Menurut Hamdy Hady 2006:108 hampir sama dengan pengaruh tingkat inflasi, maka perkembangan atau perubahan tingkat bunga pun dapat berpengaruh
terhadap kurs valas. Jika tingkat bunga yang ada di USA sangat tinggi maka akan banyak aliran
modal yang masuk rupiah ke USA dan menyebabkan peningkatan permintaan USD dan penawaran rupiah sehingga kurs valas berubah dari Rp 9.100 menjadi
Rp 9.300.
7. Tingkat Pendapatan Nasional GDP
Menurut Hamdy Hady 2006:109 tingkat pendapatan suatu negara atau Gross domestik Product
GDP adalah pertumbuhan tingkat pendapatan di suatu negara. Seandainya kenaikan pendapatan masyarakat di Indonesia tingggi
sedangkan kenaikan jumlah barang relatif kecil maka impor barang akan meningkat. Peningkatan impor ini akan membawa efek kepada peningkatan
demand valas yang pada gilirannya akan mempengaruhi kurs valas.
8. Jumlah Uang Beredar M1
Pengertian jumlah uang beredar dalam arti sempit M1 merupakan uang dalam bentuk uang giral dan uang kartal yang dipegang dan digunakan
masyarakat sebagai alat transaksi pembayaran sehari-hari Boediono, 2000 Perubahan reserve valuta asing neraca pembayaran timbul sebagai
akibat kelebihan permintaan dan penawaran Sadono Sukirno, 2000:370. Apabila terdapat kelebihan jumlah uang beredar maka neraca pembayaran akan defisit dan
sebaliknya apabila terdapat kelebihan permintaan uang, neraca pembayaran akan surplus
kelebihan jumlah uang beredar akan mengakibatkan masyarakat membelanjakan kelebihan tersebut, misalnya untuk impor atau membeli surat-
surat berharga luar negeri sehingga terjadi aliran modal keluar, yang berarti permintaan akan valas naik sedangkan permintaan mata uang sendiri turun
Nophirin, 1997:222 Jika pemerintah menambah uang beredar akan menurunkan tingkat bunga
dan merangsang untuk investasi keluar negeri sehingga terjadi aliran modal keluar pada gilirannya kurs valuta asing akan naik apresiasi. Dengan menaiknya
penawaran uang atau jumlah uang beredar akan menaikkan harga barang yang diukur dengan term of money sekaligus akan menaikkan harga valuta asing
yang diukur dengan mata uang domestik Herlambang, dkk, 2001
9. Kurs atau Nilai Tukar
Menurut Salvatore Dominick 1997 : 140 nilai tukar atau sering disebut kurs
adalah jumlah atau harga mata uang domestik dari mata uang luar negeri asing. Nilai tukar atau kurs dipertahankan sama di semua pasar melalui
arbitrase. Arbitrase valuta asing adalah pembelian mata uang asing bila harganya rendah dan menjualnya bila harganya tingggi. Suatu penurunan dalam nilai mata
uang asing di sebut depresiai, sedangkan kenaikan dalam nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing di sebut apresiasi. Karena mata uang suatu
negara dapat depresiasi terhadap mata uang dan apresiasi terhadap yang lain maka biasanya dapat di hitung suatu kurs efektif. Kurs efektif merupakan rata-rata
tertimbang dari nilai tukar mata uang suatu negara. Umumnya nilai tukar di tentukan oleh perpotongan kurva permintaan pasar dan kurva penawaran dari
mata uang asing tersebut. Menurut Hamdy Hady 2006 nilai tukar atau kurs adalah suatu rasio atau
perbandingan antara mata uang domestik dalam negeri dengan mata uang asing. Nilai tukar atau kurs mempunyai fungsi cukup penting dalam perekonomian suatu
negara karena nilai tukar merupakan salah satu faktor yang mendukung kelancaran perdagangan internasional yang dilakukan oleh berbagai negara. Nilai
tukar harga suatu mata uang jika di pertukarkan dengan mata uang lain akan dapat di artikan sebagai pembanding nilai tukar mata uang.
10. Teori Kurs atau Nilai Tukar