Analisis pengukuran kinerja perusahaan atas dasar value based, accounting based dan cash based terhadap return saham: studi empiris pada perusahaan Liquid LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN ATAS DASAR
VALUE BASED, ACCOUNTING BASED DAN
CASH BASED TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi Empiris pada Perusahaan Liquid (LQ) 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Oleh: NovitaSari 106082002534
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
(2)
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN ATAS DASAR
VALUE BASED, ACCOUNTING BASED DAN CASH BASED TERHADAP
RETURN SAHAM
(Studi Empiris pada Indeks Liquid (LQ) 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh:
Novitasari NIM: 106082002534
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr., Amilin SE., M.Si, Ak Rini., SE, Ak., Msi
NIP:19730615 200501 1009 NIP:19760315 200501 2002
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(3)
Hari Selasa Tanggal Lima Belas Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas nama Novitasari NIM: 106082002534 dengan judul Skripsi ANALISIS
PENGUKURAN KINERJA ATAS DASAR VALUE BASED, ACCOUNTING BASED,
DAN CASH BASED TERHADAP RETURN SAHAM. Memperhatikan penampilan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 15 Juni 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Rini, SE., Ak, MSi Yusro Rahma, SE., M.Si
Penguji II Penguji III
Prof., Dr., Azzam Jasin, MBA
(4)
Hari Senin Tanggal Enam Bulan September Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian
Skripsi atas nama Novitasari NIM: 106082002534 dengan judul Skripsi ANALISIS
PENGUKURAN KINERJA ATAS DASAR VALUE BASED, ACCOUNTING BASED,
DAN CASH BASED TERHADAP RETURN SAHAM. Memperhatikan penampilan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 6 September 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Dr., Amilin SE., M.Si, Ak Rini, SE., Ak.M.Si
Pembimbing I Pembimbing II
Prof., Dr., Azzam Jasin., MBA Yessi Fitri, SE., Ak.M.Si
(5)
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Novitasari
NIM : 106082002534
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat, maka skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 1 September 2010
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Novitasari
2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 15 September 1987
3. Alamat : Jl. Mesjid Al-ikhlas rt03/ 04 no 43
15412
4. Telepon : 085692805331
II. PENDIDIKAN
1. SDN Kampung Utan II Tahun 1994-2000
2. SMP Muhammadiyah 17 Tahun 2000-2003
3. SMA DUA MEI Tahun 2003-2006
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2006-2010
III.LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Dahlan Akbar S.Ag
2. Ibu : Nirwatni
3. Alamat : Jl. Mesjid Al-Ikhlas rt03/04 No 43
(7)
ANALYSIS OF BUSINESS PERFORMANCE MEASUREMENT ON THE BASIC OF VALUE BASED, ACCOUNTING BASED DAN CASH BASED
ON STOCK RETURN
(Study Empirical In 45 Liquid Companies Listed On The Stock Exchange Indonesia)
By Novitasari
ABSTRACT
This research aimed to examined the influence of corporate performance measurement in the Value Based (EVA and MVA), Accounting Based (EPS and ROE) and Cash Based (Operating Cash Flow) of the stock returns. From secondary data from the company’s 45 liquid listed in Indonesia stock exchange 2005-2009. Statistical method used is multiple linear regression.
The test result that simultaneously of Value Based (EVA and MVA), Accounting Based (EPS and ROE) and Cash Based (Operating Cash Flow) significant effect on the stock returns. While the partially test results Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) and Earning Per Share (EPS) are significantly, Return On Equity (ROE) and Operating Cash Flow funding does not significantly effect the stock return.
Keywords: Stock Return, Value Based (EVA and MVA), Accounting Based (EPS and ROE) and
(8)
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN ATAS DASAR
VALUE BASED,ACCOUNTING BASED DAN CASH BASED
TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi Empiris pada Perusahaan Liquid (LQ) 45 yang Terdaftar di Bursa Efek bIndonesia) Oleh Novitasari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengukuran kinerja perusahaan atas dasar Value Based (EVA dan MVA), Accounting Based (EPS dan ROE) dan Cash Based (Arus Kas
Operasi) terhadap return saham. Data yang diperoleh berupa data sekunder dari perusahaan
LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2009. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) komponen Value
Based (EVA dan MVA), Accounting Based (EPS dan ROE) dan Cash Based (Arus Kas Operasi)
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan hasil pengujian secara parsial
menunjukkan Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) dan Earning Per
Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, Return On Equity (ROE) dan
Arus Kas Operasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Kata kunci:Return Saham, Value Based (EVAdan MVA), Accounting Based (EPS dan ROE)
(9)
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengukuran
Kinerja Perusahaan Atas Dasar Value Based, Accounting Based, dan Cash Based Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Liquid (LQ) 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat serta doa yang tiada henti-hentinya
kepada saya.
2. Abangqu (Rahmat Dahlan dan Rusman) dan Adik (Arif) yang telah menyemangati dan
memberikan banyak inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Yessi Fitri SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia
meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
7. Ibu Rini SE., Ak., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan
waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
8. Belle Community (Rosliana, Putri, Eka dan Dila) yang telah memberikan dukungannya
selama ini kepada penulis.
9. Sahabat-sahabatku Murni, Mega, Ratri, dan Hafifah
(10)
11.Rekan-rekan Akuntansi Audit, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Perpajakan angkatan 2006 yang telah memberikan dukungannya selama ini kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 30 Agustus 2010
(11)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv
ABSTRACK ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengukuran Kinerja Perusahaan ... 9
1. Value Based ... 9
a. Economic Value Added (EVA) ... 9
1) Pengertian EVA ... 9
2) Keunggulan EVA ... 11
3) Kelemahan EVA ... 13
4) Perhitungan EVA ... 14
b. Market Value Added (MVA) ... 16
1) Pengertian MVA ... 16
2) Keunggulan MVA ... 17
3) Kelemahan MVA ... 17
4) Perumusan MVA ... 17
(12)
2. Accounting Based ... 18
a) Earning Per Share (EPS) ... 18
b) Return On Equity (ROE) ... 19
3. Cash Based (Arus Kas Operasi) ... 19
B. Return Saham ... 21
C. Keterkaitan Antar Variabel ... 24
D. Kerangka Pemikiran ... 31
E. Perumusan Hipotesis ... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 33
B. Metode Penentuan Sampel ... 33
C. Metode Pengumpulan Data ... 34
D. Metode Analisis ... 34
1. Statistik Deskriptif ... 35
2. Uji Asumsi Klasik ... 35
a. Uji Normalitas Data ... 35
b. Uii Multikoloniearitas ... 36
c. Uji Heteroskedastisitas ... 36
d. Uji Autokorelasi ... 36
3. Uji Hipotesis ... 37
a. Uji F ... 37
b. Uji t ... 37
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 38
d. Analisis Regresi Berganda ... 38
E. Operasionalisasi Variabel ... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Sampel Perusahaan yang Tergabung pada Indeks LQ 45 .. 42
B. Statistik Diskriptif Hasil Pengujian Data ... 43
C. Uji Asumsi Klasik ... 44
1. Uji Normalitas ... 44
(13)
3. Uji Heteroskedastisitas ... 46
4. Uji Autokorelasi ... 47
D. Hasil Pengujian Hipotesis ... 48
1. Hasil Uji F ... 48
2. Hasil Uji t ... 49
3. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 51
E. Pembahasan ... 53
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN ... 56
A. Kesimpulan ... 56
B. Implikasi ... 57
C. Keterbatasan ... 57
D. Saran……….. . 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
LAMPIRAN ... 61
(14)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Keterangan Hal
2.1 Perbandingan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang ... 27
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 40
4.1 Uji Statistik Deskriptif ... 43
4.2 Uji Multikolonieritas ... 45
4.3 Uji Autokorelasi ... 47
4.4 Hasil Uji F ... 48
4.5 Hasil Uji T ... 49
(15)
DAFTAR GAMBAR
No. Tabel Keterangan Hal 4.1 Grafik Normality Probability Plot ... 44
4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 46
(16)
Daftar Lampiran
No. Tabel Keterangan Hal
1 Perusahaan Indeks LQ 45 ... 61
2 Data EVA ... 62
3 Data MVA ... 63
4 Data EPS ... 64
5 Data ROE ... 65
6 Data Arus Kas Operasi ... 66
7 Data Return Saham ... 67
8 Perhitungan EVA ... 68
9 Perhitungan MVA ... 74
10 Perhitugan Return Saham ... 78
(17)
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perkembangan pasar modal saat ini semakin pesat dan memiliki daya tarik para investor untuk menanamkan modalnya, dengan harapan akan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dimasa yang akan datang. Perusahaan dituntut untuk selalu inisiatif, kreatif dan inovatif dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam upaya memenangkan pasar Laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang memakainya. Investor sebagai pihak eksternal banyak menggunakan informasi-informasi yang terkandung dalam laporan keuangan untuk menentukan keputusan investasi atas penanaman modal yang dilakukannya. Informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan ini umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan yang digunakan untuk
memprediksi harga atau return saham. Hal tersebut mendorong pebisnis
Indonesia yang perusahaannya tergabung dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk senantiasa mengoptimalkan penciptaan nilai bagi para pemegang saham.
Para pemegang saham atau investor dalam melakukan analisis terhadap pergerakan saham dapat melakukan analisis fundamental maupun analisis teknikal. Analisis fundamental sangat berhubungan denga kondisi keuangan perusahaan. Analisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor. Nilai suatu
1
(18)
saham sangat dipengaruhi oleh kinerja dari perusahaan yang bersangkutan. Hal ini penting karena nantinya akan berhubungan dengan hasil akan diperoleh dari investasi dan juga risiko yang harus ditanggung (Anoraga dan Pakarti, 2008:108). Analisis bersifat teknikal diperoleh dari luar perusahaan diantaranya keadaan harga.
Penilaian kinerja perusahaan penting dilakukan baik oleh manajemen, pemegang saham maupun pemerintah, hal ini berkaitan dengan distribusi kesejahteraan diantara pihak-pihak terkait. Penilaian tentang kinerja perusahaan akan menunjukkan pada kondisi perusahaan. Seorang investor tentu akan menanamkan modalnya pada saham perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya tidak luput dari peran manajer keuangan dan pengaruh keputusan keuangan yang telah dilakukan. Para manajer keuangan memiliki tugas utama merencanakan pengadaan dan penggunaan dana untuk mamaksimumkan nilai perusahaan. Tujuan keputusan keuangan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kemakmuran investor. Kinerja yang baik menunjukkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan kekayaaan bagi pemegang saham. Pengukuran kinerja peruahaan diperlukan untuk menentukan keberhasilan perusahaan dalam
memberikan tingkat pengembalian (rate of return).
Salah satu fungsi Pasar modal merupakan tempat bagi para investor untuk
menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return
atas investasinya. Dalam pasar modal, investor dituntut untuk dapat menguasai informasi fundamental atas sejumlah saham yang diinvestasikannya. Di satu
(19)
sisi pihak emiten dituntut untuk transparan, sementara dilain pihak masyarakat dituntut untuk selalu aktif dalam mencari informasi (Sulaiman dan Handi, 2008:111).
Kondisi pasar modal ataupun kondisi perekonomian selalu berubah-rubah,
membuat ketidakpastian bagi investor untuk mendapatkan keuntungan return.
Unsur ketidakpastian akan selalu melekat dalam dunia investasi. Para investor
akan sering mendapatkan return yang berbeda dengan yang diharapkan. Risiko
akan semakin tinggi apabila terjadi penyimpangan yang semakin besar
terhadap return yang diharapkan. Menurut Husnan (2005:53), investor selalu
menyukai investasi yang diharapkan memberikan tingkat keuntungan return
yang sama, tetapi mempunyai risiko yang lebih kecil, atau dengan risiko yang
sama tetapi diharapkan memberikan tingkat keuntungan return yang lebih
besar.
Risiko adalah kemungkinan adanya kerugian atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Untuk mencapai sasaran memaksimalkan harga saham, manajer keuangan harus menilai 2 (dua) determinan yang utama yaitu, (1)
tingkat risiko (rate of risk) dan (2) tingkat pengembalian (rate of return).
Tingkat risiko (rate of risk) adalah tingkat kemungkinan adanya kerugian
sebesar penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Tingkat pengembalian (rate
of return) merupakan total keuntungan atau kerugian yang dialami pemilik
modal (investor) dalam suatu periode tertentu yang dihitung dengan membagi
perubahan nilai aktiva ditambah pengeluaran kas dalam periode tersebut dengan nilai investasi awal periode (Dermawan, 2009:7).
(20)
Pengambilan keputusan investasi bagi para investor membutuhkan informasi yang relevan tentang perusahaan. Perusahaan menyediakan informasi untuk pemegang saham dan masyarakat tentang kegiatan mereka. Kurangnya informasi akan menambah keragu-raguan dan menciptakan ketidakpastian. Umumnya, informasi akuntansi dianggap dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Informasi dalam laporan keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat keputusan investasi. Namun informasi
dalam laporan keuangan bukanlah merupakan informasi yang sifatnya absolute
dalam pengambilan keputusan investasi.
Informasi dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah
kepercayaan (beliefs) para pengambil keputusan. Informasi yang tersedia
sangat berguna bagi investor untuk mengadakan penilaian terhadap perusahaan. Salah satu aspek yang akan dinilai oleh investor adalah kinerja perusahaan. Pada dasarnya investor mengukur kinerja perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian kinerja perusahaan, karena laba merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada para penyandang dana. Jika suatu perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik maka investor akan menanamkan modalnya,
Perkembangan harga saham di pasar modal merupakan suatu indikator penting untuk mempelajari tingkah laku pasar, yaitu investor. Untuk menentukan apakah investor akan melakukan transaksi di pasar modal,
(21)
biasanya akan mendasarkan keputusannya pada berbagai instrumen yang tersedia di publik maupun pribadi. Data itu bermakna atau bernilai bagi investor jika data tersebut menyebabkan melakukan transaksi di pasar modal, di mana transaksi ini tercermin melalui harga saham.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wet (2005) meneliti pengaruh
EVA versus Accounting Measures dalam meningkatkan shareholders’ value.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa Accounting Measure sangat
berpengaruh dalam MVA dibandingkan dengan EVA. Adanya korelasi yang
signifikan antara Market Value Added dengan Earnings Per Share dan Dividen
Per Share. Sasongko dan Wulandari (2006) dalam Taufik (2009) meneliti
pengaruh EVA dan rasio-rasio profitabilitas terhadap return saham. Hasil ini
menjelaskan bahwa hanya EPS yang berpengaruh terhadap return saham
sedangkan EVA, ROA, ROS dan basic power tidak berpengaruh terhadap
harga saham. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Sulaiman dan
Handi (2008) meneliti pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur di BEJ. Sampel penelitian sebanyak 25 perusahaan
dengan periode listing antara tahun 2003-2005 dan pemilihan sampelnya
dengan metode purposive-judgement sampling. Hasil penelitian tersebut bahwa
kenaikan kinerja keuangan akan menyebabkan penurunan nilai return saham
perusahaan.
Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
(22)
melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengukuran Kinerja
Perusahaan Atas Dasar Value Based, Accounting Based, dan Cash Based
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Liquid (LQ) 45 yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Penelitian ini merupakan replikasi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Taufik dan Abdul Rahim (2009). Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terdapat pada variabel penelitian dan obyek penelitian. Variabel independen yang digunakan pada penelitian terdahulu
adalah EVA, earning, arus kas sedangkan obyek penelitian tersebut adalah
pada perusahaan yang terdaftar di BEI Tahun 2003-2005. Penelitian saat ini variabel independennya dengan variabel ROE, MVA, dan EPS dan obyek
penelitian ini adalah pada indeks liquid (lq) 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun
2005-2009. Perkembangan teknologi yang membuat perusahaan tersebut
semakin berkembang di Indonesia. Perusahaan indeks liquid (lq) 45 adalah
suatu indeks saham yang perusahaannya memiliki kategori dengan likuiditas yang tinggi dan memiliki tingkat risiko yang kecil. Perusahaan dalam era globalisasi dituntut untuk meningkatkan kompetisinya baik dalam bidang operasional atau manajerialnya agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya di tengah persaingan yang semakin ketat.
(23)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah analisis Value Based (EVA dan MVA), Accounting Based (EPS
dan ROE), dan Cash Based (Arus Kas Operasi) berpengaruh signifikan
secara bersamaan terhadap return saham perusahaan liquid (lq) 45 di
Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah analisis Value Based (EVA dan MVA), Accounting Based (EPS
dan ROE), dan Cash Based (Arus Kas Operasi) berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap return saham perusahaan liquid (lq) 45 di Bursa
Efek Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh Value Based (EVA dan MVA), Accounting Based
(EPS dan ROE), dan Cash Based (Arus Kas Operasi) secara bersamaan
terhadap return saham perusahaan liquid (lq) 45 di Bursa Efek Indonesia.
2. Menganalisis pengaruh Value Based (EVA dan MVA), Accounting Based
(EPS dan ROE), dan Cash Based (Arus Kas Operasi) secara parsial
terhadap return saham perusahaan liquid (lq) 45 di Bursa Efek Indonesia.
(24)
D. Manfaat Penelitian
1. Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan nantinya dalam mengambil kebijakan manajemen khususnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan.
2. Investor
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mempertimbangkan keputusan investasinya di pasar modal dan
meningkatkan faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap return
saham.
3. Calon Investor
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan sebelum menginvestasikan uangnya pada saham.
4. Penulis
Hasil ini untuk menambah pengetahuan dan pengalaman ilmu yang telah diperoleh dengan keadaan langsung dilapangan dan dapat menganalisa keuangan perusahaan dengan baik agar mengetahui dalam menganalisis penanaman modal atau sahamnya.
(25)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengukuran Kinerja Perusahaan
Pengukuran kinerja yang dilakukan perusahaan sebagai kemampuan perusahaan untuk memberikan nilai terhadap perusahaan. Pengukuran kinerja
merupakan sangat penting bagi perusahaan yang telah go public, perusahaan
go public adalah perusahaan yang dimiliki oleh masyarakat sehingga di tuntut untuk meningkatkan kinerjanya. Pada dasarnya, pengukuran kinerja keuangan perusahaan dapat dikelompokkan dalam tiga kategori (Helfert 2000) dalam
Taufik (2009:55) yaitu Value Based,Accounting Based, dan Cash Flow:
1. Value Based
a. Economic Value Added (EVA)
Pengukuran kinerja berdasarkan nilai (Value Based
Management), seperti nilai tambah ekonomis, diperoleh dengan menggunakan biaya modal, termasuk utang dan ekuitas dari laba operasi, diukur atas basis akrual atau arus kas. Penelitian yang
pertama digunakan Economic Value Added (EVA) dan Market Value
Added (MVA).
1) Pengertian Economic Value Added (EVA)
Economic Value Added (EVA) pertama kali dipopulerkan oleh Steward Management Service yang merupakan perusahaan kolsultan dari Amerika Serikat. Steward menghitung EVA.
(26)
sebagai laba operasi setelah pajak dikurangi dengan total biaya modal. Steward melakukan beberapa penyesuian terhadap laba operasi setelah pajak yang disusun menurut Standar Akuntansi Keuangan. Penyesuian yang dilakukan adalah dengan menambah cadangan-cadangan ekuitas ke laba operasi setelah pajak.
Menurut Blocher, Chen, Cokins dan Lins (2007:540), EVA adalah laba unit bisnis setelah pajak dan pengurangan biaya modal. Sedangkan menurut Garison, Norren, dan Brewer (2006:269), EVA adalah adaptasi dari laba residu yang akhir-akhir ini diterapkan oleh banyak perusahaan. ”EVA adalah suatu ukuran akuntansi manajemen internal, dan pengeluaran-pengeluaran ini dapat dianggap sebagai investasi” (Hansen dan Mowen, 2005:127)
Tunggal (2001:1), mendefinisikan EVA sebagai berikut: ”EVA adalah suatu sistem manajemen untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu
memenuhi biaya operasi (Operating Cost) dan biaya modal (Cost
Of Capital)”.
Berdasarkan definisi EVA diatas dapat disimpulkan bahwa EVA merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai dari modal yang investor dan pemegang saham telah tanamkan di perusahaan dan memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen
(27)
perusahaan, karena EVA berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan dan memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan. Konsep EVA merupakan selisih dari laba operasi setelah pajak dikurangi biaya modal.
2) Keunggulan Economic Value Added (EVA)
Keunggulan dari konsep EVA menurut Anthony dan Govindarajan (2005:350) diantaranya: pertama, dengan perhitungan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi, kedua, keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat menurunkan laba keseluruhan, ketiga, dari EVA adalah tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda pula, keempat, bahwa EVA berlawanan dengan ROI yang memiliki korelasi positif yang labih kuat terhadap perubahan-perubahan dalam nilai pasar perusahaan.
Terdapat beberapa pendapat lain mengenai keunggulan dari EVA, salah satu keunggulan EVA adalah dapat digunakan sebagai alat penciptaan nilai. Menurut Iramani dan Erie Febrian (2005:6), keunggulan dari EVA diantaranya:
a) EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan
menghitung beban sebagi konsekuensi investasi.
(28)
b) Konsep EVA adalah alat perusahaan dalam mengukur harapan yang dilihat dari segi ekonomis dalam pengukuranya yaitu dengan memperhatikan harapan para penyandang dana secara adil di mana derajat keadilan dinyatakan dengan ukuran tertimbang dari struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar dan bukan pada nilai buku.
c) Perhitungan EVA dapat dipergunakan secara mandiri tanpa
memerlukan data pembanding seperti standar industri atau data perusahaan lain sebagai konsep penilaian.
d) Konsep EVA dapat digunakan sebagai dasar penilaian
pemberian bonus pada karyawan terutama pada divisi yang
memberikan EVA lebih sehingga dapat dikatakan bahwa EVA
menjalankan stakeholders satisfaction concepts.
e) Pengaplikasian EVA yang mudah menunjukkan bahwa konsep
tersebut merupakan ukuran praktis, mudah dihitung dan mudah digunakan sehingga merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam mempercepat pengambilan keputusan bisnis.
Keunggulan dari konsep EVA diantaranya ukuran praktis, sehingga merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam mempercepat pengambilan keputusan dan lebih memfokuskan pada nilai tambah dengan menghitung beban sebagai konsekuensi investasi.
