Kerangka Berpikir Hipotesis Urgensi peran serta masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan sebagai implementasi konsep school based management : penelitian di MTs Darul Hikmah Pamulang

Yang lebih penting disepakati bersama redefinisi peran BP3 tersebut harus memunculkan kesadaran baru terhadap penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan untuk semua education for all adalah kenyataan yang harus diterima, begitupun dengan penyelenggarannya bahwa persoalan pendidikan bukan lagi monopoli sekolah dan negara tetapi sudah menjadi tanggung jawab masyarakat. Dengan banyaknya unsur yang terlibat seperti yang disebutkan di atas, maka lembaga seperti BP3 menjadi tidak layak lagi dipertahankan. Sekarang sudah sangat mendesak dirumuskan sebuah lembaga baru yang mewakili seluruh elemen masyarakat dalam membantu mengatur jalannya proses penyelenggaran pendidikan. Lembaga ini -- terlepas namanya, mungkin bisa Board of Education atau yang lainnya-- harus bersifat terbuka dan dinamis, sebagai wadah konsultasi antara sekolah, murid, wali murid dan masyarakat. Upaya mengoptimalkan peran masyarakat ini memang bukan persoalan mudah dan diperlukan waktu yang lama untuk merumsukannya. Kondisi ini diharapkan secara langsung akan mengubah persepsi masyarakat yang mendikhotomikan madrasah negeri dan swasta, terutama yang berkaitan dengan stigma bahwa sekolah swasta tidak bermutu. Stigma tersebut akhinya hilang dengan perubahan kualitas mutu pendidikan yang terjadi pada madrasah, terlepas apakah swasta atau negeri.

B. Kerangka Berpikir

Harus diakui bahwa pendidikan Indonesia selama ini kurang menggembirakan dalam menghasilkan output yang berkualitas. Ini dibuktikan dalam laporan UNDP tahun 2005 bahwa Human Development Index HDI Indonesia berada pada urutan 110, dibawah negara-negara Asean lainnya semisal Vietnam 108, Filipina 84, Thailand 73, dan Malaysia 61. 16 Hal ini terjadi karena pemerintah selama ini terlalu mengekang sekolah dengan berbagai kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginan sekolah. Sejatinya sekolah diberikan keleluasaan dalam mengatur dirinya karena sekolah lebih tahu tentang kebutuhan dan keinginan dalam mengembangkan dirinya. Akibat dari terlalu banyaknya campur tangan pemerintah terhadap pengelolaan sekolah, sekolah dan berbagai komponen di dalamnya kehilangan gairah dalam mengembangkan dirinya. Kondisi tersebut kemudian diperparah dengan tidak memaksimalkan potensi masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengembangan sekolah. Semestinya masyarakat dilibatkan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan karena masyarakat sendiri yang tahu tentang keinginan kemana anak-anaknya akan diarahkan. Masyarakat sebagai komponen pendukung sekolah sudah sepatutnya dimaksimalkan partisipasinya dalam mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan. Karenanya, sejalan dengan konsep School Based Management yang sedang digulirkan oleh pemerintah sebagai upaya dalam mereformasi bidang pendidikan, memasukan masyarakat sebagai komponen penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Masyarakat, baik yang tergabung dalam sebuah lembaga maupun tidak, diikutsertakan dalam menentukan kebijakan-kebijakan sekolah, memberikan masukan- masukan dan saran-saran, mengontrol kinerja sekolah dan bahkan ikut andil dalam proses belajar mengajar di kelas. Bila kondisi semacam ini terwujud, peningkatan kualitas mutu pendidikan akan menemukan momentumnya. 16 http:hdr.undp.orgstatisticsdatahdi_rank_map.cfm

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan yang bersifat sementara dan dibangun berdasarkan fakta yang ada serta akan dibuktikan kebenarannya. Maka dugaan sementara penelitian ini berdasarkan teori-teori yang telah dibahas sebelumnya adalah: Hipotesis Alternatif Ha : Terdapat korelasi positif yang signifikan antara tingkat partisipasi masyarakat dengan peningkatan mutu pendidikan dan implementasi konsep School Based Management. Hipotesis Nihil Ho : Tidak Terdapat korelasi positif yang signifikan antara tingkat partisipasi masyarakat dengan peningkatan mutu pendidikan dan implementasi konsep School Based Management. BAB III A. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian