untuk berbicara ketika makan. Karena sangat berbeda dengan peradaban barat yang meng-halalkan perihal tersebut.
Mitos
Orang banyak mengira jurnalis adalah antek agensi. Sampai-sampai oknum militan garis keras mencurigai jurnalis
barat sebagai mata-mata FBI atau CIA. Inilah mengapa, khususnya di wilayah zona merah jurnalis-jurnalis barat
banyak mengalami ancaman berupa penculikan dan pembunuhan.
E. Scene 6
Adegan selanjutnya film berbalik mundur, namun pada bagian ini cerita merangkak lebih jauh, tepatnya sebelum Daniel bertemu Kaleem Yusuf. Ia dan
Mariane, istrinya, mewawancarai salah seorang rakyat Pakistan mengenai sheikh
Gilani.
Visual Dialog Suara
Type of Shot Pak Tua
: Tidak, sheikh Gilani orang yang tenang. Dia selalu
sedih ketika orang meninggal. Daniel
:Jadi, dia sedih WTC di bom?
Pak Tua
: Ya, karena banyak dari pengikutnya orang Amerika.
Apakah kau tahu siapa dalang di balik pengeboman WTC?
Daniel
: Siapa?
Pak Tua : Orang yahudi. Mossad
satu-satunya organisasi yang dapat mengatur peristiwa itu.
Apakah kau tahu 4000 orang yahudi yang bekerja secara
normal di WTC tidak muncul hari itu?
Medium Close Up: Dari jarak yang dekat objek
diambil hanya separuh badan.
Long Shot: Gambar diambil dari jarak jauh,
sehingga objek dan latar belakangnya nampak jelas.
Daniel
: Apa agamamu?
Pak Tua : Saya seorang
penganut Kristen. seorang
penganut Kristen. Daniel
: Bukan, yahudi.
Daniel
: Bukan, yahudi.
Medium Close Up: Dari jarak yang dekat objek
diambil hanya separuh badan.
Medium Close Up: Dari jarak yang dekat objek
diambil hanya separuh badan.
Denotasi
Daniel ditemani Mariane, istrinya mewawancarai seorang pria berjanggut lebat dan panjang berwarna putih mengenai
keberadaan sheikh Gilani di mata orang-orang Pakistan.
Konotasi
Salah satu tugas jurnalis adalah mewawancarai objek yang akan menjadi sebuah berita. Tujuannya, Selain mengetahui
informasi jurnalis juga dapat menemukan kebenaran hakiki ketika ragu mengenai target. Apalagi mengenai tokoh-tokoh
besar yang dicurigai komplotan al-Qaeda, tentu mewawancarai langsung pada objek yang dituju dapat melahirkan kebenaran
yang hendak ditutupi atau yang selama ini dianggap prejudice
prasangka.
Mitos
Mossad merupakan organisasi kepolisian rahasia Israel yang setara dengan FBI, KGB dan CIA. Mossad juga sebuah
intelejen yang sudah diakui dunia. Keberadaannya merupakan pilihan terbesar untuk menjaga keselamatan sipil dan
negaranya. Rumor mengenai Mossad yang memiliki rencana meluluh lantahkan WTC memang sudah tersebar dari pintu ke
pintu. Sebab hanya agen terselubunglah yang dapat menembus pendektesian sinyal keamanan super ketat di New York
City. Namun, kembali kepada kenyataan, itu hanyalah sebuah rumor
hanya Tuhan jua-lah yang Mengetahui segala kebenarannya.
John Orloff screenplay, ”…
you can have a conversation about journalism - its risks and rewards and necessity. Three really interesting thematic, structural,
emotional things were going on in this story.” [ …anda penonton dapat berdialog mengenai jurnalisme – Ini adalah sebuah risiko, penghargaan dan
kebutuhan. Ada tiga hal yang benar-benar akan disuguhkan dalam kisah ini yaitu thematik, struktur susunan dan emosional.
2
F. Scene 7