BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengukuran Kinerja Perusahaan
Pengukuran kinerja yang dilakukan perusahaan sebagai kemampuan perusahaan untuk memberikan nilai terhadap perusahaan. Pengukuran kinerja
merupakan sangat penting bagi perusahaan yang telah go public, perusahaan go public adalah perusahaan yang dimiliki oleh masyarakat sehingga di tuntut
untuk meningkatkan kinerjanya. Pada dasarnya, pengukuran kinerja keuangan perusahaan dapat dikelompokkan dalam tiga kategori Helfert 2000 dalam
Taufik 2009:55 yaitu Value Based,Accounting Based, dan Cash Flow:
1. Value Based
a. Economic Value Added EVA
Pengukuran kinerja berdasarkan nilai Value Based Management, seperti nilai tambah ekonomis, diperoleh dengan
menggunakan biaya modal, termasuk utang dan ekuitas dari laba operasi, diukur atas basis akrual atau arus kas. Penelitian yang
pertama digunakan Economic Value Added EVA dan Market Value Added MVA.
1 Pengertian Economic Value Added EVA
Economic Value Added EVA pertama kali dipopulerkan oleh Steward Management Service yang merupakan perusahaan
kolsultan dari Amerika Serikat. Steward menghitung EVA.
9
sebagai laba operasi setelah pajak dikurangi dengan total biaya modal. Steward melakukan beberapa penyesuian terhadap laba
operasi setelah pajak yang disusun menurut Standar Akuntansi Keuangan. Penyesuian yang dilakukan adalah dengan
menambah cadangan-cadangan ekuitas ke laba operasi setelah
pajak.
Menurut Blocher, Chen, Cokins dan Lins 2007:540, EVA adalah laba unit bisnis setelah pajak dan pengurangan biaya
modal. Sedangkan menurut Garison, Norren, dan Brewer 2006:269, EVA adalah adaptasi dari laba residu yang akhir-
akhir ini diterapkan oleh banyak perusahaan. ”EVA adalah suatu ukuran akuntansi manajemen internal, dan pengeluaran-
pengeluaran ini dapat dianggap sebagai investasi” Hansen dan Mowen, 2005:127
Tunggal 2001:1, mendefinisikan EVA sebagai berikut:
”EVA adalah suatu sistem manajemen untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa
kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi biaya operasi Operating Cost dan biaya modal Cost
Of Capital”.
Berdasarkan definisi EVA diatas dapat disimpulkan bahwa EVA merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai
dari modal yang investor dan pemegang saham telah tanamkan di perusahaan dan memberikan sistem pengukuran yang baik untuk
menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen
10
perusahaan, karena EVA berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan dan memberikan sistem pengukuran
yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan. Konsep EVA merupakan selisih dari
laba operasi setelah pajak dikurangi biaya modal.
2 Keunggulan Economic Value Added EVA
Keunggulan dari konsep EVA menurut Anthony dan Govindarajan 2005:350 diantaranya: pertama, dengan
perhitungan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi, kedua, keputusan-keputusan
yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat menurunkan laba keseluruhan, ketiga, dari EVA adalah tingkat suku bunga
yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda pula, keempat, bahwa EVA berlawanan dengan ROI yang
memiliki korelasi positif yang labih kuat terhadap perubahan- perubahan dalam nilai pasar perusahaan.
Terdapat beberapa pendapat lain mengenai keunggulan dari EVA, salah satu keunggulan EVA adalah dapat digunakan sebagai
alat penciptaan nilai. Menurut Iramani dan Erie Febrian 2005:6, keunggulan dari EVA diantaranya:
a EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan menghitung beban sebagi konsekuensi investasi.
11
b Konsep EVA adalah alat perusahaan dalam mengukur harapan yang dilihat dari segi ekonomis dalam pengukuranya yaitu
dengan memperhatikan harapan para penyandang dana secara adil di mana derajat keadilan dinyatakan dengan ukuran
tertimbang dari struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar dan bukan pada nilai buku.
c Perhitungan EVA dapat dipergunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding seperti standar industri atau
data perusahaan lain sebagai konsep penilaian. d Konsep EVA dapat digunakan sebagai dasar penilaian
pemberian bonus pada karyawan terutama pada divisi yang memberikan EVA lebih sehingga dapat dikatakan bahwa EVA
menjalankan stakeholders satisfaction concepts. e Pengaplikasian EVA yang mudah menunjukkan bahwa konsep
tersebut merupakan ukuran praktis, mudah dihitung dan mudah digunakan sehingga merupakan salah satu bahan
pertimbangan dalam mempercepat pengambilan keputusan bisnis.
Keunggulan dari konsep EVA diantaranya ukuran praktis, sehingga merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam
mempercepat pengambilan keputusan dan lebih memfokuskan pada nilai tambah dengan menghitung beban sebagai konsekuensi
investasi.
