertanggung Jawaban Alternatif Jawaban F Pernah 39 63 Jarang 23 37 Tidak Pernah Jumlah 62 100 Grafik 24. Pendapat Responden Mengenai Frekw ensi sekolah dalam Memberikan I nformasi laporan Pert anggung Jawaban Jarang 37 Pernah 63 Tidak Pernah Pernah Jarang Tidak Pernah Data ini menunjukkan bahwa sekolah selalu memberikan laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Hal ini bisa dibuktikan dengan mayoritas responden 39 responden63 menyatakan bahwa sekolah sering memberikan laporan pertanggungjawaban baik menyangkut keuangan maupun penyelenggaraan pendidikan, sementara23 responden 37 menyatakan jarang memberikan laporan pertanggungjawaban. Dari data-data di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa masyarakat pendukung MTs Darul Hikmah –dalam hal ini diwakili oleh anggota komite sekolah dan perwakilan orang tua siswa– sangat aktif dalam memberikan dukungan kepada sekolah menyangkut penyelenggaraan pendidikan. Hal ini bisa terjadi karena MTs Darul Hikmah sangat terbuka kepada masyarakat sekitar untuk ikut berpartisipasi. Oleh karena itu, penulis bisa menyimpulkan bahwa ada keterkaitan antara peran serta masyarakat dan implementasi school based management dalam peningkatan mutu pendidikan. Sehingga Hipotesa Alternatif Ha yang menyatakan bahwa Terdapat korelasi positif yang signifikan antara tingkat partisipasi masyarakat dengan peningkatan mutu pendidikan dan mengimplementasikan konsep School Based Management minimal dalam penelitian ini adalah benar dan terbukti. BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan