BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dibatasi pada penganalisaan laporan keuangan perusahaan indeks liquid lq 45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari
tahun 2005-2009. Informasi-informasi tersebut dianalisa untuk mengetahui pengaruh kinerja perusahaan atas dasar Value Based EVA dan MVA,
Accounting Based EPS dan ROE, dan Cash Based Arus Kas Operasi terhadap return saham.
B. Metode Penentuan Sampel
Penelitian ini mengambil populasi dalam adalah saham-saham perusahaan indeks liquid lq 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sampel adalah menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi atau kesimpulan tentang keseluruhan populasi yang diperoleh Sekaran, 2006:274.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling, dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai
dengan kriteria sebagai berikut: a. Saham tersebut terdaftar di Perusahaan Indeks liquid lq 45
b. Perusahaan yang termasuk dalam Perusahaan Indeks liquid lq 45 minimal 5 tahun berturut-turut dalam periode Januari 2005 sampai dengan
Desember 2009.
33
c. Menerbitkan laporan keuangan untuk tahun buku 31 Desember 2005 sampai dengan 31 Desember 2009.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, maka peneliti menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka. Bahan utama dalam
penelitian data sekunder Indriantoro dan Supomo, 2002:150. Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui
buku, jurnal, skripsi, tesis, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian. Data yang dibutuhkan terdiri dari data sekunder. Data
mengenai kinerja keuangan Perusahaan indeks liquid lq 45 yang diperoleh dari annual report tahun 2005, 2006, 2007, 2008, dan 2009 yang diakses
melalui website seperti: yahoo.finance.com, www.idx.co.id,
dan Pusat Referensi Pasar Modal PRPM.
D. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda Multiple Regretion Analisis.
Metode analisis berganda bertujuan untuk menguji dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi Value Based EVA dan MVA, Accounting Based EPS dan ROE, dan Cash Based Arus Kas Operasi. Variabel
dependen sering disebut juga variabel responoutput. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham.
34
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2006:19.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas data, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas, serta
menggunakan uji autokolerasi karena data yang digunakan lebih dari satu tahun.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai
distribusi data normal atau tidak dengan menggunakan Normal P-P Plot. Model regresi yang baik adalah adalah mempunyai distribusi
normal atau mendekati normal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi
normal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2006:112.
\
35
b. Uji Multikoloniearitas
Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen berkorelasi maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal Ghozali, 2006:113. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikoloniaritas adalah
nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan ke
pengamatan yang lain dengan menggunakan grafik Scatterplot. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali,
2006:105. Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang tertatur
bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali,
2006:105. d.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
36
kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali,
2006:95. Deteksi adanya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan
Durbin-Watson DW, dimana: 1 Jika nilai DW dibawah -2 maka ada autokorelasi positif.
2 Jika nilai DW diantara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi. 3 Jika nilai DW diatas +2 maka ada autokorelasi negatif.
3. Uji Hipotesis
a. Uji F Uji Simultan
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2006:84.
b. Uji t Uji Parsial
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama- sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan
37
0,05 Ghozali, 2006:84.
c. Uji koefisien determinasi R
2
Nilai R
2
digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. Tapi, karena R
2
mengandung kelemahan mendasar dimana adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Oleh
karena itu, pada penelitian ini yang digunakan adjusted R
2
berkisar antara nol dan satu. Jika nilai adjusted R
2
makin mendekati satu maka makin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel
dependen dan sebaliknya Ghozali, 2006:91.
d. Analisis Regresi Berganda Multiple Regresion Analysis
Persamaan regresi ini bertujuan untuk memprediksi besarnya keterikatan dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah
diketahui besarnya Santoso, 2002:163. Analisa data dalam penelitian
ini menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Persamaan yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
ε +
+ +
+ +
+ =
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
1
X b
X b
X b
X b
X b
a Y
Keterangan: Y
= Return saham
1
a
= Konstanta
5 ,
4 ,
3 ,
2 ,
1
b = Koefisien regresi masing-masing variabel
1
X
= EVA
2
X
= MVA
38
3
X = EPS
4
X
= ROE
5
X = Arus Kas Operasi ε = Eror
E. Operasionalisasi Variabel
Menurut Indriantoro dan Supomo 2002 variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Terdapat 2 macam variabel
yaitu: 1.
Variabel Independen
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dinamakan pula dengan
variabel yang diduga sebagai sebab presumed cause variable. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Value Based
EVA dan MVA, Accounting Based EPS dan ROE, dan Cash Based
Arus Kas Operasi. 2.
Variabel Dependen
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen merupakan
variabel yang dipengaruhi atau merupakan akibat karena adanya variabel independen. Variabel dependen sering disebut juga variabel responoutput.
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham.
39
Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel
No Nama Penulis dan
Tahun Variabel Definisi Skala
Pengukuran
1
Mulyadi 2009
EVA Laba Usaha
Bersih Setalah Pajak
dikurangi Beban Modal
EVA = LUBSP-Beban Modal
2
Brigham dan
Houston 2010
MVA Selisih antara nilai
pasar dan modal yang diinvestasikan pada
tanggal tertentu MVA=
Market Value Equity- Book Value of Equity
3
Harahap, 2008
EPS Laba yang diperoleh
perusahaan per lembar saham.
EPS= Laba Bersih Jumlah
Saham
4
Harahap 2008
ROE Perbandingan antara
laba bersih dengan total ekuitas atau
modal sendiri. ROE=
Laba Bersih Equity
5 Kieso 2007
Arus Kas Selisih bersih antara
penerimaan dan pengeluaran kas dan
setara kas yang berasal dari aktivitas
operasi selama 1 tahun buku, sebagai-
mana tercantum dalam Laporan Arus Kas.
laporan keuangan yang memperlihatkan dampak-
dampak dari aktvitas operasi, selama periode
Tabel ini berlanjut ke halaman berikut
40
Tabel 3.1 Lanjutan Operasionalisasi variabel
No Nama Penulis
dan Tahun Variabel Definisi
Skala Pengukuran
6 Ross 2006
Return Saham
Pengembalian yang diterima
oleh para pemegang saham
atas investasi yang telah
dilakukan, berupa dividen kas dan
selisih perubahan harga saham.
1 1
− −
− =
t t
t i
P P
P R
41
6 Sjahrial 2007
Return Saham
Pengembalian yang diterima oleh para
pemegang saham atas investasi yang telah
dilakukan, berupa dividen kas dan
selisih perubahan harga saham.
1 1
− −
− =
t t
t i
P P
P R
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sampel Perusahaan yang Tergabung
Pada Indeks LQ 45
Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih yang memiliki
likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi yang terus direview setiap 6 bulan. Saham-saham pada indeks LQ 45 harus memenuhi kriteria dan melewati
seleksi utama sebagai berikut: a. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler
rata-rata ranking berdasar kapitalisasi pasar rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir
b. Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan c. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan
jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler. Perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ 45 adalah perusahaan yang
memiliki profit yang cukup tinggi dan memiliki saham yang cukup besar. Perusahaan yang terdaftar pada LQ 45 merupakan perusahaan yang masuk ke
dalam perusahaan yang telah Go Publik. Di dalam indeks LQ 45 terdiri dari 45 perusahaan yang bervariasi dari berbagai sektor yang telah memenuhi
persyaratan dalam indeks LQ 45. Daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat
dilihat dalam lampiran 1.
42