Pengobatan Tradisional MASYARAKAT DAN BALAI PENGOBATAN UMUM

bersih belum ada di desa ini. Dari hal ini dapat diketahui bahwa kurangnya air bersih maka kebersihan masyarakatpun kurang dan menjadi pemicu datangnya penyaki

3.5. Pengobatan Tradisional

Sebelum ilmu kesehatan Barat masuk dalam lingkungan Indonesia dalam masyaraakt telah lama digunakan cara-cara yang lazim disebut pengobatan asli atau pengobatan tradisional, yakni pengobatan yang berdasarkan tradisi dan turun-temurun dari generasi sehingga sampai sekarang masih digunakan orang. Pengobatan tradisional tersebut mengandung unsur-unsur spritual dan kegaiban serta unsur-unsur materi berupa ramuan daun-daun, akar-akar, kulit kayu, dan lain-lain yang secara empirik telah dikenal khasiatnya. 43 Dalam menghadapi penyakit masyarakat tradisional khususnya masyarakat Merek mengatasinya dengan berobat ke pengobatan tradisional. Memang ada juga mayarakat yang berobat ke Rumah Sakit Umum di Kabanjahe. Namun masih jarang masyarakat yang berobat kerumah sakit umum. Masyarakat yang pergi ke RS Kabanjahe bila tidak terobati di pengobatan tradisional, seperti penyakit karena kecelakaan, yang harus dioperasi dan sebagainya. 44 Di desa Merek terdapat beberapa pengobatan tradisional. Adapun jenis pengobatan yang terus ada sampai tahun 1990 adalah: 43 Dr. Satrio. Sejarah Kesehatan Nasional Indonesia, jilid 1. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 1979. hlm. 11. 44 Wawancara dengan Jasiman Sinaga, 22 Juni 2007. Universitas Sumatera Utara 1.Pengobatan Marsius Sidabutar Marsius Sidabutar di pindahkan ke tanah karo pada tahun 50-an yaitu di Desa Merek. Dia berprofesi sebagai Kepala Sekolah Rakyat. Dia mengetahui pengobatan tradisional dari Oppu Raja Suributtu Sidabutar dari Tomok Samosir. Jadi bila ada masyarakat yang sakit rata-rata datang berobat kepadanya. Pada tahun 1964 Marsius Sidabutar pensiun dan pindah ke Siantar. Setelah pindah sebagai penerus pengobatan ini adalah Jasiman Sinaga. Jasiman belajar pengobatan ini dari Marsius sejak kecil. Ayah dari Jasiman berteman akrab dengan Marsius. Jadi sebagai kenangan kepada masyarakat maka Marsius mempercayakan Jasiman sebagai penerusnya. Banyak masyarakat yang datang berobat ke pengobatan ini, bahkan masyarakat sekitar juga berobat ke tempat ini. Pasien yang datang berobat kadang- kadang bermalam bila proses pengobatannya tidak selesai dalam satu hari. Pasien yang datang membawa imbalan seperti beras. Pada tahun 70 dan 80-an bila pasien datang jarang memberi uang sebagai imbalan, karena bagi Jasiman uang tidak begitu penting. Dimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tercukupi dari pertanian. Rasa kekeluargaan dan sosial pada masa ini sangat tinggi. Namun demikian bila ada pasien yang lebih senang memberikan uang sebagai imbalan maka jumlahnya tidak dipatok. Pengobatan ini tidak menyembah berhala ataupun tanpa mantra. Inilah yang membuat Jasiman mau belajar dari Marsius. Bila tempat pasien jauh maka ada juga yang menjemput Jasiman langsung ke tempat si pasien. Dia juga sampai mengobati ke Medan. Pada tahun 1982 dia pernah keluar negeri untuk mengobati orang yang sakit kusta yaitu ke Singapura, Belanda, dan Amerika. Adapun pasien yang datang Universitas Sumatera Utara berobat ke pengobatan tradisional ini seperti yang berpenyakit kusta, sawan, badan yang mati sebelah, muntah darah,campak dan sebagainya. Prinsip pengobatan tradisional Jasiman ini adalah : 1.Berdoa 2.Usaha 3.percaya Menurutnya semua yang ada dialambahan baku obat berasal dari Sang Pencipta bukan dari dia. Banyak juga masyarakat yang sudah berobat kerumah sakit namun tidak sembuh, tetapi bila berobat kepada pengobatan ini maka akan sembuh seperti badan mati sebelah. Namun ada juga penyakit yang tidak sembuh diobatinya seperti penyakit struk. Satu hal yang menarik dari pengobatan tradisional dibanding pengobatan medis yaitu mengenai penggunaan obat. Bila obat tradisional semakin banyak obat digunakan atau istilah lainnya over dosis maka penyakit cepat sembuh, namun bila pengobatan medis semakin banyak obat yang digunakan maka akan over dosis dan berbahaya bagi pasien. Namun demikian ada juga kelemahan pengobatan tradisional ini yaitu tidak bersih dalam pengobatannya, misalnya bila pasien yang jatuh atau mengalami patah memar maka proses pengobatannya jorok karena obatnya alami, berbeda dengan cara pengobatan medis yang sudah modern bersih dan simple. Walaupun pengobatan ini tidak berbau mantra ada juga pantangannya. Pantangan ini adalah pengobatan ini tidak bisa dipromosikan ataupun dijajakan. Misalnya dibuat pamplet ataupun dibuat surat izinya dipamerkan ke masyarakat. Harus dari mulut ke mulut. Jasiman tidak mau memberikan alasan yang jelas kenapa tidak bisa dipromosikan.

2. Pengobatan Khusus Wanita