Denotasi
Mariane memberikan senyum manisnya ketika Daniel ingin pergi. Sedangkan, Daniel mengucapkan kata-kata manis
dan mencium Istrinya. Tak lama ia pun menaiki taksi dan pergi meninggalkan tatapan perpisahan. Mariane tetap melihatnya
walaupun taksi sudah melaju sangat jauh.
Konotasi
Berjumpa dan berpisah merupakan skenario Tuhan. Manusia hanya dapat merasakan bagaimana drama itu
berjalan. Seperti halnya Mariane dan Daniel perpisahan tidak dilukiskan sebagai bencana. Mereka lebih menganggap
perpisahan itu sesuatu yang akan kembali dan datang mengikat cinta mereka lebih erat.
Mitos
Dalam kisah nyata Mariane merasa perpisahan itu tidak seperti biasanya. Sebagai naluri seorang istri hari itu ia sedikit
gelisah, apalagi setelah melihat tatapan suaminya yang redup, seakan mengisyaratkan detik-detik terakhir bersamanya.
C. Scene 4
Pada scene berikutnya film berjalan ke belakang mundur. Daniel
bertemu temannya, Kaleem Yusuf, meminta pendapatnya sebelum berangkat menemui
sheikh Gilani.
Visual Dialog Suara
Type of Shot Daniel
: Aku ingin meminta pendapatmu tentang sesuatu.
Seharusnya aku malam ini bertemu dengan
Sheikh Gilani.
Kaleem Yusuf : Kau bertemu
dengannya di mana? Daniel
: Di restoran Village Long Shot: Gambar
diambil dari jarak jauh, sehingga objek dan latar
belakangnya nampak jelas.
Kaleem Yusuf
: Bertemu dengannya di tempat umum kau
akan baik-baik saja. Tapi, berhati-hatilah.
Daniel
: Ok, tentu saja.
Medium Close Up: Dari jarak yang dekat objek
diambil hanya separuh badan.
Denotasi
Di kediaman Kaleem Yusuf, Daniel disambut hangat olehnya. Hingga mereka berdua sudah duduk saling
berhadapan dan membicarakan masalah sheikh Gilani.
Konotasi
Bertemu dengan seseorang yang belum dikenal memang perlu berhati-hati. Sebab, belum tahu apakah orang itu baik
atau jahat. Setidaknya bertanya kepada orang yang tahu adalah hal yang paling tepat sebelum bertemu dengan si pelaku orang
yang belum pernah dikenal.
Mitos
Sheikh Gilani adalah tokoh agama besar di Pakistan, ia merupakan seorang ulama yang dikenal arif dan sering
meneteskan air mata. Beliau dikagumi banyak orang, baik muslim maupun non muslim. Namun, setelah runtuhnya WTC
beliau diduga memiliki hubungan dekat dengan pemimpin al- Qaeda. Karena itulah, banyak dari jurnalis penjuru dunia ingin
bertemu dengannya.
D. Scene 5
Pada bagian ini cerita kembali ke depan maju. Teman-teman Daniel, Mariane dan Asra berkumpul untuk makan malam sambil menunggu Daniel yang
belum pulang. Kemudian, di tengah asyik menikmati makanan khas Cuba yang dibuat Mariane mereka berbincang-bincang.
Visual Dialog Suara
Type of Shot
Tidak ada dialog Laki-laki 1
: Di mana agen CIA itu?
Mariane
: Apa maksudmu?
Asra Nomani
: Aku bekerja di Wall Street Journal, apa aku
juga agen CIA? Laki-laki 2
: Tapi bagaimana orang Amerika itu tahu banyak
tentang Pakistan? Apa mereka tahu tentang Afghanistan?
Terlepas dari pengeboman sepanjang waktu.
Asra Nomani:
Itulah mengapa kami jurnalis, memberitahu
semua orang. Extra Long Shot: Gambar
diambil dari jarak yang sangat jauh sehingga objek
terlihat lebih kecil dan latar belakang begitu jelas.
Medium Long Shot: gambar diambil setengah
badan dari jarak yang jauh, namun objek tetap terlihat
jelas beserta latar belakangnya.
Medium Long Shot: gambar diambil setengah
badan dari jarak yang jauh, namun objek tetap terlihat
jelas beserta latar belakangnya.
Denotasi
Teman-teman datang ke rumah Mariane untuk makan malam. Mereka dihidangkan masakan khas Cuba yang dibuat
oleh Mariane sendiri. Namun, di tengah asyiknya menikmati makanan itu mereka mulai mempertanyakan Daniel dan orang
Amerika yang tahu segalanya.
Konotasi
Makan malam bersama kerabat atau keluarga merupakan kebiasan manusia dalam mengokohkan tali persahabatan dan
persaudaraan. Islam mengenalnya dengan silaturrahmi, jalan
memperpanjang umur dan menambah rezeki. Namun, tidak
untuk berbicara ketika makan. Karena sangat berbeda dengan peradaban barat yang meng-halalkan perihal tersebut.
Mitos
Orang banyak mengira jurnalis adalah antek agensi. Sampai-sampai oknum militan garis keras mencurigai jurnalis
barat sebagai mata-mata FBI atau CIA. Inilah mengapa, khususnya di wilayah zona merah jurnalis-jurnalis barat
banyak mengalami ancaman berupa penculikan dan pembunuhan.
E. Scene 6