Teori Antrian TINJAUAN PUSTAKA

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Antrian

Antrian dapat terjadi apabila orang, komponen mesin atau unit barang harus menunggu untuk mendapatkan pelayanan dari fasilitas layanan yang sedang beroperasi pada kapasitas tertentu sehingga tidak melayani orang, komponen mesin atau unit barang untuk sementara waktu. Ketika para pelanggan menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan, maka keberadaan sistem antrian sangat diperlukan. Beberapa contoh berikut menunjukkan bahwa penggunaan sistem antrian sangat membantu untuk melancarkan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen seperti :  Pelanggan menunggu pelayanan di depan kasir.  Mahasiswa menunggu untuk registrasi.  Kendaraan berhenti berderet-deret menunggu di traffic light.  Mesin rusak antri untuk diperbaiki di sebuah bengkel.  Surat antri untuk diketik oleh sekretaris.  Program menunggu di proses oleh komputer digital. Sebagian contoh di atas sesungguhnya dapat didesain lebih efisien dengan menggunakan teori antrian. Teori antrian pertama kali dikemukakan oleh A.K Erlang seorang ahli matematika Denmark pada tahun 1909. Erlang melakukan eksperimen 7 tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon yang berhubungan dengan automatic dialing equipment , yaitu peralatan penyambungan telepon secara otomatis. Dalam waktu –waktu yang sibuk operator sangat kewalahan untuk melayani para penelepon secepatnya, sehingga para penelepon harus antri menunggu giliran, mungkin cukup lama. Persoalan antrian Erlang hanya memperlakukan perhitungan keterlambatan delay dari seorang operator, kemudian pada tahun 1917 penelitian dilanjutkan untuk menghitung kesibukan beberapa operator. Dalam periode ini Erlang menerbitkan bukunya yang terkenal berjudul Solution of some problems in the theory of probabilities of significance in Automatic Telephone Exhange . Baru setelah perang dunia kedua, hasil penelitian Erlang diperluas penggunaannya antara lain dalam teori antrian [3]. Pengertian antrian menurut Ma’arif dan Tanjung [3] seorang ahli teori antrian adalah situasi barisan tunggu dimana sejumlah kesatuan fisik pendatang sedang berusaha untuk menerima pelayanan dari fasilitas terbatas pemberi pelayanan, sehingga pendatang harus menunggu beberapa waktu dalam barisan agar dilayani. Sedangkan menurut Heizer and Render [3] dalam bukunya Operation Management yang diterjemahkan oleh Setyoningsih dan Almahdy adalah teori antrian adalah ilmu pengetahuan tentang antrian dan antrian merupakan orang-orang atau barang dalam barisan yang sedang menunggu untuk dilayani. Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa antrian adalah suatu proses yang berhubungan dengan suatu kedatangan seorang pelanggan pada 8 suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu antrian dan pada akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut. Jadi sistem antrian adalah himpunan pelanggan, pelayan dan suatu aturan yang mengatur kedatangan para pelanggan dan pemrosesan masalahnya.

2.2 Karakteristik Sistem Antrian