(29)
3) Kelemahan EVA (Economic Value Added)
Disamping keunggulan-keunggulan EVA, EVA tidak
terlepas dari permasalahan-permasalahan yang merupakan kelemahan-kelemahan EVA. Menurut Kelemahan dari konsep EVA menurut Anthony dan Govindarajan (2005:354) diantaranya: pertama, EVA tidak dapat menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan dengan penghitungan aktiva tetap, kedua, EVA akan tertekan untuk sementara oleh investasi-investasi baru dikarenakan tingginya nilai buku bersih pada tahun-tahun awal,
Sementara itu, menurut Pradhono (2004:144), kelemahan dari EVA diantaranya:
a) Sebagai ukuran kinerja masa lampau EVA tidak mampu
memprediksi dampak strategi yang kini diterapkan untuk masa depan perusahaan.
b) Sifat pengukurannya merupakan potret jangka pendek,
sehingga manajemen senderung tidak berinvestasi jangka panjang, karena bisa mengakibatkan penurunan nilai EVA dalam periode yang bersangkutan. Hal ini bisa mengakibatkan turunnya daya saing perusahaan di masa depan.
c) EVA mengabaikan kinerja non keuangan yang sebenarnya
bisa meningkatkan kinerja keuangan.
(30)
d) Tidak cocok diterapkan pada industry tertentu. Penggunaan EVA untuk mengevalusi kinerja keuangan mungkin tepat untuk beberapa perusahaan, misalnya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi seperti ada sektor teknologi.
e) Tidak bisa diterapkan pada saat inflasi, mengindikasikan
bagaimana inflasi akan mengakibatkan distorsi pada EVA dan menunjukkan bahwa EVA tidak dapat digunakan selama periode inflasi untuk mengestimasi profitabilitas actual.
f) Memerlukan tambahan biaya, penggunaan EVA mungkin
akan meningkatkan auditing fees dan bisa menimbulkan
potential litigation costs.
Konsep EVA dapat disimpulkan bahwa EVA hanya mengukur hasil akhir dan tidak mengukur aktivitas-aktivitas penentu, hanya tertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan fundamental dan ini sangat bergantung pada transparasi internal dalam perhitungan EVA secara akurat.
4) Perhitungan Economic Value Added (EVA)
Menghitung EVA menurut Mulyadi (2009:431) terdapat lima langkah dalam perhitungan EVA sebagai berikut:
(31)
a) Menghitung Laba Usaha Bersih Setelah Pajak (LUBSP) LUBSP adalah laba yang diperoleh dari perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan tetapi termasuk biaya
keuangan (financial cost) dan “non cash bookkeeping”
seperti biaya penyusutan. LUBSP dapat dihitung dengan rumus:
LUBSP= EBIT (1-tax rate)
b) Menghitung Jumlah Modal Terpakai (Capital Employed)
Capital Employed=
Total Hutang dan Ekuitas-pinjaman jangka pendek
c) Menghitung Rerata Bertimbang Biaya Modal (Weight
Average Cost of Capital)
WACC = (D x rd)(1-Tax) + (E x re) Keterangan:
D = Tingkat modal dari hutang (Debt Capital)
rd = Biaya hutang (Cost of Debt)
E = Tingkat modal dari Ekuitas (Equity Capital)
re = (Cost of Equity)
d) Menghitung Beban Modal
Rumus:
Beban Modal= Modal Terpakai x WACC
(32)
e) Menghitung EVA (Economic Value Added)
Rumus:
EVA = LUBSP - Beban Modal
b. Market Value Added (MVA)
1) Pengertian Market Value Added (MVA)
Menurut Keown, Martin, Petty, dan Scott (2010:43) mendefinisikan MVA sebagai berikut: refleksi dari harapan investor atas total nilai yang mereka harapkan dari perusahaan untuk menciptakan nilai masa depan dengan total modal yang diinvestasikan lebih sedikit di perusahaan. Sementara itu,
menurut Brigham dan Houston (2010:211) Market Value Added
(MVA) merupakan kekayaan pemegang saham akan dimaksimalkan dengan meminimalkan perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dan jumlah modal ekuitas yang telah diberikan oleh pemegang saham.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan perusahaan yang menerapan MVA lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi perusahaan secara keseluruhan selama kelangsungan perusahaan selain itu juga MVA bukanlah suatu alat untuk mengukur atau menghitung kinerja perusahaan secara historis tetapi lebih merefleksikan perspektif investor terhadap kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
(33)
2) Keunggulan Market Value Added (MVA)
Porman T. Andi (2007:163) keuntungan dari penggunaan MVA adalah bahwa para manajer dapat dengan penuh percaya diri memaksimalkan MVA saat ini sehingga kelebihan pengembalian.
3) Kelemahan Market Value Added (MVA)
Porman (2007:165), kelemahan MVA adalah:
a) MVA mengabaikan kesempatan biaya oportunitas dari
modal yang diinvestasikan pada perusahaan.
b) MVA adalah sebuah indikator “sekali bidik” yang
mengukur perbedaan nilai pasar dan modal yang diinvestasikan pada tanggal tertentu.
4) Perumusan Market Value Added (MVA)
Porman (2007), perumusan MVA:
MVA= Market Value Equity - Book Value of Equity
Dimana:
Market Value Equity =
jumlah saham yang beredar x harga saham Individual Book Value of Equity =
total nilai modal yang diinvestasikan dalam perusahaan
(34)
2. Accounting Based
Accounting Based mendasarkan kinerja pada Accounting Profit,
antara lain Earning. Earning dihasilkan oleh proses akuntansi dan
disajikan dalam laporan laba rugi. Generally Accepted Accounting
Principle (GAAP) menyatakan bahwa pengakuan pendapatan terjadi
pada saat transfer of title, tanpa memperdulikan apakah perusahaan
sudah atau belum menerima pembayaran tunai (accrual basis).
Penelitian yang dipakai yang digunakan adala Earninng Per Share (EPS)
dan Return On Equity (ROE).
1) Earning Per Share (EPS)
Menurut Tandelilin (2010:373), komponen penting pertama yang
harus diperhatikan dalam analisis perusahaan adalah Earning Per
Share. Informasi Earning Per Share suatu perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan per lembar saham maka akan semakin baik perusahaan. Dengan demikian membaiknya kinerja perusahaan yang diakibatkan dari
tingkat EPS hal itu dapat mempengaruhi perubahan return saham.
Rasio ini diperoleh dengan menggunakan rumus (Harahap, 2008:305), sebagai berikut:
(35)
2) Return On Equity (ROE)
Return On Equity merupakan rasio yang mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri Husnan (2008:564), Sementara menurut Harahap (2008:305), Return On Equity adalah perbandingan antara laba bersih dengan total ekuitas atau modal sendiri. Semakin besar persentase hasilnya, maka semakin besar pula kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari ekuitas atau modal sendiri.
Return On Equity diukur sebagai beikut: ROE = Laba Bersih
Total Equity
3. Cash Based (Arus Kas Operasi)
Cash Based atau Cash Flow Measures yang mendasarkan kinerja pada arus kas operasi. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja berbagai perusahaan. Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan dampak-dampak dari aktvitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir. Informasi tentang arus kas yang sudah menjadi bagian yang integral dari laporan
(36)
keuangan perusahaan publik di Indonesia sejak berlakunya (Taufik, 2009:58).
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan (principal revenue activities) dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen an melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar (Daniati dan Suhairi, 2006:5).
