besar tingkat partisipasi warga sekolah dalam pengambilan keputusan, makin besar rasa memiliki terhadap sekolah, dan makin besar pula rasa tanggungjawabnya. Yang
demikian ini berarti bahwa perubahan lebih disebabkan oleh dorongan internal sekolah dari pada tekanan dari luar sekolah.
4. Telah lama pengaturan yang bersifat birokratik lebih dominan dari pada tanggungjawab profesional, sehingga kreativitas sekolah pada umumnya dan guru pada khususnya
terpasung dan bahkan terbunuh. Tidak jarang pula dijumpai bahwa formalitas sering jauh melampaui hakiki. Yang lebih parah lagi guru-guru kehilangan jiwa
kependidikannya. Mendidik tidak lebih dari sekadar pengenalan nilai-nilai, yang hasilnya hanya berupa pengetahuan nilai logos dan belum sampai pada penghayatan
nilai etos, apalagi sampai pengamalannya. Akibatnya, menurut Aburizal Bakrie : …proses belajar mengajar di sekolah lebih mementingkan jawaban baku yang
dianggap benar oleh guru, dibanding daya kreasi, nalar, dan eksperimentasi peserta didik untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru. Tidak ada keterbukaan
dan demokrasi. Tidak ada toleransi pada kekeliruan akibat kreativitas berpikir, karena yang benar adalah apa yang dipersepsikan benar oleh guru, sehingga yang
terjadi hanyalah memorisasi dan recall dan tidak dihargainya kreativitas dan kemampuan peserta didik. Padahal, pembelajaran yang sebenarnya semestinya
lebih mementingkan pada proses pencarian jawaban dibanding memiliki jawaban.
2
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah Pendidikan Indonesia, harus diakui, memang telah gagal menghasilkan pendidikan
yang berkualitas. Hal itu memang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah menyangkut adanya kebijakan pemerintah yang tidak integratif mengenai pendidikan,
2
Aburizal Bakrie. Mengefektifkan Sistem Pendidikan Ganda. Makalah Disampaikan pada Rapat Kerja Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional, 29 Maret 1999 di Jakarta.
rendahnya kualitas imprastruktur dan suprastruktur pendidikan, minimnya tingkat partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan, dan persoalan-persoalan lain.
Melihat banyaknya persoalan yang dihadapi dunia pendidikan kita, karenanya dalam penelitian ini akan dibatasi pada beberapa lokus yaitu:
a Karena institusi pendidikan yang dipilih adalah Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmah
Pamulang maka dibahas sejarah singkat pendidikan madrasah. Dalam skripsi akan dijelaskan sejarah pendidikan madrasah di Indonesia secara singkat, tetapi penulis
berusaha untuk tidak mengurangi informasi-informasi penting seputar sejarah madrasah secara keseluruhan.
b Dalam persoalan School Based Management, hanya dibahas secara singkat tentang informasi-informasi umum seputar School Based Management yaitu tentang konsep,
pengertian dan tujuannya. c
Menyangkut persoalan partisipasi masyarakat, diulas tentang sebab-sebab rendahnya atau minimnya tingkat partisipasi masyarakat dalam ikut meningkatkan mutu
pendidikan terutama madrasah. Kemudian juga dibahas tentang perlu adanya redefinisi peran dan fungsi lembaga –baik itu BP3 atau Komite SekolahMadrasah- dan sekaligus
juga perlunya melibatkan komponen-komponen masyarakat pendukung lainnya dalam lembaga tersebut sehingga peran dan fungsi lembaga tersebut lebih optimal.
d Dalam penelitian ini dikaji tingkat partisipasi masyarakat yang tergabung dalam sebuah wadah atau lembaga pendukung madrasah baik itu lembaga BP3 atau Komite Sekolah
serta perwakilan orang tua siswa.
Dari lokus-lokus pembahasan di atas, skripsi ini diberi judul “Urgensi Peran Serta Masyarakat dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan sebagai Implementasi Konsep
School Based Management Penelitian di Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmah Pamulang”.
2. Perumusan Masalah Supaya pembahasan dalam skripsi ini sistematis dan fokus, batasan-batasan masalah
di atas akan diformulasikan dalam beberapa rumusan masalah. Adapun rumusan masalah antara lain: Point-point di atas merupakan sasaran utama penulis untuk dikembangkan,
sehingga pada akhirnya akan menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut: Apakah betul partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan itu penting? Bagaimana
tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan? Bagaimana aspek-aspek pokok dalam school based management diimplementasikan oleh madrasah
tersebut? Jawaban atas pertanyaan tersebut dijawab melalui sebuah proses penelitian baik
penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan. Dalam kaitan dengan penelitian lapangan, dilakukan di MTs Darul Hikmah Pamulang. Madrasah ini dipilih setidaknya
karena dua alasan: pertama, MTs Darul Hikmah, meski sederhana dalam imprastrukturnya dan baru dalam berdirinya, tetapi telah menunjukkan kemajuan yang cukup berarti dalam
penciptaan kualitas lulusan, minimal dalam lima tahun belakangan ini dan kedua, MTs Darul Hikmah, telah memberikan pengaruh yang cukup bagus bagi terciptanya nuansa
hidup Islami bagi masyarakat di sekitarnya.
C. Kegunaan Penelitian