ERD Entity Relationship Diagram Normalisasi

32 jika kondisi ini belum terpenuhi, maka dilakukan kombinasi-kombinasi terhadap µ atau c sampai syarat tersebut terpenuhi. 3. Untuk dapat menggunakan formulasi dari Teori Antrian prioritas [6], maka sistem antrian yang ada harus berada dalam kondisi tetap steady state dimana Sk = untuk i k i      1 1  k=1,2.....m dengan So=0, jika kondisi ini belum terpenuhi, maka dilakukan kombinasi-kombinasi terhadap µ atau c sampai syarat tersebut terpenuhi. Apabila ketiga ketentuan tersebut sudah terpenuhi maka dapat dilakukan simulasi dengan Analisis Teori Antrian terhadap data yang telah diperoleh. Sehingga akan diperoleh kesimpulan yang menjadi tujuan dari penelitian ini .

3.4 Rancangan Antrian

3.4.1 ERD Entity Relationship Diagram

Diatur Dermaga Perusahaan Memuat Terdapat kapal Memiliki Pengguna PK terdapat Membuat Berita I M M I I I I M I I M I Gambar 3.1 ERD 33 Keterangan atribut : Tabel 3.1 Atribut Tabel Nama Tabel Dermaga Kapal Peti Kemas Perusahaan Pengguna Dermaga-Kapal Atribut Kode_dermaga Nama_dermaga Luas_dermaga Arah_dermaga Posisi_awal Posisi_akhir Kode_kapal Nama_kapal Jenis_kapal Panjang_kapal Id_pk Ukuran_pk Status_pk Agen_pk Id_perusahaan Nama_perusahaan Alamat_perusahaan Jenis_perusahaan Kode_pengguna Nama_pengguna Password Institusi Level Status Kode_dermaga kode_kapal estimate_awal estimate_akhir actual_awal actual_akhir kode_bongkar muat 34 Perusahaan-Kapal Kapal-Peti Kemas Berita Id_perusahaan Kode_kapal Tanggal_pemesanan Kode_kapal id_pk Tanggal_Berangkatdepart Tanggal_Datangarrival id_berita tanggal_berita judul_berita isi_berita pengirim

3.4.3 Normalisasi

Bentuk normal pertama 1NF; first normal form ditunjukkan pada Tabel 3.1, sedangkan bentuk normal kedua 2NF; second normal form ditunjukkan pada Tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2 Bentuk Normalisasi pertama Tabel Dermaga 1. Tabel Dermaga yang tidak normalisasi Kode dermaga 1 Kode dermaga 2 Kode dermaga 3 Nama dermaga Luas dermaga Arah dermaga Posisi awal Posisi akhir 35 Penjelasan : Terdapat anomali penyimpangan pada kode dermaga, yaitu : a. kode dermaga 1 b. kode dermaga 2 c. kode dermaga 3 sehingga mengakibatkan terjadi anomali insert, update dan delete pada tabel dermaga tersebut. 2. Tabel Dermaga yang sudah normalisasi Kode dermaga Nama dermaga Luas dermaga Arah dermaga Posisi awal Posisi akhir 36 Bentuk normal kedua 2NF; second normal form yaitu: Tabel 3.3 Bentuk Normalisasi kedua Dermaga PK Kode_Dermaga Nama_Dermaga Luas_Dermaga Arah_Dermaga Posisi_Awal Posisi_Akhir kapal PK Kode_Kapal Nama_Kapal Panjang_Kapal Jenis_Kapal Perusahaan PK Id_Perusahaan Nama_Perusahaan Alamat_Perusahaan Jenis_Perusahaan Email Kontak Telephone Dermaga_Kapal Kode_Dermaga Kode_Kapal Estimate_Awal Estimate_Akhir Actual_Awal Actual_Akhir Kode_Bongkar_Muat Peti_Kemas PK Id_Pk Ukuran_Pk Status Agen_Pk Perusahaan_Kapal Kode_Kapal Id_Perusahaan Tanggal_Pemesanan Table1 PK Kode_Pengguna Nama_Pengguna Password Insttitusi Level Status Kapal_Pk Kode_Kapal Id_Pk Tanggal_Datang Tanggal_Berangkat Berita PK Id Tanggal Judul Isi Pengirim 37

3.4.4 Kamus Data