Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1 . Manusia itu sendiri merupakan objek pelaku dalam peristiwa sejarah. Demikian juga dengan tempat dan waktu saling melengkapi dalam perjalanan peristiwa itu. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari manusia harus memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu kebutuhan hidup itu adalah kesehatan. Jika manusia tidak sehat maka dalam kebutuhan sehari-hari pasti terkendala. Jadi kesehatan adalah hal yang utama dalam kehidupan sehari-hari. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam suatu Negara. Sumber daya manusia yang handal tentunya manusia yang sehat jasmani dan rohani. Dengan kesehatan ini maka dalam menjalankan tugaspun akan dapat berjalan lancar seperti berdagang, bertani, pengusaha, pegawai negeri, dan sebagainya. Dalam hidup ini tantangan ataupun rintangan hidup merupakan hal yang mutlak. Baik tantangan dari dalam diri sendiri maupun dari luar diri sendiri. Dari luar diri sendiri seperti hubungan sosial yaitu bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain agar menjalin hubungan yang baik. Dari dalam diri sendiri salah satunya seperti penyakit. Dengan adanya penyakit maka ada pula usaha manusia untuk mengatasi penyakit itu sendiri. 1 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terj. Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985, hlm.27. Universitas Sumatera Utara Sejak dulu manusia sudah mengenal berbagai jenis penyakit, cara pencegahan maupun pengobatannya. Dengan menggunakan akal pikiran dan berdasarkan pengalaman mereka mencoba melakukan berbagai cara untuk menjaga kesehatan. “ Menurut sejarah dan perkembangannya ilmu kesehatan bermula dari cara pemeliharaan kesehatanpengobatan yang berdasarkan kepercayaan bahwa penyakit adalah kutukan dari Tuhan dan para dewa. Pada tahap permulaan ini pengobatan juga berdasarkan pemikiran primitive tersebut, yaitu pengobatan secara kuno atau tradisional”. 2 Pada awalnya nenek moyang masyarakat Indonesia sudah mengenal kesehatan. Mereka sudah belajar dan bersahabat dengan alam serta memanfaatkan segala sesuatu yang diberikan oleh alam. Bahan-bahan atau ramuan obat-obatan mereka peroleh dari alam dan tentunya pengobatan yang mereka lakukan dipengaruhi oleh alam pikiran dan kepercayaan mereka pada waktu itu. Seiring dengan perkembangan waktu maka berkembang pula pengetahuan manusia terutama di bidang kesehatan. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan membuat lahirnya kebijakan-kebijakan yang menyangkut tentang kesehatan terutama untuk meningkatkan kualitas kesehatan tersebut, sehingga pemerintah membuat kebijakan dan peraturan yang menyangkut tentang kesehatan. Untuk membangun kesehatan maka dibuatlah pokok-pokok upaya kesehatan yang meliputi peningkatan upaya-upaya kesehatan. Upaya kesehatan itu seperti perbaikan gizi, peningkatan kesehatan lingkungan, pencegahan penyakit dan sebagainya. Tujuan peningkatan upaya kesehatan itu adalah untuk 2 Oswari Jonatan ed., Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Widya Medika, 1992, hlm. 1. Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan kesehatan yang baik, merata, dan terjangkau oleh masyarakat. Peningkatan upaya kesehatan ini diselenggarakan antara lain melalui pendekatan pelayanan medis di puskesmas dan terutama di rumah sakit. 3 Guna kepedulian terhadap kehidupan masyarakat khususnya untuk membantu pengobatan kepada masyarakat yang sakit maka didirikanlah Balai Pengobatan Umum di Merek. Balai Pengobatan Umum ini melayani seluruh kalangan masyarakat tanpa memandang kemampuan masyarakat. Seluruh kalangan masyarakat Merek bisa berobat ke Balai Pengobatan Umum ini bila membutuhkannya. Sebelum adanya Balai Pengobatan Umum di dalam masyarakat sudah mengenal pengobatan kuno atau pengobatan tradisional. Pengobatan ini dilakukan secara tradisi yang telah turun temurun dari generasi ke generasi, bahkan hingga sekarang ini masih dipergunakan oleh sebagian masyarakat. Pengobatan ini biasanya mengandung unsur-unsur spiritual atau kegaiban dan penggunaan ramuan-ramuan dari tumbuh- tumbuhan maupun hewan. Sehubungan dengan pengobatan tradisional yang masih berjalan di masyarakat maka bagaimana sebenarnya Balai Pengobatan Umum melibatkan masyarakat dalam pengobatannya. Dari itulah peneliti menganggap hal ini penting dan menarik untuk diteliti. Apakah masyarakat mau menerima atau justru tidak mau tau tentang Balai Pengobatan Umum ini pada waktu itu. 3 Lumenta Menyamin, Pelayanan Medis: Citra, Konflik dan Harapan, Tinjauan Fenomena Sosial, Yogyakarta : Kanisius, 1989, hlm.11. Universitas Sumatera Utara Kemudian selain itu bagaimana proses yang dihadapi Balai Pengobatan Umum ini agar tetap eksis dalam bidang kesehatan apakah masyarakat akan menerima atau tidak juga menjadi hal yang menarik untuk diketahui. Hal tersebut menjadi latar belakang peneliti memilih topik tersebut untuk dijadikan bahan penelitian. Peran Balai Pengobatan Umum di Merek ini dalam bidang kesehatan sangat penting dalam pembangunan, karena tanpa kesehatan yang optimal, pembangunan daerah ternyata tidak dapat dilaksanakan apabila sumber daya manusianya orang- orang sakit. Peran Balai Pengobatan Umum Merek terutama dalam bidang penyembuhan penyakit. Faktor lain yang tentunya dianggap peneliti penting adalah bahwa pendirian Balai Pengobatan Umum tersebut pada awalnya hanya untuk mementingkan aspek sosial dalam arti Balai Pengobatan Umum ini fungsinya untuk menolong orang-orang sakit yang kurang mampu secara ekonomi yang mengalami kesusahan dalam bidang kesehatan. Dewasa ini sudah jarang ditemukan hal tersebut karena perkembangan zaman telah menuntut manusia untuk memperhitungkan segala tindakannya dari segi ekonomi. Hal-hal yang telah ditanamkan petugas Balai Pengobatan Umum Merek yang tentunya menitikberatkan aspek sosial perlu diketahui generasi sekarang. Pelestarian nilai-nilai sosial itu perlu. Selain faktor yang telah diutarakan di atas diketahui bahwa masalah ini belum pernah diteliti, oleh karena itu masalah tersebut merupakan hal yang layak untuk diteliti, mengingat setiap instansi ataupun lembaga walaupun bergerak dalam bidang yang sama mempunyai perbedaan yang menjadi ciri khasnya Universitas Sumatera Utara masing-masing. Demikian juga dengan Balai Pengobatan Umum Merek juga mempunyai ciri khasnya tersendiri. Dengan pertimbangan di atas peneliti mencoba mengkaji permasalahan Balai Pengobatan Umum dengan judul PERANAN BALAI PENGOBATAN UMUM DALAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI MEREK 1975-

1990. Dalam penelitian ini peneliti membuat batasan waktu yang dimulai sejak tahun