12
3 Kelemahan EVA Economic Value Added
Disamping keunggulan-keunggulan EVA, EVA tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang merupakan
kelemahan-kelemahan EVA. Menurut Kelemahan dari konsep EVA menurut Anthony dan Govindarajan 2005:354
diantaranya: pertama, EVA tidak dapat menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan dengan penghitungan aktiva tetap, kedua,
EVA akan tertekan untuk sementara oleh investasi-investasi baru dikarenakan tingginya nilai buku bersih pada tahun-tahun awal,
Sementara itu, menurut Pradhono 2004:144, kelemahan dari EVA diantaranya:
a Sebagai ukuran kinerja masa lampau EVA tidak mampu
memprediksi dampak strategi yang kini diterapkan untuk masa depan perusahaan.
b Sifat pengukurannya merupakan potret jangka pendek,
sehingga manajemen senderung tidak berinvestasi jangka panjang, karena bisa mengakibatkan penurunan nilai EVA
dalam periode yang bersangkutan. Hal ini bisa mengakibatkan turunnya daya saing perusahaan di masa
depan. c
EVA mengabaikan kinerja non keuangan yang sebenarnya bisa meningkatkan kinerja keuangan.
13
d Tidak cocok diterapkan pada industry tertentu. Penggunaan
EVA untuk mengevalusi kinerja keuangan mungkin tepat untuk beberapa perusahaan, misalnya perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi seperti ada sektor teknologi.
e Tidak bisa diterapkan pada saat inflasi, mengindikasikan
bagaimana inflasi akan mengakibatkan distorsi pada EVA dan menunjukkan bahwa EVA tidak dapat digunakan
selama periode inflasi untuk mengestimasi profitabilitas actual.
f Memerlukan tambahan biaya, penggunaan EVA mungkin
akan meningkatkan auditing fees dan bisa menimbulkan potential litigation costs.
Konsep EVA dapat disimpulkan bahwa EVA hanya mengukur hasil akhir dan tidak mengukur aktivitas-aktivitas
penentu, hanya tertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan fundamental dan ini sangat bergantung pada
transparasi internal dalam perhitungan EVA secara akurat.
4 Perhitungan Economic Value Added EVA
Menghitung EVA menurut Mulyadi 2009:431 terdapat lima langkah dalam perhitungan EVA sebagai berikut:
14
a Menghitung Laba Usaha Bersih Setelah Pajak LUBSP LUBSP adalah laba yang diperoleh dari perusahaan setelah
dikurangi pajak penghasilan tetapi termasuk biaya keuangan financial cost dan “non cash bookkeeping”
seperti biaya penyusutan. LUBSP dapat dihitung dengan rumus:
LUBSP= EBIT 1-tax rate
b Menghitung Jumlah Modal Terpakai Capital Employed Capital Employed=
Total Hutang dan Ekuitas-pinjaman jangka pendek c Menghitung Rerata Bertimbang Biaya Modal Weight
Average Cost of Capital
WACC = D x rd1-Tax + E x re
Keterangan: D
= Tingkat modal dari hutang Debt Capital rd
= Biaya hutang Cost of Debt E
= Tingkat modal dari Ekuitas Equity Capital re
= Cost of Equity d Menghitung Beban Modal
Rumus: Beban Modal= Modal Terpakai x WACC
15
e Menghitung EVA Economic Value Added Rumus:
EVA = LUBSP - Beban Modal b.
Market Value Added MVA 1
Pengertian Market Value Added MVA
Menurut Keown, Martin, Petty, dan Scott 2010:43 mendefinisikan MVA sebagai berikut: refleksi dari harapan
investor atas total nilai yang mereka harapkan dari perusahaan untuk menciptakan nilai masa depan dengan total modal yang
diinvestasikan lebih sedikit di perusahaan. Sementara itu, menurut Brigham dan Houston 2010:211 Market Value Added
MVA merupakan kekayaan pemegang saham akan dimaksimalkan dengan meminimalkan perbedaan antara nilai
pasar saham perusahaan dan jumlah modal ekuitas yang telah diberikan oleh pemegang saham.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan perusahaan yang menerapan MVA lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi
perusahaan secara keseluruhan selama kelangsungan perusahaan selain itu juga MVA bukanlah suatu alat untuk mengukur atau
menghitung kinerja perusahaan secara historis tetapi lebih merefleksikan perspektif investor terhadap kinerja perusahaan di
masa yang akan datang.
16
2 Keunggulan Market Value Added MVA
Porman T. Andi 2007:163 keuntungan dari penggunaan MVA adalah bahwa para manajer dapat dengan penuh percaya
diri memaksimalkan MVA saat ini sehingga kelebihan pengembalian.
3 Kelemahan Market Value Added MVA
Porman 2007:165, kelemahan MVA adalah: a
MVA mengabaikan kesempatan biaya oportunitas dari modal yang diinvestasikan pada perusahaan.
b MVA adalah sebuah indikator “sekali bidik” yang
mengukur perbedaan nilai pasar dan modal yang diinvestasikan pada tanggal tertentu.
4 Perumusan Market Value Added MVA
Porman 2007, perumusan MVA:
MVA= Market Value Equity - Book Value of Equity
Dimana: Market Value Equity =
jumlah saham yang beredar x harga saham Individual Book Value of Equity =
total nilai modal yang diinvestasikan dalam perusahaan
17
2. Accounting Based