Di USA setelah keluarnya FASB Statement No.95 sudah menjadi
kewajiban perusahaan untuk melaporkan Laporan arus kas menggantikan
laporan perubahan modal kerja dengan konsep fund. Dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 disebutkan bahwa “perusahaan harus menyusun laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan”. Laporan arus kas ini sangat berguna untuk pengambilan keputusan terutama dalam menilai bagaimana perusahaan mengelola dana dan keuangan.
Tujuan penyajian laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas dari suatu perusahaan pada satu periode tertentu. Laporan ini akan membantu para investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk:
(37)
1. Menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas di masa yang akan datang.
2. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
membayar dividen dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern.
3. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan
dengan penerimaan dan pengeluaran kas.
4. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi
keuangan lainnya terhadap posisi keuangan selama periode tertentu.
B.Return Saham
Saham didefinisikan perusahaan yang beroperasi untuk mencari laba dan menerbitkan saham. Keunggulan utama dari sistem saham adalah kemudahannya dalam pemindahan dalam suatu perusahaan dari seseorang ke pihak lainnya (Kieso, Weygant dan Warfield, 2007).
Jenis-jenis saham (Jogiyanto, 2008:112) sebagai berikut saham biasa, saham preferen dan saham treasuri:
1. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa dikenal sebagai sekuritas, penyertaan, sekuritas ekuitas, atau cukup disebut dengan ekuitas, menunjukkan bagian kepemilikan disebuah perusahaan. Masing-masing lembar saham biasa mewakili satu suara tentang segala hal dalam pengurusan perusahaan dan menggunakan suara tersebut dalam rapat tahunan perusahaan dan pembagian keuntungan.
(38)
Perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham
ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang
saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakili kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan, pemegang saham biasanya mempunyai hak diantaranya hak control pemegang saham dan hak menerima pembagian keuntungan.
2. Saham Preferen
Saham preferen mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara
obligasi (bond) antara saham biasa. Seperti bond yang membayarkan
bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tepat berupa dividen preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi (bond). Dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi (Jogiyanto, 2008:107).
3. Saham Treasuri
Menurut Jogiyanto (2008:115) saham treasuri (treasury stock)
adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri.
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor
(39)
menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya (Tandelilin,
2010:102), Sementara return merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi. Return dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi.
Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan
dan dihitung berdasarkan data historis. Return ekspektasi adalah return
yang belum terjadi namun diharapkan dapat terjadi dimasa mendatang (Jogiyanto, 2008:195).
Tingkat pengembalian merupakan total keuntungan atau kerugian yang dialami oleh pemilik modal (investor) dalam suatu periode tertentu yang dihitung dengan membagi perubahan nilai aktiva (saham) ditambah pengeluaran kas dengan persentase tertentu yang dari nilai investasi awal periode (Dermawan, 2007:103). Sementara itu menurut Ross (2006), return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden.
Return saham dapat diukur sebagai berikut:
1 1 − −
−
=
t t t iP
P
P
R
Keterangan: i R= Tingkat keuntungan saham i pada periode t. t
P
= Harga saham i pada periode t.
1
− t P
= Harga saham sebelum periode t.
(40)
C. Keterkaitan Antara Variabel
1. Value Based (EVA dan MVA) dengan Return Saham
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mardiyah, Sugiarto dan Siagian (2006), meneliti tentang analisis kinerja bank pemerintah dan
swasta dengan metode EVA dan MVA terhadap return saham dapat
simpulkan hasil penelitian ini membuktikan bahwa nilai EVA antara bank pemerintah dengan bank swasta adalah signifikan. Variabel MVA yang berpengaruh secara signifikan antara bank pemerintah dan bank swasta. Berdasarkan persamaan regresi 2004 dan 2005 menyatakan EVA dan MVA ternyata kedua variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian harga saham.
Penelitian yang lain dilakukan oleh Ekadjaja (2007) meneliti tentang hubungan antara EVA dengan harga saham dalam pengukuran kinerja perusahaan (studi kasus :PT.X Tbk) dapat disimpulkan perubahan harga saham tidak dapat menjelaskan perubahan nilai EVA, karena koefisien determinasi antara harga saham dengan nilai EVA relatif kecil. Pengujian koefisien korelasi memperlihatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kenaikan EVA dengan peningkatan harga saham dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2002. Perusahaan yang memiliki EVA yang baik belum tentu kinerja sahamnya baik. Hal ini dapat disebabkan karena harga saham cenderung dipengaruhi oleh kondisi pasar saat ini.
(41)
Sementara itu, penelitian yang dilakukan Rizal dan Sari (2006)
meneliti Analisis Economic Value Added (EVA) dalam hubungannya
dengan harga saham pada perusahaan jasa transportasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
EVA tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham.
2. Accounting Based (EPS dan ROE) dengan Return Saham
Menurut penelitian yang dilakukan Kiptiyah Laelatul (2010) meneliti
analisa atas dasar Value Based, Accounting Based dan Cash Based terhadap
return saham pada perusahaan jasa transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005-2008 dengan menggunakan metode analisis regresi berganda dapat disimpulkan variabel EPS tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham, sementara ROI
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Menurut penelitian yang dilakukan Artatik (2007) meneliti pengaruh
EPS dan PER terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEJ tahun pengamatan 2004-2005. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Secara
simultan variabel EPS dan PER berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta, dan Secara parsial EPS
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Jakarta. Secara parsial PER tidak berpengaruh terhadap return saham
pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Sehingga investor
(42)
harus lebih memperhatikan variabel EPS karena lebih berpengaruh daripada PER.
Sementara itu, Sumilir (2004) meneliti pengaruh kinerja financial terhadap return saham pada perusahaan publik di BEJ dapat disimpulkan
bahwa hanya EPS, ROI dan ROE yang berpengaruh terhadap return saham
sedangkan variabel leverage tidak berpengaruh terhadap harga saham.
3. Cash Based (Arus Kas Operasi) dengan Return Saham
Penelitian yang dilakukan oleh Pradhono dan Christiawan (2004:150),
meneliti tentang pengaruh EVA, ROI, earnings dan arus kas operasi
terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Data-data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan publik yang terdaftar di BEJ dan data mengenai return yang diterima oleh pemegang saham. Hasil dari penelitian tersebut
mengindikasikan Earning dan arus kas operasi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan Taufik (2009:69) meneliti
pengaruh Value Based, Accounting Based, dan Cash Based terhadap return
saham perusahaan di BEI tahun 2003-2005. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: EVA dan
arus kas operasi memiliki pengaruh dengan return saham. EVA dan arus
kas operasi memmiliki pengaruh positif, tetapi kontribusinya pengaruhnya rendah. Diantara EVA dan arus kas operasi , hanya arus kas operasi yang
(43)
(44)
Tabel 2.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang
No Peneliti
(tahun) Judul Penelitian Variabel yang diteliti Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
1. Daniati dan Suhairi (2006)
Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size
Perusahaan Terhadap
Expected Return Saham
Variabel yang diteliti terdahulu: 1.arus kas operasi (X1)
2.arus kas pendanaan (X2)
3.arus kas investasi (X3)
4.laba kotor (X4)
5.size perusahaan (X5)
6.expected return saham (Y) Variabel yang diteliti : 1. EVA (X1)
2. MVA (X2)
3. EPS (X3)
4. ROE (X4)
5. Arus Kas Operasi (X5)
6. Return Saham (Y)
• Sampel terdahulu: perusahaan industri manufaktur di BEJ Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda
• Sampel yang digunakan: perusahaan liquid (lq) 45 Tahun 2005-2009 di BEI Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda
Adanya pengaruh yang signifikan antara komponen arus kas, laba kotor, dan size
perusahaan terhadap
expected return saham
Tabel ini berlanjut ke halaman berikut
(45)
10 Tabel 2.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang
Tabel ini berlanjut ke halaman berikut
No Peneliti
(tahun) Judul Penelitian Variabel yang diteliti Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
2. Ekadjaja (2006) Hubungan Antara
Economic Value Added
(EVA) dengan Harga Saham Dalam Pengukuran Kinerja Perusahaan
Variabel yang diteliti terdahulu: 1. EVA (X1)
2. Harga Saham (Y)
• Sampel:
perusahaan industri manufaktur di BEJ Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda
Harga saham dalam pengukuran perubahan harga saham tidak dapat menjelaskan perubahan nilai EVA, karena koefisien determinasi antara harga saham dengan
3. Sulaiman dan Handi (2008)
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Variabel yang diteliti terdahulu: 1. EPS (X1)
2. PBV (X3)
3. CR (X3)
4. FL (X4)
5. ROI (X5)
6. ROE (X6)
•Sampel:
perusahaan industri manufaktur di BEJ Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda
Hasil dari penelitian tersebut dari sampel penelitian sebanyak 25 perusahaan dengan periode
listing antara tahun 2003-2005
28
(46)
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang
Tabel ini berlanjut ke halaman berikut
No Peneliti
(tahun) Judul Penelitian Variabel yang diteliti
Metodologi
Penelitian Hasil Penelitian
Variabel yang diteliti : 1. EVA (X1)
2. MVA (X2)
3. EPS (X3)
4. ROE (X4)
5. Arus Kas Operasi (X5)
6. Return Saham (Y)
pemilihan sampelnya dengan
metode purposive-judgement sampling. Hasil penelitian tersebut bahwa kenaikan kinerja keuangan akan menyebabkan penurunan nilai return saham perusahaan.
4. Taufik dan
Rahim (2009)
Pengaruh Kinerja Perusahaan Atas Dasar
Value Based, Accounting Based, Dan Cash Based
Terhadap Return Saham Perusahaan di PT. Bursa Efek Jakarta
Variabel yang diteliti terdahulu:
1. EVA (X1)
2.. ROI (X2)
3. Arus Kas Operasi (X3)
4. Return Saham (Y)
• Sampel:
perusahaan industri manufaktur di BEJ Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda
Hasil penelitiannya EVA dan arus kas operasi memiliki pengaruh dengan return saham. EVA dan arus kas operasi memmiliki pengaruh positif, tetapi kontribusinya
pengaruhnya rendah.
(47)
12
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang
No Peneliti
(tahun) Judul Penelitian Variabel yang diteliti Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
5. Wet (2005) EVA versus Tradisional
Accounting Measures of Performance as Drivers of Shareholder Value- A Comparative Analysis
Variabel yang diteliti terdahulu:
1. EVA (X1)
2. MVA (X2)
3. EPS (X3)
4. Return Saham (Y)
• Sampel:
perusahaan industri manufaktur di BEJ Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda
• Sampel yang digunakan: perusahaan liquid (lq) 45 Tahun 2005-2009 di BEI Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda
Accounting measure sangat berpengaruh dalam market value dibandingkan EVA dan adanya korelasi yang
signifikan antara Market Value Added dan Dividend per share
30
(48)
D. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tujuan penelitian diatas mengenai Value Based (EVA dan
MVA), Accounting Based (ROE dan EPS) dan Cash Based (arus kas operasi)
terhadap return saham, maka dibuat kerangka pemikiran penelitian sebagai
berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.1 Value Based
(EVA dan MVA)
Accounting Based (EPS dan ROE)
Return
Saham
Cash Based ( Arus Kas Operasi)
Kerangka Konseptual Hubungan Antar Variabel
E. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian, yaitu:
H1: Terdapat pengaruh kinerja keuangan yang terdiri atas dasar Value Based
(EVA dan MVA) secara bersamaan terhadap return saham perusahaan
(49)
H2: Terdapat pengaruh kinerja keuangan yang terdiri atas dasar Accounting Based (EPS dan ROE) secara bersamaan terhadap return saham
perusahaan indeks liquid (lq) 45 di Bursa Efek Indonesia.
H3: Terdapat pengaruh kinerja keuangan yang terdiri atas dasar Cash Based
(Arus Kas Operasi) secara bersamaan terhadap return saham perusahaan
indeks liquid (lq) 45 di Bursa Efek Indonesia
H4: Terdapat pengaruh kinerja keuangan yang terdiri atas dasar Value Based
(EVA dan MVA) secara parsial terhadap return saham perusahaan indeks
liquid (lq) 45 di Bursa Efek Indonesia.
H5: Terdapat pengaruh kinerja keuangan yang terdiri atas dasar secara
Accounting Based (EPS dan ROE) parsial terhadap return saham
perusahaan indeks liquid (lq) 45 di Bursa Efek Indonesia.
H6: Terdapat pengaruh kinerja keuangan yang terdiri atas dasar secara Cash
Based (Arus Kas Operasi) parsial terhadap return saham perusahaan
indeks liquid (lq) 45 di Bursa Efek Indonesia.
(50)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dibatasi pada penganalisaan laporan keuangan perusahaan indeks liquid (lq) 45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005‐2009. Informasi‐informasi tersebut dianalisa untuk mengetahui pengaruh kinerja perusahaan atas dasar Value Based (EVA dan MVA), Accounting Based (EPS dan ROE), dan Cash Based (Arus Kas Operasi) terhadap return saham.
B. Metode Penentuan Sampel
Penelitian ini mengambil populasi dalam adalah saham‐saham perusahaan indeks liquid (lq) 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel adalah menyeleksi bagian dari elemen‐elemen populasi atau kesimpulan tentang keseluruhan populasi yang diperoleh (Sekaran, 2006:274). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling, dengan tujuan
untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
a. Saham tersebut terdaftar di Perusahaan Indeks liquid (lq) 45
b. Perusahaan yang termasuk dalam Perusahaan Indeks liquid (lq) 45 minimal 5 tahun berturut‐turut dalam periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2009.
c. Menerbitkan laporan keuangan untuk tahun buku 31 Desember 2005 sampai dengan 31 Desember 2009.
(51)
Dalam memperoleh data‐data pada penelitian ini, maka peneliti menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka. Bahan utama dalam penelitian data sekunder (Indriantoro dan Supomo, 2002:150). Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian. Data yang dibutuhkan terdiri dari data sekunder. Data mengenai kinerja keuangan Perusahaan indeks liquid (lq) 45 yang diperoleh dari annual report tahun 2005, 2006, 2007, 2008, dan 2009 yang diakses melalui website seperti: yahoo.finance.com, www.idx.co.id, dan Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM).
D. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda (Multiple Regretion Analisis). Metode analisis
berganda bertujuan untuk menguji dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Value Based (EVA dan MVA), Accounting Based (EPS dan ROE), dan Cash Based (Arus Kas Operasi). Variabel dependen sering disebut juga variabel respon/output. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham.
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata‐rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2006:19).
(52)
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas data, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas, serta menggunakan uji autokolerasi karena data yang digunakan lebih dari satu tahun.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau tidak dengan menggunakan Normal P‐P Plot. Model regresi yang baik adalah adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2006:112).
\
b. Uji Multikoloniearitas
Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen berkorelasi maka variabel‐variabel ini tidak ortogonal (Ghozali, 2006:113). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikoloniaritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.
(53)
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain dengan menggunakan grafik Scatterplot. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006:105). Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola tertentu, seperti titik‐titik yang ada membentuk pola tertentu yang tertatur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik‐titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:105).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t‐1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006:95).
Deteksi adanya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin‐ Watson (DW), dimana:
1) Jika nilai DW dibawah ‐2 maka ada autokorelasi positif.
2) Jika nilai DW diantara ‐2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi. 3) Jika nilai DW diatas +2 maka ada autokorelasi negatif.
3. Uji Hipotesis
a. Uji F (Uji Simultan)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
(54)
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing‐masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2006:84).
b. Uji t (Uji Parsial)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama‐sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama‐sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2006:84).
c. Uji koefisien determinasi (R2)
Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. Tapi, karena R2 mengandung kelemahan mendasar dimana adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena itu, pada penelitian ini yang digunakan adjusted R2 berkisar antara nol dan satu. Jika nilai adjusted R2 makin mendekati satu maka makin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya (Ghozali, 2006:91).
d. Analisis Regresi Berganda (Multiple Regresion Analysis)
Persamaan regresi ini bertujuan untuk memprediksi besarnya keterikatan dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui
(55)
besarnya (Santoso, 2002:163). Analisa data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Y =a1+b1X1+b2X2 +b3X3+b4X4 +b5X5 +ε Keterangan:
Y = Return saham
1
a = Konstanta
5 , 4 , 3 , 2 , 1
b = Koefisien regresi masing‐masing variabel
1
X = EVA
2
X = MVA
3
X = EPS
4
X = ROE
5
X = Arus Kas Operasi
ε = Eror
E. Operasionalisasi Variabel
Menurut Indriantoro dan Supomo (2002) variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Terdapat 2 macam variabel yaitu:
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab (presumed cause variable). Variabel
(56)
independen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Value Based (EVA dan MVA), Accounting Based (EPS dan ROE), dan Cash Based (Arus Kas Operasi).
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau merupakan akibat karena adanya variabel independen. Variabel dependen sering disebut juga variabel respon/output. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham.
(57)
Tabel 3.1
Operasionalisasi variabel
No Nama
Penulis dan Tahun
Variabel Definisi Skala Pengukuran
1 Mulyadi (2009)
EVA Laba Usaha Bersih Setalah Pajak dikurangi Beban Modal
EVA = LUBSP‐Beban Modal 2 Brigham dan Houston (2010) MVA Selisih antara nilai pasar dan modal yang diinvestasikan pada tanggal tertentu MVA=
Market Value Equity‐ Book Value of Equity 3 Harahap, 2008 EPS Laba yang diperoleh perusahaan per lembar saham. EPS= Laba Bersih/ Jumlah Saham 4 Harahap (2008) ROE Perbandingan antara laba bersih dengan total ekuitas atau modal sendiri. ROE= Laba Bersih/ Equity 5 Kieso (2007) Arus Kas Selisih bersih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi selama 1 tahun buku, sebagai‐ mana tercantum dalam Laporan Arus Kas. laporan keuangan yang memperlihatkan dampak‐dampak dari aktvitas operasi, selama periode
Tabel ini berlanjut ke halaman berikut
(58)
Tabel 3.1 (Lanjutan) Operasionalisasi variabel
No Nama Penulis dan Tahun
Variabel Definisi Skala Pengukuran
6 Ross (2006)
Return Saham
Pengembalian yang diterima oleh para
pemegang saham atas investasi yang telah dilakukan, berupa dividen kas dan selisih perubahan harga saham.
1 1 −
−
−
=
t t t i
P
P
P
R
(1)
ASII BNBR BBCA PNBN
20,424,345,000,000
4,159,113,000,000 15,847,154,000,000 4,384,651,000,000
4,048,000,000
26,970,000,000 12,319,000,000 16,065,000,000
10,200
120
3,400
425
41,289,600,000,0003,236,400,000,000 41,884,600,000,000 6,827,625,000,000
20,865,255,000,000
(922,713,000,000) 26,037,446,000,000 2,442,974,000,000
22,375,766,000,000
4,477,930,000,000 18,067,360,000,000 6,614,388,000,000
4,048,000,000
26,970,000,000 12,328,000,000 20,082,000,000
15,700
155
5,250
580
63,553,600,000,0004,180,350,000,000 64,722,000,000,000 11,647,560,000,000
41,177,834,000,000
(297,580,000,000) 46,654,640,000,000 5,033,172,000,000
26,962,594,000,000
4,907,458,376,000 20,441,731,000,000 7,500,147,000,000
4,048,000,000
26,970,000,000 12,328,000,000 20,211,000,000
27,300
290
7,300
680
110,510,400,000,0007,821,300,000,000 89,994,400,000,000 13,743,480,000,000
83,547,806,000,000
2,913,841,624,000 69,552,669,000,000 6,243,333,000,000
33,080,000,000,000
7,483,244,245,000 23,279,310,000,000 7,935,016,000,000
4,048,000,000
13,485,000,000 24,655,000,000 20,317,000,000
10,550
50
3,250
580
42,706,400,000,000674,250,000,000 80,128,750,000,000 11,783,860,000,000
9,626,400,000,000
(6,808,994,245,000) 56,849,440,000,000 3,848,844,000,000
39,894,000,000,000
5,007,980,641,000 27,856,693,000,000 10,741,780,000,000
4,048,000,000
28,482,000,000 234,665,000,000 24,078,000,000
34,700
85
4,850
760
140,465,600,000,0002,420,970,000,000 1,138,125,250,000,000 18,299,280,000,000
100,571,600,000,000
(2)
BRPT BLTA BUMI INKP
1,054,663,988,365
2,008,384,561,992 1,849,273,000,000 21,086,911,256,920
2,617,000,000
4,157,000,000 19,404,000,000 5,471,000,000
550
1,040
760
1,080
1,439,350,000,0004,323,280,000,000 14,747,040,000,000 5,908,680,000,000
384,686,011,635
2,314,895,438,008 12,897,767,000,000 (15,178,231,256,920)
1,061,854,537,543
3,131,159,546,500 3,248,513,000,000 17,669,409,560,320
2,617,000,000
4,158,000,000 19,404,000,000 5,471,000,000
640
1,740
900
940
1,674,880,000,0007,234,920,000,000 17,463,600,000,000 5,142,740,000,000
613,025,462,457
4,103,760,453,500 14,215,087,000,000 (12,526,669,560,320)
9,319,827,000,000
3,315,581,696,509 10,584,583,592,882 18,346,925,722,522
6,980,000,000
4,159,000,000 19,404,000,000 5,471,000,000
2,800
2,650
6,000
