4. Uji t Uji Secara Parsial
Uji t digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Bila Z
hitung
lebih besar atau lebih kecil dari Z
tabel
atau nilai signifikan t α: 5 = 0.05 maka H
ditolak dan H
1
diterima yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam
penelitian ini berarti terdapat pengaruh signifikan secara parsial ekspor, impor, inflasi, suku bunga SBI, pendapatan nasional GDP dan jumlah
uang beredar M1 terhadap nilai tukar rupiah di pasar valuta asing terhadap dolar Amerika sebelum dan setelah diterapkannya free ploating
exchange rate system di Indonesia.
5. Uji Koefisien Determinasi R²
Uji koefisien determinasi ditujukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependennya yang
dilihat melalui adjusted R square karena variabel independen dalam penelitian ini lebih dari dua.
E. Operasional Variabel
• Kurs atau Nilai Tukar Y Kurs atau nilai tukar mata uang exchange rate merupakan harga suatu
mata uang terhadap mata uang yang lain. Data kurs yang dipakai adalah data persentase pertumbuhan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
secara triwulanan. Adapun data kurs yang digunakan adalah nilai tengah antara mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebelum dan
setelah di terapkannya sistem nilai tukar mengambang bebas free ploating exchange rate system
di Indonesia. Data kurs Rupiah per dolar AS diperoleh dari data IFS.
• Ekspor Menurut Mankiw 2000:67 ekspor adalah berbagai barang yang
diproduksi di dalam negeri dan dijual ke luar negeri. Ekspor mengakibatkan aliran masuknya valuta asing dari luar negeri ke dalam
negeri. Dengan demikian penawaran dolar di masyarakat akan meningkat yang mengakibatkan kurs rupiah menguat. Penurunan nilai tukar mata
uang akan membuat berbagai komoditas ekspor menjadi lebih murah bagi para importir atau pihak asing sehingga barang ekspor dapat lebih
kompetitif di pasaran internasional karena harga-harga dapat bersaing. Dengan demikian, hubungan antara ekspor dengan nilai tukar rupiah
adalah positif. Adapun data ekspor yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ekspor non migas yang menurut Siti Astiyah dan M. Setyawan
Santoso 2005:383, mempunyai peranan penting dalam ekspor Indonesia karena mencakup 28 kelompok barang.
• Impor Menurut Mankiw 2000:67, impor adalah berbagai barang yang di
produksi di luar negeri dan di jual ke dalam negeri. Penurunan nilai tukar mata uang akan membuat harga barang impor menjadi lebih mahal bagi
penduduk domestik. Akibatnya permintaan barang impor akan turun. Hubungan antara impor dan nilai tukar adalah negatif dimana apabila
tejadi peningkatan impor maka akan meningkatkan permintaan tehadap dolar yang pada akhirnya akan membuat nilai tukar melemah. Adapun
data Impor yang di gunakan dalam penelitian ini adalah impor non migas karena hampir semua impor telah dapat dicakup dalam impor non migas
baik impor barang konsumsi, bahan baku, maupun barang modal Siti Astiyah dan M. Setyawan Santoso, 2005:384
• Tingkat Inflasi I Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang kebutuhan umum yang terjadi
secara terus-menerus. Inflasi merupakan perubahan dari titik yang diukur dalam satuan persen. Parameter dari inflasi disini adalah Indeks Harga
Konsumen IHK di Indonesia. Variabel ini mengukur tingkat persentase pertumbuhan inflasi di Indonesia dalam jangka waktu triwulanan. Data
inflasi ini diperoleh dari data IFS.
• Tingkat Suku Bunga R Tingkat Suku Bunga adalah angka rata-rata persentase pertumbuhan suku
bunga yang ditetapkan oleh Bank Central. Suku bunga Indonesia yang dipergunakan adalah suku bunga nominal dalam satuan persen. Data suku
bunga Indonesia menggunakan suku bunga bank Indonesia SBI. Data suku bunga yang digunakan diukur dalam satuan persen. Variabel ini
mengukur suku bunga Bank Indonesia secara triwulanan. Suku bunga Indonesia diperoleh dari data IFS.
• Tingkat Pendapatan Nasional GDP Gross Domestic Product GDP
adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam suatu negara dalam
jangka waktu tertentu. GDP yang dirinci menurut lapangan usaha atas dasar harga tetap. Variabel ini mengukur pertumbuhan PDB Indonesia. Data
GDP Indonesia diperoleh dari data IFS. GDP =
• Jumlah Uang Beredar M1 Jumlah uang beredar adalah uang dalam arti sempit M1 yang terdiri dari
uang kartal dan uang giral yang dipegang oleh masyarakat. Data jumlah uang beredar yang digunakan diukur berdasarkan pertumbuhan jumlah
uang yang beredar di Indonesia secara triwulanan. Data jumlah uang beredar Indonesia diperoleh dari International Financial Statistic IFS.
GDP
t
- GDP
t-1
GDP
t-1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN