Kerangka Pemikiran Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

2006. Menemukan bahwa variabel moneter yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika adalah selisih pendapatan riil Indonesia dan Amerika, selisih inflasi Indonesia dan Amerika, selisih tingkat suku bunga Indonesia dan Amerika, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika satu bulan sebelumnya lag-1 . Selisih jumlah uang beredar M1 Indonesia dan Amerika belum menunujukan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Elastisitas masing-masing variabel bebas terhadap nilai tukar adalah : i selisih logaritma PDB Indonesia dan Amerika sebesar -0,814, ii selisih logaritma WPI Indonesia dan Amerika sebesar 0,463, iii selisih logaritma suku bunga Indonesia dan Amerika sebesar -0,009 dan iv nilai tukar sebelumnya sebesar 0,675.

C. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika di pasar valuta asing sebelum dan setelah diterapkannya sistem nilai tukar mengambang bebas di Indonesia free flaoting exchange rate system dan menganalisis perbedaan faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah pada saat diterapkannya sistem nilai tukar mengambang bebas free floating exchange rate system dan pada saat sistem nilai tukar mengambang terkendali managed floating exchange rate system di Indonesia. faktor-faktor tersebut adalah ekspor, impor, inflasi, SBI, pemdapatan nasional GDP dan jumlah uang beredar M1 yang datanya diambil dari berbagai sumber data antara lain Bank Indonesia, International Financial Statistic IFS, dan Badan Pusat Statistik BPS. Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor tersebut tersebut digunakan metode teknis analisis ARCH Auto Regressive Conditional Heteroscedasticity dan GARCH generalized Auto Regessive Conditional Heteroscedasticity. Setelah melakukan langkah-langkah tersebut dilakukan uji signifikansi model. Yaitu dengan melakukan Uji F, Uji t, dan Uji Koefisien determinasi R². Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mampu mempengaruhi variabel dependen secara simultan bersama-sama. Sedangkan Uji t dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial individu. Sedangkan Uji koefisien determinasi R² ditujukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependennnya yang dilihat melalui adjusted R square karena variabel independen dalam penelitian ini lebih dari dua. Secara skematis alur pikir penelitian ini dapat terlihat pada gambar berikut ini : Gambar 2.3 : Kerangka Berpikir Metode ARCH dan GARCH Variabel Independen Ekspor, Impor, Inflasi,SBI, GDP, M1 Variabel Dependen Rupiah Per Dolar Amerika Serikat Interpretasi Uji Signifikansi Uji Persyaratan analisis Uji Asumsi Klasik Input Data

E. Hipotesis

H0: β = 0 : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan Ekspor, Impor, inflasi, tingkat suku bunga, tingkat pendapatan nasional GDP dan Jumlah Uang Beredar M1 terhadap nilai tukar rupiah di pasar valuta asing terhadap dolar Amerika. H 1 : β≠ 0 : Terdapat pengaruh secara signifikan ekspor, impor, inflasi, tingkat suku bunga, tingkat pendapatan nasional GDP dan Jumlah Uang Beredar M1 terhadap nilai tukar rupiah di pasar valuta asing terhadap dolar Amerika.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun variabel dependen Y adalah nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sedangkan variabel independennya X adalah ekspor, Impor, inflasi, suku bunga, tingkat pendapatan nasional GDP dan Jumlah Uang Beredar M1 sebelum dan setelah diterapkannya sistem nilai tukar mengambang bebas free flaoting exchange rate system di Indonesia. Nilai tukar yang di analisis dalam penelitian ini adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, hal ini dilakukan karena beberapa alasan sebagai berikut : 1. Amerika Serikat adalah mitra dagang utama Indonesia. 2. Mata uang dolar Amerika termasuk hard currnecy. Yaitu mata uang yang perubahannya relatif stabil, kemungkinan gejolak yang terjadi dalam nilai tukarnya kecil. 3. Acuan nilai tukar rupiah disandarkan pada mata uang dolar Amerika. Selain itu, mata uang tersebut memegang peranan penting dalam transaksi perdagangan internasional. 4. Fluktuasi rupiah bergejolak sangat tajam terhadap dolar Amerika bila dibandingkan dengan mata uang lain yang ada.