840
19,544,000,000,00011,021,350,000,000 116,424,000,000,000 4,595,640,000,000
10,224,173,000,000
7,705,768,303,491 105,839,416,407,118 (13,751,285,722,522)
6,824,991,000,000
5,897,488,000,000 17,328,516,286,851 20,505,397,881,366
6,980,000,000
4,589,000,000 19,404,000,000 5,471,000,000
600
580
910
740
4,188,000,000,0002,661,620,000,000 17,657,640,000,000 4,048,540,000,000
(2,636,991,000,000)
(3,235,868,000,000) 329,123,713,149 (16,456,857,881,366)
5,675,888,000,000
618,292,000,000 14,709,721,680,000 21,567,987,879,566
7,658,000,000
28,482,000,000 2,310,000,000 5,471,000,000
1,330
650
2,425
1740
10,185,140,000,00018,513,300,000,000 5,601,750,000,000 9,519,540,000,000
4,509,252,000,000
(3)
INDF ISAT INCO KLBF
4,308,448,000,000
14,315,328,000,000 12,685,384,000,000 2,389,006,000,000
9,444,000,000
5,356,000,000 994,000,000 10,156,000,000
910
5,550
13,150
990
8,594,040,000,00029,725,800,000,000 13,071,100,000,000 10,054,440,000,000
4,285,592,000,000
15,410,472,000,000 385,716,000,000 7,665,434,000,000
4,931,086,000,000
15,201,745,000,000 16,020,046,560,000 2,994,816,751,748
9,444,000,000
5,434,000,000 994,000,000 10,156,000,000
1,350
6,750
31,000
1,190
12,749,400,000,00036,679,500,000,000 30,814,000,000,000 12,085,640,000,000
7,818,314,000,000
21,477,755,000,000 14,793,953,440,000 9,090,823,248,252
7,126,596,000,000
16,544,730,000,000 13,752,971,232,000 3,386,861,941,228
9,444,000,000
5,434,000,000 9,936,000,000 10,156,000,000
2,575
8,650
96,250
1,260
24,318,300,000,00047,004,100,000,000 956,340,000,000,000 12,796,560,000,000
17,191,704,000,000
30,459,370,000,000 942,587,028,768,000 9,409,698,058,772
8,498,749,000,000
17,409,621,000,000 15,208,840,000,000 3,622,399,153,499
8,780,000,000
5,434,000,000
9,936,000,000
10,156,000,000930
5,750
1,930
400
8,165,400,000,00031,245,500,000,000 19,176,480,000,000 4,062,400,000,000
(333,349,000,000)
13,835,879,000,000 3,967,640,000,000 440,000,846,501
10,155,495,000,000
17,525,732,000,000 2,038,000,000,000 4,310,437,877,062
7,870,000,000
5,434,000,000
9,936,000,000
10,156,000,0003550
4,725
3,650
1,300
27,938,500,000,00025,675,650,000,000 36,266,400,000,000 13,202,800,000,000
17,783,005,000,000
(4)
MEDC PTBA TLKM UNVR
5,246,400,000,000
2,052,660,000,000 23,292,401,000,000 2,173,526,000,000
3,109,000,000
2,304,000,000 20,160,000,000 7,630,000,000
3,375
1,800
5,900
4,275
10,492,875,000,0004,147,200,000,000 118,944,000,000,000 32,618,250,000,000
5,246,475,000,000
2,094,540,000,000 95,651,599,000,000 30,444,724,000,000
4,836,116,000,000
2,295,460,000,000 28,068,689,000,000 2,368,527,000,000
3,332,000,000
2,304,000,000 20,160,000,000 7,630,000,000
3,550
3,525
10,100
6,600
11,828,600,000,0008,121,600,000,000 203,616,000,000,000 50,358,000,000,000
6,992,484,000,000
5,826,140,000,000 175,547,311,000,000 47,989,473,000,000
4,910,043,753,114
2,799,118,000,000 33,748,579,000,000 2,692,141,000,000
3,332,000,000
2,304,000,000 20,160,000,000 7,630,000,000
5,150
12,000
10,150
6,750
17,159,800,000,00027,648,000,000,000 204,624,000,000,000 51,502,500,000,000
12,249,756,246,886
24,848,882,000,000 170,875,421,000,000 48,810,359,000,000
8,028,024,419,250
3,998,132,000,000 34,314,071,000,000 3,100,312,000,000
3,332,000,000
2,304,000,000 20,160,000,000 7,630,000,000
1,870
6,900
6,900
7,800
6,230,840,000,00015,897,600,000,000 139,104,000,000,000 59,514,000,000,000
(1,797,184,419,250)
11,899,468,000,000 104,789,929,000,000 56,413,688,000,000
7,087,645,400,000
5,701,372,000,000 38,989,747,000,000 3,702,819,000,000
3,332,000,000
9,538,000,000 20,160,000,000 7,630,000,000
2,450
3,525
9,450
11,050
8,163,400,000,00033,621,450,000,000 190,512,000,000,000 84,311,500,000,000
1,075,754,600,000
(5)
UNTR INTP LSIP BDMN
4,105,713,000,000
5,629,382,000,000 1,124,937,000,000 8,588,953,000,000
2,852,000,000
3,681,000,000 1,095,000,000 4,921,000,000
3,675
5,400
6,300
6,500
10,481,100,000,00019,877,400,000,000 6,898,500,000,000 31,986,500,000,000
6,375,387,000,000
14,248,018,000,000 5,773,563,000,000 23,397,547,000,000
4,594,437,000,000
6,032,762,000,000 1,345,900,000,000 9,441,927,000,000
2,852,000,000
3,681,000,000 1,095,000,000 4,946,000,000
6,550
5,750
6,600
6,750
18,680,600,000,00021,165,750,000,000 7,227,000,000,000 33,385,500,000,000
14,086,163,000,000
15,132,988,000,000 5,881,100,000,000 23,943,573,000,000
5,733,335,000,000
6,926,008,000,000 2,315,027,000,000 10,833,445,000,000
2,852,000,000
3,681,000,000 1,365,000,000 5,033,000,000
10,900
8,200
10,650
8,000
31,086,800,000,00030,184,200,000,000 14,537,250,000,000 40,264,000,000,000
25,353,465,000,000
23,258,192,000,000 12,222,223,000,000 29,430,555,000,000
11,131,607,000,000
8,500,194,000,000 3,197,059,000,000 10,579,068,000,000
3,327,000,000
3,681,000,000 1,365,000,000 5,046,000,000
4,400
4,600
2,925
3,100
14,638,800,000,00016,932,600,000,000 3,992,625,000,000 15,642,600,000,000
3,507,193,000,000
8,432,406,000,000 795,566,000,000 5,063,532,000,000
1,384,371,000,000
10,680,725,704,001 3,973,850,000,000 11,569,168,000,000
800,000,000
3,681,000,000 1,365,000,000 8,382,000,000
15,500
13,700
8,350
4,550
12,400,000,000,00050,429,700,000,000 11,397,750,000,000 38,138,100,000,000
11,015,629,000,000
(6)
BBRI TINS SMGR
13,352,982,000,000
1,534,033,000,000 4,487,176,000,000
12,036,000,000
503,000,000 593,000,000
5,125
4,300
32,650
61,684,500,000,0002,162,900,000,000 19,361,450,000,000
48,331,518,000,000
628,867,000,000 14,874,274,000,000
16,878,808,000,000
1,676,629,000,000 5,499,614,000,000
12,286,000,000
503,000,000 593,000,000
5,150
4,425
36,300
63,272,900,000,0002,225,775,000,000 21,525,900,000,000
46,394,092,000,000
549,146,000,000 16,026,286,000,000
19,473,635,000,000
3,359,046,000,000 6,627,263,000,000
12,318,000,000
503,000,000 593,000,000
7,400
28,700
5,600
98,544,000,000,0003,722,200,000,000 17,019,100,000,000
79,070,365,000,000
363,154,000,000 10,391,837,000,000
22,356,697,000,000
3,820,581,000,000 8,069,586,000,000
12,325,000,000
503,000,000 593,000,000
4,575
1,080
4,175
56,386,875,000,000543,240,000,000 2,475,775,000,000
34,030,178,000,000
(3,277,341,000,000) (5,593,811,000,000)
27,257,381,000,000
3,430,064,000,000 9,213,430,000,000
12,328,000,000
503,000,000 593,000,000
7,650
2,000
7,550
94,309,200,000,0001,006,000,000,000 4,477,150,000,000
67,051,819,000,000