Metode VAM Vogel Approximation Method

3.1 Metode VAM Vogel Approximation Method

Langkah-langkah penyelesaian metode VAM adalah : 1. Mencari opportunity cost pada setiap baris dan kolom. Tabel 3.1 Metode VAM Awal TUJUAN B C D E F G SUPPLY 58 45 63 M M M A 1 61 M 149 M M B 1 61 72 46 115 M C 1 M 72 M 57 M D 1 149 46 M 101 61 E 1 M 115 57 101 120 S U M B E R F 1 DEMAND 1 1 1 1 1 1 Baris pertama adalah 58 dan 45 ; biaya penaltinya 58-45 = 13 Baris kedua adalah 61 dan 0 ; biaya penaltinya 61-0 = 61 Baris ketiga adalah 46 dan 0 ; biaya penaltinya 46-0 = 46 Baris keempat adalah 57 dan 0 ; biaya penaltinya 57-0 = 57 Baris kelima adalah 46 dan 0 ; biaya penaltinya 46-0 = 46 Baris keenam adalah 57 dan 0 ; biaya penaltinya 57-0 = 57 Kolom pertama adalah 58 dan 0 ; biaya penaltinya 58-0 = 58 Kolom kedua adalah 45 dan 0 ; biaya penaltinya 45-0 = 45 Kolom ketiga adalah 57 dan 0 ; biaya penaltinya 57-0 = 57 Kolom keempat adalah 46 dan 0 ; biaya penaltinya 46-0 = 46 Kolom kelima adalah 57 dan 0 ; biaya penaltinya 57-0 = 57 Universitas Sumatera Utara Kolom keenam adalah 120 dan 61 ; biaya penaltinya 120-61 = 59 2. Memilih biaya penalti terbesar dan melakukan pendistribusian. Opportunity Cost 58 45 63 M M M 13 61 M 149 M M 61 61 72 46 115 M 46 M 72 M 57 M 57 149 46 M 101 61 46 M 115 57 101 120 57 58 45 57 46 57 59 Biaya penalti terbesar adalah 61 yang berada pada baris ke 2, maka pendistribusian dilakukan pada baris ke 2 dengan memilih biaya terkecil yaitu Subang-Subang. Dilanjutkan dengan menghitung biaya penalti berikutnya. Opportunity Cost 45 63 M M M 18 72 46 115 M 46 72 M 57 M 57 46 M 101 61 46 115 57 101 120 57 45 57 46 57 59 Biaya penalti terbesar adalah 59 yang berada pada kolom ke 6, maka pendistribusian dilakukan pada kolom ke 6 dengan memilih biaya terkecil yaitu Majalengka-Cianjur. Dilanjutkan dengan menghitung biaya penalti berikutnya. Universitas Sumatera Utara Opportunity Cost 45 63 M M 18 72 46 115 46 72 M 57 57 115 57 101 57 45 57 55 57 Biaya penalti terbesar adalah 57 yang berada pada baris ke 4, maka pendistribusian dilakukan pada baris ke 4 dengan memilih biaya terkecil yaitu Garut- Garut. Dilanjutkan dengan menghitung biaya penalti berikutnya. Opportunity Cost 45 M M M-45 46 115 46 115 101 115 45 55 115 Biaya penalti terbesar adalah M-45 yang berada pada baris ke 1, maka pendistribusian dilakukan pada baris ke 1 dengan memilih biaya terkecil yaitu Bandung-Sumedang. Dilanjutkan dengan menghitung biaya penalti berikutnya. Opportunity Cost 46 115 69 101 101 55 115 Universitas Sumatera Utara Biaya penalti terbesar adalah 115 yang berada pada kolom ke 5, maka pendistribusian dilakukan pada kolom ke 5 dengan memilih biaya terkecil yaitu Tasikmalaya-Tasikmalaya. Opportunity cost telah habis, akan tetapi pendistribusian belum selesai, sebagai langkah terakhir adalah melengkapi jumlah segi empat agar sesuai dengan kapasitas supply dan demand. Untuk itu, Sumedang-Majalengka harus diisi 1. Tabel 3.2 Akhir Metode VAM TUJUAN B C D E F G SUPPLY 58 45 63 M M M A 1 1 61 M 149 M M B 1 1 61 72 46 115 M C 1 1 M 72 M 57 M D 1 1 149 46 M 101 61 E 1 1 M 115 57 101 120 S U M B E R F 1 1 DEMAND 1 1 1 1 1 1

3.2 Uji Optimalisasi Metode Stepping Stone