1.3 Pembatasan Masalah
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan rute terpendek. Dengan tetap mempertahankan maksud dan tujuan tulisan ini, pada tulisan
ini penulis membatasi hanya membahas penyelesaian permasalahan rute terpendek yang dipandang sebagai model transshipment.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari solusi optimum dari permasalahan rute terpendek yang dipandang sebagai model transshipment.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah : 1.
Hasil dari penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi para pengambil keputusan untuk dapat memilih rute terpendek.
2. Penelitian ini juga bermanfaat dalam pengembangan ilmu, khususnya dalam
bidang ekonomi, keuangan, dan transportasi
.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian literatur . Prosedur yang dilakukan adalah:
1. Pengumpulan Data.
2. Memformulasikan masalah rute terpendek menjadi model transshipment .
3. Mengolah data dengan menggunakan model transshipment.
Universitas Sumatera Utara
4. Penarikan Kesimpulan
1.7 Tinjauan Pustaka
Taha 1996 menyatakan bahwa masalah rute terdekat berkaitan dengan penentuan
busur-busur yang dihubungkan dalam sebuah jaringan transportasi yang secara bersama-sama membentuk jarak terdekat di antara sumber dan tujuan.
Hillier 2005 menguraikan algoritma penyelesaian permasalahan rute terpendek
secara umum.
Mulyono 2004 menyatakan bahwa suatu perluasan dari rumusan transportasi adalah
masalah persinggahan, di mana setiap sumber dan tujuan dapat juga menjadi titik perantara pengiriman dari sumber-sumber atau tujuan-tujuan lain. Masalah
persinggahan dapat diselesaikan dengan beberapa penyesuaian kecil terhadap metode solusi masalah transportasi.
Nasendi 1985 menyatakan ada beberapa cara untuk merumuskan masalah
transshipment secara matematis. Andaikan,
ij
X = jumlah yang diangkut dari titik i ke titik j ;
j i
≠ ; i,j= 1, 2, ..., n.
ij
C = biaya angkutan dari titik i ke titik j;
ij
C ≥
.
i
r = kebutuhan bersih sisa di titik i
.
Setiap titik atau lokasi yang ada harus dapat memenuhi suatu rumusan keseimbangan yaitu antara arus barang yang keluar diangkut dikurangi arus barang
yang masuk diterima harus sama dengan kebutuhan bersih. Secara simbolik, rumusan model umum transshipment
adalah sebagai berikut : Minimumkan :
∑ ∑
= =
=
n j
ij ij
n i
X C
Z
1 1
dimana j
i ≠
Dengan kendala :
i n
i j
ji n
j i
ij
r X
X =
−
∑ ∑
≠ =
≠ =
1 1
1 1
untuk i, j = 1, 2, ..., n ; ≥
ij
X ;
j i
≠
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI